30 November 2020

Book's Review : Sehidup Sesurga Denganmu

Judul                                     : Sehidup Sesurga Denganmu

Penulis                                 : Asma Nadia

Jumlah Halaman               : x+334 halaman

Penerbit                              : KMO Indonesia

Tahun terbit                       : Maret 2020

 

Novel ini bercerita tentang perjalanan seorang perempuan bernama Dyah Ayu Rembulane. Perempuan yang sejak kecilnya selalu berada dalam masa sulit karena kehilangan ibu kandung ketika melahirkan adiknya. Ia merasa selalu disalahkan karena memiliki adik adalah permintaan yang selalu ia sampaikan berkali-kali pada ayah dan ibunya.

sehidup sesurga denganmu
Sehidup Sesurga Denganmu karya Asma Nadia

Kehilangan ibu kandung, membuat ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Semenjak itulah kehidupan Dyah dan saudara-saudaranya dipertaruhkan. Sebab, ibu tirinya ternyata hanya baik dan lembut saat di depan ayahnya. Sementara, ketika ayahnya bekerja keluar kota, ibu tirinya bagai nenek sihir yang mengubah anak-anak ayahnya menjadi pembantu tanpa gaji.

Ingin terlepas dari jerat ibu tiri, Dyah dan kakak-kakaknya pergi mencari pekerjaan di luar kota. Dyah yang saat itu baru lulus SD harus menjadi pembantu dari satu rumah ke rumah lainnya. Hingga tiba pada satu majikan yang ia panggil dengan Bunda. Meskipun Bunda sangat lembut tutur katanya, tetapi rupanya Bunda tidak memberi gaji selama Dyah bekerja padanya.

Dyah yang tidak punya pilihan, berusaha untuk terus bertahan daripada harus kembali pada ibu tirinya. Dengan tekad kuat, ia pun kembali melanjutkan pendidikan dengan beasiswa. Beranjak remaja, ia memutuskan untuk mencari pekerjaan diluar yang bisa memberinya pendapatan hingga bisa membiayai pendidikannya ke jenjang kuliah serta mencarikan pembantu untuk Bunda.

Karena status pembantu yang melekat padanya, kehidupan cintanya pun harus tumbang berkali-kali sebelum mencapai pernikahan. Namun, pada akhirnya ia bertemu dengan seorang lelaki yang tak pernah mempermasalahkan statusnya. Mereka pun menikah.

Meski kini Dyah telah memiliki usaha sendiri yang ia bangun dari nol, tetapi, takdir Dyah untuk bisa bahagia bersama sang kekasih harus kandas kembali sebab laki-laki itu ternyata tidak sebaik yang ia kira. Sekuat mungkin Dyah mempertahankan pernikahannya, tetapi pada akhirnya berujung pada perceraian juga.

Menjalani usaha sendirian dan menuntutnya untuk bisa lebih mengembangkan usahanya, mempertemukannya pada teman lama di bangku kuliah. Diantara ketidaktahuan atas status pernikahan keduanya, perasaan yang dulu sempat terselip di antara keduanya berdesir kembali.

Baca juga : Terbius Aroma Karsa ke Dunia Lain

Sebenarnya, bagian awal novel ini sangat menarik. Paragraf-paragraf di bab pertama novel ini buat saya penasaran seperti apa cerita selanjutnya. Novel ini dibuka dengan sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang perempuan.

Kenapa cukup banyak gadis muda terpikat pada lelaki yang sudah beristri?

Lalu mengalirlah kalimat-kalimat yang membuat saya belum ingin beranjak dari mode baca saya, hingga setidaknya menyelesaikan satu bagian pertama novel ini. Kemudian, beberapa bagian memang sengaja dibuat pergantian cerita yang berbeda. Kalau di film, seperti ada dua adegan dengan tokoh berbeda yang sama-sama kuat. Juga ada quotes-quotes singkat di setiap awal bagian.

Kebaikan seperti mata air

Tak pernah ia habis

Meski kadang mengalir

Setetes demi setetes

sehidup sesurga denganmu
Salah satu quotes dalam novel ini

Tapi, sayangnya, di bagian-bagian selanjutnya saya mulai dilanda bosan dan mungkin kurang tertarik untuk melanjutkan. Terlepas dari nama besar yang disandangnya dan kesukaan saya pada Asma Nadia, jujur ini novel yang punya alur cerita monoton. Seperti sinetron kebanyakan yang terkadang kita sudah bisa menebak cerita selanjutnya.

Entah karena saya yang tidak paham atau memang demikian alurnya, Saya juga sedikit kebingungan di beberapa bagian karena karakter tokoh yang kurang kuat dan cenderung tidak konsisten. Tidak semua memang, tapi itu cukup menganggu saya.

