Tampilkan postingan dengan label coretan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label coretan. Tampilkan semua postingan

07 September 2024

Semarak Milad Ke-8 Tapis Blogger

Sore-sore minum es doger
Supaya lega rasa dahaga
Selamat milad Tapis Blogger
Semoga jaya selama-lamanya

Semarak Milad 8 Tapis Blogger
Tumpeng Tapis Blogger

Semarak Milad ke-8 Tapis Blogger saya awali dengan pantun sederhana tapi penuh doa. Iya, komunitas literasi yang isinya tidak hanya blogger, tapi juga influencer, youtuber, vlogger, dan fotografer ini baru saja melangsungkan hajat besarnya pada Minggu, 1 September 2024 kemarin. Saya berkesempatan menjadi pesertanya lagi setelah tahun sebelumnya sempat absen. Ada keseruan apa? Simak sampai habis tulisan ini ya!

Semarak Milad Tapis Blogger

Tapis Blogger memang gak pernah gagal buat acara di hari jadinya kemarin. Mengusung tema Cakap Literasi Digital; Kiat Bikin Konten Foto, Video, dan Artikel Untuk UMKM Hingga Peluang Monetisasi, acara ini berhasil menarik perhatian para blogger, pegiat literasi, pemilik UMKM, dan mahasiswa dari berbagai daerah di Lampung.

Belum juga acara resmi dibuka, pembawa acara kondang, Jarwo Songha sudah memulainya dengan Wawancan, tutur sajak dalam bahasa Lampung berisi nasihat atau pesan yang biasanya ditujukan untuk sang pengantin dalam upacara adat. Kali ini bukan untuk pengantin, tapi untuk para peserta. Meski saya gak paham artinya karena saya bukan orang Lampung asli, tapi saya menikmati tutur bahasanya yang khas dan mendayu-dayu.

Wawancan
Wawancan

Acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng oleh para pendiri Tapis Blogger, Naqiyyah Syam, Izzah Annisa, dan Fitri Restiana. Lagu Selamat Ulang Tahun milik Slank mengiringi sesi ini, membuat suasana makin meriah.

Milad Tapis Blogger
Milad Tapis Blogger

Talkshow Keren

Puncak acara Semarak Milad Tapis Blogger diisi dengan dua sesi talkshow yang menghadirkan empat orang narasumber yang kompeten di bidang masing-masing.

Sesi pertama membahas tentang penulisan artikel. Sesi ini diisi oleh Rinda Mulyani, perempuan yang sekarang menjadi Pimred Portalnews.id serta Bella Sardio, redaktur Lampung Geh. Rinda membagikan kiat menulis artikel khususnya untuk pegiat UMKM. Para peserta tertantang untuk praktek langsung membuat artikel berjenis Feature hanya dalam waktu 5 menit saja. Bisa? Ternyata bisa lho dan saya salah satu yang dapat doorprisenya. Sementara Bella Sardio lebih menerapkan prinsip jurnalistik dalam membuat artikel.

Narasumber
Narasumber dan Moderator

Untuk menunjang konten kreatif dan artikel di media sosial, foto atau video yang dibagikan juga harus terlihat bagus dan tidak asal-asalan. Nah, inilah yang dibahas di sesi kedua talkshow. Lynah Yeanna, perempuan yang sudah berkecimpung dalam dunia F&B fotografi membagikan tips cara mengambil gambar yang bagus meski hanya menggunakan ponsel. Terakhir ada Nanda Fillah yang berbagi pengalamannya menjadi food vlogger dan berhasil membuat ratusan konten kreatif yang menggiurkan lidah di media sosialnya.

Bertabur Hadiah

Perayaan tanpa bertabur hadiah itu seperti sayur tanpa garam ya, hehe. Makanya Tapis Blogger menyediakan banyak hadiah untuk hari spesialny ini. Para peserta dibuat tersenyum sumringah dengan hadiah-hadiah yang dibagikan di sepanjang acara berlangsung.

Hadiah Tapis Blogger
Hadiah Tapis Blogger

Mulai dari lomba foto dan video yang digelar saat itu juga, doorprise bagi peserta yang datang lebih awal, bingkisan untuk para peserta yang bertanya, hingga berbagi hadiah hanya dari pertanyaan random. Bahkan harus ada motto, ‘Tak boleh pulang tanpa membawa hadiah’ lho! Seru banget kan.

Eh tapi, ada yang penasaran gak sih dari tadi acara ini berlangsung dimana? Saya kasih gambaran dulu deh ya. Begitu saya masuk dari gerbang utama, sebuah masjid besar berdiri megah di samping kanan. Di depannya, sebuah lapangan olahraga membentang dengan gedung-gedung tinggi bernuansa biru di sisi-sisinya.

Saya lihat kembali petunjuk arah menuju tempat acara. Aula Career Center, Gedung Darmajaya Society Center (DSC) lantai 2. Informasi dari satpam, saya hanya harus berjalan lurus ke belakang melewati pelataran yang teduh, hasil dari payung warna-warni yang membentang di atasnya. Eksotik, terasa ramah, dan gak kaku. Kalau yang hobi foto, bisa banget ini dijadikan latar belakang yang instagramable.

IIB Darmajaya
Salah satu sudut kampus IIB Darmajaya

Sampai di ruangan yang saya tuju, terasa lega karena banyak jendela kaca. Meski tidak terlalu luas, tapi saya bisa leluasa melihat ke arah luar dari sini. Penasaran? Sini kenalan dulu dengan kampus IIB Darmajaya, tempat Semarak Milad ke-8 Tapis Blogger tahun ini diselenggarakan.

Baca juga : Sebuah Catatan Antara Saya dan Tapis Blogger

Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya

IIB Darmajaya merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi swasta terkemuka yang sudah berdiri sejak tahun 1995 lalu. Di bawah naungan Yayasan Pendidikan Alfian Husin, IIB Darmajaya beralamat di jalan Zainal Abidin Pagar Alam, No. 93B, Labuhan Ratu, Bandarlampung.

Tidak sulit mencari lokasinya karena berada tepat di pinggir jalan raya dengan gedung tinggi bernuansa biru. Maka tak heran kalau pusat pendidikan ini dikenal dengan nama Kampus Biru. Lokasinya strategis karena berada di tengah kota Bandarlampung dan dekat dengan banyak fasilitas umum, salah satunya Perpustakaan Daerah yang tepat di seberang kampus.

Prestasi IIB Darmajaya

Meski IIB Darmajaya berstatus swasta, tapi prestasinya tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri. Inilah yang disampaikan oleh Ibu Dian Eka Darma Wahyuni, S.E., Direktur Humas Kerjasama dan Pemasaran IIB Darmajaya dalam sambutan di acara kemarin.

