Garuda Indonesia Airlines is
celebrating its 70th anniversary by giving away 2 free air tickets
to 200 lucky customers. Click below link to claim yours now and fly with Garuda
Indonesia Airlines.
McDonald’s Indonesia memberi
setiap orang kupon gratis Rp 255.000,- Cepat, klik link berikut karena kupon
terbatas!
Halo!
Apakah
kalian pernah menerima salah satu pesan berantai seperti itu melalui Whatsapp? Apalagi
pengirimnya menggunakan nomor yang tidak dikenal dan bukan dari akun resmi. Kalau
pernah kemudian langsung mengabaikannya dan tidak meneruskan pesan ke pengguna
lain, berarti kalian hebat. Yup! Karena kedua pesan berantai itu merupakan
berita hoaks alias berita palsu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Mirisnya,
ternyata masih banyak lho pengguna whatsapp yang meneruskan pesan berantai itu
dan mengklik link yang tertera. Padahal link yang dikirimkan tidak jarang
berisi banyak iklan mengganggu atau bahkan hingga pencurian data.
Hoax Busting And Literacy Privacy Melalui Blog |
Nah, sebagai upaya memberantas berita hoaks ini, Jawara Internet Sehat Lampung bekerja sama dengan Kominfo, mengadakan acara Workshop Literasi Digital bertema Hoax Busting & Literacy Privacy Melalui Blog.
Bertempat di aula
ITBA DCC Bandarlampung, acara yang diselenggarakan pada Kamis, 27 Oktober 2022
ini mendapat antusiasme dari para pegiat literasi. Hadir pula Wakil Direktur 1
Bidang Akademik ITBA DCC Lampung, Akni Widiyastuti, dan Tenaga Ahli
Diskominfotik Provinsi Lampung, M. Attan Saputra.
Pemateri yang
dihadirkan juga sudah berkompeten di bidangnya, antara lain Aliy Hafiz dan Naqiyyah Syam. Aliy Hafiz merupakan Ketua Relawan TIK Bandar
Lampung dan aktif
di Jawara Internet Sehat Lampung. Sementara Naqiyyah Syam merupakan seorang
penulis, blogger, dan trainer.
Hoaks dan Dampaknya
Menilik
kembali cerita di awal tulisan ini, sebenarnya apa sih hoaks itu? Dan kenapa
berita hoaks sering tersebar secara berantai melalui media sosial? Kali ini
pemateri pertama Aliy Hafiz yang memaparkan panjang lebar di seminar ini.
Aliy Hafiz dari Jawara Internet Sehat Lampung (Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung) |
Hoaks sendiri didefinisakan sebagai tipuan yang berasal dari Thomas Ady dalam bukunya Candle In The Dark (1656) atau risalah sifat sihir dan penyihir. Istilah Hoaks ini sendiri mulai populer semenjak film The Hoax dirilis pada tahun 2006.
Jadi,
hoaks adalah sebuah tipuan dan kebohongan yang menyamar sebagai kebenaran.
Tidak heran sih kalau beberapa orang yang menerima pesan hoaks bisa langsung
percaya karena dibungkus oleh iming-iming atau informasi yang menggiurkan.
Bahkan di beberapa berita hoaks dibubuhkan informasi yang bersifat
menakut-nakuti.
Saya
jadi ingat dulu sekali, pesan hoaks berantai juga pernah sampai di tangan saya
dan menyebar ke seisi kelas. Saat itu, saya masih kelas 3 atau 4 SD. Karena
belum ada ponsel, apalagi aplikasi media sosial seperti sekarang, pesan
berantai itu menyebar melalui selembar kertas fotokopian.
Isinya
berupa cerita pengalaman mistis dan kejadian yang mengikutinya, hingga
peringatan untuk menyebarluaskan pesan itu ke sejumlah kerabat. Untungnya
edukasi dari ayah saya berhasil membuat saya tidak mempercayai pesan berantai
yang entah darimana asalnya dan sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Kembali
ke masa sekarang, ironis memang berita hoaks ini meliputi hampir semua kategori
berita. Mulai dari kesehatan, pemerintahan, politik, fitnah, agama, pendidikan,
hingga perdagangan.
Lalu, dampak berita hoaks seperti ini bagaimana ya? Yuk, coba kita baca beberapa pesan berantai yang sempat tersebar di media sosial ini.
Hati-hati jangan jajan yang
pakai cabe bubuk, penuh penyakit dari kencing tikus. Kasusnya banyak yang
meninggal karena penyakit difteri. Jangan jajan pakai cabe kering ya seperti
cabe di tahu bulat, otak-otak, dsb. Pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering.
Lagi sakit jangan makan es
krim. Nanti tambah deman karena suhu es krim yang dingin dapat memperparah
sakit yang diderita.