Seperti misalnya, di bagian pertama tokoh Dyah diajak menikah oleh seseorang yang sudah beristri. Tetapi di bagian-bagian selanjutnya, saya tidak menemukan kelanjutan cerita itu. Saya malah menemukan Dyah diperistri oleh seorang lelaki yang perangainya kurang baik seperti yang sudah saya sebutkan di awal tadi.

Baca juga : Drama Papa Mama Muda

Tapi ada pesan moral yang bisa dipetik dari novel ini. Jangan pernah menyerah dalam keadaan apapun. Dimana ada kemauan, disitulah ada jalan.

 

28 November 2020

Plis, Jangan Rusak Kebahagiaan Orang Lain

Setiap orang punya kebahagiaannya sendiri-sendiri. Jangan pernah memaksa orang lain bahagia dengan cara yang sama dengan kita. Bahagia menurut kita, belum tentu bahagia untuk orang lain. Pun sama, bahagia menurut orang lain, belum tentu bahagia juga untuk kita. Setuju kan?

Ada yang menganjal dalam kepala saya sebelum menulis tentang ini. Rasanya aneh saja dengan orang lain yang selalu harus memaksakan keadaan yang sama. Ironisnya, keadaan ini akan terus berlanjut hingga tak tahu sampai mana ujungnya.

Quotes Bahagia

Misalnya, saat seseorang belum atau tidak bekerja selepas kuliah. Ada saja mulut nyinyir yang bilang dengan nada menyudutkan. Untuk apa ijazahnya kalau gak kerja? Kuliah jurusan apa, kerja di bagian apa, gak nyambung. Untuk apa keluar biaya banyak kalau ijazahnya Cuma disimpan? Dan sederet untuk apa untuk apa lainnya. Padahal yang menjalankan juga bukan dia. Dulu juga yang ngeluarin biaya juga bukan dia.

Apalagi kalau yang punya ijazah itu perempuan. Untuk apa punya ijazah, sekolah tinggi-tinggi, kalau akhirnya juga Cuma di rumah, ngurus suami sama anak-anak. Hello! Ngurus suami dan anak-anak juga butuh keterampilan dan pengetahuan kali. Apalagi kalau sudah punya anak yang notabene fitrahnya adalah mengikuti dan banyak ingin tahu. Segala hal ditanya. Kalau gak ada pengetahuan, mau jawab gimana, mak?

Lanjut kalau sudah sedikit berumur tapi belum menikah. Pertanyaannya pasti akan terus mengikuti kemanapun, sudah mirip bayangan di waktu pagi dan sore. Nih, saya greget banget banget kalau ada orang tanya macam begini. Saya kasih jawabannya aja.

Nunggu apa kok gak nikah-nikah? Nunggu jodoh lah, masa nunggu kamu sakit tumor lidah? Ups!

Gak usah pilih-pilih lah, kalau sudah ada mah langsung nikah aja. Lha, mau beli baju yang dipake aja pilih-pilih, apalagi cari pasangan hidup, harus pilih yang baik dong ya.

Kapan nih nikahnya, sudah gak sabar lihat kamu jadi raja/ratu sehari. Biasanya yang suka ngomong gini, pas kita kasih undangan nikah, dia gak dateng dengan berbagai alasan. Apa coba maksudnya?

Eh itu sudah nikah lho, kamu kapan nyusul? Tanya balik aja, si ono sudah wafat lho, kamu kapan nyusul juga? Wkwkwk.

Plis, jodoh itu bukan perkara main-main yang bisa dicari di pasar, ketemu, langsung beli dan pakai. Jodoh itu rahasia dari Tuhan. Gak usah maksa-maksa orang yang belum ketemu jodohnya untuk cepet-cepet nikah. Nanti juga ada waktu dimana dia akan dipertemukan dengan orang terbaik.

Baca juga : Allah Pasti Punya Rahasia

Barusan nikah dan posting keseruan pacaran halal yang sedikit romantis ala-ala gitu, dicibirin lagi. Pengantin baru, maklum, belum tau dia rasanya gas sama beras abis bareng. Nah! Namanya juga baru dipasangin, ya wajar lah bahagia serasa dunia milik berdua. Ikut bahagia aja kenapa? Nanti juga ada waktunya mereka mulai adu pendapat, pertengkaran kecil, ya bumbu-bumbu dalam rumah tangga. Sekarang masih manis-manisnya, gak apa-apa. Kenapa situ yang rempong ya?

Kayak gak pernah jadi pengantin baru aja dulu. Atau jangan-jangan memang dulu gak ngerasa manis ya? Hehe.

Giliran sudah nikah, baru berapa bulan sudah langsung ditanya hamil. Duh, ganti topik kenapa? Gak bisa lihat orang santai ya? Apalagi kalau sudah bertahun-tahun nikah tapi belum hamil juga. Julidnya orang bisa makin meningkat. Setiap hadir di perkumpulan teman atau keluarga, sudah bisa dipastikan serasa jadi bintang tamu yang ditunggu untuk ditanya-tanya.

