Halo!
Siapa
disini yang suka mengalami overthinking, khususnya malam hari menjelang tidur?
Duh, mengganggu banget kan ya itu? Padahal badan dan pikiran sudah lelah dan
ingin istirahat, tapi kok malah diserang overthinking. Sebenarnya, apa sih
overthinking itu dan bagaimana mengatasinya?
Apa itu Overthinking? |
Overthinking
Beberapa
hari yang lalu, saya ikut webinar dari salah satu brand kosmetik ternama di
Indonesia. Menarik bagi saya karena bahasannya tentang si overthinking ini.
Jadi, overthinking merupakan salah satu perilaku seseorang yang seringkali
berpikir negatif terhadap satu atau beberapa hal yang belum tentu terjadi.
Ironisnya, hal yang terlalu dipikirkan biasanya adalah hal yang sepele.
Tidak
dipungkiri memang, saya juga sering kok overthinking begini. Tiba-tiba
terpikirkan satu hal yang nyatanya belum terjadi dan merembet ke pikiran lain
sampai kemana-mana. Seringnya ini terjadi menjelang tidur padahal sebelumnya
sudah berusaha untuk tidak memikirkan apapun.
Mungkin
ada sebagian orang yang menyamakan antara si overthinker dengan pemikir.
Padahal keduanya berbeda. Pemikir pada umumnya bisa mengendalikan apa yang
harus dipikirkan dengan baik. Misalnya tentang pekerjaan, si pemikir biasanya
lebih memikirkan bagaimana pekerjaan ini bisa selesai dengan efektif dan
efisien. Pokoknya dia memikirkan hal-hal positif dan langkah apa yang bisa ia
lakukan ke depannya.
Gejala Overthinking |
Sementara
itu, si overthinker lebih cenderung memikirkan hal-hal negatif dari apa yang
ada di hadapannya. Bagaimana kalau gak bisa? Bagaimana kalau gagal? Bagaimana
kalau mereka gak suka?
Makanya,
overthinking itu punya beberapa gejala yang biasa dialami, seperti melamun yang
bisa memicu stress, memikirkan sesuatu yang negatif secara berulang-ulang tanpa
ada solusi, tidak dapat berkonsentrasi, dan sering menyalahkan diri sendiri
yang dapat memicu bad mood berkepanjangan.
Overthinking
juga dapat ditandai dengan sulitnya mengambil keputusan. Memang untuk mengambil
keputusan itu harus dipikirkan matang-matang, tapi bukan berarti jadi
overthinking. Memikirkan satu hal terus menerus dan tanpa ada ujungnya, malah
akan membuat banyak hal terabaikan dan menjadi lebih sulit untuk mengambil satu
keputusan.
Dari
beberapa artikel yang saya baca, overthinking memang belum diketahui secara
pasti apa penyebabnya, tapi kita bisa kok meminimalisir atau mengalihkannya ke
pikiran yang lebih rasional dan tentunya lebih bermanfaat.
Mengatasi Overthinking
Sebenarnya
overthinking ini bisa diminimalisir dengan memisahkan hal-hal yang bisa dan
tidak bisa kita kontrol.
Apa
yang bisa kita kontrol meliputi pikiran, perasaan, imajinasi, ekspektasi,
konsep diri, termasuk juga nada bicara, bagaimana mimik wajah kita menghadapi
orang lain, serta manajemen waktu dan media sosial yang bisa mempengaruhi kita.
Diluar
itu, tentunya kita gak bisa mengontrol kejadian di sekitar kita, misalnya cuaca
dan pandemi yang melanda. Termasuk juga peristiwa hidup yang berkaitan dengan
kehilangan, kematian, dan sudah dan akan terjadi nanti. Juga lingkungan di
sekitar kita seperti pendapat orang lain, cara pikir setiap individu dan cara
pandang orang lain.
Mengatasi Overthinking |
Bagi kamu yang merasa sudah ada gejala-gejala overthinking seperti yang sudah saya sebutkan di atas, ada baiknya mencoba beberapa tips berikut.
1.
Tidak ada salahnya untuk menyadari bahwa kamu sedang overthinking
Coba
untuk mulai mengenali dan menyadari kapan sih saat-saat kritis kamu diserang
overthinking. Misalnya, apakah saat kamu terlalu memikirkan kejadian
terus-menerus, ataukah saat terlalu takut dengan pikiranmu sendiri, atau saat
kapan?
2.
Kenali pola pikiran saat mulai overthinking
Kalau
sudah menyadari kamu mulai diserang overthinking, coba kenali pola dan
pemicunya. Sebagian orang biasanya berfikir secara berlebihan saat menghadapi
suatu hal. Dengan mengenali pemicunya, kamu bisa lebih waspada dan bisa
mengontrol diri.
3.
Kenali pikiran
Coba
cek faktanya, apakah sesuatu yang membuatmu overthinking ini benar-benar
terjadi atau hanya hasil interpretasi berlebihan saja? Bisa juga dengan
melepaskan pikiran yang membuatmu cemas.
4.
Pikirkan solusi
Alih-alih
terus larut dalam pikiran yang negatif dan berlebihan, coba pikirkan solusi
yang memungkinkan untuk suatu masalah yang sedang dihadapi. Terkadang, yang
kamu butuhkan ketika overthinking itu menyerang adalah pengalihan pikiran ke
suatu hal yang lebih positif. Misalnya, dengan jalan-jalan, membaca buku atau
melakukan hal-hal yang disukai. Kalaupun tidak bisa juga, coba ceritakan
kekhawatiran kamu pada orang terdekat atau psikolog jika overthinking sudah
mulai mengganggu keseharianmu.
Baca juga : 3 Hal Positif Untuk Jaga Kesehatan Mental
Konsep 3P (Pikiran, Perasaan, dan Perilaku)
Satu
bahasan yang menarik perhatian saya kemarin saat webinar adalah konsep 3P,
yaitu pikiran, perasaan, dan perilaku.
Hal-hal
yang masuk melalui panca indera, kita interpretasikan sesuai dengan konsep yang
kita miliki. Apa yang kita dengar, lihat, rasakan, itu akan mempengaruhi perasaan.
Balik lagi sih ke lingkaran yang sudah dibahas tadi tentang apa saja yang bisa
dikontrol, dan apa yang tidak bisa dikontrol.
Konsep 3P |
Omongan orang lain, memang tidak bisa kita kontrol. Tapi, pemikiran kita terhadap omongan itu yang bisa kita kontrol. Apakah akan memasukkannya dalam hati sebagai pemicu overthinking atau biarkan saja lewat seperti angin.
Kalau
perasaan kita sudah positif, maka perilaku yang akan dilakukan juga seharusnya
positif dong ya. Mendengar masukan orang lain memang bagus, tapi kalau jadi
pikiran yang berlebihan, ya jadi gak bagus.
Baca juga : Curhat Hari Ini
Oke,
semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu meminimalisir overthinking yang
mungkin menyerang kamu ya! Atau kamu punya pengalaman lain tentang overthinking
ini? Cerita di kolom komentar ya!