Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

15 Mei 2025

Mata Kering? Jangan Sepelein Deh!

Sejujurnya, saya adalah tipe orang yang senang bekerja di balik layar. Sibuk tanpa terlihat tapi hasilnya bisa dilihat dan bermanfaat. Makanya dari dulu saya lebih senang dapat pekerjaan yang berhubungan dengan tulis menulis, membuat draft desain, mengkonsep, dan hal-hal yang jarang dibahas di depan umum ketimbang harus tampil di depan, presentasi, atau bertemu dengan banyak orang.

Bersyukur sekali, selepas saya keluar dari tempat bekerja dulu, saya bisa fokus untuk merintis usaha desain dan percetakan sambil tetap menggeluti hobi menulis.

Insto Dry Eyes
Saya dan Gadget

Tentu saja, dua hal itu tidak akan lepas dari gadget, entah laptop atau ponsel. Durasi saya di depan layar monitor jadi bertambah deh. Apalagi kalau sudah ada deadline, baik dari pekerjaan desain maupun menulis. Bisa sampai berjam-jam saya jabanin.

Ditambah lagi sekarang saya punya anak batita yang super aktif. Kegiatan di depan gadget lebih sering dilakukan pada malam hari dimana dia sudah terlelap. Otomatis, saya pun sering 'memaksa' mata untuk tetap bekerja cepat sebelum waktu tidur.

Selesai pekerjaan itu semua, biasanya saya cari hiburan dulu. Nonton tayangan ringan atau scrolling media sosial sambil haha hihi sendiri. Gak kerasa malah sampai berlarut-larut pula. Akhirnya, kok mata kerasa gak enak ya. Sepet, perih, dan lelah. Kalian yang terbiasa bekerja di depan layar monitor, pasti gak asing deh dengan keadaan mata yang begini setelah berjam-jam berkutat dengan layar kan?

Yup! Ini adalah gejala awal mata kering.

Apa itu Mata Kering?

Sebenarnya, mata kering itu hal yang umum terjadi. Kondisi ini terjadi saat mata tidak dapat menghasilkan air mata seperti biasanya. Padahal, air mata ini memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu sebagai pelumas pada permukaan bola mata dan sebagai pelindung dari benda asing seperti debu atau kuman yang bisa menyebabkan infeksi.

Gejala mata kering memang ringan seperti mata sepet, perih dan lelah. Saking ringan dan Sepele, banyak orang yang kadang suka abai. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, tentu saja akan menimbulkan rasa tidak nyaman di mata hingga mengganggu penglihatan karena kondisi mata semakin buruk. Makanya, kalau sudah terasa gejalanya, #MataKeringJanganSepelein.

Penyebab Umum Mata Kering

Mengutip dari berbagai sumber, mata kering dapat terjadi karena dua kondisi, yaitu penurunan produksi air mata dan peningkatan penguapan air mata. 

Penurunan produksi air mata sendiri bisa terjadi karena faktor lanjut usia, menderita penyakit tertentu seperti lupus, diabetes, autoimun, gangguan pada hormon, diabetes dan scleroderma, penyakit autoimun langka yang menyebabkan jaringan ikat tubuh menebal dan mengeras pada kulit, pembuluh darah dan organ dalam.

Selain itu, efek tindakan medis tertentu juga dapat mempengaruhi produksi air mata. Misalnya pada orang yang sedang terapi pengganti hormon, radioterapi, operasi laser mata, dan orang yang kekurangan asupan vitamin A. Pengaruh obat-obatan tertentu juga bisa berefek mengurangi produksi air mata ini, seperti dekongestan, antihistamin, obat hipertensi, antidepresan, dan tretinoin.

Penyebab mata kering lainnya adalah peningkatan penguapan air mata. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya kandungan lemak pada air mata yang efeknya akan mempercepat proses penguapan sehingga mata mudah kering.

Baca juga : Banyak Baca Sampai Mata Kering? Teteskan Insto Dry Eyes!

Kondisi-kondisi yang memicunya antara lain defisiensi vitamin A, seringnya terpapar polusi udara, berada di tempat yang udaranya kering, reaksi alergi pada mata dan terlalu lama membaca buku atau menatap layar gadget sehingga mengurangi frekuensi berkedip.

Insto Dry Eyes
Mata sepet, perih, dan lelah

Gejala Mata Kering Yang Perlu Diwaspadai

Meskipun ringan, ada gejala mata kering yang perlu diwaspadai lho. Gejala-gejala itu antara lain :

1. Mata sepet, perih, lelah, merah, dan terasa panas. Sensasinya seperti terbakar dan lelah setelah melakukan aktivitas membaca atau menatap layar gadget. Pada tingkat yang lebih parah, mata akan memerah atau bahkan bengkak.

2. Terasa seperti ada benda asing atau ada yang mengganjal pada mata. Kalau saya biasanya reflek akan berkedip atau mengucek mata padahal ini tidak disarankan ya. Apalagi dalam keadaan belum cuci tangan.

3. Mata berair. Pernah kan sedang asik scroll media sosial tiba-tiba ada air mata mengalir padahal tidak sedang dalam keadaan sedih atau terharu? Nah ini adalah air mata berlebih karena reaksi terhadap iritasi ringan atau bisa juda menandakan bahwa mata kekurangan pelumasnya alias mata kering.

4. Sensitif terhadap sinar matahari. Mata terasa silau berlebih atau tidak nyaman saat melihat cahaya terang.

5. Penglihatan buram atau kabur terutama setelah membaca buku atau menatap layar gadget. Biasanya setelah berkedip, mata akan terasa lebih baik.

Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus Ke Dokter

Nah, sudah tau kan penyebab dan gejala mata kering? Meskipun gejalanya ringan, mata kering jangan disepein ya. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata kering secara efektif tanpa harus ke dokter. 

1. Istirahatkan Mata Sejenak

Setelah menatap layar gadget dalam waktu yang cukup lama dan intens, cobalah untuk mengistirahatkan mata sejenak. Salah satunya adalah dengan memandang objek lain yang jaraknya jauh. Saya pribadi, lebih suka melihat pemandangan diluar jendela setelah berkutat dengan layar gadget. Mengistirahatkan mata juga bisa dengan rumus 20-20, yaitu setelah 20 menit mata bekerja, istirahatkan selama 20 detik, begitu seterusnya.

2. Seringlah Berkedip

Biasanya, frekuensi mata berkedip akan berkurang saat membaca buku terlalu lama atau menatap layar gadget. Padahal berkedip dapat melumasi permukaan mata secara alami. Maka, sering-seringlah berkedip agar mata tidak kering.

Baca juga : Mengejar Impian Menulis Skenario Film

3. Hindari Paparan Iritan Secara Langsung 

Polusi udara seperti asap, debu, dan angin berlebih dapat mengiritasi mata dan menyebabkan mata kering. Adakalanya memang tidak bisa dihindari ya, tapi bisa diusahakan untuk mengurangi intensitas kita berada di lingkungan tersebut. Kalau cuaca sedang panas dan angin, sebaiknya gunakan kacamata untuk melindungi mata. Berada dalam ruangan ber-AC terlalu lama juga sebaiknya dikurangi untuk menjaga penguapan air mata.

4. Menjaga Pola Hidup Sehat

Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti wortel yang mengandung vitamin A, ikan-ikanan yang mengandung omega-3 untuk meningkatkan produksi air mata. Jangan lupa juga untuk tetap terhidrasi dengan mengkunsumsi air putih yang cukup.

5. Gunakan Tetes Mata

Tetes mata ini seperti halnya air mata buatan yang berfungsi untuk membantu melumasi permukaan mata sehingga mengurangi gejala mata kering. Sebaiknya gunakan tetes mata yang aman dan direkomendasikan oleh dokter.

Insto Dry Eyes
Insto Dry Eyes

Salah satu tetes mata itu adalah Insto Dry Eyes yang sudah saya pakai dan percayai sejak lama. #InstoDryEyes ini digunakan untuk memberi efek pelumas seperti halnya air mata, mengatasi gejala mata kering, dan meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata. Cukup tetesin Insto Dry Eyes ke mata kalau sudah terasa ada gejala mata kering.

Kenapa Harus Insto Dry Eyes?

Insto Dry Eyes merupakan produk keluaran PT. Combiphar yang sudah terkenal akan mutunya. Setiap mL Insto Dry Eyes ini mengandung 3,0 mg Hidroxypropyl methylcellulose. Bahan aktif ini bekerja memberikan efek pelumas seperti air untuk mengatasi mata kering. Selain itu, Insto Dry Eyes juga mengandung bahan aktif yang dapat meringankan iritasi mata akibat berkurangnya produksi air mata. 

Insto Dry Eyes
Insto Dry Eyes New Packaging

Produk Insto Dry Eyes ini dikemas dalam ukuran 7,5mL. Ukuran yang cukup mungil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Masuk kantong baju atau tas pun masih cukup banget. Satu lagi, produk ini mudah didapat karena sudah tersedia di toko obat konvensional maupun minimarket. Oh iya, sekarang ada Insto Dry Eyes New Packaging lho! Kemarin pas mau beli di minimarket sempat cari-cari, ternyata kemasannya baru dan lebih fresh.

