25 April 2024

Promil Part 3; Jeruk Nipis Sampai Resep JSR

Halo!
Kembali menulis kisah perjuangan menjemput malaikat kecil setelah beberapa lama terputus. Sekali lagi, saya hanya ingin berbagi kisah, bukan menggurui, bukan cari perhatian, apalagi pamer, hehe. Karena yang namanya anak itu adalah rezeki, dan setiap orang sudah punya rezekinya masing-masing. Urusan anak juga hanya Allah yang bisa turun tangan, manusia itu hanya berusaha dan berdoa. Semua kembali ke Sang Pencipta manusia itu.

Promil herbal

Oke, di bagian sebelumnya, saya sudah tuliskan bagaimana usaha awal saya dan suami ke dokter, menebus obat, dan diet yang terasa amat berat. Juga bagaimana pada akhirnya kami beristirahat sejenak untuk menenangkan diri setelah perjuangan hampir setahun ke dokter itu belum juga membuahkan hasil yang nyata.

Sebenarnya, saya juga terus mencari alternatif lain untuk promil selain ke dokter. Ada banyak saran dari orang-orang yang bertemu dengan saya. Minum dugan hijau yang dibakar, makan kurma muda, minum air buah zuriat, sampai makan biji merica. Setidaknya ada beberapa alternatif promil yang saya lakukan demi menjemput garis dua ini selain ke dokter.

1. Promil Jeruk Nipis Ala Dewi Yull

Sepertinya mudah ya, tapi ternyata gak banget! Haha. Jadi, promil jeruk nipis ini dilakukan selama 14 hari berturut-turut dengan cara meminum perasan jeruk nipis. Jumlah jeruk nipis yang diminum per harinya bervariasi dan mengikuti pola tertentu. Hari pertama 1 buah, dan seterunya hingga 24 buah. Duh, nulis ini sambil membayangkan rasa asemnya, jadi merinding sendiri.

Jujur, sebelum saya coba resep ini, saya sudah berkali-kali mencari referensi dan testimoninya. Ada beberapa yang setuju dan berhasil meskipun ada juga yang tidak. Namanya juga usaha, jadi saya mau coba juga yang ini.

Percaya atau gak, saya berhasil minum perasan jeruk nipis sampai lebih dari seminggu sepertinya. Suami sempat khawatir karena saya kelihatan tersiksa setiap kali minum jeruk nipis itu. Ya gimana gak tersiksa, saya yang gak suka rasa buah yang asem sedikit pun, malah harus minum air jeruk nipis yang kalian tahu kan rasanya gimana, hehe.

Saya juga tahu ada yang diam-diam menertawakan promil jeruk nipis saya ini. Ironisnya, dia juga seorang perempuan yang harus menanti kehamilan setelah menikah meski tidak sepanjang penantian saya. Dalam hati, saya berdoa semoga ikhtiar saya gak sia-sia. Tapi memang promil jeruk nipis ini gak berhasil di saya karena saya gak kuat sampai akhir, huhu.

2. Pola Makan Ala PCOS Fighter

Kebanyakan penderita PCOS ini perempuan dengan kelebihan berat badan meskipun tidak jarang juga perempuan yang bisa dibilang kurus. Termasuk saya ini. Sebenarnya, pola makan ala PCOS fighter ini sehat dan mudah. Intinya menghindari tepung-tepungan dan gula karena kebanyakan sindrom ini berkaitan dengan resistensi insulin.

pcos diet
Salad sayur favorit saya

Saya ikuti sebisanya. Sampai-sampai saya luangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk menyusun menu sehat, hehe. Dimulai dari sarapan pagi dengan buah, oat, telur rebus, atau kacang-kacangan. Dahlah bye-bye sama roti bakar, nasi uduk atau buryam sementara waktu. Makan siang dengan nasi dalam porsi kecil tetapi protein yang lebih banyak serta sayuran. Skip gorengan apalagi bakwan yang full tepung. Padahal bakwan itu favorit saya, huhu.

Camilan, saya banyakin buah atau makanan rebusan. Pisang rebus, singkong rebus, mantang rebus, kacang rebus. Dah itu aja. Bosan? Sejujurnya kadang bosan juga, jadi ada hari dimana saya melonggarkan diri sendiri untuk makan 'enak' tapi tetap gak berlebihan juga.


3. Resep JSR 

Hampir sama sih dengan pola makan PCOS fighter, resep JSR ini juga lebih ke makan sehat tanpa olahan berlebih dan minuman rempah.