Prestasi Darmajaya
Sambutan Ibu Dian Eka Darma Wahyuni, S.E

Pada September 2023 lalu misalnya, IIB Darmajaya berhasil meraih 7 dari 8 penghargaan terbaik dari LL-Dikti Wilayah II. Ketujuh penghargaan itu antara lain:

1. Peringkat 1 Prestasi Mahasiswa Tingkat Institut
2. Peringkat 1 Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
3. Peringkat 1 Kategori Kualifikasi Dosen
4. Peringkat 1 Kategori Kemitraan
5. Peringkat 1 Pelaporan PDDikti
6. Peringkat 2 Karya Ilmiah, Seni, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat
7. Apresiasi Penghargaan IIB Darmajaya membangun aplikasi LLDikti Wilayah II

Dalam rentang 2024 pula, mahasiswa-mahasiswi IIB Darmajaya telah menunjukkan prestasinya di khalayak umum. Beberapa diantaranya adalah, menjadi finalis pada Java Business Competition 2024 dalam kategori JIASIC Hackathon. Menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta dari Lampung yang berpartisipasi dalam Entrepreneurship Awards (EA) VIII 2024 kategori Bisnis Berjalan. Peraih Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 atas karya WILA Trip, sebuah aplikasi layanan lengkap untuk calon wisatawan yang ingin menjelajahi Lampung. Serta masih banyak prestasi lainnya.

Prestasi Darmajaya
Prestasi Darmajaya

Sederet prestasi yang sudah diraih oleh kampus ini membuktikan bahwa Darmajaya mampu bersaing dalam mencetak generasi muda yang unggul dan berpendidikan. Apalagi di era digital 5.0 seperti saat ini, sepertinya dunia pendidikan pun harus selaras dan sejalan.

Nah, di IIB Darmajaya pun demikian. Pasalnya, kampus ini kini punya prodi kekinian yang kurikulumnya selaras dengan dunia digital. Diantaranya adalah Prodi Bisnis Digital, Desain Komunikasi Visual, dan yang paling baru ada Prodi Pariwisata.

Meskipun begitu, IIB Darmajaya masih tetap mempertahankan prodi awal yang hingga kini masih banyak peminatnya lho. Ada STMIK yang terdiri dari S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Komputer, S1 Sistem Informasi, D3 Manajemen Informatika, dan D3 Teknik Komputer. Serta STIE yang terdiri dari S1 Manajemen, S1 Akuntansi, dan D3 Akuntansi.

Fasilitas IIB Darmajaya

Keunggulan institusi pendidikan dan peserta didiknya tentu saja tidak serta merta terbentuk kalau fasilitas di dalamnya tidak mendukung ya. Itulah mengapa IIB Darmajaya melengkapi sistem pendidikannya dengan banyak fasilitas. Ruang perkuliahan yang nyaman, laboratorium dan pusat bahasa memadai, aula, tempat ibadah, dan perpustakaan yang terintegrasi jaringan informasi dengan perguruan tinggi di Indonesia serta pusat-pusat informasi dari seluruh dunia.

Perpustakaan IIB Darmajaya
Perpustakaan IIB Darmajaya

Baca juga : Kisah di Laboratorium

Tertarik Jadi Mahasiswa IIB Darmajaya?

Dengan prestasi yang sebanyak ini, prodi yang selaras perkembangan jaman, serta didukung fasilitas yang memadai, sepertinya tidak ada alasan untuk menolak jadi mahasiswa disana ya.

PRODI DARMAJAYA
Pilihan Prodi di IIB Darmajaya

Sampai tulisan ini dimuat, IIB Darmajaya masih menerima mahasiswa baru kok. Setidaknya, ada 8 jalur seleksi masuk yang bisa kalian pilih. Ada juga beasiswa yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi. Misalnya KIP kuliah atau beasiswa dari Yayasan Alfian Husin, seperti Beasiswa Prestasi Akademik dan Non-Akademik Yatim Piatu, serta Beasiswa Hafiz Quran.

Gimana? Tertarik jadi mahasiswa IIB Darmajaya? Langsung saja baca informasi lengkap di website resminya www.darmajaya.ac.id.


Ok, see you di postingan saya selanjutnya ya!

Catatan :
Foto terkait acara milik Tapis Blogger
Foto terkait IIB Darmajaya bersumber dari situs resmi IIB Darmajaya

08 April 2024

Mudik Lebaran 2024

Seperti halnya bulan Ramadhan, setiap lebaran pun punya ceritanya masing-masing. Cerita tentang bagaimana kemeriahannya, cerita tentang bagaimana riwehnya sebelum lebaran, cerita tentang mudik untuk berkumpul bersama keluarga, dan cerita-cerita lain yang sayang kalau saya lewatkan begitu saja tanpa menuliskannya.

Mudik Lebaran

Kali ini tentang mudik. Saya memang tinggal tidak jauh dari rumah orangtua. Masih satu kecamatan, satu kabupaten. Dengan mertua pun juga tidak terlalu jauh meski sudah beda kabupaten. Saya di Lampung Selatan, sementara mertua saya di Bandarlampung. Tapi tetap masih bisa ditempuh dengan berkendara selama kurang dari 1 jam perjalanan.

Dalam kehidupan saya, hanya 2 tahun saja saya merasakan euforia mudik yang benar-benar terasa jauh dan penuh perjuangan. Itu sudah lama sekali ya, sekitar tahun 2010-2011 lalu saat saya kerja di Palembang. Selama 2 tahun itu, saya sudah pernah merasakan berburu tiket kereta api yang waktu itu memang harus saya perjuangkan kalau ingin mudik.

Itu cerita dahulu kala, hehe. Sekarang, setelah saya kembali menetap di tanah kelahiran, bersuami dan menjalani kehidupan bersama keluarga kecil, saya tidak pernah lagi merasakan mudik dalam artian perjalanan jauh. Tapi kalau arti mudik adalah berkumpul di rumah orangtua selama lebaran, itu saya lakukan setiap tahunnya.

Sesuai dengan perjanjian, tahun ini lebaran hari pertama kami adalah di rumah orangtua saya. Ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lebaran kali ini kami sudah bertiga, alhamdulillah. Ada si kecil yang tahun ini ikut 'mudik' juga.

Baca juga : Tips Mudik

Kalau tahun-tahun kemarin, mudiknya hanya berdua, gampang banget bebawaannya. Baju untuk lebaran dan beberapa baju untuk tidur. Selebihnya, ada baju cadangan di rumah orangtua masing-masing atau kalau kepepet ya balik ke rumah kami dulu, baru lanjut perjalanan.

Rupanya, punya anak kecil, apalagi yang masih berumur kurang dari 1 tahun, gak bisa semudah itu, hehe. Harus dan mau gak mau ya, bawa perlengkapan si kecil ini. Mulai dari baju-baju yang gak cukup dihitung sehari ganti hanya sekali. Peralatan mandinya, popoknya, dan peralatan makannya. 

Jujur, saya masih suka salah perhitungan. Misalnya, seharusnya bawa baju lebih banyak karena siapa tahu bajunya basah berkali-kali, atau tiba-tiba harus menginap lebih dari yang direncanakan. Karena ya, belum tentu di rumah yang dikunjungi itu ada baju bayi kan? Kalau baju orang dewasa mungkin masih bisa pinjam punya saudara.

Akhirnya, sesi persiapan bawa baju dan perlengkapan si kecil ini selesai dengan hasil 1 tas besar dan tentengan 2 tas tangan. Dalam hati, ini baru punya anak satu ya, gimana adek saya yang sudah punya anak tiga, dan tinggalnya jauh melewati beberapa kabupaten dan provinsi, haha.

