Rasanya baru kemarin mengganti tulisan 2019 ke 2020, tapi tengah malam nanti sudah berganti lagi menjadi 2021. Terimakasih 2020 sudah memberi warna pada hidup saya. Sebentar lagi, saya akan tutup cerita dengan beberapa moment yang penuh suka duka, haru biru, dan gelap terang.
Kaleidoskop 2020 |
Masih sempat liburan ke Jakarta dan Bogor
Entah sejak kapan saya terbiasa untuk mengakhiri tahun dengan pergi ke
suatu tempat. Biasanya saya pergi keluar Lampung. Sengaja nabung selama setahun
untuk bisa menyegarkan pikiran, hehe. Nah, sebenarnya acara jalan-jalan ini
adalah rencana tahun 2019 kemarin, tapi karena yang punya hajat tertunda di
bulan Januari, ya kita ikut aja.
Liburan ke Jakarta |
Kebetulan ada wisuda adik perempuan saya yang kuliah di luar Lampung, jadi sekalian aja agenda jalan-jalannya digabung. Tampaknya ini jalan-jalan terakhir tanpa merasa khawatir. Walaupun sudah tersiar kabar di berita tentang virus corona, tapi Indonesia masih aman-aman saja waktu itu.
Alhamdulillah ya, masih bisa bebas makan dimanapun tanpa khawatir. Bebas ketemu
banyak orang tanpa jarak yang jauh. Bebas ketawa-ketawa tanpa pakai masker. Siapa
yang menyangka coba, kalau sebulan dua bulan setelahnya, virus corona mulai
menyerang warga Indonesia?
Cerita saya di bulan Januari ini bisa ditengok di postingan ini.
Potongan Cerita Wisuda dan Menjelajah Museum Wayang
Palembang yang Lagi-Lagi Tertunda
Kalau diingat, sudah 5 tahun saya tidak menginjakkan kaki di Palembang
lagi. Ada ikatan tersendiri antara saya dengan kota pempek itu hingga saya
selalu mengagendakan kesana setiap kali berencana ambil cuti. Tapi rupanya,
rencana itu masih belum terealisasi hingga sekarang.
Terakhir kali ke Palembang |
Tadinya, saya berniat kesana sekitar akhir Oktober 2019, tapi waktu itu Palembang sedang dilanda kabut asap yang belum kunjung reda. Sampai saya mengubah rencana di tahun 2020 ini. Tapi lagi-lagi, rencana saya harus tertunda. Pertama, karena ada agenda wisuda adik perempuan saya itu, dan kedua karena ada pandemi yang membuat semuanya berubah total.
Padahal saya sudah saling sapa dengan teman saya disana untuk bertemu dan
mungkin akan menginap di rumahnya ketika saya ke Palembang. Yah, rencana Tuhan
memang selalu bisa menggantikan rencana manusia macam kita. Kabut asap reda,
pandemi datang. Lagi-lagi Palembang harus masuk dalam antrian agenda saya lagi.
Ramadhan dan Idul Fitri Paling Asing
Siapa yang tidak merindukan sholat tarawih bersama di mushola atau masjid
saat Ramadhan? Mendengar suara anak-anak mengaji saja rasanya sudah meluap-luap
rindu ini. Tapi, corona mampu membekap kita dalam rumah masing-masing, pun saat
Ramadhan tiba. Ramadhan yang dibayangkan akan ramai dengan sholat tarawih
berjamaah, anak-anak berlarian, bacaan Alquran saling bersahutan, tiba-tiba
sepi senyap.
Idul Fitri yang sepi |
Kalaupun tetap berjamaah di mushola, protokol kesehatan harus dilakukan. Pakai masker, jaga jarak, tidak saling bersalaman usai sholat, dan tidak ada acara apapun yang mengundang banyak orang. Sedih? Iya lah.
Baca juga : Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19
Apalagi saat Idul Fitri tiba. Rumah orang tua saya tidak seperti
lebaran-lebaran sebelumnya. Dua adik perempuan saya tidak bisa mudik. Kampung
saya yang biasanya ramai orang saling mengunjungi, bersalaman, dan makan
kue-kue, hanya saling sapa dari jauh. Kalaupun singgah, hanya sebentar dan
makan minum ala kadarnya.
Untungnya, di keluarga suami saya malah bisa kumpul semua. Sejak pandemi
yang mengharuskan bekerja dan sekolah dari rumah, keluarga suami bisa berkumpul
di rumah mertua saya. Terobatilah rasa sedih saya.
Moment-moment Membahagiakan
Meski 2020 tampaknya muram, tapi kalau dipikir lagi, masih banyak kok saat
bahagianya. Adik perempuan saya langsung bekerja usai wisuda, pernikahan kakak
ipar saya yang disambut sangat antusias haru biru keluarga besar, kelahiran beberapa
ponakan, sampai bertambahnya penghuni rumah saya karena kucing saya pun ikut
melahirkan 4 anak!
Tahun 2020 ini memang seperti roller coaster. Berliku, ada masanya merasa
berlari sangat cepat hingga membuat adrenalin meningkat, ada masanya agak
melambat. Menangis sudah pasti sering, mood naik turun juga bukan hitungan jari
lagi, tapi senyum dan ketawanya juga banyak.
Saya gak mau buat resolusi untuk tahun 2021. Bukan karena gak optimis,
tapi saya jalani aja lah apa yang nanti terjadi dalam kehidupan saya. Harapan
saya, tahun 2021 besok akan jadi tahun yang lebih membahagiakan dan menguatkan
saya dan keluarga.
Kalau kamu punya cerita apa di sepanjang tahun 2020?