Itu dia pengalaman saya mengatasi gejala mata kering tanpa harus ke dokter. Kalau kalian, punya pengalaman apa nih? Tulis di kolom komentar ya!

26 September 2024

Pengalaman Melahirkan Dengan Caesar Eracs

Halo!
Apa kabar semuanya? Pengen nulis ini dari beberapa bulan lalu, tapi kesampaiannya baru sekarang, ya ampun. Cuma berbagi pengalaman aja, siapa tahu bisa memberi pencerahan bagi yang sedang bersiap melahirkan atau sekedar hiburan semata di kala ingin membaca.

Sc. Eracs Bandarlampung

Kalau ada yang tanya kenapa kok sampe operasi caesar, yah intinya posisi janin ini sungsang alias kepala masih di atas dan bokong di bawah. Ditambah lagi air ketuban yang tinggal sedikit (saya gak tau atau merasa ada rembesan selama hari-hari belakangan sih) dan kata dokter ada pengapuran atau apa gitu istilahnya waktu itu. Jadi jalan terbaik ya ambil tindakan secepatnya dan tanpa menunggu adanya kontraksi.

Singkatnya, ketika jadwal kontrol tiba (saya kontrol di Puri Betik Hati, Bandarlampung), dokternya menyarankan untuk tindakan hari itu juga. Kaget? Iya lah. Niat hati kan cuma mau cek kandungan, kok malah langsung tindakan.

Saya dan suami langsung ke meja registrasi untuk mengurus administrasi. Disini, saya ditawarkan untuk memilih mau sc biasa atau eracs. Setelah penjelasan dan berbagai pertimbangan, saya memilih untuk sc eracs. Seperti apa perjalanannya? Lanjut bacanya yuk!

Pra-Tindakan

Operasi saya dijadwalkan sekitar pukul 15.00-16.00 waktu itu. Tetapi saya sudah tidak diperkenankan untuk keluar rumah sakit sejak pukul 11.00 (sejak saya kontrol), termasuk ya tidak boleh makan berat lagi. Padahal jujurnya saya laper banget sampe sore wkwk.

Karena saya belum dapat kamar, saya menunggu di ruang perawatan. Di ruangan itu, nakes menyuruh saya berganti pakaian operasi, melepas semua perhiasan, dan tanpa pakai apapun lagi. Lalu ia memeriksa denyut nadi, irama jantung, dan apakah saya ada alergi obat tertentu. Selesai itu, saya menunggu lagi. Oh iya, selama di ruang perawatan itu, ada cemilan yang diberikan pada saya. Dua keping biskuit puff abon dan sekotak minuman ion. Lumayan lah untuk mengganjal lapar.

Setengah jam menjelang operasi, saya dipindahkan ke ruang steril. Kali ini pendamping sudah tidak diperbolehkan masuk lagi. Saya dipasangi infus dan kateter, lalu menunggu tim dokter datang. 

Sc eracs
Sebelum tindakan masih bisa ketawa di ruang perawatan

Tindakan

Saya dibimbing masuk ke ruang operasi. Hawa dingin langsung menyergap tubuh saya. Benar rupanya cerita orang kalau ruang operasi itu serius dingin banget. Apalagi saya hanya pakai selapis baju lengan pendek dengan bagian belakang terbuka. Alhamdulillah saya masih pakai jilbab, jadi lumayan kepala gak terasa dingin menusuk.

Dokter pertama yang menyapa saya adalah dokter anestesi. Perempuan, mungkin usianya sekitar 45 tahunan. Ia bertanya kabar saya, kondisi kehamilan saya (ia ikut terharu mendengar ini kehamilan pertama saya setelah menanti selama 7 tahun), sedikit bercerita tentang keluarganya, dan sambil menunggu semua dipersiapkan, ia membaca Alquran. Sungguh, ini membuat saya lega sekaligus menenangkan hati saya yang deg-degan luar biasa.

Anestesi dilakukannya dengan menyuntik bagian punggung bawah saya. Dan ini gak sakit! Saya pernah mendengar cerita kalau suntik anestesi seperti ini rasanya gak karuan, sakit menusuk. Tapi, di saya gak, serius. Rasanya hanya seperti ya suntikan biasa. Lalu saya menunggu lagi untuk obat anestesi ini bekerja melumpuhkan sementara syaraf-syaraf rasa sakit saya.

Satu per satu dokter lain datang, saling menyapa dan mengobrol ringan, mungkin biar suasananya gak tegang ya. Bersyukurnya saya mendapatkan tim dokter yang ramah-ramah waktu itu.

Setelah memastikan anestesi saya berhasil dan saya tidak merasakan apa-apa lagi pada sebagian tubuh bagian bawah, dimulailah operasi pengeluaran si bayi ini. Meski saya sadar, tapi saya tidak merasakan apapun selama tindakan. Padahal dokter sudah memberi tahu bahwa operasi dimulai. Sesekali terdengar suara seperti air mengalir. Lalu perut saya terasa seperti digeser-geser.

Tiba-tiba saja si bayi sudah dikeluarkan dan ditunjukkan pada saya! Saat itu juga, tangis saya pecah tanpa aba-aba. Dokter anestesi membantu menghapus air mata saya karena kedua tangan saya ditahan di badan bed operasi.

Baca juga : Surat Untuk Wafa

Operasi pengeluaran si bayi cukup cepat, tapi penjahitan lukanya yang terasa agak lama. Sementara tim dokter menjahit sambil mengobrol santai, pikiran saya terbang ke ruang bayi. Bagaimana kondisinya? Sehatkah? Lengkapkah bagian tubuhnya? Kok gak langsung IMD ke saya ya? Ada apakah?

Pasca-Tindakan

Selesai dengan tindakan di ruang operasi, saya dipindahkan ke ruang observasi. Saat itu pukul 17.00 dan di ruang observasi hanya ada saya dan perawat laki-laki. Kata perawat itu, saya harus menunggu setidaknya selama 4 jam sebelum dipindah ke kamar.

Berangsur-angsur, rasa kebas di sebagian tubuh saya mereda. Saya mulai sedikit kesemutan, tapi juga menggigil kedinginan. Kata perawatnya, itu hal wajar setelah operasi. Saya benar-benar menggigil meski sudah dipakaikan selimut tebal. Rasanya mengantuk, tapi entah kenapa tidak bisa tidur nyenyak.

Empat jam di ruang observasi tanpa pendamping, melewati waktu maghrib yang sepi dan hening sekali sendirian. Suami saya diperbolehkan masuk ketika saya izin bertemu. Kalau tahu boleh dari tadi, saya minta ditemani dari tadi. Tapi di ruangan ini saya tidak diperbolehkan bertemu dengan siapapun, termasuk keluarga yang datang menjenguk. 

Pindah ke Kamar Perawatan

Setelah dinyatakan dalam kondisi baik dan stabil, saya dipindahkan ke kamar perawatan. Perawat memberi tahu hal-hal yang disarankan setelah operasi sore tadi. Misalnya, mulai bergerak ke kanan kiri, serta mulai duduk hanya jika memungkinkan dan tidak pusing.

Oh iya, saat dipindah ke kamar, kateter dan infus saya sudah dilepas. Jadi, kalau mau ke kamar mandi, ya boleh-boleh saja. 

Saya mencoba bergerak ke kanan dan kiri sesuai saran perawat tadi. Alhamdulillah cukup mudah dan berhasil. Tapi, ketika bangun untuk duduk, kepala saya terasa sangat pusing dan berputar-putar. Lha boro-boro mau ke kamar mandi. Jadi, malam itu saya urung ke kamar mandi dan hanya belajar bergerak sambil tiduran saja.

Pagi harinya, saya belajar bangun lagi. Masih terasa sedikit pusing tapi sudah bisa ditoleransi dan bisa mulai berjalan ke kamar mandi dengan bantuan suami. Niat hati mau mandi, tapi masih takut karena semalam lupa bertanya apakah ini perban anti air atau bukan, wkwk. Jadilah hanya lap-lap badan saja.

Newborn
Pertama kali gendong si bayi


Saya baru bisa bertemu dengan bayi sekitar pukul 09.00 pagi. Rasanya seperti mimpi saja. Bayi mungil yang selama ini kami nanti, kini hadir tepat di hadapan, bahkan tepat di pangkuan saya. Perawat memberi arahan untuk saya langsung menyusui bayi. Tapi rupanya gak mudah ya. Apalagi, air susu saya belum keluar saat itu. Untungnya si bayi gak rewel dan masih bisa bertahan.

Dokter kandungan datang berkunjung untuk memeriksa saya dan bayi. Syukurnya, kondisi kami berdua sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah sore harinya. Jujur, saya agak kaget karena kok cepat sekali ya? Padahal saya lahiran saecar, biasanya minimal 3 hari baru boleh pulang. Tapi, ya senang jugalah, bisa lebih nyaman di rumah kan.

Bayi saya diambil kembali oleh perawat untuk dicek lagi sebelum pulang ke rumah. Jadi, sejak dilahirkan sampai saya pulang ke rumah, si bayi sepertinya gak menyusu dengan saya. Adakah yang mengalami hal yang sama? Atau kalian punya pengalaman yang berbeda?