Lanjut ke riwehnya sebelum mudik ini. Saya tipe orang yang kalau harus meninggalkan rumah, apalagi menginap beberapa hari, rumah yang saya tinggalkan ini harus sudah bersih dan rapi. Tujuannya agar saat kami kembali, saya gak terlalu pusing melihat rumah berantakan. Paling hanya tinggal sapu-sapu atau membersihkan debu.

Jadi sebelum mudik, saya harus beberes dulu. Saya pastikan tidak ada cucian kotor yang menumpuk, peralatan makan dan masak yang tertinggal dalam keadaan kotor, dan lantai yang masih berminyak. Masalahnya adalah, suami saya belum libur sampai hari ini. Padahal kami niat untuk mudik hari ini. Si kecil gak mau ditinggal, dia sudah pintar bagaimana menahan ibunya agar terus bersamanya. 

Alhamdulillah pertolongan datang. Adik-adik saya yang sudah duluan sampai rumah orangtua, say mintai tolong untuk jemput saya. Tapi sebelumnya, saya mintai tolong untuk bantu beberesan dulu, hehe. Enaknya punya saudara itu ya begini. Lumayan lah bisa selesai lebih cepat dan bisa mudik lebih cepat juga.

Walaupun gak merasakan mudik yang jauh dan perjalanan yang lama, tapi saya tetap bisa merasakan euforia mudik lebaran tahun ini. Ini cerita saya, gimana ceritamu?

19 Januari 2024

Long Journey; Promil Bagian Pertama

Hai!

Sudah baca prolog untuk cerita panjang saya? Tadinya, saya berharap bisa menyelesaikan beberapa tulisan tentang ini sebelum si kecil lahir. Firasat saya, kalau sudah lahiran, tentunya akan banyak waktu tersita untuk si manusia mungil ini. Ternyata benar, haha.

Alhasil, tulisan yang rencananya akan terbit beberapa hari sekali, gagal total. Yah, gak apa-apa lah ya, harap maklum. Saya juga masih belajar manajemen waktu agar bisa membaginya dengan seabrek kegiatan harian.

Baiklah. Tulisan kali ini tentang perjalanan promil saya. Oh iya, kemungkinan tulisan tentang promil ini akan terbagi menjadi beberapa bagian karena ceritanya panjang. Bayangkan aja tujuh tahun berusaha menjemput takdir menjadi ibu, hehe.

Promil dokter
Pertama kali USG untuk cek konsultasi

Seperti pasangan baru pada umumnya, saya dan suami digempur dengan pertanyaan lanjutan setelah menikah. Terutama saya. Sudah ngisi belum? Sudah ada tanda-tanda belum? Dan sejenisnya itu. Jujurnya, saya agak risih ditanya seperti itu di awal-awal setelah menikah. Haruskah perempuan yang baru menikah, langsung hamil? Tapi namanya orang kan beda-beda ya, saya santai aja menjawabnya.

Dua bulan, tiga bulan, enam bulan, hampir setahun, saya belum juga ada tanda-tanda akan hamil. Khawatir? Sedikit sih. Sebenarnya saya tipe orang yang legowo saja. Dikasih cepat ya alhamdulillah diterima. Ditunda beberapa waktu juga ya gak apa-apa.

Tapi setelah satu tahun berselang, saya dan suami mulai berikhtiar. Dari beberapa bulan sebelumnya memang saya sudah mencari dokter yang sekiranya bisa saya datangi untuk setidaknya mengecek dulu keadaan saya. Apakah rahim saya baik-baik saja, apakah kondisi saya sehat, atau bagaimana.

Bertemulah saya dengan dokter A, perempuan. Di awal pertemuan, saya bilang mau cek rahim karena belum hamil setelah setahun menikah tanpa LDM. Si dokter langsung memburu dengan ‘kenapa harus nunggu setahun baru cek?’ dan langsung ke meja USG.

Ada benarnya juga sih dokter A ini. Seharusnya saya cek kondisi kesehatan reproduksi itu malah sebelum menikah ya. Tapi entah kenapa nada dan gaya bertanyanya membuat saya serasa langsung dihakimi.

Dokter A bilang bahwa rahim saya baik-baik saja, normal dan mungkin hanya butuh waktu, ia menyarankan untuk kembali beberapa waktu lagi. Tapi saya merasa kurang sreg dan cari dokter lain.

Di sela waktu pencarian, saya juga minta saran dari beberapa teman yang pernah ‘kosong’ lama dan akhirnya berhasil hamil. Macam-macam lah usahanya. Ada yang pijat, ada yang minum jamu, makan ini itu, dan lain-lain. Lalu ada yang menyarankan untuk tes sperma juga supaya lebih lengkap dan gak hanya perempuan saja yang dihakimi. Tapi saya berfikir, ah nanti sajalah untuk yang ini. Sementara cek saya dulu.

Setelah mencari kesana kemari (carinya lewat internet aja sih) dan mempertimbangkan jadwal, tempat, jarak, dan kondisi, berttemulah saya dengan dokter kedua, sebut saja dokter B, masih perempuan. Dokter yang ini menurut saya lebih lembut dan gak langsung menghakimi. Belakangan saya tahu ternyata dokter A juga praktek di rumah sakit yang sama, hihi (sebelumnya, saya datang ke klinik dokter A).

Dari beberapa kali pertemuan, saya didiagnosa PCO atau Polycistic Ovaries. Kondisi dimana ada lebih dari satu sel telur (cyst) yang menempel pada dinding ovarium. Dari foto USG juga terlihat jelas sel telur terangkai seperti kalung mutiara. Untuk detailnya, boleh baca di berbagai sumber ya.

Atas saran darinya, saya menjalani diet yang cukup sulit bagi saya. Diet apakah itu? Baca lanjutannya di post berikutnya ya, biar gak kepanjangan gitu.

Baca juga : Journey To Be A Mom

Oh iya, ada sedikit tips untuk kalian yang mau cek rahim (berdasarkan pengalaman saya ya). Pertama, kalau mau cek USG, sebaiknya datang pada saat menstruasi hari ke 2 atau ke 3. Hal ini supaya sel telurnya kelihatan jelas ada gangguan atau tidak. Kalau tidak hari itu, bisa juga datang ketika masa subur, yaitu sekitar hari ke 12-15 setelah hari pertama haid. Kedua, jangan kaget kalau sekiranya saat USG perut belum jelas, maka dokter kemungkinan akan USG transvaginal alias USG lewat jalan lahir. 

Catatan akhir. Tulisan ini dibuat semata untuk berbagi. Siapa tahu ada perempuan lain diluar sana yang mengalami kondisi serupa atau masih berjuang menjemput takdir garis dua. Siapa tahu dengan membaca tulisan ini, ada sedikit tambahan semangat dan merasa tidak sendirian.

Jujur, gak mudah melalui proses yang terasa panjang ini. Tapi, setelah melewatinya, rasanya bersyukur sekali. Nanti deh saya juga mungkin akan cerita bagaimana saya berusaha untuk tetap berfikir positif dan apa saja yang menjadi support system saya. Oke, see u next post ya!

