Alhamdulillah masih dipertemukan dengan hari kemenangan. Akhirnya, setelah hari-hari sibuk terlewati, saya baru bisa posting tulisan ini. Sebagai kenang-kenangan kalau besok saya sudah tidak di dunia lagi, hehe.
Lebaran pertama pisah dari orang tua! Maksudnya pisah tempat tinggalnya :-D
Dari sebelum lebaran, suami sudah suruh beli beberapa camilan untuk disusun di toples, yah walaupun mungkin gak ada yang akan datang, tapi siapa tahu saudara masih mau datang, hehe. Karena memang di rumah belum ada alat-alat untuk buat kue (juga waktunya pun gak ada), jadi saya mempercayakan pedagang untuk mengisi toples di rumah, haha.
Sehari sebelum lebaran, ketika saya baru bisa libur, komplek perumahan yang kami tempati sudah sepi senyap. Olala, rupanya kami yang sepertinya ketinggalan mudik, hehe. Jadi, setelah sempat goreng kacang bawang, kami bergegas ikutan mudik juga (walaupun gak jauh, gak sampe nyebrang laut atau naik kereta).
Well, lebaran kali ini jatah hari pertama di rumah orang tua saya (jadi gantian gitu tiap tahun antara rumah mertua dan rumah orang tua). Jadi, saya minta libur dari sehari sebelumnya. Tetap disyukuri saja kalau kerja di tempat pelayanan jasa mah, liburnya gak bisa banyak-banyak.
Seperti biasa, sehari sebelum lebaran di rumah seperti hari tersibuk sedunia, haha. Gak tau ya, tapi selalu seperti itu. Padahal ya sebenarnya gak masak yang begitu wah, tapi ada aja yang harus dikerjakan. Mulai dari beres-beres rumah, menganyam dan memasak ketupat sendiri, sampai membuat lauk dan sayurnya. Lamanya sih lebih karena banyak bercanda, pumpung pada kumpul. Tapi tetap saja masih minus one karena adik perempuan saya yang di Belitang tidak pulang kampung. Dia baru saja melahirkan anak keduanya sebelum Ramadhan kemarin.
Oke, kita cerita satu-satu ya biar gak ngelantur ^^
Hari pertama di rumah orang tua saya, hanya sebentar dan sayangnya kami melewatkan beberapa sesi foto yang seharusnya ada (apa sih, pake sesi-sesi segala XD). Dan saya sempat manyun karena ternyata sesi fotonya siang setelah saya sampai di rumah mertua saya. Setengah hari di rumah, memang sudah banyak ketemu dengan para tetangga karena memang rumah orang tua saya sampingan dengan rumah mbah. Jadi, kena imbas ramenya juga.
Selepas Jumatan, saya dan suami langsung meluncur ke rumah mertua saya. Disana ternyata sesi perpotoan juga sudah berakhir karena sudah siang. Parahnya lagi, mereka malah sudah ganti kostum rumahan, hyaaa!! Okelah, kali ini tidak ada sesi foto keluarga besar, yang penting masih bisa kumpul.
Menginap semalam di rumah mertua, dan kami berdua hanya berkunjung ke beberapa rumah tetangga saja di hari kedua lebaran, karena siang harinya kami harus kembali ke Natar. Kami belum berlebaran di rumah Mbah Putri, yang merupakan kunjungan 'wajib' di hari kedua.
Di rumah Mbah Putri, kami mematangkan rencana untuk ke Belitang. Sebenarnya ada beberapa mbah yang ingin ikut serta, tapi apa daya, mobil tidak cukup. Kami hanya berangkat dengan 1 mobil dan itu pun sudah penuh dengan keluarga kami, hehe.
Karena ini terbilang mendadak, maka kami tidak pulang terlalu malam dari rumah Mbah Putri. Saya dan suami pulang duluan untuk menyiapkan bawaan. Sebenarnya ya hanya baju beberapa potong saja, tapi tetap harus disiapkan, kan? Juga untuk meninggalkan rumah tanpa penghuni pun harus dicek semuanya walaupun gak ada apa-apa di dalam rumah, hihi. Apalagi, tetangga kanan kiri pun masih pada mudik.
Oia, sebelum pulang ke rumah, kami sempat foto dulu. Kalau yang satu ini mah gak akan ketinggalan ya, hehe.
Malam ketiga lebaran, sebenarnya kami sekeluarga akan langsung berangkat sekitar ke Belitang sekitar jam 9 atau jam 10 malam. Tetapi, rupanya malam itu di rumah masih banyak tamu yang datang. Kali itu rombongan anak Risma dan biasanya memang ngobrolnya lama sambil bercanda. Kalau saya sih, sudah pada gak hafal namanya dan tampak banyak wajah asing, haha saya sudah tua ternyata dan ini generasi 2000an!