Kok gak hamil-hamil? Gak mau punya anak tah? Nanti siapa yang ngurusin kalau gak punya anak? Sudah cek ke dokter belum? Pijat ini gih, olahraga itu dong, minum ini, minum itu.

Oh, plis! Urusan jodoh aja rahasia, apalagi urusan anak yang orang lain tuh gak bisa turut andil. Mungkin kalau belum menikah, bisa lah ikhtiar dikenalin-dikenalin. Kalau urusan hamil? Yang buat kan Tuhan ya, manusia mana bisa menciptakan manusia dalam rahim? Lagipula, sebagian besar pasangan yang sudah menikah lama dan belum dikaruniai anak, pasti sudah berusaha.

Gak usah lagi menambah beban dengan pertanyaan yang sudah tahu jawabannya. Gak usah lagi membuat mereka pasang topeng ramah dengan menyuruhnya untuk ke sana sini. Mereka sudah lakukan itu tanpa sepengetahuanmu. Yakinlah.

Baca juga : Hati-Hati Mengkritik Orang

Urusan bahagia atau gak bahagia karena anak ini juga tergantung individu masing-masing. Jangan menyamakan bahagia sudah punya anak dengan bahagia orang yang belum dikaruniai anak. Gak sama!

Mungkin banyak orang yang mencibir macam ini. Iyalah rumahnya rapi, orang gak ada anak kecil. Lha iya bener. Inilah salah satu hikmahnya belum punya anak, rumah bisa hampir selalu rapih, cling! Iyalah bisa bangun agak siang karena gak ada yang rewel. Iyalah bisa jalan-jalan terus berdua gak diganggu anak. Benar. Itu semua ada hikmahnya.

Begitupun sebaliknya. Giliran baru punya anak setahun dua tahun, trus hamil lagi, masih juga dicibirin. Ih, sudah hamil lagi? Gak KB tah? Ngebet amat mau punya anak banyak? Duh! Tolong ini mah, ikutlah berbahagia dengan kebahagiaan orang lain. Bisa jadi, karena omongan itu, perempuan yang seharusnya bahagia, sukacita atas karunia anak ke sekian itu, jadi berfikir ulang. Jadi gak ridho dengan pemberian-Nya lagi. Jadi mengeluh kok hamil lagi.

Jadi, yuk belajar menjaga lidah kita untuk tidak merespon apapun di sekitar kita yang dirasa akan membuat penyakit hati. Setiap takdir kita itu baik. Mau belum nikah di usia yang sudah cukup, mau sudah nikah di usia muda, mau belum hamil padahal nikahnya tahunan, mau hamil terus padahal anak masih kecil-kecil, apapun itu. Jangan merusak suatu pertemuan bahagia dengan satu pertanyaan menyudutkan.

Doakan saja yang terbaik, karena doa yang baik itu akan kembali pada yang mendoakannya.

Ps.

Maaf ya kalau agak terasa agak menggebu-gebu di beberapa bagian, hihi. Efek sudah lelah mendengar nyinyiran orang-orang, ups!

26 November 2020

Terbius Aroma Karsa ke Dunia Lain

Judul                                    : Aroma Karsa

Penulis                                 : Dee Lestari

Jumlah Halaman                  : 710 halaman

Penerbit                                : Bentang Pustaka

Tahun terbit                          : Maret 2018

 

Dari beberapa buku Dee Lestari yang pernah saya baca, Dee Lestari memang banyak bereksplorasi pada setting tempat dan waktu yang mendetail dan kadang tidak biasa. Di seri novel Supernova misalnya, dia berhasil membuat saya bisa membayangkan bagaimana rasanya menyeberangi hutan antar negara dari perbatasan Indonesia menuju Thailand. Saya juga jadi ikut membayangkan bagaimana rasanya berhalusinasi hebat hanya karena sebuah jamur.

Aroma Karsa Dee Lestari
Aroma Karsa karya Dee Lestari

Begitu pula dengan Aroma Karsa, sebuah novel terbitan awal tahun 2018 lalu. Sebelum diterbitkan dalam bentuk buku fisik, novel ini awalnya dirilis dalam versi digital dan ditayangkan per episode di sebuah situs membaca online. Waktu itu, saya hanya mengikuti beberapa cuplikannya saja, karena rasanya greget kalau harus menunggu tiap episodenya.

Novel ini bercerita tentang pencarian Puspa Karsa. Tanaman yang dalam benak Raras Prayagung tak lebih dari sebuah dongeng yang diceritakan neneknya, namun ternyata adalah tanaman sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia. Konon, Puspa Karsa adalah tanaman yang memiliki keistimewaan. Ia memiliki kisah tersendiri yang tidak disebutkan dalam manuskrip manapun dan ia mampu mengendalikan kehendak dan mengubah nasib seseorang. Sayangnya, tidak semua orang dapat menemukan tanaman ini.

Raras yang terobsesi sejak neneknya meninggalkan wasiat itu, terus berusaha untuk menemukan Puspa Karsa. Dimulai dengan pencarian manuskrip kuno, penjelajahan berbagai tempat untuk menemukan lokasi tanaman ini berada, hingga suatu saat bertemulah ia dengan Jati Wesi.

Jati Wesi, seorang lelaki yang hidup di TPA Bantar Gebang memiliki penciuman luar biasa. Ia bisa membaui berbagai aroma secara detail yang orang lain tidak mampu mengendusnya. Raras yang melihat peluang itu, segera mempekerjakan Jati di perusahaannya. Namun siapa sangka, Jati rupanya tidak hanya masuk sebagai pegawai biasa saja.

Di lingkungan perusahaan, Jati Wesi bertemu dengan Tanaya Suma, anak semata wayang Raras yang memiliki kemampuan penciuman yang sama. Seiring waktu, Jati Wesi mulai mengetahui kisah hidup sesungguhnya dari dirinya, dari mana ia berasal dan kisah masa lalu yang selama ini tersembunyi darinya.

Aroma Karsa Dee Lestari
Aroma Karsa


Kalau ditanya apa saja keunggulan novel yang satu ini, saya gak bisa jawab secara pasti. Sebab, bagi saya buku ini sudah lebih dari bagus. Dari setting tempat yang bisa membuat saya merasa ikut menjelajahi hutan sampai ke dunia lain, karakter tokoh yang kuat dan konsisten, serta dialog dan narasi yang mengalir tanpa ada kebosanan untuk pembaca.

Aroma Karsa mengambil setting tempat yang dalam bayangan saya seperti dua dunia berbeda. Dunia nyata tempat sekarang saya tinggali dan dunia lain tempat para makhluk setengah dewa, setengah manusia, setengah jadi-jadian, tinggal dan membuat kampungnya sendiri.

Baca juga : Sirkus Pohon, Resensi Novel Andrea Hirata

Hampir tidak ada kekurangan yang saya lihat sepanjang membaca novel ini. Hanya satu kekurangannya, belum difilmkan saja, hehe. Tapi kalau memang ini mau diangkat jadi film, saya sangat berharap pemeran dan adegannya bisa pas dan seseru pengalaman membaca saya (saya teringat film Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh yang diambil dari bukunya Dee Lestari juga, itu saya merasa kurang pas banget).

Kalau kamu suka membaca cerita petualangan yang berbeda dari biasanya, saya rekomendasikan novel ini untuk kamu. Dari halaman pertama saja, saya sudah penasaran dan serasa gak bisa berhenti untuk terus membaca.

Terakhir, satu hal yang bisa saya simpulkan setelah membaca novel ini adalah, bahwa obsesi pada suatu hal bisa menjadi keserakahan yang tak terkendali untuk kemudian mengubah takdir menjadi jauh lebih buruk.

24 November 2020

5 Channel Youtube Bagi Penyuka Musik Cover

Bagi yang suka bernyanyi dan punya suara bagus, meng-cover lagu biasanya jadi sarana hiburan untuk mengekspresikan perasaan. Apalagi jaman sekarang, banyak sekali aplikasi karaoke dan rekam lagu yang bisa dipakai kemudian langsung bisa diupload di media sosial.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Youtube Musik Cover

Menariknya lagi, bagi sebagian orang, meng-cover lagu tidak hanya sebatas nyanyi dengan sama persis seperti penyanyi aslinya. Banyak dari mereka yang melakukan improvisasi sesuai dengan keahlian dan minatnya.

Rupanya penyanyi cover semacam ini banyak juga lho peminatnya. Saya sendiri pun suka dengar lagu yang sudah dicover dengan berbagai versi. Kalau kamu juga peminat versi musik yang seperti ini, saya ada beberapa channel youtube yang boleh dikunjungi karena mereka mengcover beberapa lagu dengan versi mereka masing-masing.

1. Aviwkila

Mendengar nama Aviwkila, mungkin telinga kamu sudah terbiasa ya. Suaranya memang punya karakter tersendiri. Lembut, manja, dan merdu. Tiga paduan yang kalau dengar cover lagu darinya bisa membuai telinga dan jadi pengen ikutan nyanyi juga. Cover lagu dari aviwkila diaransemen ulang dengan gaya gitar akustik. Serasi banget dengan pasangannya.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Aviwkila

Beberapa bulan lalu, Aviwkila juga sudah mengeluarkan lagu original dari mereka sendiri. Mantap! Bagi kamu yang belum pernah mampir ke channel youtubenya, bisa langsung deh ke TKP dan nikmati lagu-lagunya.

2. Idol Project

Kalau yang satu ini, sepertinya hanya meng-cover lagu-lagunya JKT48 dengan aransemen yang dirubah total. Idol Project memiliki beberapa vokalis dan pemain musik lain yang menghasilkan cover lagu sangat apik. Karena mungkin beberapa musik JKT48 kadang suka tidak easy listening sama telinga orang Indonesia, maka aransemen dari Idol Project mampu menyihirnya jadi lebih familier.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Idol Project

Bukan hanya meng-cover lagu dengan aransemen sendiri, Idol Project juga membuat MV-nya sendiri. Juara banget lah kalau untuk saya. Beberapa lagu JKT48 yang pernah dicover oleh mereka adalah Musim Yang Selanjutnya, Rapsodi, Kamulah Yang Memberitahu Aku, dan yang terbaru adalah Bersepeda Berdua.

3. Sisca Saras

Perempuan muda ini memang salah satu member dari JKT48 dari generasi ke tiga. Tapi di channel youtube pribadinya, ia banyak mengcover lagu-lagu milik penyanyi lain dengan suara yang tidak kalah dengan penyanyi aslinya. Memang, Sisca adalah salah satu member dengan bakat bernyanyi yang sangat terolah. Suaranya bisa mencapai nada tinggi dan tetap halus.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Sisca Saras

Tidak heran kalau setiap tampil solo di teater JKT48 atau media lain membawakan satu unit song, ia bisa mempesona banyak orang. Beberapa lagu populer yang pernah ia cover adalah I Love You 3000, Bahasa Kalbu, I Love You So Much, dan Adu Rayu. Baru-baru ini, ia mengaransemen ulang lagu JKT48 Mushi no Ballad (Balada Serangga), lagu yang memang sudah melekat dengan namanya sejak ia membawakan unit song ini di teater JKT48.

4. Luciana Zogbi

Saya jatuh cinta pada suara Luciana Zogbi pertama kali waktu saya cari lagunya John Legend, All of Me. Ketemu cover lagu ini dengan suara perempuan yang enak banget di telinga. Perempuan dari Brazil yang berparas eksotik ini mampu meng-cover berbagai lagu yang bahkan menurut saya bisa lebih bagus dari penyanyi aslinya, hehe.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Luciana Zogbi

Tidak hanya mengcover lagu dari musisi ternama, ia juga sudah memiliki beberapa lagu sendiri yang diunggah di channel youtubenya.

5. Emma Heester

Satu lagi perempuan luar negeri yang saya suka karena cover lagu-lagunya. Emma Heester. Perempuan asal Belanda ini punya suara khas yang menurut saya lebih seperti pengisi suara di film-film disney. Ia memulai debut cover di channel youtubenya dengan lagu Sugar milik Maaron 5 di tahun 2015 hingga kini jumlah subscribernya mencapai hampir 3 juta.

Channel Youtube Musik Cover
Channel Emma Heester

Selain suaranya yang khas, ia juga mendapat apresiasi luar biasa dari warganet di Indonesia. Pasalnya, beberapa kali Emma Heester mengcover lagu dari Indonesia yang dialih bahasakan ke Bahasa Inggris. Saya jadi heran, darimana ia bisa dapatkan lagu-lagu Indonesia itu ya? Beberapa lagu Indonesia yang pernah ia cover adalah I Love You 3000, Hanya Rindu, dan Lathi.

Baca juga : Butuh Ide Masak? Lihat 3 Channel Youtube Ini

Itu dia 5 channel youtube yang sering saya tonton setiap kali mereka mengcover lagu baru. Sebenarnya ada beberapa channel lain yang pernah mengcover lagu, tetapi entah kenapa sudah beberapa lama tidak mengcover lagu. Seperti Gita Sav dan Paul yang merupakan pasangan serasi dengan suara yang lembut tapi powerfull. 

Kalau kamu, suka lihat channel apa di youtube?

22 November 2020

Sirkus Pohon - Resensi Novel Andrea Hirata

Judul                     : Sirkus Pohon

Penulis                  : Andrea Hirata

Tahun terbit           : 2017

Penerbit                 : Bentang

Hal                         : xiv + 410 halaman

 

Sirkus Pohon Andrea Hirata

Apa yang menarik dari buku-bukunya Andrea Hirata? Banyak! Ide cerita, alur, pesan moral, latar, sampai penokohannya. Bagi saya, kesemuanya itu punya daya tarik tersendiri. Seperti saya ada di dunia luar yang baru saya tahu. Beberapa bukunya sudah khatam saya baca dan ada beberapa yang saya resensi disini. Kali ini saya ingin sedikit bercerita setelah saya khatam baca salah satu bukunya.

Sirkus Pohon. Termasuk buku agak lama sih ini, sudah tiga tahun sejak terbitan pertama. Tapi saya baru kesampaian bacanya sekarang.