Baca juga : Allah Pasti Punya Rahasia

02 September 2023

Sebuah Catatan Antara Saya dan Tapis Blogger

Halo!

Perjalanan membawamu bertemu denganku
Ku bertemu kamu

Saya dan Tapis Blogger
Saya dan Tapis Blogger

Seperti lagunya Tulus, saya dan Tapis Blogger dipertemukan oleh sebuah perjalanan tulis menulis. Cerita sedikit ya. Saya memang dari dulu suka menulis apapun. Cerita fiksi, puisi, keruwetan dalam pikiran, sampai curhatan orang. Sayangnya, dulu saya gak punya wadah untuk menampung tulisan saya itu. Bahkan sekadar menyimpannya dalam laptop. Jadi, paling hanya berakhir di tumpukan kertas dalam lemari.

Tapi alam memang sudah berkongsi hingga saya dipertemukan dengan orang-orang yag hobinya sama. Masuk komunitas menulis dan bertemu dengan lebih banyak penulis yang tentu saja karyanya sudah jauh di atas saya. Bahkan sudah dibukukan dan laris manis. Saya jadi mikir, tulisan saya ini sepertinya gak mungkin akan dibukukan semua. Apalagi kalau isinya sekadar curhatan gak jelas, hehe.

Di saat itu semesta kembali berkongsi. Saya dipertemukan lagi dengan orang-orang yang mahir membuat blog. Nah, ini dia tempat yang sepertinya tepat untuk menyimpan semua cerita saya dalam bentuk tulisan.

Baca juga : Blogging Untuk Pemula

Seiring berjalannya waktu, saya pun lebih banyak bertemu dengan komunitas blog meskipun hanya lewat dunia maya karena komunitas itu merupakan perkumpulan blog seluruh Indonesia. Eh tapi, ternyata perumpamaan ‘gajah di pelupuk mata tak terlihat’ itu nyata adanya. Saya malah gak tahu kalau ada Tapis Blogger di Lampung, haha.

Awal Mula Bergabung di Tapis Blogger

Saya kurang begitu ingat sih kapan awal mulanya saya tahu Tapis Blogger dan kapan saya mulai bergabung di komunitas ini. Tapi saya ingat banget pertama kali ikut kegiatannya. Di akhir tahun 2019 lalu, saya bersama teman-teman Tapis Blogger diundang untuk menghadiri launching salah satu gerai makanan yang membuka cabang lagi di kota Lampung.

Tapis Blogger x Hokben
Tapis Blogger x Hokben

Senang? Jelas lah! Selama ini kan tahu Tapis Blogger hanya lewat dunia maya dan belum pernah bisa ikut kegiatan secara offline. Jadi ketika akhirnya bisa bertatap muka dan ikut kegiatannya, rasa senang dan bahagia dong. Apalagi ditambah bertemu dengan orang-orang yang selama ini hanya kenal lewat nomor telepon atau media sosial saja. Klop lah.

Sejak saat itu, saya juga gabung di grup WA Tapis Blogger. Ada satu hal yang menarik disini. Saya kira, Tapis Blogger itu hanya berisi orang-orang yang mentok menulis saja, rupanya saya salah. Disini ada banyak orang dengan bakat lain yang tak kalah hebatnya dengan sekadar menulis.

Sebutlah youtuber yang sudah punya banyak subscriber dan videonya gak kaleng-kaleng. Ada lagi jurnalis yang tulisannya gak cukup diacungi hanya dengan 2 jempol. Ada juga fotografer, pustakawan, VO, influencer, dan beragam profesinya.

Duh, saya jadi pengen merangkap jadi semua itu, haha. Youtuber, vlogger, blogger, fotografer, influencer. Kemaruk ya? Namanya lagi semangat.

Kegiatan Tapis Blogger

Seperti yang saya tulis sebelumnya, Tapis Blogger tuh gak hanya sekadar tulis menulis saja. Selama saya bergabung di komunitas ini, ada banyak kegiatan yang sudah saya ikuti bersama para anggotanya.

Launching produk atau gerai baru

Ini kegiatan yang sudah beberapa kali saya ikuti bersama para anggota Tapis Blogger. Acara ini biasanya kami hadiri dan dokumentasikan di berbagai akun media sosial dan tentunya blog para anggota. Selain dapat silaturahmi karena berkumpul sesama anggota, juga bisa dapat teman baru selama acara berlangsung. Bonusnya dapat hadiah dari sponsor, hehe.

Kegiatan Tapis Blogger
Tapis Blogger X Wardah

Berbagai Seminar dan Workshop

Nah, kalau acara yang ini sering banget Tapis Blogger dapat undangan. Karena sifat undangannya adalah perwakilan, gak mungkin kan semua anggota bisa hadir. Maka dari itu, biasanya para pengurus akan menginformasikan hal ini di grup WA untuk kemudian memilih siapa saja yang bisa hadir. Alhamdulillah saya juga pernah beberapa kali ikut acara seperti ini.

Kegiatan Tapis Blogger
Festival Literasi

Keuntungannya tentu saja dapat ilmu dari seminar dan workshop, dapat teman baru, dapat pengalaman baru, dan bahan tulisan untuk menambah portofolio di akun media sosial dan blog saya.

Kegiatan Tapis Blogger
Workshop Bunda Literasi

Kegiatan Internal Tapis Blogger

Selain kegiatan eksternal sebagai tamu undangan, Tapis Blogger juga tentu saja punya kegiatan internal yang melibatkan semua anggotanya, baik secara online maupun secara offline.

Secara online, Tapis Blogger punya jadwal rutin di grup WA. Sebut saja Blogwalking, yaitu mengunjungi blog para anggota yang terdaftar disertai komentar di akhir tulisan. Blogwalking ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan statistik pembaca blog sehingga DA dan PA juga bisa meningkat. Selain itu, blogwalking juga bisa memotivasi para anggotanya untuk konsisten ngeblog.

Kegiatan Tapis Blogger
Milad ke-6 Tapis Blogger

Baca juga : Belajar Ngeblog Lewat Blogwalking

Selain Blogwalking, ada juga support akun media sosial seperti twitter, tiktok, dan instagram. Support berupa like, komentar dan follow ini juga adalah salah satu cara untuk menjaga akun media sosial anggota tetap aktif dan hidup.

Kegiatan online lainnya adalah berbagai webinar dan pelatihan yang dapat diikuti oleh semua anggotanya.

Secara offline, Tapis Blogger biasanya punya acara untuk mengumpulkan para anggotanya. Acara rutin setiap tahun pastinya ya Milad Tapis Blogger yang jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Tujuh Tahun Tapis Blogger

Gak kerasa sih ternyata saya sudah 4 tahun jadi anggota Tapis Blogger. Setengah lebih dari usia Tapis Blogger itu sendiri. Sayangnya, dua tahun lalu pandemi sempat melanda sehingga tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara offline. Padahal saya masih anggota baru yang seharusnya lebih banyak bertemu dan berinteraksi untuk lebih mengenal para anggotanya.