Pada akhirnya kami berangkat sudah hampir tengah malam, tapi malah jalanan sepi dan lancar, khususnya di arah Tegineneng dan Bandar Jaya. Saya tidak banyak ngobrol sepanjang perjalanan karena lelah dan mengantuk. Juga persiapan fisik untuk melewati jalan BK yang sampai saat ini masih parah. Kalau membayangkan jalan BK sebelum berangkat, rasanya sudah capek duluan hehe. Kalau mengingat jalannya setelah pulang, rasanya enak banget melewati jalan mulus setelahnya.
Saya dibangunkan untuk sholat subuh dan rasanya kepala saya sedikit pusing, mungkin karena sering terbentuk ketika tidur dan melewati jalan rusak. Kami menemukan masjid yang lumayan besar di BK8 dan itu artinya sebentar lagi akan sampai di rumah adik saya di BK11. Disana saya baru tahu kalau rupanya adik saya belum dikabari bahwa kami akan datang hari itu. Kata ibu, biar kejutan.
Sekitar pukul 07.00 kami sudah memasuki gang di BK11, dan alih-alih mau bikin kejutan sampai rumah adik, ternyata kami malah berpapasan di gang itu! Ya sudahlah, mau dikatakan apa lagi.
ooo
Di Belitang yang hanya 2 hari, kami sempatkan untuk ke rumah mertua besan ibu. Karena rumah para saudara ipar adik saya itu gak berjauhan, jadi kami tidak susah untuk ketemunya. Benar-benar serasa lebaran di kampung dengan nuansa balong-balong lebar dan sawah. Juga makan dengan menu wajib disana, ikan gurame bakar!
Pumpung disini pun, kami jalan-jalan sebentar ke tempat wisata yang ada. Memang agak lumayan jauh untuk mencapai tempat keramaian dan melewati jalan rusak lagi, tapi demi cucu ibu, pantang mundur deh! Kami ke Taman Bhakti Tani yang kami kira adalah sebuah museum atau tempat bersejarah untuk peringatan tani atau semacamnya, tapi rupanya ini hanya sebuah alun-alun yang waktu itu sepi sekali (entah karena kami datangnya terlalu sore atau bagaimana). Tidak ada apa-apa dan kami hanya menemukan beberapa pedagang makanan ringan. Karena hari hampir gelap, kami beranjak saja mencari makan malam.
Seperti biasa, sehari sebelum lebaran di rumah seperti hari tersibuk sedunia, haha. Gak tau ya, tapi selalu seperti itu. Padahal ya sebenarnya gak masak yang begitu wah, tapi ada aja yang harus dikerjakan. Mulai dari beres-beres rumah, menganyam dan memasak ketupat sendiri, sampai membuat lauk dan sayurnya. Lamanya sih lebih karena banyak bercanda, pumpung pada kumpul. Tapi tetap saja masih minus one karena adik perempuan saya yang di Belitang tidak pulang kampung. Dia baru saja melahirkan anak keduanya sebelum Ramadhan kemarin.
Oke, kita cerita satu-satu ya biar gak ngelantur ^^
Hari pertama di rumah orang tua saya, hanya sebentar dan sayangnya kami melewatkan beberapa sesi foto yang seharusnya ada (apa sih, pake sesi-sesi segala XD). Dan saya sempat manyun karena ternyata sesi fotonya siang setelah saya sampai di rumah mertua saya. Setengah hari di rumah, memang sudah banyak ketemu dengan para tetangga karena memang rumah orang tua saya sampingan dengan rumah mbah. Jadi, kena imbas ramenya juga.
Walaupun anglenya gak terlalu bagus, lumayanlah ya.. |
Minus 2 pasang itu! |
Menginap semalam di rumah mertua, dan kami berdua hanya berkunjung ke beberapa rumah tetangga saja di hari kedua lebaran, karena siang harinya kami harus kembali ke Natar. Kami belum berlebaran di rumah Mbah Putri, yang merupakan kunjungan 'wajib' di hari kedua.
Di rumah Mbah Putri, kami mematangkan rencana untuk ke Belitang. Sebenarnya ada beberapa mbah yang ingin ikut serta, tapi apa daya, mobil tidak cukup. Kami hanya berangkat dengan 1 mobil dan itu pun sudah penuh dengan keluarga kami, hehe.
Karena ini terbilang mendadak, maka kami tidak pulang terlalu malam dari rumah Mbah Putri. Saya dan suami pulang duluan untuk menyiapkan bawaan. Sebenarnya ya hanya baju beberapa potong saja, tapi tetap harus disiapkan, kan? Juga untuk meninggalkan rumah tanpa penghuni pun harus dicek semuanya walaupun gak ada apa-apa di dalam rumah, hihi. Apalagi, tetangga kanan kiri pun masih pada mudik.