Selepas Operasi

Dari pengalaman pribadi dan hasil perbandingan dengan mengamati orang lain yang melahirkan secara sc biasa, saya bisa garis bawahi beberapa hal.

Pertama, sc eracs punya kelebihan dalam meminimalisir rasa nyeri setelah operasi. Pengalaman saya, setelah obat bius hilang, saya tidak merasakan nyeri yang sangat di bagian luka sayatan. Tapi tidak juga benar-benar tanpa rasa nyeri ya. Memang, tingkat toleransi rasa nyeri setiap orang berbeda, tapi menurut saya, selepas operasi sc eracs, rasa nyeri itu sangat sangat minim.

Kedua, perawatan setelah operasi sangat singkat. Saya sudah bisa mulai bergerak sekitar 6 jam setelah operasi. Bisa mulai berjalan sekitar 12 jam setelah operasi. Saya hanya menginap semalam di rumah sakit dan diperbolehkan pulang 24 jam setelah operasi. Lagi-lagi ini sesuai dengan kondisi ibu dan bayi juga ya. 

Ketiga, operasi sc eracs ini bisa juga ditanggung BPJS kok, meskipun tetap ada biaya tambahan diluar obat dan tindakan. Misalnya pasien harus membeli paket melahirkan untuk sc eracs yang meliputi peralatan dan perlengkapan mandi, pembalut ibu, perlengkapan makan, popok bayi, gentong wadah plasenta, dan perawatan selama bayi dilahirkan. Padahal kalau dipikir, kesemuanya itu sudah saya siapkan dari rumah, haha.

Tambahan lagi, dari rumah sakit ini, si bayi langsung bisa dibuatkan kartu BPJS juga yang menginduk ke kartu BPJS ibunya. Tentunya dengan tambahan biaya iuran satu bulan ke depan saja.

Sehari setelah pulang ke rumah, saya merasakan pusing yang sangat. Kalau saya duduk atau berdiri dalam waktu lama, kepala saya rasanya sakit dan pusing. Tapi kalau dibawa tiduran meski gak dalam keadaan tidur, langsung hilang. Ini terjadi sekitar seminggu lamanya. Mungkin ini salah satu efek sisa obat bius ya, dan mungkin setiap orang keadaannya berbeda pula.

Tapi dari sekian banyak catatan, pada intinya adalah operasi sc eracs ini adalah sebuah terobosan yang bagus untuk calon ibu yang takut melahirkan secara saecar. Tanpa sakit, minim nyeri pasca operasi, dan perawatan yang sangat singkat. 

Nah, kalian yang pernah operasi saecar, punya pengalaman apa?


* Gak punya foto-foto di rumah sakit, apalagi pas di ruang operasi. Dahlah, gak kepikiran dokumentasi lagi, haha.

25 April 2024

Promil Part 3; Jeruk Nipis Sampai Resep JSR

Halo!
Kembali menulis kisah perjuangan menjemput malaikat kecil setelah beberapa lama terputus. Sekali lagi, saya hanya ingin berbagi kisah, bukan menggurui, bukan cari perhatian, apalagi pamer, hehe. Karena yang namanya anak itu adalah rezeki, dan setiap orang sudah punya rezekinya masing-masing. Urusan anak juga hanya Allah yang bisa turun tangan, manusia itu hanya berusaha dan berdoa. Semua kembali ke Sang Pencipta manusia itu.

Promil herbal

Oke, di bagian sebelumnya, saya sudah tuliskan bagaimana usaha awal saya dan suami ke dokter, menebus obat, dan diet yang terasa amat berat. Juga bagaimana pada akhirnya kami beristirahat sejenak untuk menenangkan diri setelah perjuangan hampir setahun ke dokter itu belum juga membuahkan hasil yang nyata.

Sebenarnya, saya juga terus mencari alternatif lain untuk promil selain ke dokter. Ada banyak saran dari orang-orang yang bertemu dengan saya. Minum dugan hijau yang dibakar, makan kurma muda, minum air buah zuriat, sampai makan biji merica. Setidaknya ada beberapa alternatif promil yang saya lakukan demi menjemput garis dua ini selain ke dokter.

1. Promil Jeruk Nipis Ala Dewi Yull

Sepertinya mudah ya, tapi ternyata gak banget! Haha. Jadi, promil jeruk nipis ini dilakukan selama 14 hari berturut-turut dengan cara meminum perasan jeruk nipis. Jumlah jeruk nipis yang diminum per harinya bervariasi dan mengikuti pola tertentu. Hari pertama 1 buah, dan seterunya hingga 24 buah. Duh, nulis ini sambil membayangkan rasa asemnya, jadi merinding sendiri.

Jujur, sebelum saya coba resep ini, saya sudah berkali-kali mencari referensi dan testimoninya. Ada beberapa yang setuju dan berhasil meskipun ada juga yang tidak. Namanya juga usaha, jadi saya mau coba juga yang ini.

Percaya atau gak, saya berhasil minum perasan jeruk nipis sampai lebih dari seminggu sepertinya. Suami sempat khawatir karena saya kelihatan tersiksa setiap kali minum jeruk nipis itu. Ya gimana gak tersiksa, saya yang gak suka rasa buah yang asem sedikit pun, malah harus minum air jeruk nipis yang kalian tahu kan rasanya gimana, hehe.

Saya juga tahu ada yang diam-diam menertawakan promil jeruk nipis saya ini. Ironisnya, dia juga seorang perempuan yang harus menanti kehamilan setelah menikah meski tidak sepanjang penantian saya. Dalam hati, saya berdoa semoga ikhtiar saya gak sia-sia. Tapi memang promil jeruk nipis ini gak berhasil di saya karena saya gak kuat sampai akhir, huhu.

2. Pola Makan Ala PCOS Fighter

Kebanyakan penderita PCOS ini perempuan dengan kelebihan berat badan meskipun tidak jarang juga perempuan yang bisa dibilang kurus. Termasuk saya ini. Sebenarnya, pola makan ala PCOS fighter ini sehat dan mudah. Intinya menghindari tepung-tepungan dan gula karena kebanyakan sindrom ini berkaitan dengan resistensi insulin.

pcos diet
Salad sayur favorit saya

Saya ikuti sebisanya. Sampai-sampai saya luangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk menyusun menu sehat, hehe. Dimulai dari sarapan pagi dengan buah, oat, telur rebus, atau kacang-kacangan. Dahlah bye-bye sama roti bakar, nasi uduk atau buryam sementara waktu. Makan siang dengan nasi dalam porsi kecil tetapi protein yang lebih banyak serta sayuran. Skip gorengan apalagi bakwan yang full tepung. Padahal bakwan itu favorit saya, huhu.

Camilan, saya banyakin buah atau makanan rebusan. Pisang rebus, singkong rebus, mantang rebus, kacang rebus. Dah itu aja. Bosan? Sejujurnya kadang bosan juga, jadi ada hari dimana saya melonggarkan diri sendiri untuk makan 'enak' tapi tetap gak berlebihan juga.


3. Resep JSR 

Hampir sama sih dengan pola makan PCOS fighter, resep JSR ini juga lebih ke makan sehat tanpa olahan berlebih dan minuman rempah.

Salah satu minumannya yang sampai sekarang masih saya simpan resepnya adalah minuman rempah pembersih rahim. Minuman ini terbuat dari campuran jahe, ketumbar, kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan madu. Gampang banget buatnya. Diminum hangat enak banget. Diminum dingin juga seger.

promil rempah
Rempah andalan saya

Dari satu minuman ini, saya kepoin minuman-minuman lain yang sekiranya sesuai dengan kondisi tubuh saya dan suami. Cocok? Iya. Saya yang tadinya kalau datang bulan selalu sakit banget sampai gak bisa ngapa-ngapain, setelah minum rempah jadi lumayan berkurang sakitnya. Asal rutin aja.

Nah, saya coba bawa minuman rempah ini ke tempat kerja, dan taraaa.. sebagian teman kerja malah ikutan mau coba juga karena penasaran. Jadilah tren minuman rempah dengan berbagai macam peruntukannya. Percayalah, untuk yang gak promil juga bisa dan rasa minuman rempah ini asli seger banget!


Setelah tiga promil itu, saya belum kunjung hamil juga. Diluar tiga promil ini, saya dan suami juga berikhtiar dengan metode yang lain. Kayaknya gak mungkin satu-satu diceritakan secara detail ya. Dibilang lelah ya lelah, dibilang harus kuat dan masih ingin melanjutkan usaha, iya juga. Jadi, setelah ini saya dan suami berhenti lagi. Tidak memburu-buru dengan aturan yang saklek. Kembali ingat bahwa rezeki berupa anak itu hanya kuasa Allah.

Lanjut di postingan berikutnya aja ya. Masih mau baca kah?

16 Maret 2024

Yuk Jaga Kesehatan Di Bulan Ramadhan!

Halo!
Apa kabar puasanya? Masih lancar jaya ya! Semoga sampai akhir Ramadhan tetap kuat, tetap dimudahkan, dan tetap sehat. Karena ada lho, sebagian orang yang sudah beberapa hari puasa, malah mengeluh sakit. Gak parah sih, kebanyakan batuk, maagh kambuh, atau gula darah naik.