Syukurnya, tahun 2022 sudah mulai kembali kegiatan offline yang berarti saya juga sudah bisa berpartisipasi kembali meski tidak semua kegiatan bisa saya ikuti. Kadang saya ingin, tapi waktunya tidak tepat. Kadang waktunya tepat, tapi lokasinya tidak memungkinkan karena jauh. Kadang pula, saya ingin dan waktu yang tepat, tapi anggota lain bergantian yang hadir, hehe.

Jujurnya, saya memang belum mengenal betul satu persatu para anggotanya. Yang saya tahu adalah mereka semua punya latar belakang beragam dan bakat berbeda-beda. Keberagaman ini tentunya tidak membuat Tapis Blogger terpecah belah, malah justru membuat Tapis Blogger makin kaya akan karya-karya mereka.

Baca juga : Serunya Milad ke-6 Tapis Blogger

Di tujuh tahun Tapis Blogger ini, semoga Tapis Blogger makin dikenal dengan kontribusinya terhadap literasi, makin berjaya di era digital, dan makin seru dengan karakter para anggotanya. Selamat ulang tahun, Tapis Blogger! Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Milad ke -7 Tapis Blogger.

Milad 7 Tapis Blogger
Milad 7 Tapis blogger


15 Agustus 2023

Kado Terindah di Ultah ke 8 Pernikahan

Halo!

Selamat ulang tahun ke delapan untuk pernikahan kita ya! Gak ada perayaan apapun, gak ada tukar kado atau tukar surat cinta, bahkan foto pun alakadarnya. Kenapa? Karena kami sudah punya kado terindah di tahun ini. Iya! Seorang gadis kecil bernama Azkia Wafa Aulia.

Kado Pernikahan
Foto yang benar-benar alakadarnya, haha

Padahal sudah dari lama saya punya angan-angan. Ketika suatu saat kami bisa merayakan ulang tahun pernikahan bersama seorang anak, saya ingin foto yang bagus dan yang niat banget gitu, haha. Rupanya, kenyataan tidak sesuai dengan angan-angan.

Paginya pengen foto bareng, tapi tahu sendiri kan bagaimana riwehnya pagi di hari kerja? Sebelum punya bayi aja buru-buru, apalagi pas sudah punya gendongan ya. Nah, sepulang suami kerja sudah niat tuh mau foto bertiga, tapi lagi-lagi memburu waktu untuk imunisasi si bayi, takut kesorean karena suami pulang sudah hampir jam 5 sore. Pulang imunisasi, eh si bayi kok tidur dalam gendongan, haha.

Apalah daya, gak tega untuk bangunin hanya karena ingin foto. Maka, jadilah foto alakadarnya begini. Cuma ingin jadi pengingat bahwa di tahun ke delapan inilah kami baru dipercaya untuk menimang seorang malaikat kecil.

Doa untuk tahun ke delapan ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Semoga keluarga kami makin sakinah, mawaddah, warahmah. Memang masih harus terus belajar untuk jadi istri yang baik dan jadi suami yang bijak, apalagi sekarang diamanahi jadi orangtua. Belajarnya harus lebih lagi.

Dah lah, ini nulisnya nyambi dan curi-curi waktu di sela si bayi tidur. Masih beradaptasi dengan situasi yang baru, yang benar-benar berbeda dari sebelum punya bayi. Nanti akan saya tulis sedikit demi sedikit di postingan lain ya, di label ‘Journey to be a Mom’ biar seru, hehe.

Si bayi sudah mulai uget-uget tuh, see you next post ya!

Baca juga : Journey To Be A Mom

05 April 2023

Tabloid Legendaris Masa Sekolah

Bicara tentang masa-masa di sekolah, pasti banyak sekali kenangan yang sampai sekarang mungkin belum atau bahkan tidak bisa terlupakan. Masa awal masuk sekolah di lingkungan yang sama sekali baru, memakai seragam baru, bertemu dengan seseorang yang mewarnai hari-hari atau kebiasaan yang tak bisa terulang kembali karena memang sudah berbeda era.

Tabloid Legendaris Semasa Sekolah
Tabloid Legendaris Semasa Sekolah

Nah, salah satunya adalah menggandrungi majalah atau tabloid bersama teman sekolah. Dulu, sewaktu saya masih sekolah, belum ada ponsel cerdas yang bisa digunakan untuk mengakses bacaan sebanyak sekarang. Boro-boro ponsel cerdas, internet pun bahkan belum sampai di sekolah, hihi.

Satu-satunya sumber untuk mencari informasi atau sekadar ajang untuk bergaul adalah dari majalah, tabloid atau koran. Sebab, dari media-media cetak itulah, anak-anak sekolah bisa berekspresi atau mengetahui kabar terbaru dari artis idolanya. Apa saja tabloid itu? Yuk-yuk, lanjut bacanya!

1. Tabloid Gaul

Anak sekolah era 90-2000an pasti sebagian besar kenal dengan tabloid ini. Berisi seputar informasi tentang artis yang sedang hits, tips ringan sehari-hari, poster foto artis, hingga tulisan fiksi yang bisa dinikmati anak remaja menjadikan tabloid ini banyak diminati. Salah satunya saya. Mungkin penamaan Gaul ini juga ditujukan agar yang membaca tabloid ini lebih bisa merasa gaul dan update informasi.

Tabloid Gaul
Tabloid Gaul

Walaupun tidak sampai rutin dan berlangganan setiap minggunya, tapi kalau ada edisi yang sekiranya bagus, saya akan beli. Apalagi beberapa kali tulisan cerpen saya dimuat di tabloid ini, sudah pasti saya cari dari loper ke loper, hehe.

Terakhir kali saya baca tabloid Gaul ini sepertinya saat kuliah semester akhir, sekitar tahun 2009. Sekarang, saya belum menemukan lagi tabloid ini beredar di pasaran, atau saya aja yang kurang kelilingnya?

2. Majalah Aneka Yess

Media kedua adalah majalah Aneka Yes. Berbeda dengan tabloig Gaul, majalah ini tentunya lebih tebal dalam segi halamannya. Otomatis juga harganya lebih mahal. Makanya saya hanya bisa baca saat beli majalah bekasnya yang banyak dijual di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah.

Majalah Aneka Yes
Majalah Aneka Yes

Dulu, membeli majalah bekas atau majalah yang sudah terlewat tanggal edisinya beberapa bulan atau beberapa tahun itu lumrah saja. Bagi saya, yang penting bisa menikmati isi majalah itu. Kalau beritanya yang seputar kegiatan artis, jujur saya tidak terlalu fokus kesana. Saya lebih menikmati tulisan-tulisan fiksi dan artikel lepas lainnya.

Sampai sekarang, saya masih punya beberapa majalah ini yang kadang saya baca ulang sambil tersenyum mengingat betapa jayanya majalah-majalah ini dulu.

Baca juga : Top 5 Buku Favorit

3. Tabloid Nova

Sebenarnya ini tabloid yang target pembacanya adalah ibu-ibu muda ya, bukan anak sekolah. Tapi, karena dulu ibu saya sempat berlangganan tabloid ini, jadi saya ikut baca juga. Tabloid ini berisi macam-macam informasi yang menarik.