Oia, sebelum pulang ke rumah, kami sempat foto dulu. Kalau yang satu ini mah gak akan ketinggalan ya, hehe.
Para mbah yang sempat kami temui (kloter yang pagi, gak ketemu karena saya belum sampai) |
Pada akhirnya kami berangkat sudah hampir tengah malam, tapi malah jalanan sepi dan lancar, khususnya di arah Tegineneng dan Bandar Jaya. Saya tidak banyak ngobrol sepanjang perjalanan karena lelah dan mengantuk. Juga persiapan fisik untuk melewati jalan BK yang sampai saat ini masih parah. Kalau membayangkan jalan BK sebelum berangkat, rasanya sudah capek duluan hehe. Kalau mengingat jalannya setelah pulang, rasanya enak banget melewati jalan mulus setelahnya.
Saya dibangunkan untuk sholat subuh dan rasanya kepala saya sedikit pusing, mungkin karena sering terbentuk ketika tidur dan melewati jalan rusak. Kami menemukan masjid yang lumayan besar di BK8 dan itu artinya sebentar lagi akan sampai di rumah adik saya di BK11. Disana saya baru tahu kalau rupanya adik saya belum dikabari bahwa kami akan datang hari itu. Kata ibu, biar kejutan.
Sekitar pukul 07.00 kami sudah memasuki gang di BK11, dan alih-alih mau bikin kejutan sampai rumah adik, ternyata kami malah berpapasan di gang itu! Ya sudahlah, mau dikatakan apa lagi.
ooo
Di Belitang yang hanya 2 hari, kami sempatkan untuk ke rumah mertua besan ibu. Karena rumah para saudara ipar adik saya itu gak berjauhan, jadi kami tidak susah untuk ketemunya. Benar-benar serasa lebaran di kampung dengan nuansa balong-balong lebar dan sawah. Juga makan dengan menu wajib disana, ikan gurame bakar!
Fokus ke makan dan gak sadar kamera wkwkwk |
Hanya ini iconnya hehe |
Mertua dan menantu |
Trio Cantik, hehe |
Duo Bungsu yang gak bisa gaya wkwkwk |
Kami sampai di simpang Martapura dan cari makan malam disana. Rupanya disini pusat keramaiannya, seperti pasar malam dengan aneka mainan anak, gerobak jajanan, dan suvenir seperti gelang dll. Tapi saya jadi bertanya-tanya kenapa banyak sekali penjual bakso dan mi ayam disini? Hampir semua gerobak makanan disini menjual bakso dan mi ayam, tidak ada ketoprak atau somay, atau nasi goreng, atau makanan lain. Jadi, kami pesan bakso isi telur yang ternyata harganya hanya Rp 10.000,-/porsi!
Selesai makan, kami berkeliling sebentar dan ponakan saya minta naik pesawat, hehe.
Baca juga :
OOO
Selesai makan, kami berkeliling sebentar dan ponakan saya minta naik pesawat, hehe.
Gak jadi ngantuk gegara liat pesawat |
Curhatan Menjelang Lebaran #Mudah Kalau Lewat Qlapa.com
OOO
Hari kedua di Belitang, kami kembali jalan cari sedikit oleh-oleh untuk orang Lampung sekalian ke taman yang dekat dari rumah saja. Namanya Taman Singa Apor, tapi masyarakat disana menyingkatnya menjadi Taman Singapur. Letak taman ini ada di BK 10, dekat jalan raya kok. Untuk masuk kesini, gratis dan hanya diminta uang parkir saja. Di dalam taman, ada banyak tempat makan, juga ada beberapa mainan anak-anak dan iconnya patung singa layaknya di Singapura hehe.
Tuh di belakang kami patung singanya |
kasian kepotong kepalanya hehe |
Boleh juga ini mainan edukasi |
Sayang sekali waktu kami kesana, hujan datang dan tak berhenti hingga menjelang sore, jadi kami tidak bisa kemana-mana lagi. Juga, kami harus bersiap pulang ke Lampung malam harinya.
Menunggu hujan sampai ketiduran |
Dan seperti biasa sebelum pulang, kami berfoto dulu.
Foto sebelum pulang |
Lebaran kali ini terasa singkat sekali dan rasanya belum puas di rumah tapi esoknya sudah harus masuk kerja lagi. Semoga tahun depan masih bisa ketemu lagi. Baiklah, cerita lebarannya sampai sini dulu yaa.. Assalamualaikum!
Iseng buat tahilalat abis makan semangka, haha |
Gak kalah sama si bayi juga, hehe |
Ala-ala orang india katanya |