Menjaga Kesehatan di bulan Ramadhan
Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan

Padahal, sejatinya berpuasa itu seharusnya menyehatkan. Jangan-jangan, ada yang kurang tepat saat menjalankan satu ibadah ini. Entah itu dari pola makan atau aktivitas sehari-harinya. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh saat Ramadhan? Berikut sedikit tips dari saya.

Tetap Berolahraga

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti puasa berolahraga juga. Kegiatan ini tetap disarankan untuk dilakukan dengan catatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Banyak kok jenis olahraga yang cocok dilakukan saat berpuasa.

Streching atau peregangan misalnya. Ini jenis olahraga ringan dan mudah dilakukan dari rumah. Ya, gerak-gerakin tangan, kaki, kepala, dan badan biar otot-ototnya gak tegang. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih rileks dan meminimalisir stress.

Kalau mau sekalian ngabuburit, bisa jalan santai atau bersepeda di sore hari. Gak perlu jauh-jauh juga sih, keliling komplek atau keliling pasar takjil juga sudah cukup. Kalau dirasa sudah lelah, tinggal nunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa.


Jaga Pola Makan

Gak bisa dipungkiri sih, saat Ramadhan begini banyak sekali makanan dan minuman yang ditawarkan untuk berbuka puasa. Apalagi kalau lihat minuman yang segar-segar dengan es batu yang dingin. Serasa dapat minuman surga ya, hehe. 

Boleh sih berbuka dengan yang manis-manis, tapi tetap harus dibatasi ya. Apalagi setelah seharian perut kosong dan langsung diisi dengan minuman dan makanan yang tinggi kadar gulanya. Jangan sampai gula darah naik mendadak. Sebaiknya, berbukalah dengan air putih terlebih dahulu, makan 3 buah kurma, beberapa cemilan ringan, lalu berikan jeda untuk makan besar selanjutnya.

Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh saat sahur dan berbuka dengan makanan begizi seimbang. Makan dengan porsi cukup dan lengkap. Satu sajian berisi karbohidrat yang bisa didapat dari nasi putih, nasi merah, jagung, ubi-ubian, atau roti. Protein yang bisa didapat dari daging, telur, ikan, tempe dan tahu. Jangan lupa seratnya yang bisa didapat dari buah dan sayur.

Sebaiknya, hindari mengkonsumsi makanan berminyak dan mengandung banyak garam. Kedua jenis makanan ini dapat memicu rasa haus dan radang tenggorokan. Terakhir, cukupi kebutuhan air dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari.


Jaga Pola Tidur

Satu hal yang mungkin agak berat dilakukan sebagian orang saat menjalankan ibadah puasa adalah bangun sahur. Bagi yang tidak terbiasa bangun sebelum subuh, mungkin waktu sahur memerlukan tambahan usaha ya. Nah, agar bangun sahur terasa ringan, sebaiknya tidur malam lebih awal dan hindari begadang kalau hanya sekedar nongkrong atau mengobrol.

Di siang hari, sempatkan untuk beristirahat dan tidur sejenak jikalau memungkinkan. Tapi jangan juga terlalu banyak tidur karena akan membuat tubuh semakin lesu.

Isi Waktu Luang Dengan Perbanyak Ibadah

Dengan mengurangi jam makan dari pagi hingga sore hari, waktu kita seharusnya bisa lebih luang ya. Alangkah lebih baiknya jika waktu luang itu diisi dengan memperbanyak ibadah yang di bulan-bulan lain belum tentu bisa sesering di bulan Ramadhan ini.


Dengan memperbanyak ibadah, pikiran juga akan tersugesti dengan hal-hal yang positif dan tujuan akhirnya adalah membuat hati tenang sehingga bisa tetap menjalani hari dengan lebih rileks.

Kalau teman-teman, punya cara lain untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadhan? Bagi di kolom komentar dong. Sampai junpa di post selanjutnya ya!

13 Maret 2024

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan Untuk Ibu Menyusui

Assalamualaikum.
Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah, masih diberi umur untuk sampai di bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini.

Ramadhan kali ini jadi Ramadhan pertama kami bertiga setelah tujuh Ramadhan hanya berdua saja. Tahun lalu saat Ramadhan, saya masih hamil sekitar 7 bulan. Masih kuat puasa, dan si janin sehat-sehat aja. Tahun ini saya juga mencoba untuk puasa dengan melihat kondisi saya dan si kecil. 

Tips berpuasa ibu menyusui
Tips berpuasa ibu menyusui

Pas banget si kecil sudah mulai saya beri MPASI beberapa bulan lalu dan sekarang lagi aktif-aktifnya. Merayap, nungging, duduk gak bisa anteng, penasaran dengan segala benda di sekitar, dan lagi mulai rambatan. Pokoknya sudah gak bisa meleng dikit lah pas jagain dia. Ngos-ngosan iya, tapi tetap harus bersyukur karena punya anak yang aktif dan sehat.

Sementara, kondisi saya terbilang sehat dan kuat untuk puasa karena si kecil juga sudah mulai berkurang konsumsi ASInya. Jadi, saya putuskan untuk berpuasa. Merangkum dari beberapa artikel yang saya baca, juga pengalaman sehari puasa kemarin, saya kasih beberapa tips berpuasa di bulan Ramadhan untuk ibu menyusui.

Tapi sebelum itu, pastikan kondisi ibu dan bayi tetap sehat ya. Kalau ragu, bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Apalagi kalau si kecil masih berusia di bawah 6 bulan yang mana hanya ASI saja yang bisa dikonsumsinya. Berbeda dengan si kecil yang sudah berusia di atas 6 bulan dan sudah mendapat MPASI.

1. Tetap makan 3 kali dalam sehari

Walaupun berpuasa, ibu menyusui sebaiknya tetap makan 3 kali sehari, yaitu sahur, saat berbuka, dan sebelum tidur. Tujuannya untuk menjaga asupan nutrisi dan tenaga ibu saat menyusui. Kalaupun tidak bisa makan 3 kali sehari, coba makan cemilan yang sehat dan mengenyangkan.

Jujur sih, semenjak menyusui, porsi makan saya memang agak lebih banyak dari sebelum menyusui. Wajar kok, apalagi kalau badan jadi terlihat lebih berisi, gak apa-apa. Santai aja.

2. Konsumsi makanan padat nutrisi

Tidak hanya kuantitas makannya saja yang dijaga, tapi kualitasnya juga harus terpenuhi. Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, dan vitamin serta mineral. 

Nutrisi ini bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti sayuran, buah, makanan laut, daging merah, daging ayam, telur, susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.

3. Jangan lewatkan sahur

Poin yang satu ini penting banget lho. Ibu menyusui yang tetap ingin berpuasa, jangan sampai melewatkan sahur ya. Ibarat orang yang akan melakukan perjalanan, harus bawa bekal biar gak kelaparan, nah begitu juga dengan perjalanan puasa ibu yang menyusui. Cadangan tenaga dan bahan produksi ASI harus disuplai terlebih dahulu saat sahur ini.


4. Istirahat yang cukup

Meskipun punya anak kecil yang aktifnya ampun-ampunan dan pekerjaan rumah yang banyak, ibu menyusui yang tetap berpuasa harus cukup beristirahat. Hindari dulu pekerjaan yang menguras tenaga atau aktivitas diluar rumah yang tentunya bisa membuat lelah.

Kalau saya, tidur malam harus di bawah pukul 22.00. Bangun sahur juga gak terlalu awal untuk mencukupi jumlah jam tidur karena seringnya siang gak bakal bisa tidur. Bisa lho berbagi tugas dengan suami, misalnya pas sahur, gantian suami yang nyiapin. Atau pekerjaan rumah lainnya yang bisa dikerjakan oleh suami.

5. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Caranya dengan minum air putih tetap seperti biasanya. Ibu menyusui disarankan untuk mengkonsumsi 3 liter air dalam sehari, sudah termasuk cairan dari sayur dan lain-lain. Nah, saat puasa juga begitu. Minum air putih sebanyak 2-3 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 2-3 gelas sebelum tidur. 

Pengalaman saya selama punya bayi baru lahir sampai sekarang, saya selalu minum dari botol. Tujuannya biar bisa tertakar berapa banyak air putih yang sudah dikonsumsi, apakah sudah mencukupi atau masih kurang. Selain itu, saya juga jadi gak bolak balik ambil air minum karena botol selalu saya bawa. Percayalah, ini efektif dan efisien untuk ibu yang punya anak kecil super aktif.

6. Bila perlu, konsumsi ASI Booster dan suplemen tambahan

Nah, kalau memang diperlukan, bisa konsumsi ASI Booster dan suplemen kesehatan tambahan. Kemudian, susui si kecil seperti biasanya karena semakin sering disusui, maka produksi ASI makin bertambah. Untuk suplemen tambahan, bisa dikonsultasikan dulu dengan dokter ya.

Nah, itu dia beberapa tips untuk ibu menyusui agar puasanya lancar selama Ramadhan. Oh iya, kalau sekiranya saat berpuasa merasa pusing, bibir terlalu kering, badan lemas dan kelelahan, urin berwarna pekat dan berbau tajam, sebaiknya langsung berbuka saja karena kemungkinan ibu mengalami dehidrasi.