Mulai dari resep masakan, info seputar artis, kisah nyata yang dituangkan dalam narasi (yang sampai sekarang ternyata masih banyak diminati oleh masyarakat), cerita fiksi berupa cerpen dan cerbung, sampai tips sehari-hari.

Tabloid Nova
Tabloid Nova

Saya ingat sekali, kalau mau masak menu yang spesial, pasti cari resepnya dulu di tabloid ini. Gak jarang juga saya praktekin di rumah walaupun kadang ada beberapa bahan yang ter-skip karena gak nemu atau karena lagi gak ada dalam malas carinya, hehe.

Saya juga ingat sekali saya selalu menunggu cerbung di tabloid ini. Sampai-sampai ketika ibu saya gak berlangganan dan cerbung yang saya baca belum tuntas, saya cari edisi bukunya karena saking penasaran.

Saya gak tahu, apakah sekarang tabloid ini masih beredar dalam bentuk cetakan fisik seperti dulu, atau sudah lebih modern dengan bisa diakses lewat ponsel cerdas.

Itu dia, beberapa tabloid dan majalah legendaris semasa sekolah yang sekarang mungkin sudah tidak beredar dalam bentuk cetakan fisiknya. Kalau ingat itu, saya jadi merasa betapa sekarang sangat mudah mengakses bacaan dari mana saja. Tidak seperti dulu yang harus menunggu setidaknya seminggu sekali untuk bisa membaca edisi terbarunya.

Apa kalian punya koleksi majalah atau tabloid lain yang legendaris? Tulis di kolom komentar ya!

08 September 2022

Serunya Milad ke-6 Tapis Blogger

Yeay!

Selamat milad ke-6 tahun, Tapis Blogger! Makin sukses dan makin berjaya mencerdaskan pembaca lewat tulisan dan konten-konten berkualitas.

Milad 6 Tapis Blogger
Milad 6 Tapis Blogger
(Foto : Tapis Blogger)

Yup! Tapis Blogger sudah berumur 6 tahun nih tepat di tanggal 31 Agustus 2022 kemarin. Untuk merayakannya, komunitas blogger di Lampung ini membuat acara yang super keren pada Minggu, 4 September 2022. Acara apa dan bagaimana keseruannya? Simak sampai habis tulisan ini ya!

Keseruan Milad ke 6 Tapis Blogger

Jujurnya, saya baru pertama kali bisa ikut hadir dalam acara milad Tapis Blogger ini. Kalau gabung di komunitas memang sudah hampir 3 tahunan, tapi selama 2 tahun kemarin pandemi membuat Tapis Blogger tidak bisa mengadakan acara secara offline. Makanya, di milad ke 6 tahun ini, beruntung sekali saya bisa hadir langsung dan bersilaturahmi dengan para anggotanya.

Bertempat di Klik Café Bandarlampung, acara ini pun diapresiasi dan dibuka langsung oleh ibu Rika Kemala selaku Sub-koordinator Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung. Dalam sambutannya, Ibu Rika mengajak para influencer, youtuber dan blogger untuk turut mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di Lampung lewat media sosial.

Disparekraf Lampung
Perwakilan Disparekraf Lampung dan Tapis Blogger
(Foto : Tapis Blogger)

Secara simbolis, Tapis Blogger memotong tumpeng jajanan pasar dan dibagikan pada para pendiri Tapis Blogger, yaitu Naqiyyah Syam, Fitri Restiana, dan Heni Puspita. Tidak hanya itu saja, sebagai bentuk rasa syukur, diundang pula perwakilan dari panti asuhan untuk menerima bingkisan dan berbagi kebahagiaan.

Milad Tapis Blogger
Milad Tapis Blogger

Tapis Blogger berbagi
Perwakilan Panti Asuhan
(Foto : Tapis Blogger)

Puncak acaranya adalah talkshow yang isinya daging semua serta tentu saja ada lomba lengkap dengan taburan hadiahnya.

Talkshow Tapis Blogger

Ada tiga sesi talkshow dengan bahasan berbeda di tiap sesinya. Sesi pertama dan kedua mengangkat tema Menjadi Blogger dan Content Creator Sukses di Era Digital. Sedangkan sesi ketiga berkolaborasi dengan Smartfren mengangkat tema Kain Tapis Lampung : Peluang Usaha dan Melestarikan Ethnic Lampung.

Talkshow Tapis Blogger
Talkshow Tapis Blogger Sesi 1

Narasumber pada sesi pertama adalah dua orang perempuan hebat yang sudah berpengalaman di dunia kepenulisan. Mereka adalah Naqiyyah Syam (Founder Tapis Lampung) dan Ririn Handayani (Editor Media Seputar Lampung).

Dimoderatori oleh Fitri Restiana, sesi pertama ini lebih banyak membahas tentang kepenulisan yang SEO-friendly agar tulisan kita bisa terindeks oleh mesin telusur Google. Dilanjutkan dengan cara mengulas produk dengan baik di media sosial dan blog.

Ssst! Saya bocorkan sedikit tips dari sesi pertama ini ya. Pertama, harus riset tema dan cari referensi yang banyak untuk membuat tulisan unik dan berbeda dari tulisan-tulisan yang sudah pernah ada. Kedua, terus belajar untuk menyelaraskan antara tema, judul dan tulisan karena SEO bukan hanya tentang judul atau satu tulisan saja.

Talkshow Tapis Blogger
Talkshow Tapis Blogger Sesi 2

Baca juga : 2 Cara Blogger Mencintai Lampung

Sesi kedua dimulai dengan cerita penggugah semangat dari sang moderator Yandigsa. Berawal dari sebuah video singkat, kini ia sudah menghasilkan jutaan rupiah setiap harinya. Menjadi Content Creator Produktif menjadi bahasan seru di tangan narasumber yang juga sudah berkecimpung di dunia content creator.

Ada Bang Zack (Admin IG @selampung) dan Jarwo Songha (Youtube Creator) yang berbagi pengalaman dan tips bagaimana bisa konsisten membuat konten yang berkualitas. Menurutnya, membuat konten bisa dimulai dengan cerita di sekitar kita. Kemudian konsisten mempostingnya dan tidak lupa juga mendengar pendapat dari para penonton.

Kalau pada sesi 1 dan 2 membahas tentang konten digital, pada sesi ke tiga ini lebih membahas tentang bagaimana menghasilkan uang dari media sosial. Berkolaborasi dengan Smartfren, narasumber pada sesi ini tidak kalah keren dari keempat narasumber sebelumnya.

Talkshow Tapis Blogger
Talkshow Tapis Blogger Sesi 3

Dia adalah Nur Aini, pemilik Tasyaethnic, usaha kain tradisional Tapis Lampung yang dikreasikan menjadi berbagai bentuk. Mulai dari tas, tempat tisu, gamis, rok wanita, juga kemeja batik untuk pria. Nur Aini dan Agung dari Smartfren berbagi pengalaman mereka tentang memanfaatkan internet dalam memasarkan produk.

Baca juga : Monetize Blog atau Santuy Blog?