Kalau dilihat sepintas memang informasi yang disebar ini tampaknya benar ya. Tapi, setelah dicek faktanya, rupanya informasi-informasi itu adalah hoaks belaka. Cabe bubuk memang akan berbahaya jika proses pembuatannya tidak higienis dan dikonsumsi secara berlebihan. Sementara mengkonsumsi es krim saat sedang demam tidaklah mengapa karena ada kandungan nutrisi dalam es krim yang dapat memenuhi nutrisi dan gula saat sedang sakit.
Dampak Hoaks |
Mungkin
dampak dari berita hoaks yang seperti itu tidaklah terlalu membahayakan. Kita
hanya perlu membatasi dan memilih makanan yang sekiranya baik untuk tubuh kita.
Lalu, bagaimana kalau ada berita hoaks seperti di awal tulisan ini?
Tentu
saja dampaknya bisa lebih berbahaya. Apalagi kalau si penerima minim literasi
privasi, bisa-bisa dapat menyebabkan peretasan data pribadi atau pencurian dana
karena pemintanganan akun. Duh, ngeri ah!
Langkah Pencegahan Berita
Hoaks
Ada
beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak tertipu berita hoaks ini.
Diantaranya selalu berhati-hati terhadap akun palsu yang mengatasnamakan
lembaga, bank, atau e-commerce. Biasanya akun asli mereka sudah centang biru
dan ada nomor call center resmi yang bisa dihubungi.
Selalu
waspada dan jangan mudah percaya pada informasi berantai yang sudah dibagikan
berkali-kali. Kita bisa kok mengecek keaslian informasinya melalui banyak cara.
Misalnya dengan cek fakta dengan gambar di google lens atau langsung ke situs
aduankonten.id untuk melaporkan informasi hoaks tersebut.
Langkah
selanjutnya adalah saring sebelum sharing.
Cek dulu faktanya dan jangan latah ikut menyebarkan informasi hoaks ke pengguna
lain. Dan yang terakhir tentu saja mengajak orang lain untuk ikut kampanye
pemberantasan berita hoaks ini, baik melalui lisan atau melalui tulisan.
Baca juga : Blogging Untuk Pemula
Berantas Hoaks Dengan Literasi
Digital
Nah, salah
satu bentuk literasi digital adalah dunia blogger. Kali ini pemateri yang
kompeten di bidang perbloggeran ini adalah Naqiyyah Syam. Menurutnya, profesi
blogger saat ini sudah merebak luas.
Naqiyyah Syam, seorang blogger (Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung) |
Pasalnya, pekerjaan dalam blog itu tidak hanya menulis sesuai dengan keinginan saja, tetapi juga banyak kegiatan lain yang bisa menghasilkan uang dari blog. Misalnya mereview produk dari sponsor, menghadiri peluncuran produk baru, kampanye tokoh, sampai memasang banner ads.
Baca juga : Monetize Blog or Santuy Blog?
Nah,
untuk membuat blog itu gampang kok. Dimulai dari menyiapkan akun gmail yang
nantinya bisa langsung terhubung dengan blogger.com. Kemudian tinggal ikuti
langkah-langkah mudahnya saja. Sedikit tips, pilihlah nama blog yang mudah
diingat, pilih niche yang tepat, dan pilih tema yang sesuai dengan niche blog.
Ia
menuturkan banyak hal yang bisa dijadikan ide menulis blog. Mulai dari
pengalaman pribadi, melihat album foto, jalan-jalan ke toko buku dan mencari
inspirasi, diskusi dengan teman, blogwalking, hingga resensi buku.
Pengalaman
saya sendiri juga begitu, kalau ada cerita dari teman sendiri yang menarik dan
bisa dijadikan tulisan, maka saya akan jadikan tulisan di blog. Makanya
hati-hati kalau berteman dengan penulis ya, hehe. Ceritanya bisa saja diangkat
jadi tulisan di blognya!
Menghasilkan uang lewat blog |
Tentunya untuk bisa menghasilkan uang dari blog, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Mulai dari memilih domain, merawat blog dengan rajin, mempromosikan isi blog melalui media sosial dan blogwalking, hingga membranding personal kita sebagai blogger.
Selain
mengajarkan cara membuat blog, Naqiyyah Syam juga memberikan banyak pencerahan
agar blog yang sudah dibuat bisa berkembang dan terindeks oleh mesin telusur.
Diantaranya dengan menulis secara SEO, memperhatikan detail isi blog hingga
gambar yang akan diposting, serta cara menulis review produk dengan jujur dan
menarik.
Para pembicara dan peserta (Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung) |
Wah, pokoknya mah acara kemarin seru dan isinya daging semua! Semoga saja literasi digital kita semakin baik hingga kita #MakinCakapDigital dan terhindar dari berita-berita hoaks ya. Komen dong apa saja yang sudah kalian lakukan untuk memberantas berita hoaks selama ini?