Perhatikan juga kondisi si kecil. Apabila si kecil tidak buang air kecil seperti biasanya, ada bagian cekung di kepala, rewel dan gelisah sepanjang hari, merasa tidak puas menyusu, sebaiknya ibu juga langsung berbuka karena mungkin si kecil juga dehidrasi.

Berpuasa atau memilih tidak berpuasa bagi ibu menyusui itu boleh-boleh saja kok. Keduanya sama-sama ibadah dan memang ada keringanan dari sisi syariat. Semoga kita semua selalu sehat ya.

05 Februari 2024

Promil Part 2; Diet Tepung

Ini lanjutan dari cerita promil saya. Boleh banget untuk baca bagian pertama dulu di postingan sebelumnya.

Bagian pertama : Long Journey; Promil Bagian Pertama

Setelah sebelumnya saya didiagnosa PCO, dokter B mulai membatasi apa-apa saja yang tidak boleh saya konsumsi, yaitu jamu atau obat herbal, vitamin E, dan kedelai. Terakhir, saya harus menjalani diet yang cukup sulit bagi saya. 

Promil Dokter

Diet tepung. Makanan apapun, gak boleh mengandung tepung dan turunannya. Sempet bingung sih karena ya setiap hari hampir semua makanan yang saya santap pasti mengandung tepung. Dari roti, mie, gorengan, dan saudaranya itu. Untungnya dokter ini gak melarang gula asalkan masih dalam batas wajar.

Jujur ya, sepulang dari dokter ini, saya mau nangis, haha. Perut lapar, tapi serasa gak bisa makan macam-macam. Mendadak malah pengen makan mi ayam, ketoprak, roti bakar, bakso malang, somay, dan semua makanan dengan unsur tepung. Padahal pesen nasi padang aja dah beres lah, wkwk.

Seingat saya, daftar makanan berbahan dasar tepung yang pertama kali saya singkirkan adalah roti. Secara, roti ini hampir gak pernah absen dari dalam kulkas atau lemari makanan. Berat sih, tapi ternyata ada yang lebih berat lagi, yaitu berbagai jenis mie. Dari mie instan sampai mi kering biasa atau mi telur dan bihun. Lebih berat lagi menyingkirkan gorengan. Hampa sungguh hampa, haha.

Alhasil beberapa bulan menjalani diet ini, saya terlihat kurusan. Mungkin karena saya belum pengalaman bagaimana memilih makanan untuk diet tepung ini. Padahal kalau dipikir banyak banget lho penggantinya. Ya nasi, sayur, buah, umbi-umbian, keripik.

Orang-orang di sekitar saya juga heran kalau melihat saya memilih makanan yang menurut mereka ‘sulit dan gak wajar’. Saya hanya bilang sedang diet, mengurangi makanan bertepung. Eh tapi malah banyak yang komentar ‘Sudah kurus kok masih diet aja, mau jadi sekurus apa lagi?’.

Jujurnya, dalam hati saya agak sedih sekaligus miris. Memangnya diet hanya untuk menguruskan badan sajakah? Bukankah arti diet itu mengatur pola makan ya? Ah tapi sudahlah, saya senyumin aja saat itu.

Sebulan pertama sungguh berat tapi bisa juga saya jalani walaupun ada hari cheating-nya. Memang yang berat itu mulainya, kalau sudah dijalani ya sebenarnya biasa aja sih. Ujian paling berat sih pas lebaran ya. Lha semua hidangan kue itu tepung! Dahlah menyerah saya beberapa minggu itu. Sudahlah berat menahan godaan makan, ditambah lagi dengan pertanyaan macam-macam.

Selain diet tepung, saya juga konsumsi beberapa obat yang diresepkan. Dari harga murah sampai yang membuat saya melongo karena termasuk mahal menurut saya. Tapi balik lagi, demi ikhtiar ini gak apa-apa deh dicoba.

Visanne Dienogest
Salah satu obat yang harganya membuat saya melongo

Oh iya, sejak saya didiagnosa PCO, saya langsung cari tahu juga apa itu, bagaimana bisa terjadi, bagaimana penanganannya dan seterusnya. Bukan tidak percaya dokter ya, tapi mencari tahu lebih banyak lagi. Hasilnya memang kurang lebih sama lah dengan apa yang dikatakan oleh dokter B itu. Dan memang penanganannya ya lebih pada menjaga pola makan, hidup sehat, pikiran sehat, gak boleh stres gitu lah.

Nah, saya agak lupa sih menjalani diet tepung ini berapa lama karena memang dasarnya saya moody banget. Kalau lagi semangat ya jalan lancar dietnya. Tapi kalau suasana hati lagi parah-parahnya, ya sudah menyerah dan hantam deh semua makanan.

Tapi saya ingat setelah beberapa bulan menjalani diet tepung ini, kunjungan ke dokter B kembali membuat saya sedikit berharap. Katanya, sudah mulai membaik gitu (dari hasil pemantauan ukuran sel telur). Kalau kamu punya kasus yang sama, ukuran sel telur saya pada waktu ini adalah 1,36cm dan 1,21cm, masih terbilang kecil sih dari ukuran yang normal (antara 1,8-2,2cm).

Kesalahan saya adalah saya merasa sudah baik-baik saja, maka saya mulai melonggarkan kembali pola makan. Tepung dan sejenisnya itu saya konsumsi kembali. Hasilnya, ya jelas, lebih parah.

Dokter B mengerutkan wajah ketika saya kembali. Firasat saya juga sudah tidak menentu. Benar saja, ia mengatakan bahwa bukannya semakin membaik, malah menjadi kista dengan ukuran yang lumayan besar, sekitar 4cm. Mendengar itu, saya merutuki diri sendiri. Rasanya tuh gemes banget sama diri sendiri. Pengen nangis, pengen marah, pengen menyerah aja deh.

Tapi, lagi-lagi, demi menjemput takdir menjadi seorang ibu, saya jalani lagi. Beberapa bulan saya kembali ke dokter dan hasilnya tetap sama. Belum ada perbaikan. Saya diresepkan obat lagi dan kali ini efeknya adalah periode datang bulan saya lebih panjang, sungguh panjang. Lebih buruknya lagi, promil ini mulai dari nol lagi.

Saya melakukan kunjungan ke dokter B beberapa kali lagi kemudian saya menyerah. Dalam artian, baiklah, untuk ke dokter ini sepertinya harus istirahat dulu. Lagipula, sudah setahun lebih dan saya merasa lelah. Baik fisik, mental, dan materi.

Saya memutuskan untuk berhenti sejenak.

Cerita bersambung di postingan berikutnya aja ya biar gak kepanjangan episode kali ini, hehe. See u!

Baca juga : Overthinking; Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

19 Januari 2024

Long Journey; Promil Bagian Pertama

Hai!

Sudah baca prolog untuk cerita panjang saya? Tadinya, saya berharap bisa menyelesaikan beberapa tulisan tentang ini sebelum si kecil lahir. Firasat saya, kalau sudah lahiran, tentunya akan banyak waktu tersita untuk si manusia mungil ini. Ternyata benar, haha.

Alhasil, tulisan yang rencananya akan terbit beberapa hari sekali, gagal total. Yah, gak apa-apa lah ya, harap maklum. Saya juga masih belajar manajemen waktu agar bisa membaginya dengan seabrek kegiatan harian.

Baiklah. Tulisan kali ini tentang perjalanan promil saya. Oh iya, kemungkinan tulisan tentang promil ini akan terbagi menjadi beberapa bagian karena ceritanya panjang. Bayangkan aja tujuh tahun berusaha menjemput takdir menjadi ibu, hehe.

Promil dokter
Pertama kali USG untuk cek konsultasi

Seperti pasangan baru pada umumnya, saya dan suami digempur dengan pertanyaan lanjutan setelah menikah. Terutama saya. Sudah ngisi belum? Sudah ada tanda-tanda belum? Dan sejenisnya itu. Jujurnya, saya agak risih ditanya seperti itu di awal-awal setelah menikah. Haruskah perempuan yang baru menikah, langsung hamil? Tapi namanya orang kan beda-beda ya, saya santai aja menjawabnya.

Dua bulan, tiga bulan, enam bulan, hampir setahun, saya belum juga ada tanda-tanda akan hamil. Khawatir? Sedikit sih. Sebenarnya saya tipe orang yang legowo saja. Dikasih cepat ya alhamdulillah diterima. Ditunda beberapa waktu juga ya gak apa-apa.

Tapi setelah satu tahun berselang, saya dan suami mulai berikhtiar. Dari beberapa bulan sebelumnya memang saya sudah mencari dokter yang sekiranya bisa saya datangi untuk setidaknya mengecek dulu keadaan saya. Apakah rahim saya baik-baik saja, apakah kondisi saya sehat, atau bagaimana.

Bertemulah saya dengan dokter A, perempuan. Di awal pertemuan, saya bilang mau cek rahim karena belum hamil setelah setahun menikah tanpa LDM. Si dokter langsung memburu dengan ‘kenapa harus nunggu setahun baru cek?’ dan langsung ke meja USG.

