Seminggu yang
lalu, ceritanya saya jalan ke Bogor barengan keluarga untuk menghadiri wisuda
adik perempuan saya. Akhirnya, setelah penantian panjang, dia lulus juga dengan
predikat sangat memuaskan. Gak sampai Cumlaude sih, tapi gak masalah. Sudah
lulus dengan lancar aja bersyukur banget. Dalam sejarah keluarga, baru dia nih
yang kuliah diluar Lampung (*auto sirik karena dulu pengen kuliah di Jogja tapi
gak dibolehin T,T).
Btw, di postingan
ini saya cerita sepotong-sepotong. Lebih tepatnya sih cerita di balik foto yang
diambil ini. Jadi, jangan kaget kalau kali ini lebih banyak fotonya ya!
Cerita di balik foto ini ada di deskripsi hehe |
(Aku tuh bukan
kelamaan dandan lho, mbak. Aku udah bangun jam 04.00, trus siap-siap, solat
subuh, pas mau siap-siap dandan, aku pengen ke belakang. Nah, ke belakangnya
itu yang lama, trus bla.. bla.. bla..)
Iya, saya mah Cuma
nyengir aja denger dia cerita panjang lebar gitu soal alasannya yang baru
selesai dandan hampir pukul 07.00! Sementara, kami yang ramai ini sudah siap
pas jam 06.00 teng! Yang penting gak telat dah. Eh, saya acungi jempol deh
untuk dandanannya pagi itu. Dia memang sudah bilang akan dandan sendiri pas
hari wisudanya. Lumayan, bagus kok. Saya kalah dah, hehe.
_________________________________________________________________________________
Buket bunga pilihan saya |
Tadinya gak begitu
niat beli buket bunga sih. Soalnya, sore sebelumnya si Lala juga sudah bilang
gak usah dikasih bunga, kasih coklat aja gitu. Tapi pas jalan-jalan cari
sarapan di sekitar kampus (Lala, ibu dan abah sudah masuk gedung), saya jadi
kepikiran nanti kalau gak ada yang ngasih bunga gimana? Wkwkwk, memang Lala itu
gak punya temen apa? Haha. Jadi saya iseng dah pilih-pilih bunga dan dapet ini.
Bunga hidup tapi gak wangi. Lumayan lah kalau untuk foto nanti, ada hiasannya
dikit.
(Ternyata, yang
ngasih bunga banyak, wkwkwk. Jadi teringat dulu saya gak ada yang ngasih bunga
beginian pas wisuda, hiks!)
________________________________________________________________________________
Jadi, selama
mereka di dalam gedung, kami berempat ini jalan-jalan di sekitar taman aja.
Foto di depan icon IPB, depan gedung rektorat, duduk, ngobrol gak jelas,
ngelamun, foto lagi. Gitu dah. Agak nyesel juga sih kenapa tadi pagi penginapan
langsung dicek outin. Padahal kan bisa ngojek online kesana untuk istirahat
sampe agak siangan daripada nunggu kepanasan diluar begini.
Memang bisa sambil
hunting foto sih, tapi lama-lama si ponakan yang kecil itu bosen juga. Untunglah
ada mamang yang jualan mainan tembakan bola sabun. Yah, meskipun saya harus
keliling sampai ke 3 penjual dulu baru nyerah di harga yang ditawar, wkwkwk
kebiasaan perempuan.
_______________________________________________________________________________
Jujur, saya pengen
nangis begitu prosesi wisuda selesai dan pintu gerbang dibuka. Kami langsung
masuk dan ketemu si Lala. Duh, beneran air mata saya jatuh. Padahal rasanya
baru kemarin saya kesini bareng dia untuk pertama kalinya. Lihat asrama di
tahun pertamanya, lihat kebun percobaannya, dan kemarin dia sudah wisuda! pas
saya ketemu ibu, saya gak tanya lagi apakah ibu saya juga nangis, karena
jawabannya sudah pasti.
Entah ya, saya ini
mudah sekali menangis saat ada momen seperti ini. Lihat anak-anak kecil pentas
seni di panggung, saya nangis. Padahal mah anak orang. Lihat rombongan haji mau
berangkat, saya nangis. Lihat rombongan pengantin, eh saya juga nangis. Lihat
mv yang bikin baper aja saya bisa nangis lho, ckckck.
Oh iya, walaupun panas dan ramai, kami menyempatkan foto di koin IPB. modal jalan kaki sebentar, demi apa coba ini? haha.
________________________________________________________________________________
Karena insiden
pagi yang buru-buru dan gak sempet foto di gedung rektorat, maka pas kami mau
keluar dan lewat sana, kami berhenti dulu. Pose-pose sebentar sekadar untuk
mengobati rasa penasaran dan saya pikir kapan lagi coba pakai seragam wisuda
dan foto di depan gedung beginian?
Untungnya sudah
gak terlalu panas terik, jadi fotonya gak jelek-jelek amat. Pengennya ambil
foto ala beauty shot gitu, tapi apalah daya hanya fotografer amatir yang pegang
kamera beginian aja masih salah-salah, haha.
_______________________________________________________________________________
Foto tambahan yang ceritanya gak boleh terlewat.
Malam sebelumnya. Kami
memang niatnya gak jalan-jalan di Bogor, dalam artian, ya jalan-jalan tipis aja
lah di sekitar Bogor. Karena memang pas sampe sana kan sudah lewat tengah hari,
pada ngantuk dan cape juga. Lala juga lagi gladi resik, jadi diputuskan untuk
cari makan sambil cuci mata sorean atau setelah magrib sekalian.
Dan yah, setelah
sowan ke pengasuh pondok sebelum magrib, kami lanjutkan jalan cuci mata. Si
Lala kasih saran untuk ke Lapangan Sempur aja. Saya juga gak tahu tuh itu
dimana dan penampakannya kayak apa. Berbekal gugel map, kami laju kesana.
Setengah perjalanan, kok ini lewat jalan sempit gini ya? Mblusuk gitu,
mencurigakan. Makin jauh dan kok kayak masuk kampung? Mana si krucil sudah
ribut laper juga.
Gimana bisa coba ini tuh bedanya jauh banget! Dan kami juga gak teliti, T,T |
Ulala, ternyata salah
tujuan! Sempur, Lapangan Sempur, beda! Hufft! Kenapa juga di gugel map itu
gambarnya sama? Duh! Akhirnya, kita putar balik dan cari tempat makan terdekat.
Ketemu dah ini Warung Upnormal. Ckckck, di Lampung juga ada haha. Tapi karena
memang krucil sudah ribut dan hari juga sudah mulai malam, ya sudahlah kita
masuk sini aja dan pesan makan.
________________________________________________________________________________
Bonus foto! wkwkwk |
Oh iya, setelah prosesi wisuda yang riweh dan istirahat sebentar, kami lanjutkan perjalanan ke Jakarta. Kemana aja? Di postingan selanjutnya ya! Saya juga bakalan tulis review penginapan tempat kami bermalam di Bogor dan Jakarta. See you!
Baca juga : Sedia Payung Sebelum Ke Bogor