Milad Tapis Blogger Bertabur Hadiah

Nah, keseruannya tidak sampai disitu saja. Rupanya, panitia juga menyiapkan banyak hadiah bagi peserta talkshow yang hadir pada hari itu. Mulai dari lomba foto on the spot, lomba video, lomba blog, hadiah untuk penanya terbaik, bingkisan keren untuk peserta teraktif, peserta yang daftar paling awal, dan peserta yang mem-follow IG semua sponsor.

Milad Tapis Blogger
Dapat hadiah juga dong, hihi
(Foto : Tapis Blogger)

Tentu saja saya gak mau ketinggalan dong. Ikut lomba foto on the spot dan di akhir acara, ternyata kepanggil juga nama saya, hehe. Seneng lah dapat hadiah banyak dari Tapis Blogger. Sudah dapat ilmu, dapat berkah silaturahmi, kenyang karena suguhan makanan dan minuman enak dari Klik Café, bawa pulang hadiah juga! Lengkap sudah.

Tapis Blogger X Smartfren
Kolaborasi Tapis Blogger dengan Smartfren
(Foto : Tapis Blogger)

Sesi Foto Yang Seru

Tidak lengkap rasanya kalau menghadiri acara tanpa sesi foto-foto. Apalagi acara seseru ini dan di tempat yang sekece ini. Btw, yang sedikit teralihkan fokusnya ke tempat ini, saya kasih tau deh.

Klik Café yang merupakan tempat acara Milad Tapis Blogger kemarin berlangsung ada di Jl. Gele Harun No. 15 Rawa Laut, Bandarlampung. Gak susah untuk mencari tempat ini, karena letaknya persis di pinggir jalan dan dekat dengan jalan utama yang ramai.

Klik Cafe
Klik Cafe

Tempatnya adem dan berkonsep rumah yang asri dimana ada bangku-bangku kayu dan taman kecil di sudutnya. Beberapa sudut dinding dihias ornamen dengan tampilan yang estetik. Cocok sih untuk santai sejenak sambil minum kopi atau sesekali ambil foto untuk dipajang di instagram. Langsung aja cek ke IG-nya ya, di @klik.kopiid.

Menu Klik Cafe
Menu Klik Cafe

Nah, itu tadi sedikit cerita tentang keseruan acara Milad ke 6 Tapis Blogger kemarin. Kalau kamu pengen gabung ke komunitas ini, boleh langsung meluncur ke IG atau websitenya untuk tanya-tanya dulu ya.

Website : www.tapisblogger.com
IG          : @tapisblogger

Gimana? Tertarik untuk gabung jadi anggotanya?

09 Agustus 2022

Serunya JKT48 10th Anniversary Concert and Gaby Graduation Ceremony

Halo!

JKT48 sukses menggelar acara 10th Anniversary Concert and Gaby Graduation Ceremony pada tanggal 6 Agustus 2022 kemarin. Bertempat di Istora Senayan Jakarta, banyak sekali kejutan yang ada dihadirkan oleh tim JOT ini. Apa saja itu? Lanjut bacanya ya!

JKT48 10TH Anniversary Concert
JKT48 10TH Anniversary Concert

Sebelumnya, pihak manajemen JKT48 memang sudah mengumumkan akan adanya konser besar yang bertajuk Heaven ini. Saya dan tentunya ribuan fans JKT48 menunggu dengan antusias sampai hari dirilisnya tanggal dan pembelian tiket konser. Harga tikernya dibandrol mulai dari Rp 250.000,- sampai Rp 1.250.000,-/tiket tergantung posisi kursi penonton dari stage.

Beberapa jam setelah tanggal rilis penjualan, saya iseng aja buka situs penjualan tiket konsernya. Ternyata sudah habis terjual semua! Semua! Dari kelas paling tinggi sampai ke paling rendah. Saya melongo. Saya memang gak niat untuk beli tiker konser offline sih, karena banyak pertimbangannya.

Pertama, saya di Lampung dan konser itu di Jakarta. Harus kesana dong kalau memang mau nonton secara langsung, yang artinya akan ada pengeluaran tambahan berupa ongkos kendaraan dan penginapan. Kedua, saya gak mungkin pergi sendirian. Minimal saya bawa suami lah, dan itu berarti tambahan biaya lagi. Ketiga, suami belum tentu dapat izin dari tempat kerjanya. Masa izin mau nemenin istri nonton konser idol group kesukaannya? Haha. Yah, begitulah.

Tapi yang buat saya heboh ya tiket itu tadi langsung habis terjual dalam hitungan menit. Luar biasa memang fans-fans JKT48 ini. Mungkin karena para fans sudah sangat rindu untuk meneriakkan chant dan mengayunkan lightstick seperti konser-konser pada awal JKT48 terbentuk dulu.

Untungnya ada tiket streaming online yang bisa dibeli dengan harga Rp100.000,-/tiket. Jadi untuk fans diluar Jakarta yang pengen banget nonton konsernya, bisa juga ikutan heboh. Kalau tiket online ini sepertinya tidak dibatasi ya jumlahnya. Tapi, rupanya sampai hari H, tiket berhasil terjual sebanyak 10.000 tiket! Wow!

Tiket online JKT48
Tiket online JKT48, 10.000 tiket terjual!

Saya termasuk salah satu yang beli tiket online-nya. Bukan fans berat sih, tapi pengen aja nonton konser JKT48 sebesar itu. Satu lagi, saya juga pengen lihat Gaby untuk yang terakhir kalinya ikut konser JKT48. Sebagai informasi, Gabriella Margareth Warou atau yang biasa dipanggil Gaby ini merupakan satu-satunya member generasi pertama yang masih bertahan di tahun ke sepuluhnya. Kebayang gak sih, dari dia masih kecil katakanlah umur 13 tahun, sampai sekarang 23 tahun masih di JKT48?

Gaby memang bukan oshi saya (saya juga gak terlalu meng-oshi-kan satu orang sih) tapi melihat perjuangan dia selama ini dan bagaimana dia berubah menjadi lebih baik dan dewasa, membuat saya bisa mengapresiasinya.

Gaby JKT48
Gaby JKT48

Setahu saya, dari enam kali event SSK (Senbatsu Sunsekyo; pemilihan member yang akan membawakan single baik original atau copling melalui pemungutan suara dari para fans), Gaby hanya 2 kali masuk Senbatsu, 3 lainnya masuk Undergirl dan 1 lagi tidak masuk apapun. Ini diluar pemilihan member untuk single/album lain yang dipilih sendiri oleh tim manajemen ya.

Keseruan Konser Heaven, JKT48 10th Anniversary Concert and Gaby Graduation Ceremony

Keseruan yang dihadirkan oleh JKT48 di konser kali ini tampaknya gak main-main dan bukan kaleng-kaleng. Sampai hari ini pun, rasanya saya belum bisa move on dari konser ini hehe.

Dihadiri Ex-Member Semua Generasi

Banyak fans yang berharap kehadiran para ex-member generasi 1 di konser ini. Untuk apa lagi kalau bukan menjemput teman segenerasi mereka, Gaby yang lulus paling akhir. Rupanya, JKT48 memberikan lebih banyak lagi.

JKT48 10th Anniversary Concert
Member dan ex-member dari gen 1-gen 10

Saya dibuat kaget sekaligus terhura karena di awal perform, tidak hanya member JKT48 yang masih ada, atau ex-member generasi 1 saja yang hadir, tapi juga hampir seluruh ex-member dari generasi 1 sampai member generasi 10. Saya gak bisa hitung sih ada berapa orang di stage itu, tapi di kemudian waktu, saya tahu ada 122 orang yang terdiri dari ex-member dan member JKT48.

Jujurnya saya merinding sih lihat mereka perform bersama disana. Apalagi saat lihat penonton yang hadir. Lautan lightstick dan chant bergemuruh. Kalau saya hadir secara offline, mungkin saya sudah nangis, haha.

JKT48 Concert Gen 1
Penampilan generasi 1

Setelah perform beberapa lagu, masing-masing generasi membawakan 1-2 lagu legendaris yang pastinya bikin penonton bernostalgia. Apalagi pas giliran generasi 1 perform, salut sih karena ternyata mereka masih terlihat pantas di stage dan pakai seifuku JKT48, hehe. Padahal generasi 1 ini paling banyak member yang sudah ‘berumur’ dan bahkan sudah ada yang punya anak, tapi gerakannya masih sesemangat ketika mereka masih jadi member.

Konser Kelulusan Gaby JKT48
Konser Kelulusan Gaby JKT48

Audisi Generasi 11 JKT48

Rupanya, JKT48 memberikan kejutan lain yang tidak kalah hebohnya dari penampilan para ex-member di awal tadi, yaitu akan adanya audisi generasi 11. Tentunya ini menjadi kabar gembira karena berarti akan ada generasi baru yang akan meneruskan perjuangan JKT48.

Semoga saja, JKT48 bisa kembali semarak lagi dan tidak menutup kemungkinan akan terbentuknya team kembali.

Baca juga : Review Flying High, Single Original ke 2 JKT48

Perform Solo Keren

Pada konser Heaven ini, ada 4 member yang perform solo, yaitu Zee, Shani, Sisca, dan Gaby. Zee yang merupakan member generasi ke 7 ini berhasil membuat penonton takjub dengan aksi panggungnya. Ia membawakan lagu Eureka Milik Kita sambil memetik gitar dengan kerennya. Lagu ini merupakan lagu baru dan baru pertama kali dibawakan di stage pada event ini.

Zee JKT48
Zee JKT48

Shani membawakan lagu Menanti yang merupakan single original khusus untuk Top 1 Senbatsu tahun 2019 lalu. Sementara Sisca membawakan lagu Pesawat Kertas 365 Hari yang sedang tren di tiktok dan instagram sampai saat ini namun dengan aransemen yang berbeda lagi. Lebih syahdu dan liriknya makin kena di hati.

Gaby JKT48
Gaby JKT48

Terakhir, ada Gaby yang membawakan lagu Janji Ya dengan aransemen yang jauh berbeda dari biasanya. Tak disangka sih, lagu Janji Ya yang biasanya bernada riang dan cenderung diiringi musik bernada cepat ini bisa digubah menjadi lagu yang mendayu dan makin membuat sedih karena dibawakan oleh Gaby. Liriknya relate banget!

Kemeriahan Selama 4 Jam

Konser Heaven ini mungkin jadi konser paling meriah sepanjang masa JKT48. Pasalnya, konser ini berlangsung selama 4 jam lebih dengan total perform sebanyak 122 orang, termasuk member dan ex-member. Selain itu, JKT48 juga membawakan hingga 38 lagu yang terdiri dari 31 lagu pada bagian pertama, dan 7 lagu saat konser kelulusan Gaby.

Stage Konser Heaven JKT48
Stage Konser Heaven JKT48

Kemeriahan konser Heaven juga tidak hanya karena member dan performnya, tapi juga tata panggung yang megah. Satu hal paling unik adalah ditampilkannya puluhan seifuku yang disusun dalam box-box sepanjang stage. Jadi panggung ini seperti sebuah museum yang menampilkan sejarah perjalanan JKT48 selama 10 tahun ini.

Baca juga : 5 Lagu JKT48 Nostalgia

Sedikit Review Konser Heaven

Dari banyaknya keseruan tadi, tetap ya ada beberapa hal yang agak mengganggu saya dan sepertinya banyak penonton online lainnya. Untuk streaming online, banyak penonton termasuk saya yang mengeluh karena banyaknya lag saat streaming. Padahal, sinyal internet bagus dan setelah live streaming juga sudah pada resolusi yang standar.

Jujurnya jadi gak menikmati sih kalau nontonnya putus-putus, cape sendiri harus refresh ulang berkali-kali. Saya gak tahu sih apakah ini karena terlalu banyak yang akses atau seperti apa. Semoga saja besok-besok lebih diantisipasi oleh pihak JKT48 dalam memilih provider live streaming.

Dari segi pengambilan gambar, saya juga agak gemes ya sama kameramen atau siapapun yang mengatur pergantian shoot selama perform kemarin. Pasalnya, member yang perform memang banyak dan berganti-ganti bagian, sayangnya ini tidak diikuti dengan pergerakan kamera yang nyaman.

Istilahnya, yang nyanyi siapa, yang disorot siapa, haha. Begitu pula saat sesi MC, yang lagi ngomong siapa, yang disorot siapa. Duh! Untungnya pas nge-shoot perform solo bisa lebih bagus, mungkin karena gak bingung dengan pergantian membernya ya.

Oh iya, di konser ini JKT48 juga merilis lagu baru berjudul Kita Tak Akan Biarkan Mimpi Itu Berakhir. Rupanya tidak hanya lagu baru saja, tetapi seifuku juga baru. Seifuku atau seragam baru ini berbentuk terusan bernuansa hitam, ungu dan biru. Yang berbeda dengan seifuku JKT48 pada umumnya adalah, seifuku kali ini cenderung lebih panjang hingga menutup lutut.

Seifuku JKT48
Seifuku Baru JKT48

Kalau menurut saya pribadi, jauh lebih sederhana sih ya tapi tidak terlalu mewah. Saya coba membadingkan seifuku ini dengan seifuku pada lagu Cara Cerboh Untuk Mencintai yang juga lebih panjang hingga menutup lutut dan berwarna hitam. Bedanya, seifuku pada Cara Ceroboh Untuk Mencintai ini lebih elegan dan mewah meski terlihat sederhana dan minim asesoris.

Cara Ceroboh Untuk Mencinta JKT48
Cara Ceroboh Untuk Mencinta JKT48

Kalau lihat sekilas, saya jadi teringat Sakurazaka46 atau Sakimichi Series ya yang kebanyakan seifukunya agak panjang dibanding kebanyakan seifuku milih 48 group. Tapi gak apa-apa, malah terlihat lebih dewasa.

Oke, kayaknya sudah terlalu panjang ya ceritanya. Komen dong siapa yang kemarin nonton konser ini juga.

Bonus :
Kata Beby (ex-member gen 1), ada JKT48 Syariah, haha.

Ex-member JKT48
Sumber : IG bchsr_