Ada benarnya juga sih dokter A ini. Seharusnya saya cek kondisi kesehatan reproduksi itu malah sebelum menikah ya. Tapi entah kenapa nada dan gaya bertanyanya membuat saya serasa langsung dihakimi.

Dokter A bilang bahwa rahim saya baik-baik saja, normal dan mungkin hanya butuh waktu, ia menyarankan untuk kembali beberapa waktu lagi. Tapi saya merasa kurang sreg dan cari dokter lain.

Di sela waktu pencarian, saya juga minta saran dari beberapa teman yang pernah ‘kosong’ lama dan akhirnya berhasil hamil. Macam-macam lah usahanya. Ada yang pijat, ada yang minum jamu, makan ini itu, dan lain-lain. Lalu ada yang menyarankan untuk tes sperma juga supaya lebih lengkap dan gak hanya perempuan saja yang dihakimi. Tapi saya berfikir, ah nanti sajalah untuk yang ini. Sementara cek saya dulu.

Setelah mencari kesana kemari (carinya lewat internet aja sih) dan mempertimbangkan jadwal, tempat, jarak, dan kondisi, berttemulah saya dengan dokter kedua, sebut saja dokter B, masih perempuan. Dokter yang ini menurut saya lebih lembut dan gak langsung menghakimi. Belakangan saya tahu ternyata dokter A juga praktek di rumah sakit yang sama, hihi (sebelumnya, saya datang ke klinik dokter A).

Dari beberapa kali pertemuan, saya didiagnosa PCO atau Polycistic Ovaries. Kondisi dimana ada lebih dari satu sel telur (cyst) yang menempel pada dinding ovarium. Dari foto USG juga terlihat jelas sel telur terangkai seperti kalung mutiara. Untuk detailnya, boleh baca di berbagai sumber ya.

Atas saran darinya, saya menjalani diet yang cukup sulit bagi saya. Diet apakah itu? Baca lanjutannya di post berikutnya ya, biar gak kepanjangan gitu.

Baca juga : Journey To Be A Mom

Oh iya, ada sedikit tips untuk kalian yang mau cek rahim (berdasarkan pengalaman saya ya). Pertama, kalau mau cek USG, sebaiknya datang pada saat menstruasi hari ke 2 atau ke 3. Hal ini supaya sel telurnya kelihatan jelas ada gangguan atau tidak. Kalau tidak hari itu, bisa juga datang ketika masa subur, yaitu sekitar hari ke 12-15 setelah hari pertama haid. Kedua, jangan kaget kalau sekiranya saat USG perut belum jelas, maka dokter kemungkinan akan USG transvaginal alias USG lewat jalan lahir. 

Catatan akhir. Tulisan ini dibuat semata untuk berbagi. Siapa tahu ada perempuan lain diluar sana yang mengalami kondisi serupa atau masih berjuang menjemput takdir garis dua. Siapa tahu dengan membaca tulisan ini, ada sedikit tambahan semangat dan merasa tidak sendirian.

Jujur, gak mudah melalui proses yang terasa panjang ini. Tapi, setelah melewatinya, rasanya bersyukur sekali. Nanti deh saya juga mungkin akan cerita bagaimana saya berusaha untuk tetap berfikir positif dan apa saja yang menjadi support system saya. Oke, see u next post ya!

Baca juga : Allah Pasti Punya Rahasia

22 September 2022

Overthinking, Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Halo!

Siapa disini yang suka mengalami overthinking, khususnya malam hari menjelang tidur? Duh, mengganggu banget kan ya itu? Padahal badan dan pikiran sudah lelah dan ingin istirahat, tapi kok malah diserang overthinking. Sebenarnya, apa sih overthinking itu dan bagaimana mengatasinya?

Overthinking
Apa itu Overthinking?

Overthinking

Beberapa hari yang lalu, saya ikut webinar dari salah satu brand kosmetik ternama di Indonesia. Menarik bagi saya karena bahasannya tentang si overthinking ini. Jadi, overthinking merupakan salah satu perilaku seseorang yang seringkali berpikir negatif terhadap satu atau beberapa hal yang belum tentu terjadi. Ironisnya, hal yang terlalu dipikirkan biasanya adalah hal yang sepele.

Tidak dipungkiri memang, saya juga sering kok overthinking begini. Tiba-tiba terpikirkan satu hal yang nyatanya belum terjadi dan merembet ke pikiran lain sampai kemana-mana. Seringnya ini terjadi menjelang tidur padahal sebelumnya sudah berusaha untuk tidak memikirkan apapun.

Mungkin ada sebagian orang yang menyamakan antara si overthinker dengan pemikir. Padahal keduanya berbeda. Pemikir pada umumnya bisa mengendalikan apa yang harus dipikirkan dengan baik. Misalnya tentang pekerjaan, si pemikir biasanya lebih memikirkan bagaimana pekerjaan ini bisa selesai dengan efektif dan efisien. Pokoknya dia memikirkan hal-hal positif dan langkah apa yang bisa ia lakukan ke depannya.

Gejala Overthinking
Gejala Overthinking

Sementara itu, si overthinker lebih cenderung memikirkan hal-hal negatif dari apa yang ada di hadapannya. Bagaimana kalau gak bisa? Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau mereka gak suka?

Makanya, overthinking itu punya beberapa gejala yang biasa dialami, seperti melamun yang bisa memicu stress, memikirkan sesuatu yang negatif secara berulang-ulang tanpa ada solusi, tidak dapat berkonsentrasi, dan sering menyalahkan diri sendiri yang dapat memicu bad mood berkepanjangan.

Overthinking juga dapat ditandai dengan sulitnya mengambil keputusan. Memang untuk mengambil keputusan itu harus dipikirkan matang-matang, tapi bukan berarti jadi overthinking. Memikirkan satu hal terus menerus dan tanpa ada ujungnya, malah akan membuat banyak hal terabaikan dan menjadi lebih sulit untuk mengambil satu keputusan.

Dari beberapa artikel yang saya baca, overthinking memang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, tapi kita bisa kok meminimalisir atau mengalihkannya ke pikiran yang lebih rasional dan tentunya lebih bermanfaat.

Mengatasi Overthinking

Sebenarnya overthinking ini bisa diminimalisir dengan memisahkan hal-hal yang bisa dan tidak bisa kita kontrol.

Apa yang bisa kita kontrol meliputi pikiran, perasaan, imajinasi, ekspektasi, konsep diri, termasuk juga nada bicara, bagaimana mimik wajah kita menghadapi orang lain, serta manajemen waktu dan media sosial yang bisa mempengaruhi kita.

Diluar itu, tentunya kita gak bisa mengontrol kejadian di sekitar kita, misalnya cuaca dan pandemi yang melanda. Termasuk juga peristiwa hidup yang berkaitan dengan kehilangan, kematian, dan sudah dan akan terjadi nanti. Juga lingkungan di sekitar kita seperti pendapat orang lain, cara pikir setiap individu dan cara pandang orang lain.

Mengatasi Overthinking
Mengatasi Overthinking

Bagi kamu yang merasa sudah ada gejala-gejala overthinking seperti yang sudah saya sebutkan di atas, ada baiknya mencoba beberapa tips berikut.

1. Tidak ada salahnya untuk menyadari bahwa kamu sedang overthinking

Coba untuk mulai mengenali dan menyadari kapan sih saat-saat kritis kamu diserang overthinking. Misalnya, apakah saat kamu terlalu memikirkan kejadian terus-menerus, ataukah saat terlalu takut dengan pikiranmu sendiri, atau saat kapan?

2. Kenali pola pikiran saat mulai overthinking

Kalau sudah menyadari kamu mulai diserang overthinking, coba kenali pola dan pemicunya. Sebagian orang biasanya berfikir secara berlebihan saat menghadapi suatu hal. Dengan mengenali pemicunya, kamu bisa lebih waspada dan bisa mengontrol diri.

3. Kenali pikiran

Coba cek faktanya, apakah sesuatu yang membuatmu overthinking ini benar-benar terjadi atau hanya hasil interpretasi berlebihan saja? Bisa juga dengan melepaskan pikiran yang membuatmu cemas.

4. Pikirkan solusi

Alih-alih terus larut dalam pikiran yang negatif dan berlebihan, coba pikirkan solusi yang memungkinkan untuk suatu masalah yang sedang dihadapi. Terkadang, yang kamu butuhkan ketika overthinking itu menyerang adalah pengalihan pikiran ke suatu hal yang lebih positif. Misalnya, dengan jalan-jalan, membaca buku atau melakukan hal-hal yang disukai. Kalaupun tidak bisa juga, coba ceritakan kekhawatiran kamu pada orang terdekat atau psikolog jika overthinking sudah mulai mengganggu keseharianmu.

Baca juga : 3 Hal Positif Untuk Jaga Kesehatan Mental

Konsep 3P (Pikiran, Perasaan, dan Perilaku)

Satu bahasan yang menarik perhatian saya kemarin saat webinar adalah konsep 3P, yaitu pikiran, perasaan, dan perilaku.

