Setelah
agak kecewa karena penginapan
yang tidak terlalu sesuai ekspektasi (bisa baca di tulisan yang ini), kami
lanjut ke Jakarta. Uwuw, Jakarta lagi kita! Karena memang niat awalnya kami
bawa ponakan yang belum pernah kesini, jadi saya cari penginapan yang memang
dekat dengan tempat tujuan.
Lagi dan lagi,
saya cari dengan pertimbangan harga, lokasi, foto-foto, juga review dari tamu.
Kali ini agak banyak dan gak rebutan karena gak ada acara khusus, juga gak ada
tanggal merah. Lumayan leluasa lah untuk memilih yang cocok. Setelah dicari dan
dipertimbangkan, dapatlah kami di Red Doorz Plus Near Taman Ismail Marzuki.
Dari foto-fotonya,
saya agak yakin ini bersih dan minimalis. Harganya sedikit lebih murah dari
penginapan yang di Bogor kemarin. Ditambah saya juga punya beberapa voucher
diskon yang gampang banget dapetinnya dari mana aja. Jadi harganya bisa lebih
murah lagi.
Kami sampai di
Jakarta sudah malam, di beberapa ruas jalan, kami juga ketemu macet. Ditambah
sebelumnya kami juga sempat mampir cari sedikit oleh-oleh, juga cari makan
malam. Untungnya penginapan ini juga gak sulit dicari, selama ada gugel map,
insyaallah gak kesasar dah kecuali salah info (jadi inget lagi Lapangan Sempur
Bogor, wkwk). Jadi, sampai di penginapan sudah lewat pukul 22.00 sepertinya.
Resepsionis
menyambut kami dengan ramah. Memang gak pakai seragam sih, tapi kali ini lobi
dan meja resepsionis lebih rapi dan bersih. Administrasi juga berjalan dengan
menanyakan KTP dan dimintai deposit meskipun sudah lunas sewaktu memesan
beberapa minggu sebelumnya. Resepsionis juga membantu kami membawa koper dan
tas menuju lift. Saya pikir disini gak ada lift, karena tampak kecil, haha.
Ternyata lengkap! First impression yang bagus ini. Point 1 bertambah, wkwk.
Lobi, yang walaupun kecil tapi rapi |
Sesuai pesanan, kami
dapat 3 kamar meskipun 1 kamar harus terpisah lantai, gak apa-apa. Untuk
bapak-bapaknya aja biar gak riweh. Karena kalau para perempuan yang terpisah
dengan anak-anak, kan bakal rempong ya. Kamar kami ada di lantai 2 dan lantai
4. Rupanya, ada sekat kaca berpintu yang memisahkan antara kamar-kamar dengan
lift dan tangga. Mungkin biar suasana di kamar jadi tidak terganggu kalau ada
orang-orang yang lalu lalang melalui tangga atau lift. Sayangnya, saya gak
terpikir untuk ambil fotonya karena sudah lelah.
Begitu masuk
kamar, senyum kami semua terkembang. Artinya, kamarnya nyaman walaupun baru
dilihat sekilas saja! Ukurannya memang tidak terlalu luas, tapi karena
dindingnya dicat putih dan tidak banyak ornamen di dalam kamar, jadi kesannya
gak sempit dan tetap lega. Hanya ada dua buah hiasan disana. Bingkai bergambar
kartun lucu dengan warna pastel. Menguatkan gaya minimalis modern yang tertata
rapi.
Tempat tidur rapi dan bersih |
Gak mau kejadian
ada rambut lagi di balik selimut, maka saya langsung deh cek tempat tidur.
Balik selimut dan taraaa… bersih! Alhamdulillah kali ini bisa tidur nyaman.
Tinggal kebutin aja sambil dibacain sholawat sebelum dipakai, tempat tidur
siap!
Air mineral botol di dalam kamar |
Fasilitas di dalam
kamar sudah cukup lengkap untuk sekadar bermalam. Ada amenities yang berisi
sabun mandi, shampo, dental kit, dan sisir. Handuk juga disediakan 2 buah per
kamar. Telepon, tisu, dan air mineral botol juga tersedia. Memang tidak ada
teko pemanas air di kamar, tapi kami bisa pinjam dengan petugas disana. Rak
bergaya minimalis lengkap dengan gantungan bajunya ada di salah satu sudut
kamar, di sebelah TV flat. Oh iya, ini smart TV lho! Asik kan? Tapi sayangnya
pas disambung ke wifi, agak lemot jaringannya. Gak terlalu masalah sih untuk
kami, karena kami juga sudah lelah dan ngantuk untuk nonton atau pakai wifinya.
Interior di dalam kamar |
Seperti biasa,
saya cek tempat paling sensitif. Kamar mandi. Penyekat antara kamar mandi dan
tempat tidur hanya sebilah kaca tebal. Itupun tidak sampai menempel di atas
plavon. Jadi, bisa melongok tuh sambil manjat tempat tidur atau naik tangga
(haha, iseng banget lah). Tapi, walaupun hanya kaca, tenang aja, gak kelihatan
kok. Paling kedengeran suara air aja kalau lagi mandi, karena ya memang terbuka
gitu atasnya, hehe.
Kamar mandi, yang di sebelah kanan itu kaca yang saya ceritakan |
Ukuran kamar mandi
juga gak terlalu luas. Tersedia shower dengan air panas dan dingin, wastafel
lengkap dengan kaca cermin, dan toilet duduk. Semuanya berwarna putih dan
bersih. Lantainya juga gak licin. Penilaian saya, ini oke. Setelah cek sana
sini dan semuanya oke, saya bisa tenang dan lanjut tidur.
Di dunia nyata, 2 anak ini sering gak akur wkwk |
Paginya, saya dan
mamas sengaja pergi duluan ke TIM untuk beli tiket pertunjukan di Planetarium.
Inget waktu itu telat dan akhirnya dapet pertunjukan yang siang. Semalam pas
baru sampe juga sudah sempat tanya sama resepsionis, katanya bisa jalan kaki
aja kesana karena jaraknya dekat. Sekalian juga cari sarapan pagi di sekitaran
sana. Dan.. ternyata memang deket banget! Cuma sekitar 5-7 menit jalan kaki. Gak
salah deh pilih hotel ini untuk menginap.
Baca juga : Berasa Keluar Angkasa di Planetarium
Dengan kenyamanan,
lokasi, pelayanan, dan harga, saya bisa kasih nilai 4,5/5 untuk hotel ini.
Sengaja gak mau kasih 5 karena yah, kesempurnaan itu hanya milik yang Maha
Sempurna, hehe. Baiklah, reviewnya sampai sini aja ya. Oh iya, untuk cerita
jalan-jalannya, disambung di postingan selanjutnya. Stay tune!