Salah satu minumannya yang sampai sekarang masih saya simpan resepnya adalah minuman rempah pembersih rahim. Minuman ini terbuat dari campuran jahe, ketumbar, kapulaga, kayu manis, cengkeh, dan madu. Gampang banget buatnya. Diminum hangat enak banget. Diminum dingin juga seger.

promil rempah
Rempah andalan saya

Dari satu minuman ini, saya kepoin minuman-minuman lain yang sekiranya sesuai dengan kondisi tubuh saya dan suami. Cocok? Iya. Saya yang tadinya kalau datang bulan selalu sakit banget sampai gak bisa ngapa-ngapain, setelah minum rempah jadi lumayan berkurang sakitnya. Asal rutin aja.

Nah, saya coba bawa minuman rempah ini ke tempat kerja, dan taraaa.. sebagian teman kerja malah ikutan mau coba juga karena penasaran. Jadilah tren minuman rempah dengan berbagai macam peruntukannya. Percayalah, untuk yang gak promil juga bisa dan rasa minuman rempah ini asli seger banget!


Setelah tiga promil itu, saya belum kunjung hamil juga. Diluar tiga promil ini, saya dan suami juga berikhtiar dengan metode yang lain. Kayaknya gak mungkin satu-satu diceritakan secara detail ya. Dibilang lelah ya lelah, dibilang harus kuat dan masih ingin melanjutkan usaha, iya juga. Jadi, setelah ini saya dan suami berhenti lagi. Tidak memburu-buru dengan aturan yang saklek. Kembali ingat bahwa rezeki berupa anak itu hanya kuasa Allah.

Lanjut di postingan berikutnya aja ya. Masih mau baca kah?

09 April 2024

Kacang Bawang, Suguhan Khas Lebaran

Sebenarnya kriteria apa sih yang bisa menjadi sebab musabab sebuah hidangan atau kue menjadi ciri khas saat momen-momen tertentu? Salah satunya adalah kehadirannya. Saat tidak ada momen itu, hidangan atau kue itu sangat jarang ditemui.

Kacang bawang
Kacang bawang

Kalau ada yang tanya, apa kue khas lebaran, sebagian besar jawabannya adalah nastar. Yups, kue kering dengan isian selai nanas ini memang sudah jadi primadona di hampir setiap rumah saat lebaran tiba. Tampilannya yang glowing dengan usapan kuning telur, aroma wangi butter dan tekstur yang lembut meleleh memang gak bisa dilewatkan begitu saja.

Makanya gak heran kalau hampir setiap orang ingin menghadirkan kue yang satu ini. Entah itu bikin sendiri, atau beli. Tapi, tidak dengan saya. Semenjak saya tinggal di rumah sendiri, setiap lebaran, nastar tidak jadi kue khas lebaran di rumah saya. Selain saya memang gak bebuatan kue sendiri, saya juga punya suguhan khas lebaran versi saya.


Kacang Bawang. Iya, kacang bawang jadi suguhan yang bagi saya hanya setahun sekali. Ya saat lebaran tiba. Ada beberapa alasan kenapa hampir selalu ada kacang bawang di rumah saya. 

Pertama, cara membuatnya gampang, bahannya sedikit, gak ribet. Kalian hanya butuh kacang tanah kupas, garam, bawang putih, dan minyak goreng. Gak ribet macam mau buat kue nastar yang harus sedia terigu, mentega, butter, susu bubuk, telur, vanili, dan lain-lain itu. Buat kacang bawang juga gampang banget, tinggal goreng aja bolak balik, selesai. Gak perlu pakai mixer, buat adonan, cetak-cetak, manggang, duh!

Kedua, kacang bawang menempati urutan awal suguhan toples yang cepat habis. Artinya, kacang bawang ini favorit lho. Gak kerasa aja sambil ngobrol sudah habis segenggam, tinggal capeknya aja mulut ini, hehe.

Ketiga, harganya terjangkau banget. Untuk sekelas rumah mungil dan tamu yang minim, buat kacang bawang 1 kg saya rasa sudah cukup ya. Harga kacang kupas juga kisaran Rp 30.000,-an per kilogramnya. Modal gak sampai Rp 50.000,- sudah dapat suguhan favorit deh.

Keempat, kemungkinan gagal membuatnya itu kecil banget. Hampir setiap kali buat kacang bawang ini, saya selalu berhasil mendapatkan tekstur renyah dan rasa yang pas. Gak keasinan, atau gak juga hambar. Siapa coba yang gak senang kalau usahanya membuat suguhan berhasil? Ya kan?

Nah, kali ini saya buat kacang bawang dengan sesimpel-simpelnya. Gak pakai bumbu apapun alias hanya garam dan bawang putih saja. Hasilnya, enak, gurihnya pas, renyah juga. Mau meniru? Boleh.

Kacang kupas dicuci bersih, tiriskan. Beri garam halus secukupnya, aduk merata. Sebelum menggoreng kacang, goreng dulu bawang putih yang telah diiris tipis. Angkat dan tiriskan. Di minyak yang sama, goreng kacang dengan api sedang, bolak balik supaya matangnya merata. Kalau sudah matang semua, campur bawang putih dan kacang goreng tadi. Biarkan dingin, baru masukkan ke dalam toples.

