22 September 2022

Overthinking, Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Halo!

Siapa disini yang suka mengalami overthinking, khususnya malam hari menjelang tidur? Duh, mengganggu banget kan ya itu? Padahal badan dan pikiran sudah lelah dan ingin istirahat, tapi kok malah diserang overthinking. Sebenarnya, apa sih overthinking itu dan bagaimana mengatasinya?

Overthinking
Apa itu Overthinking?

Overthinking

Beberapa hari yang lalu, saya ikut webinar dari salah satu brand kosmetik ternama di Indonesia. Menarik bagi saya karena bahasannya tentang si overthinking ini. Jadi, overthinking merupakan salah satu perilaku seseorang yang seringkali berpikir negatif terhadap satu atau beberapa hal yang belum tentu terjadi. Ironisnya, hal yang terlalu dipikirkan biasanya adalah hal yang sepele.

Tidak dipungkiri memang, saya juga sering kok overthinking begini. Tiba-tiba terpikirkan satu hal yang nyatanya belum terjadi dan merembet ke pikiran lain sampai kemana-mana. Seringnya ini terjadi menjelang tidur padahal sebelumnya sudah berusaha untuk tidak memikirkan apapun.

Mungkin ada sebagian orang yang menyamakan antara si overthinker dengan pemikir. Padahal keduanya berbeda. Pemikir pada umumnya bisa mengendalikan apa yang harus dipikirkan dengan baik. Misalnya tentang pekerjaan, si pemikir biasanya lebih memikirkan bagaimana pekerjaan ini bisa selesai dengan efektif dan efisien. Pokoknya dia memikirkan hal-hal positif dan langkah apa yang bisa ia lakukan ke depannya.

Gejala Overthinking
Gejala Overthinking

Sementara itu, si overthinker lebih cenderung memikirkan hal-hal negatif dari apa yang ada di hadapannya. Bagaimana kalau gak bisa? Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau mereka gak suka?

Makanya, overthinking itu punya beberapa gejala yang biasa dialami, seperti melamun yang bisa memicu stress, memikirkan sesuatu yang negatif secara berulang-ulang tanpa ada solusi, tidak dapat berkonsentrasi, dan sering menyalahkan diri sendiri yang dapat memicu bad mood berkepanjangan.

Overthinking juga dapat ditandai dengan sulitnya mengambil keputusan. Memang untuk mengambil keputusan itu harus dipikirkan matang-matang, tapi bukan berarti jadi overthinking. Memikirkan satu hal terus menerus dan tanpa ada ujungnya, malah akan membuat banyak hal terabaikan dan menjadi lebih sulit untuk mengambil satu keputusan.

Dari beberapa artikel yang saya baca, overthinking memang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, tapi kita bisa kok meminimalisir atau mengalihkannya ke pikiran yang lebih rasional dan tentunya lebih bermanfaat.

Mengatasi Overthinking

Sebenarnya overthinking ini bisa diminimalisir dengan memisahkan hal-hal yang bisa dan tidak bisa kita kontrol.

Apa yang bisa kita kontrol meliputi pikiran, perasaan, imajinasi, ekspektasi, konsep diri, termasuk juga nada bicara, bagaimana mimik wajah kita menghadapi orang lain, serta manajemen waktu dan media sosial yang bisa mempengaruhi kita.

Diluar itu, tentunya kita gak bisa mengontrol kejadian di sekitar kita, misalnya cuaca dan pandemi yang melanda. Termasuk juga peristiwa hidup yang berkaitan dengan kehilangan, kematian, dan sudah dan akan terjadi nanti. Juga lingkungan di sekitar kita seperti pendapat orang lain, cara pikir setiap individu dan cara pandang orang lain.

Mengatasi Overthinking
Mengatasi Overthinking

Bagi kamu yang merasa sudah ada gejala-gejala overthinking seperti yang sudah saya sebutkan di atas, ada baiknya mencoba beberapa tips berikut.

1. Tidak ada salahnya untuk menyadari bahwa kamu sedang overthinking

Coba untuk mulai mengenali dan menyadari kapan sih saat-saat kritis kamu diserang overthinking. Misalnya, apakah saat kamu terlalu memikirkan kejadian terus-menerus, ataukah saat terlalu takut dengan pikiranmu sendiri, atau saat kapan?

2. Kenali pola pikiran saat mulai overthinking

Kalau sudah menyadari kamu mulai diserang overthinking, coba kenali pola dan pemicunya. Sebagian orang biasanya berfikir secara berlebihan saat menghadapi suatu hal. Dengan mengenali pemicunya, kamu bisa lebih waspada dan bisa mengontrol diri.

3. Kenali pikiran

Coba cek faktanya, apakah sesuatu yang membuatmu overthinking ini benar-benar terjadi atau hanya hasil interpretasi berlebihan saja? Bisa juga dengan melepaskan pikiran yang membuatmu cemas.

4. Pikirkan solusi

Alih-alih terus larut dalam pikiran yang negatif dan berlebihan, coba pikirkan solusi yang memungkinkan untuk suatu masalah yang sedang dihadapi. Terkadang, yang kamu butuhkan ketika overthinking itu menyerang adalah pengalihan pikiran ke suatu hal yang lebih positif. Misalnya, dengan jalan-jalan, membaca buku atau melakukan hal-hal yang disukai. Kalaupun tidak bisa juga, coba ceritakan kekhawatiran kamu pada orang terdekat atau psikolog jika overthinking sudah mulai mengganggu keseharianmu.

Baca juga : 3 Hal Positif Untuk Jaga Kesehatan Mental

Konsep 3P (Pikiran, Perasaan, dan Perilaku)

Satu bahasan yang menarik perhatian saya kemarin saat webinar adalah konsep 3P, yaitu pikiran, perasaan, dan perilaku.

Hal-hal yang masuk melalui panca indera, kita interpretasikan sesuai dengan konsep yang kita miliki. Apa yang kita dengar, lihat, rasakan, itu akan mempengaruhi perasaan. Balik lagi sih ke lingkaran yang sudah dibahas tadi tentang apa saja yang bisa dikontrol, dan apa yang tidak bisa dikontrol.

Konsep 3P
Konsep 3P

Omongan orang lain, memang tidak bisa kita kontrol. Tapi, pemikiran kita terhadap omongan itu yang bisa kita kontrol. Apakah akan memasukkannya dalam hati sebagai pemicu overthinking atau biarkan saja lewat seperti angin.

Kalau perasaan kita sudah positif, maka perilaku yang akan dilakukan juga seharusnya positif dong ya. Mendengar masukan orang lain memang bagus, tapi kalau jadi pikiran yang berlebihan, ya jadi gak bagus.

Baca juga : Curhat Hari Ini

Oke, semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa membantu meminimalisir overthinking yang mungkin menyerang kamu ya! Atau kamu punya pengalaman lain tentang overthinking ini? Cerita di kolom komentar ya!

Tidak ada komentar: