Oke, sebelum saya buat kreasi maharnya, saya tanya dulu mau tema apa. Jawaban adik saya adalah, "Good morning, Jakarta."
Haduh, saya tepok jidat. Itu tema untuk buat cerpen atau mahar ya? Haha. Tapi saya sempat terfikir untuk buat monas saja, secara itu adalah icon yang paling dikenal dan sepertinya mudah untuk dibuat. Tapi, setelah saya cari referensi di internet, saya tunjukkan bentuk bunga yang menurut saya bagus dan elegan. Rupanya adik saya itu oke saja dan gak masalah. Jadi tema "Good morning, Jakarta"nya agak melenceng.
Karena saya gak mau terancam hukuman tersebab merusak uang asli, maka saya jadi terfikir untuk buat dari uang mainan saja. Jadi, uang aslinya kan bisa dipakai sedangkan uang mainan yang sudah dibentuk-bentuk itu bisa tetap dipandang jadi kenang-kenangan. So, saya suruh adik saya untuk cetak uang mainan pakai kertas yang agak glossy tapi tipis biar lebih mudah dibentuk.
Saya cuma punya waktu sekitar 3 minggu untuk membuat mahar itu, plus buat rangkai-rangkai seserahan. Kalau saya masih serumah dengan orang tua, mungkin waktu segitu masih cukup banyak ya. Tapi, berhubung semua perlengkapan mahar dan seserahan ada di rumah orang tua sedangkan saya pulang ke rumah sendiri, jadi saya gak punya banyak waktu. Saya mulai mencicil untuk buat kreasi mahar dan seserahan sambil ngumpulin referensi bentuk yang cantik. Postingan seserahannya di tulisan lain ya.
Oke, saya punya satu gambar referensi yang sudah beberapa kali ingin saya contoh tapi belum kesempatan. Kali ini akan saya coba. Jadi saya mulai mencicil dengan melipat dan mengelem uang mainannya setiap kali saya menginap di rumah orang tua. Tapi, kok saya jadi cape bolak balik, dan belum lagi urusan di rumah saya sendiri (seperti mencuci dan menyetrika), jadi saya bawa aja tuh perlengkapan mahar ke rumah.
Sampai di rumah, saya pun hanya punya waktu selepas Isya (dari sore sampai Isya jangan ditanya apa yang saya kerjakan, pokoknya ada terus lah). Jadi dalam waktu yang gak banyak itu, saya coba rangkai sesuai referensi gambar yang sudah saya dapat dari kemarin. Tapi... kenyataan tidak sesuai dengan harapan wkwkwk. Kalau di gambar itu kan bagus ya, tapi saya buat sendiri kok jadi aneh, haha.
Jadi, saya mulai berfikir lagi gimana buat kreasi uang ini biar bentuknya elegan tapi gak terlalu besar ukurannya. Setelah try and error berkali-kali, mencocokkan warna dan bentuk uang dengan background dan hiasan lain (beneran yang ini sampai bongkar-bongkar kain flanel dan karton, arrgghh), akhirnya saya punya bayangan akan jadi apa mahar kreasi saya ini.
Tarrraaaaaa....
Inilah hasil kreasi mahar untuk adik saya. Ternyata, gak bisa jauh dari warna merah muda favorit saya, haha. Tadinya mau saya buat semacam flower wreath gitu, tapi apalah daya, bisanya begini.
Baiklah, ini cerita pertama saya di awal tahun 2019. Saya punya beberapa cerita lagi untuk merealisasikan resolusi blogging saya. Wait ya! See you :)
Baca juga : Mahar Handmade
Karena saya gak mau terancam hukuman tersebab merusak uang asli, maka saya jadi terfikir untuk buat dari uang mainan saja. Jadi, uang aslinya kan bisa dipakai sedangkan uang mainan yang sudah dibentuk-bentuk itu bisa tetap dipandang jadi kenang-kenangan. So, saya suruh adik saya untuk cetak uang mainan pakai kertas yang agak glossy tapi tipis biar lebih mudah dibentuk.
Saya cuma punya waktu sekitar 3 minggu untuk membuat mahar itu, plus buat rangkai-rangkai seserahan. Kalau saya masih serumah dengan orang tua, mungkin waktu segitu masih cukup banyak ya. Tapi, berhubung semua perlengkapan mahar dan seserahan ada di rumah orang tua sedangkan saya pulang ke rumah sendiri, jadi saya gak punya banyak waktu. Saya mulai mencicil untuk buat kreasi mahar dan seserahan sambil ngumpulin referensi bentuk yang cantik. Postingan seserahannya di tulisan lain ya.
Oke, saya punya satu gambar referensi yang sudah beberapa kali ingin saya contoh tapi belum kesempatan. Kali ini akan saya coba. Jadi saya mulai mencicil dengan melipat dan mengelem uang mainannya setiap kali saya menginap di rumah orang tua. Tapi, kok saya jadi cape bolak balik, dan belum lagi urusan di rumah saya sendiri (seperti mencuci dan menyetrika), jadi saya bawa aja tuh perlengkapan mahar ke rumah.
ini referensi saya |
Sampai di rumah, saya pun hanya punya waktu selepas Isya (dari sore sampai Isya jangan ditanya apa yang saya kerjakan, pokoknya ada terus lah). Jadi dalam waktu yang gak banyak itu, saya coba rangkai sesuai referensi gambar yang sudah saya dapat dari kemarin. Tapi... kenyataan tidak sesuai dengan harapan wkwkwk. Kalau di gambar itu kan bagus ya, tapi saya buat sendiri kok jadi aneh, haha.
Jadi, saya mulai berfikir lagi gimana buat kreasi uang ini biar bentuknya elegan tapi gak terlalu besar ukurannya. Setelah try and error berkali-kali, mencocokkan warna dan bentuk uang dengan background dan hiasan lain (beneran yang ini sampai bongkar-bongkar kain flanel dan karton, arrgghh), akhirnya saya punya bayangan akan jadi apa mahar kreasi saya ini.
Tarrraaaaaa....
Inilah hasil kreasi mahar untuk adik saya. Ternyata, gak bisa jauh dari warna merah muda favorit saya, haha. Tadinya mau saya buat semacam flower wreath gitu, tapi apalah daya, bisanya begini.
Gak pandai moto, jadi begini |
Baca juga : Mahar Handmade