Oke, saya mulai dari sampul bukunya. Dikemas dengan softcover berwarna putih dan hitam dengan judul besar Sirkus Pohon. Gambarnya mewakili judul dengan ornamen sirkus kebanyakan dan jenis font khas sirkus masa lalu. Saya seperti kembali pada zaman sekolah dasar dimana pertunjukan sirkus masih sesekali menghiasi layar kaca.

Masuk ke cerita, saya tiba-tiba disuguhkan dengan kekesalan si tokoh utama pada sebuah pohon delima. Ia membandingkan delima malang dengan pohon-pohon lain yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Alih-alih saya diperkenalkan dengan si tokoh, malah saya terlebih dahulu diperkenalkan dengan si pohon yang di sepanjang cerita nanti seperti tokoh yang tidak bisa dihilangkan keberadaannya.

Baiklah kawan, kuceritakan kepadamu soal pertempuranku melawan pohon delima di pekarangan rumahku dan bagaimana akhirnya pohon itu membuatku kena sel, lalu wajib lapor setiap Senin di Polsek Belantik.

Benci nian aku pada delima itu. Lihatlah pohon kampungan itu, ia macam kena kutuk. Pokoknya berbongkol-bongkol, dahan-dahannya murung, ranting-rantingnya canggung, kulit kayunya keriput, daun-daunnya kusut. Malam Jumat, burung berkelong-kelong berkaok-kaok di puncaknya, memanggil-manggil malaikat maut. Tak berani aku dekat-dekat delima itu karena aku tahu pohon itu didiami hanntu.

Tapi dari cara penceritaan si pohon delima inilah saya dapat gambaran tentang si tokoh utamanya. Namanya Sobri. Seorang lelaki dewasa yang nasibnya 11-12 dengan si pohon delima. Karena pertemanan masa kecilnya dengan Taripol, ia tak berhasil lulus SMP. Itu juga yang membuatnya belum juga mendapat pekerjaan tetap.

Sirkus Pohon Andrea Hirata

Bercerita tentang perjalanan kehidupan seorang Sobri yang sederhana, baik penampilan dan jalan pikirannya. Selalu berusaha mendapat pekerjaan tetap untuk bisa menikahi perempuan idamannya. Kala Sobri berhasil mendapat pekerjaan yang membuatnya bangga dan bersiap menuju hari bahagia dengan perempuan idamannya itu, dari situlah cerita pohon delima dimulai.

Baca juga : Belajar Naif dari Orang-Orang Biasa Andrea Hirata

Bermula dari kekesalan Sobri, ia membuang sekeranjang buah delima ke halaman rumahnya. Biji-biji buah delima yang kuat telah berkonspirasi dengan alam semesta untuk membuatnya tumbuh subuh menjadi pohon besar dan tak pantang mati. Banyak hal terjadi dan orang pintar di kampungnya mempercayai pohon delima itu keramat.

Saking keramatnya, pada pemilihan kepala desa, beberapa calon kepala desa berebut memasang foto dirinya di batang pohon delima. Berharap akan menang karena karomahnya.

Di sisi lain, satu alur cerita dari tokoh yang berbeda disuguhkan dengan cara yang berbeda pula. Menampilkan tokoh Tegar dan Tara, dua anak kecil kelas 5 SD yang sama-sama hidup di tengah perceraian kedua orang tuanya. Pertemuan kali pertama mereka seperti pertemuan cinta pertama yang terputus kisahnya.

Sama-sama tak bertanya nama, alamat, atau keterangan apapun. Lalu hilang begitu saja dan meninggalkan kenangan manis pada keduanya. Seperti drama yang tak berkesudahan, pertemuan demi pertemuan yang nyaris tertambat harus berakhir denga nihil. Aslinya, saya gregetan dengan Andrea Hirata ini. Kenapa sih dua tokoh ini harus selalu saling bersimpangan padahal sudah hampir bertemu kembali?

Sebenarnya, cerita di buku ini sangat sederhana dan dibawakan oleh tokoh-tokoh yang juga sederhana. Saya seperti membaca dua cerita berbeda namun pada akhirnya bertemu di satu titik yang sama, yang keduanya bisa disatukan dengan apik dan menarik. Ibaratnya, saya menenun pada satu ujung benang, lalu mulai menenun lagi dengan ujung benang yang lain sampai akhirnya saya tahu bahwa kedua ujung benang itu bukanlah benang yang berbeda.

Andrea Hirata mampu menyihir saya untuk terus membaca hingga tuntas. Akhir ceritanya ia buat dengan plot twist yang benar-benar diluar dugaan saya. Bagaimana nasib Sobri dan perempuan idamannya itu, apakah Tara dan Tegar akhirnya bisa bertemu, dan siapa sebenarnya Taripol yang amat Sobri benci tapi terkadang ia sayangi itu?