Hal-hal yang masuk melalui panca indera, kita interpretasikan sesuai dengan konsep yang kita miliki. Apa yang kita dengar, lihat, rasakan, itu akan mempengaruhi perasaan. Balik lagi sih ke lingkaran yang sudah dibahas tadi tentang apa saja yang bisa dikontrol, dan apa yang tidak bisa dikontrol.

Konsep 3P
Konsep 3P

Omongan orang lain, memang tidak bisa kita kontrol. Tapi, pemikiran kita terhadap omongan itu yang bisa kita kontrol. Apakah akan memasukkannya dalam hati sebagai pemicu overthinking atau biarkan saja lewat seperti angin.

Kalau perasaan kita sudah positif, maka perilaku yang akan dilakukan juga seharusnya positif dong ya. Mendengar masukan orang lain memang bagus, tapi kalau jadi pikiran yang berlebihan, ya jadi gak bagus.

Baca juga : Curhat Hari Ini

Oke, semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu meminimalisir overthinking yang mungkin menyerang kamu ya! Atau kamu punya pengalaman lain tentang overthinking ini? Cerita di kolom komentar ya!

07 April 2022

5 Manfaat Kurma Saat Puasa

Buah apa yang pertama kali terbersit di benak ketika Ramadhan tiba? Yup! Kurma. Buah berbentuk bulat agak lonjong ini memang banyak dicari terutama di bulan Ramadhan. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut sangat cocok sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa.

MANFAAT KURMA SAAT PUASA
Manfaat Kurma Saat Puasa

Tidak hanya bisa menjadi takjil untuk berbuka puasa, kurma juga cocok diolah menjadi minuman di kala sahur. Biasanya dibuat susu kurma atau air nabeez. Tapi, tahukah kamu apa saja manfaat kurma saat puasa? Lanjut bacanya ya!

Kandungan Buah Kurma

Secara umum, buah kurma mengandung karbohidrat sederhana berupa gula seperti sukrosa dan fruktosa. Bahkan hampir 70% karbohidrat terkandung dalam buah ini. Selain karbohidrat, kurma juga mengandung nutrisi baik lainnya, seperti serat, protein, beberapa mineral seperti kalium, magnesium, tembaga, mangan dan zat besi. Vitamin K, vitamin B dan antioksidan juga terkandung dalam buah kurma ini.

Dengan begitu banyaknya vitamin dan mineral yang ada dalam buah kurma, tentunya menyumbang berbagai manfaat bagi tubuh kita.

Manfaat Buah Kurma Saat Puasa

1. Sebagai Sumber Energi

Saat kita berpuasa selama kurang lebih 12 jam, carian tubuh akan hilang dan kadar gula darah akan menurun. Buah kurma yang mengandung gula alami, akan menjadi sumber energi ketika berbuka puasa. Tiga buah kurma dapat menyumbang sekitar 200 kalori, 54 gram karbohidrat, 1 gram protein dan 5 gram serat. Tidak adanya lemak jahat dalam kurma, membuat buah ini aman dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

2. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Masalah pencernaan yang sering dialami beberapa orang saat berpuasa adalah sembelit dan diare. Salahs atu penyebabnya adalah kurangnya asupan serat dalam tubuh. Nah, dalam buah kurma, terdapat 6-11% jenis serat tak larut. Serat ini apabila dikonsumsi secara teratur akan dapat membantu melancarkan pencernaan.

Mengkonsumsi buah kurma juga dapat menurunkan resiko penyakit usus karena buah kurma mengandung senyawa fenolik yang membantu membersihkan usus. Selain itu, kandungan senyawa antiinflamasinya dapat menjaga mukosa lambung sehingga lambung tetap sehat selama berpuasa.

3. Mencegah Anemia

Kadar zat besi yang cukup tinggi dalam buah kurma dapat membantu memenuhi kebutuhan akan zat besi dalam tubuh selama berpuasa. Sehingga, tubuh tidak mudah terserang anemia yang gejalanya adalah mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan kulit terlihat pucat.

4. Membantu Menjaga Berat Badan

Masih ada beberapa orang yang mengeluhkan berat badannya justru naik ketika sebulan berpuasa. Mungkin, hal ini disebabkan karena tidak terkontrolnya asupan makanan dan minuman manis saat sahur dan berbuka. Buah kurma dapat menjadi solusi untuk menjaga berat badan tetap dalam batas yang sehat.

Meskipun kurma mengandung karbohidrat berupa gula yang cukup tinggi, namun buah ini juga mengandung banyak serat dan protein. Sehingga akan menyumbang kalori yang cukup dan membantu kita merasa kenyang lebih lama.

5. Mencegah Resiko Diabetes

Berbeda dengan makanan dan minuman manis lain yang mengandung banyak pemanis, buah kurma yang juga manis tidak berbahaya bagi penderita diabetes. Bahkan buah ini mempunyai kadar indeks glikemik yang rendah sehingga dapat mengontrol kadar gula darah dengan adanya serat tak larut. Serat ini akan dicerna lebih lambat dalam tubuh sehingga membantu menstabilkan gula darah.

Itu dia 5 manfaat kurma apabila dikonsumsi saat bulan Ramadhan. Selain yang sudah disebutkan itu, sebenarnya ada lebih banyak manfaat yang bisa didapat ketika mengonsumsi buah kurma di hari-hari biasa. Seperti menjaga kesehatan jantung, otak dan tulang.

Baca juga : Olahraga Saat Puasa? Kenapa Tidak!

Konsumsi kurma sebaiknya juga diimbangi dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang lainnya. Sayur, buah, protein nabati dan hewani, lemak baik, dan karbohidrat. Jangan lupa juga mencukupi kebutuhan air putih meski hanya di waktu sahur dan malam hari.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya, dan tetap jaga kesehatan. Kamu sudah siap berbuka dengan buah kurma?

04 Mei 2021

Olahraga Selama Puasa? Kenapa Tidak?

Halo semua? Apa kabar hari ini? Seminggu sebelum lebaran nih, puasa masih lancar kan ya? Badan masih sehat juga kan? Berat badan gimana? Hehe.

Olahraga Saat Berpuasa

Bagi yang merasa gendutan, apakah jarum timbangan sudah bergerak ke kiri atau malah ke kanan? Kalau yang merasa kurusan, makin ngerasa kurus atau agak berat nih karena dihajar makan manis tiap berbuka puasa?

Berapapun berat badannya, tetap disyukuri aja ya, yang penting sehat. Mau kurus kalau badan gak sehat, kan malah jadi lemas. Mau agak berisi kalau tiba-tiba kena diabetes, gak bagus juga kan?

Ngomongin soal sehat nih, biasanya berkaitan dengan pola makan dan olahraga ya. Kalau pola makan, jelas sebaiknya kita menjaga asupan yang seimbang. Ada karbohidrat yang bisa didapat dari nasi putih atau nasi merah, protein hewani dan nabati seperti telur, tempe, atau ikan, serat yang bisa didapat dari buah dan sayur, juga lemak yang bisa didapat dari susu murni atau olahannya.

Nah, tinggal olahraganya. Puasa memang seharusnya gak membuat kita berhenti untuk olahraga ya. Memang olahraga itu bisa menguras energi, tapi ada kok olahraga yang tetap bisa dilakukan saat berpuasa. Apa saja? Yuk disimak!

Streching/Peregangan

Olahraga pertama yang paling ringan dan bisa dilakukan di rumah saat berpuasa adalah streching atau peregangan. Ya kayak ngulet aja sih, haha. Selain melemaskan otot dari rasa kaku dan pegal, peregangan juga bisa membuat otot-otot lebih fleksibel.

Manfaat lain dari peregangan ini adalah bisa mengurangi stres. Kok bisa? Iya, ketika kita melakukan gerakan pereganngan, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang berfungsi sebagai penghilang stres alami. Nah, bagi yang suka ngulet ngulet setelah duduk seharian, bakal senang ya dengar hal ini, hehe.

Bersepeda

Kalau bosan streching di dalam rumah, mari beranjak keluar sejenak dengan naik sepeda. Olahraga yang satu ini bakal bikin kamu senang karena ibarat mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali gowes, dapat sehat dan dapet takjil di warung pinggir jalan, haha.

Jalan kaki

Nah, kalau gak ada sepeda, bisa tetap olahraga dengan berjalan kaki. Kalau kamu terbiasa melakukan olahraga ini di pagi hari, coba lakukan di sore hari menjelang waktu berbuka saat Ramadhan. Gak mau kan nanti energi sudah terkuras tetapi waktu Magrib masih lama.

Sama seperti bersepeda, jalan kaki juga banyak manfaatnya. Selain mencegah osteoporosis, jalan kaki juga bisa membuat perasaan bahagia karena bisa sekalian bertemu banyak orang dan menyapa kalau kenal. Ya, gak perlu jauh-jauh lah, muter sekeliling komplek rumah saja sudah cukup kok.

Baca juga : 5 Tips Hidup Sehat Ala Saya

Hal Yang Harus Diperhatikan

Kalau sudah tahu jenis olahraga yang cocok, tinggal eksekusinya aja nih. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berolahraga saat puasa.

