Halo!
Masih
penasaran gak ya sama tulisan yang akan saya posting di bawah label Hotel The
Series? Hehe. Langsung kenalan aja yuk sama beberapa tokoh yang mungkin nanti
akan ada dalam ceritanya. Ssstt, nama-nama tokoh akan disamarkan demi
kenyamanan bersama ya walaupun mungkin tetap ada yang mengenalinya, hihi.
Sebut saja kami 4 kijang. Jadi, ada 4 perempuan baru yang bergabung waktu itu. Saya di bagian resepsionis, Arsi di bagian akunting, Ines di bagian house keeping, dan Rosa di bagian marketing. Jadi ada 2 orang di bagian operasional, dan 2 orang lagi di bagian office.
Dari
awal, kami berempat ini seperti tidak terpisahkan meskipun ada beberapa hal
yang sedikit berbeda. Misalnya, area kerja. Saya di bagian depan, Ines di bagian
kamar, Arsi di back office, dan Rosa kebanyakan jalan dinas. Jam kerja juga
sedikit berbeda, terutama hari libur. Bagian operasional tentu saja tidak
mengenal tanggal merah. Libur harus bergantian dan diatur per shift. Sementara
bagian office sudah tertata rapi sesuai jam kantor pada umumnya.
4 kijang (ini masih pada bocah, haha) |
Tapi, setiap kali ada acara, kami berempat selalu bersatu. Mungkin karena kami anak baru ya, jadi harus saling membantu agar tidak terlihat kaku dan tentu saja mencari tempat mengadu ketika masing-masing pekerjaan kami belum terlihat setara dengan para senior, hehe.
Baca juga : Cerita Awal Masuk Hotel
Apalagi
saya yang waktu itu belum punya pengalaman sama sekali di bidang perhotelan.
Memang saya pernah bekerja sebagai front office di sebuah lembaga nirlaba,
sama-sama bergerak di bidang jasa, sama-sama sebagai orang pertama yang ditemui
setelah masuk pintu. Tapi tentu saja, pastilah ada perbedaan.
Benarlah,
pertama kali istirahat bareng setelah bekerja setengah hari, kami saling
bercerita. Saya bercerita tentang beberapa tamu, Ines tentang keadaan kamar,
Arsi tentang berkas-berkas di back office, dan Rosa dengan rencana perjalanan
dinas.
Dari
4 kijang ini juga, ternyata karakter kami berbeda-beda. Saya biasa aja,
cenderung introvert dan pendiam kalau gak diajak bicara duluan. Tapi anehnya
malah saya harus ditempatkan di bagian paling depan yang harus selalu menyapa
ramah terlebih dahulu pada para staf dan tamu yang datang. Juga, kadang harus
basa-basi sedikit agar suasana lebih cair.
Ines
kebalikan dari saya. Dia extrovert, gampang tertawa, ramah pada siapa saja, dan
punya banyak cerita yang bisa dibagi ketika bertemu dengan hampir semua orang.
Bisa dipastikan kalau ada dia, suasana jadi ramai.
Arsi
agak pendiam juga, tapi di kemudian hari, kami baru tahu kalau dia ternyata
sangat bisa judes, hehe. Apalagi kerja di bagian akunting yang notabene
mengurus keuangan, jadi mungkin memang harus begitu ya. Satu hal yang bisa
diandalkan dari dia adalah kegesitannya menyelesaikan pekerjaan.
Nah,
kalau Rosa ini agak berbeda dari kami bertiga. Dia paling jago pakai make-up dan
paling kinclong tampilannya. Gak salah memang manajemen memilih dia untuk jadi
salah satu tim marketing. Orangnya suka becanda dan kalau sudah tertawa, bisa
membahana. Satu hal yang paling tidak saya sukai darinya adalah, dia pernah
menakuti saya dengan video pocong dari ponselnya. Untung itu ponsel gak
langsung saya lempar karena saking kagetnya.
Namanya
anak baru, tentunya akan ada suka dan dukanya. Saya misalnya. Saya paling susah
mencocokkan nama dengan wajah orang saat baru berkenalan, kecuali ada tanda
khusus atau sesuatu yang membuat saya terkesan di awal pertemuan.
Sementara
teman-teman baru yang seangkatan dengan saya sudah lancar menyebutkan nama dan
karyawan lama, saya masih berkutat dengan panggilan si ini atau si itu.
Misalnya, ‘bapak tukang kebun’, atau ‘yang kurus tinggi di dapur’, atau ‘yang
agak gundul itu lho’ dan lain-lain. Walaupun kami sama-sama pakai name-tag,
tapi adakalanya saya dan mereka tidak selalu bekerja di waktu yang bersamaan
karena beda shift. Jadi ya begitulah. Saya terima aja pas ada yang ngetawain
saya belum hafal nama-nama orang disini.
Nah,
untuk penyebutan 4 kijang, ini berawal dari manajer hotel kami. Jadi,
masing-masing bagian kami dilengkapi dengan HT (handy talkie) untuk kemudahan dan
keefisienan berkomunikasi antar bagian. Karena manajer kami termasuk orang yang
gak kaku-kaku amat sama para pekerja, jadi kadang becanda kalau memanggil lewat
HT itu. Kijang 1 untuk Rosa, Kijang 2 untuk saya, dan seterusnya. Mungkin dia
terinspirasi dari para ajudan para petinggi ya, haha.
Untuk
tokoh lainnya, sepertinya gak usah terlalu detail lah. Saya khawatir mereka gak
mau disebutkan dalam tulisan seri ini. Mengalir aja lah ya.
Baca juga : Balada Pena Front Office