Ringan, tapi mengasyikkan membacanya. Penasaran?

Baca juga : Resensi Buku Explore, Enjoy, Repeat

20 November 2020

#Kami Bersama JKT48

Saya bukan fans fanatik JKT48, tapi ketika beberapa hari lalu ada pengumuman grup idola ini terancam bubar, saya seperti tidak rela begitu saja. Karena bagi saya, JKT48 adalah semangat saya, mood booster kala sedang kelabu, dan pelampiasan berbagai perasaan.

Album terbaru JKT48

Saya Gak Tahu Apa-Apa

Sebagian orang yang bilang lirik lagu mereka banyak yang gak nyambung, asing, dan kekanak-kanakan, kemungkinan besar hanya tahu beberapa lagu saja yang notabene hanya sekilas saja. Wajar. Saya juga begitu kok dulu.

Pertama kali dengar salah satu lagunya sekitar tahun 2013 silam. Hampir setelah 2 tahun grup ini terbentuk. Judulnya Heavy Rotation. Tapi benar, lagu itu bisa bikin semangat kala menjalani hari-hari yang lesu. Nadanya yang nge-beat auto bikin pengen lompat-lompat. Beberapa lagu berikutnya juga jadi lagu legendaris sampai sekarang. Karena Kusuka Dirimu dan Baby, Baby, Baby. Saking legendarisnya ketiga lagu itu, hampir semua orang kalau ditanya lagu JKT48, jawabannya rata-rata ya itu.

Jujur saya juga gak begitu mengikuti perkembangan grup yang anggotanya perempuan semua itu. Saya hanya tahu sebatas lagu mereka, dan beberapa anggotanya. Ya gimana mau hafal kalau anggotanya seabrek-abrek? Bahkan waktu itu belum pernah ada anggota girl band atau grup musik sebanyak anggota JKT48.

Heavy Rotation-JKT48

Saya juga gak tahu bagaimana pembagian tugas saat ada undangan tampil di suatu tempat. apakah dipilih secara acak, atau berdasarkan nomor urut, atau bagaimana. Saya juga gak tahu kalau mereka sudah mengeluarkan berapa album sampai tahun-tahun berikutnya. Iya, saya gak tahu apa-apa soal mereka. Saya hanya menikmati lagu-lagunya.

Sampai beberapa tahun lalu, saya mulai tahu beberapa hal dari mereka. Itupun sebatas yang terlihat dan tidak sampai benar-benar paham. Saya baru tahu kalau selama ini anggotanya sudah berganti-ganti karena ada yang graduate, resign, dan beberapa yang dikeluarkan. Terhitung, sampai tahun ini sudah masuk hingga generasi ke 10. Wow! Bisa dihitung berapa banyak anggotanya kalau dikumpulkan semuanya?

Saya baru tahu ada pemilihan peringkat member berdasarkan suara fans. Belakangan saya tahu namanya SSK, singkatan dari Senbatsu Susenkyo. Pemilihan member untuk menentukan siapa-siapa saja yang berhak membawakan single terbaru. Pemilihan ini begitu berarti, baik bagi member itu sendiri maupun bagi fans.

Saya baru tahu mereka punya teater sendiri untuk tampil dan itu dikunjungi ratusan fansnya setiap kali tampil. Gak heran kalau slogan mereka adalah tumbuh dan berkembang bersama fans. Saya pikir baru merekalah yang bisa ditemui fans sesering mungkin meski untuk bertemu ya harus dengan mengeluarkan biaya untuk beli tiketnya. Dalam seminggu, mereka bisa tampil beberapa kali secara bergantian setiap timnya.

Saya juga baru tahu mereka punya banyak acara diluar teater dan perform di stasiun tv. Mereka punya acara Handshake, Request Hour, Two Shoot, dan mungkin acara lain yang saya belum tahu.

Apakah saya tahu semua member yang sekarang? Oh, tentu tidak! Hehe. Saya hanya tahu beberapa saja. Dari generasi awal, saya hanya tahu Melody -yang sekarang jadi GM teater, saya tahu Kinal -yang sekarang jadi kepala sekolah Akademi, dan beberapa orang lagi yang dulunya sempat jadi pionirnya JKT48 dan sekarang sudah graduate. Untuk member-member setelahnya dan member baru, jangan ditanya, saya gak banyak hafal wajahnya.

Intinya, saya gak banyak tahu tentang JKT48 dan saya bukan fans fanatiknya mereka, tapi saya tetap menyukainya. Hampir setiap hari saya dengar lagu-lagunya lewat platform musik atau mengunjungi channel youtube di akun resminya.

Menyukai JKT48 itu seperti mengiringi seorang anak yang sedang bertumbuh. Dari mereka yang belum terbiasa di panggung, belum bisa menampilkan yang terbaik, perlahan mereka belajar banyak hal. Ada yang tadinya tidak bisa bicara di depan banyak orang, seiring waktu malah bisa jadi host dan pembawa acara yang menarik.