Waktu

Ada beberapa pilihan waktu berolahraga saat puasa. Pertama, pagi hari selepas subuh. Masih segar bugar sih karena baru diisi makan saat sahur, tetapi yang perlu diantisipasi adalah jaga kondisi tubuh agar terhindar dari dehidrasi karena masih harus menunggu sampai waktu Magrib tiba.

Kedua, sore menjelang berbuka puasa. Waktu ini banyak dipilih karena memang setelah lelah berolahraga, tubuh tidak akan berlama-lama menunggu asupan kembali. Tetapi, perlu diperhatikan juga kondisi tubuh karena sebelum olahraga, tubuh dalam keadaan berpuasa, tidak ada nutrisi apapun.

Ketiga, malam setelah makan malam. Waktu ini bisa kamu pilih ketika kamu merasa lebih nyaman karena sebelum dan setelah olahraga, tubuh sudah dan bisa segera diberi asupan kembali. Tapi sebaiknya berolahraga maksimal 2 jam sebelum tidur ya agar hormon stres bisa turun dulu dan tidur jadi lebih nyaman.

Perbanyak minum

Dehidrasi saat berpuasa umum terjadi kalau kita kekurangan cairan. Solusinya, tetap jaga kuantitas dan kualitas cairan yang masuk ke dalam tubuh. Kalau di hari-hari biasa, kita minum 8 gelas sehari, waktu puasa juga usahakan tetap 8 gelas. Bagi saja waktu minumnya biar gak terbebani harus minum bergelas-gelas sekali duduk, hehe.

Kalau cairan sudah tercukupi saat sahur dan berbuka, hindari kegiatan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari. Jangan sampai, mau tetap olahraga, tetapi tubuh malah dehidrasi.

Cukup waktu tidur

Selain tercukupinya kebutuhan cairan tubuh, hal yang perlu diperhatikan juga adalah tercukupinya kebutuhan tidur. Walaupun setiap orang akan berbeda kebutuhan waktu tidurnya, tetapi rata-rata tubuh memerlukan waktu sekitar 6-7 jam sehari.

Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan ketidaklancaran metabolisme dalam tubuh, sehingga akan sering merasa lelah, dan tidak bersemangat. Jadi, walaupun tetap olahraga dan menerapkan pola makan sehat, waktu tidur juga harus tetap tercukupi ya.

Oke, itu saja beberapa tips olahraga di saat berpuasa. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Jangan lupa selalu jaga kesehatan dan tetap bahagia!

13 Juli 2020

Pelembab Wajah Pria, Perlukah?

Saya bisa jawab itu perlu. Perlu banget! Hei kalian para pria, jangan dikira hanya perempuan saja yang butuh perawatan kulit dan wajah. Perempuan juga suka kalau lihat suaminya bisa tampil bersih dan cerah.

pelembab wajah pria
Pelembab wajah pria, perlukah?

Walaupun tidak selengkap perawatan perempuan, tetapi setidaknya pria juga butuh beberapa produk perawatan. Sebut saja, sabun muka, deodorant, dan terakhir pelembab wajah pria. Mungkin ada pria yang agak kesulitan untuk mencari pelembab wajah karena mungkin tidak tahu atau tidak mengerti apa fungsinya.

Pentingnya Merawat Wajah

Untuk kamu, para pria yang notabene lebih banyak aktif di luar rumah, bekerja, dan aktivitas lainnya, tentunya kulit wajah akan mudah terkena polusi udara dan debu. Sabun cuci muka memang bermanfaat untuk membersihkan wajah dari kotoran. Tapi, setelahnya biasanya kulit wajah akan kehilangan kelembabannya.

Saya jadi ingat beberapa waktu lalu, suami saya pernah agak mengeluh karena kulitnya terasa kering setiap kali selesai membersihkan wajah pakai sabun. Saya bilang aja, ya memang begitulah efek sabun. Bahkan sabun wajah yang katanya lembut sekalipun, pasti akan tetap menghilangkan kelembaban di wajah.

Nah ketika inilah kamu memerlukan pelembab wajah yang bisa mengembalikan kelembapan dan menjaga wajahmu tetap sehat dan tampak cerah. Gak mau kan pasangan perempuanmu tampil kinclong dan glowing, tapi sang pria malah butek dan kusam? Hehe.

Moist Plus by eBrigth Skin

Oke, mungkin kamu sudah mulai paham bahwa wajahmu perlu pelembab. Tapi ternyata kamu jadi bingung pelembab apa yang cocok untuk kulitmu. Kebetulan banget kalau gitu, saya mau sedikit review satu produk pelembab ajaib yang tidak hanya bisa digunakan oleh perempuan saja, tetapi juga oleh para pria, bahkan oleh si dedek bayi. Wow!

Moist Plus by eBright Skin
Moist Plus by eBright Skin

Namanya Moist Plus Glowing Effect by eBrigth Skin. Sesuai dengan namanya, Moist Plus ini merupakan pelembab multifungsi yang punya segudang manfaat. Bukan hanya sebagai krim untuk melembabkan wajah saja, tetapi juga bisa membuat kulit jadi glowing seharian.

Tidak perlu khawatir akan cocok atau tidak di kulitmu, karena Moist Plus ini dirancang khusus untuk semua jenis kulit. Kalau jenis kulitmu sensitif, tak usah khawatir juga. Karena krim ini bisa meredakan alergi kulit, ruam merah pada bayi, sebagai lipbalm yang akan melembabkan dan mencerahkan bibir, melebatkan alis dan bulu mata, juga bisa digunakan untuk mengatasi strectmark pada ibu hamil.

Kebayang gak tuh cukup 1 krim bisa dipakai semua orang di rumah? Hehe.

Kegunaan

Sebagai pelembab. Fungsi utamanya memang sebagai pelembab setelah membersihkan wajah menggunakan sabun. Kulit terasa lembut dan kenyal. Ajaibnya, Mosit Plus ini tidak hanya bisa digunakan di area wajah waja, tetapi juga di bagian tubuh lain. Kalau saya biasanya pakai di area kulit yang kering dan sering kasar, seperti tumit, lutut, siku, dan ujung-ujung bibir.

Untuk si dedek bayi yang sering ruam di lipatan kulitnya dan punggungnya, bisa dioles pakai Moist Plus ini juga. Formulanya lembut kok, jadi aman untuk bayi.

Sebagai lipbalm. Jujur nih ya, bibir saya memang sensitif terhadap lipstik. Mau bentuknya lipgloss, liptint, apalagi matte. Kalau gak dioles pelembab dulu, bakalan kering dan mengelupas. Nah, Moist Plus ini bisa jadi lapisan dasar di bibir sebelum memakai lipstik. Efeknya, bibir jadi lembut dan bebas pecah-pecah lagi.

Baca juga : Lip Ice Beeswax atau Lip Ice Natural?

Sebagai krim untuk bulu mata dan alis. Wah, akhirnya ada yang mengerti kondisi bulu mata dan alis saya juga, hehe. Walaupun alis dan bulu mata saya tipis banget, saya paling gak bisa pakai maskara atau pensil alis. Jadi ya dibiarkan apa adanya walaupun banyak teman yang greget pengen ‘ngalisin’ saya, haha. Nah, Moist Plus ini ditengarai bisa melebatkan bulu mata dan alis saya. Aman deh.

Kandungan alami

Kok bisa sih Moist Plus jadi multifungsi begitu? Itu tidak lain karena kandungan alami di dalam bahan penyusunnya. Moist Plus mengandung minyak zaitun yang sudah dipercaya dari jaman dahulu kala untuk melembabkan dan menyehatkan kulit. Madu dan para kerabatnya seperti propolis dan royal jelly berfungsi untuk menjaga elastisitas kulit, antibiotik, dan menjaga kelembaban kulit. Juga terdapat vitamin E yang merupakan antioksidan dan berperan menangkal radikal bebas sehingga kulit akan terjaga dari kerusakan akibat polusi lingkungan.

Bentuk Fisik

Moist Plus ini berbentuk balm padat dengan warna kekuningan. Jadi, walaupun kecil mungil packagingnya, kalau jatuh juga gak bakal tumpah. Teksturnya halus banget dan berminyak tapi cepat menyerap ke dalam kulit. Kalau mau pakai, cukup diambil seujung jari, sedikit aja cukup, lalu dioles ke telapak tangan sampai meleleh. Kemudian dioleskan ke bagian kulit yang diinginkan.

Moist Plus by eBright Skin
Bentuknya mirip salep

Packaging

Moist Plus ini tersedia dalam 2 ukuran berbeda sesuai kebutuhan kamu. Pertama, ukuran 10 gram dengan wadah berbentuk lingkaran biasa. Kedua, ukuran paling kecil berisi 5 gram krim yang dikemas dalam wadah cantik berbentuk semi diamond dengan tutup bulat. Potongan-potongan sisinya yang mirip sekali dengan diamond memberikan kesan mewah. Ukuran ini juga yang paling pas dibawa saat bepergian. Dijamin gak bakalan bikin sempit dompet make up kamu.

Baca juga : 5 Produk Kecantikan Simpel Ala Saya

Moist Plus by eBright Skin
Travel packagenya unik banget

Nah, gimana? Gimana? Sudah terjawab ya pertanyaan paling atas itu? Jadi, siapa nih yang sudah gercep mau beliin si ayah pelembab wajah pria?