Pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah di setiap kabupaten/kota se-Indonesia
akan segera digelar. Untuk menyambutnya, Relawan Demokrasi Basis Warganet KPU
Bandar Lampung menyelenggarakan acara sosialisasi urgensi pemilihan wali kota
dan wakil walikota Bandar Lampung tahun 2020.
|
Dari kiri ke kanan. Dedi Triadi, Hendri Sihaloho, dan Adian Saputra.
|
Acara yang digelar pada Sabtu, 17 Oktober 2020 kemarin mengusung tema Peran
Blogger Menyukseskan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun
2020. Tak ayal, peserta yang hadir sebagian besar adalah para blogger yang
bergiat di ranah penulisan media berbasis online. Dalam acara itu pula, hadir dua
orang narasumber yang kompeten di masing-masing bidang. Dedi Triadi sebagai
Ketua KPU Kota Bandar Lampung serta Hendri Sihaloho yang mewakili Aliansi
Jurnalis Independen (AJI) Lampung.
Bertempat di Warung Nongkrong, Bandar Lampung, acara yang dimoderatori
oleh Adian Saputra ini diisi dengan diskusi santai dan menarik. Dari apa
pentingnya penyelenggaraan pilkada, bagaimana penyelenggaraan pilkada di era
new normal, hingga apa peran serta blogger sebagai perantara sumber informasi
pada masyarakat luas.
|
Para peserta, blogger dari berbagai kalangan.
|
Dalam penuturannya, Dedi Triadi menyebutkan pilkada tahun 2020 ini tetap
dilaksanakan setidaknya karena beberapa alasan. Kosongnya kursi jabatan kepala
daerah selepas masa jabatan berakhir akan menyebabkan kerancuan pengambilan kebijakan
daerah. Selanjutnya, pilkada ini juga akan mendorong para calon kepala daerah untuk
bergiat dalam upaya penanganan kasus covid-19.
Sementara itu, Hendri Sihaloho menyampaikan bahwa peran blogger sebagai
perantara penyebaran informasi melalui media online haruslah jeli dalam melihat
informasi. Jangan sampai para blogger menjadi perpanjangan tangan informasi
hoax dan tak bertanggung jawab.
“Ada hal-hal yang sebaiknya ditaati oleh penulis informasi, seperti
meminta izin menulis berita dan jangan menyebarluaskan informasi yang
menyangkut privasi orang lain.” Lanjutnya.
Terkait dengan penyelenggaraan pilkada di era new normal ini, masyarakat
tidak perlu khawatir datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Panitia
penyelenggara telah mempersiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi cluster
baru covid-19 dengan adanya pilkada ini.
Baca juga : 5 Tindakan Preventif Cegah Virus Corona
Hal utama yang dilakukan KPPS adalah mengadakan rapid test untuk panitia
penyelenggara dan memastikan bahwa semua panitia terbebas dari paparan covid-19.
Begitu pula dengan para pemilih. Sebelum memasuki TPS, akan ada pemeriksaan
suhu tubuh oleh petugas. Apabila didapati pemilih dengan suhu tubuh di atas 38oC,
maka akan langsung diarahkan ke ruang tersendiri.
Para pemilih juga akan diberikan nomor urut yang disesuaikan dengan waktu
kedatangan sehingga tidak terjadi penumpukan antrian atau perkumpulan orang
dalam jumlah yang cukup banyak. Diharapkan pula, para pemilih datang ke TPS
dengan memakai masker. Namun, apabila ada pemilih yang lupa tidak memakai
masker, panitia tetap menyediakan masker untuk dibagikan.
Bagaimana, siap untuk memilih kepala daerah tanggal 9 Desember 2020 nanti?
Baca juga : Mencitrakan Presiden Di Mata SBY