Menyukai JKT48 itu bukan hanya menikmati penampilan yang enerjik dan penuh semangat, tapi menyukai setiap langkahnya. Mungkin mereka memulainya dari bawah, mendapat posisi di atas, lalu kembali lagi ke belakang, dan berjuang lagi untuk mendapat perhatian di depan.

Mungkin memang ada yang heran kenapa saya menyukai JKT48. Gak apa-apa lah, saya juga gak tersinggung kok. Malah saya yang heran. Kenapa memangnya kalau saya suka dengan mereka? Toh setiap orang juga punya hak untuk menyukai atau tidak menyukai beberapa hal. Dan tidak harus sama kan kesukaannya?

Baca juga : 5 Lagu JKT48 Membuatmu Nostalgia Masa SMA

Mungkin mereka pikir, JKT48 hanya boleh disukai oleh anak-anak muda yang masih sekolah saja. Mereka gak tahu kalau member-member JKT48 itu gak hanya anak sekolah saja, bahkan ada yang sudah wisuda dan masih tetap berjuang disana.

Gak Rela JKT48 Bubar

Awal tahun lalu, pandemi yang menimpa dunia, berdampak juga pada kegiatan-kegiatan JKT48. Hampir semua kegiatan tertunda dan belum tahu kapan dimulai lagi. Teater sempat tutup beberapa bulan. Handshake, sircus, dan kegiatan lain terhenti. Saya yang makin penasaran dengan teaternya dan diam-diam merencanakan pergi kesana, auto gagal.

Salah satu setlist JKT48

Gak menutup mata memang, mungkin kegiatan-kegiatan itulah yang jadi sumber pemasukan utama JKT48. Kalau kegiatan itu semua terhenti, dari mana lagi sumber pemasukan mereka? Sedangkan, member dan staf perlu dibayar kan? Inilah ironinya.

Jadi, ketika beberapa hari lalu Melody mengeluarkan pengumuman menyedihkan, fans seantero Indonesia jadi shock, termasuk saya. Melody mengumumkan bahwa kemungkinan ada pengurangan jumlah member dan staf JKT48 dalam waktu dekat karena pertimbangan keuangan. Bahkan beberapa media menuliskan bahwa JKT48 terancam bubar.

Saya kok jadi menyayangkan kalau hal ini benar-benar terjadi. Duh, itu generasi 10 yang baru masuk kemarin mau diapakan ya? Member-member yang baru dipromosikan ke tim dan memulai langkah awal, apakah harus dihentikan juga mimpinya?

Saya tak bisa membayangkan perasaan member generasi pertama yang masih aktif hingga sekarang kalau grup ini sampai bubar. Sembilan tahun, beranjak ke sepuluh tahun dan harus berhenti.

Dan saya, yang belum kesampaian ke teater dan melihat secara langsung perform mereka, harus berhenti sampai disini.

Kami Bersama JKT48

Apa yang bisa fans lakukan sekarang? Mungkin dengan membeli merchandise, CD, DVD, photocard, dan tetap membeli tiket teater JKT48.

Untungnya, beberapa bulan lalu JKT48 kembali tampil di teater dengan mengusung konsep baru. Tanpa penonton dan dibatasi tampilannya hanya beberapa lagu dan tanpa banyak member yang tampil. Asiknya lagi, teater itu disiarkan secara live streaming. Bagi saya, itu sebuah hadiah. Kenapa? Saya tinggal di Lampung dan jarang sekali ke Jakarta. Alhasil, belum pernah sekalipun bisa nonton teater secara langsung.

Saya yang belum kesampaian nonton langsung di teater, terobati dengan live streaming itu. Bonusnya lagi, live streaming gratis! Bahagia dong!

Di satu sisi enak bagi para fans yang jauh dan tak bisa ke Jakarta untuk nonton teater, tapi bagi JKT48 sendiri, gratis terus menerus pasti gak mungkin dong. Makanya, setelah beberapa bulan, JKT48 kembali perform full setlist di teater dengan live streaming berbayar. Masih murah kalau menurut saya. Hanya Rp 25.000,-/tiket untuk bisa lihat perform mereka secara penuh, persis seperti lihat secara langsung.

Mungkin dengan dukungan yang tidak seberapa itu, JKT48 bisa bangkit lagi. Nilai sedikit tapi kalau dilakukan oleh banyak orang, bisa jadi banyak juga kan? 

Setlist Terbaru Tim KIII

Oh iya, beberapa hari lalu, tim KIII juga mengeluarkan setlist baru dengan judul Cara Meminum Ramune. Saya baru sempat beli tiketnya untuk pertunjukan besok malam. Kamu?

#KamibersamaJKT48