Selamat mencoba ya!

08 April 2024

Mudik Lebaran 2024

Seperti halnya bulan Ramadhan, setiap lebaran pun punya ceritanya masing-masing. Cerita tentang bagaimana kemeriahannya, cerita tentang bagaimana riwehnya sebelum lebaran, cerita tentang mudik untuk berkumpul bersama keluarga, dan cerita-cerita lain yang sayang kalau saya lewatkan begitu saja tanpa menuliskannya.

Mudik Lebaran

Kali ini tentang mudik. Saya memang tinggal tidak jauh dari rumah orangtua. Masih satu kecamatan, satu kabupaten. Dengan mertua pun juga tidak terlalu jauh meski sudah beda kabupaten. Saya di Lampung Selatan, sementara mertua saya di Bandarlampung. Tapi tetap masih bisa ditempuh dengan berkendara selama kurang dari 1 jam perjalanan.

Dalam kehidupan saya, hanya 2 tahun saja saya merasakan euforia mudik yang benar-benar terasa jauh dan penuh perjuangan. Itu sudah lama sekali ya, sekitar tahun 2010-2011 lalu saat saya kerja di Palembang. Selama 2 tahun itu, saya sudah pernah merasakan berburu tiket kereta api yang waktu itu memang harus saya perjuangkan kalau ingin mudik.

Itu cerita dahulu kala, hehe. Sekarang, setelah saya kembali menetap di tanah kelahiran, bersuami dan menjalani kehidupan bersama keluarga kecil, saya tidak pernah lagi merasakan mudik dalam artian perjalanan jauh. Tapi kalau arti mudik adalah berkumpul di rumah orangtua selama lebaran, itu saya lakukan setiap tahunnya.

Sesuai dengan perjanjian, tahun ini lebaran hari pertama kami adalah di rumah orangtua saya. Ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Lebaran kali ini kami sudah bertiga, alhamdulillah. Ada si kecil yang tahun ini ikut 'mudik' juga.

Baca juga : Tips Mudik

Kalau tahun-tahun kemarin, mudiknya hanya berdua, gampang banget bebawaannya. Baju untuk lebaran dan beberapa baju untuk tidur. Selebihnya, ada baju cadangan di rumah orangtua masing-masing atau kalau kepepet ya balik ke rumah kami dulu, baru lanjut perjalanan.

Rupanya, punya anak kecil, apalagi yang masih berumur kurang dari 1 tahun, gak bisa semudah itu, hehe. Harus dan mau gak mau ya, bawa perlengkapan si kecil ini. Mulai dari baju-baju yang gak cukup dihitung sehari ganti hanya sekali. Peralatan mandinya, popoknya, dan peralatan makannya. 

Jujur, saya masih suka salah perhitungan. Misalnya, seharusnya bawa baju lebih banyak karena siapa tahu bajunya basah berkali-kali, atau tiba-tiba harus menginap lebih dari yang direncanakan. Karena ya, belum tentu di rumah yang dikunjungi itu ada baju bayi kan? Kalau baju orang dewasa mungkin masih bisa pinjam punya saudara.

Akhirnya, sesi persiapan bawa baju dan perlengkapan si kecil ini selesai dengan hasil 1 tas besar dan tentengan 2 tas tangan. Dalam hati, ini baru punya anak satu ya, gimana adek saya yang sudah punya anak tiga, dan tinggalnya jauh melewati beberapa kabupaten dan provinsi, haha.

Lanjut ke riwehnya sebelum mudik ini. Saya tipe orang yang kalau harus meninggalkan rumah, apalagi menginap beberapa hari, rumah yang saya tinggalkan ini harus sudah bersih dan rapi. Tujuannya agar saat kami kembali, saya gak terlalu pusing melihat rumah berantakan. Paling hanya tinggal sapu-sapu atau membersihkan debu.

Jadi sebelum mudik, saya harus beberes dulu. Saya pastikan tidak ada cucian kotor yang menumpuk, peralatan makan dan masak yang tertinggal dalam keadaan kotor, dan lantai yang masih berminyak. Masalahnya adalah, suami saya belum libur sampai hari ini. Padahal kami niat untuk mudik hari ini. Si kecil gak mau ditinggal, dia sudah pintar bagaimana menahan ibunya agar terus bersamanya. 

Alhamdulillah pertolongan datang. Adik-adik saya yang sudah duluan sampai rumah orangtua, say mintai tolong untuk jemput saya. Tapi sebelumnya, saya mintai tolong untuk bantu beberesan dulu, hehe. Enaknya punya saudara itu ya begini. Lumayan lah bisa selesai lebih cepat dan bisa mudik lebih cepat juga.

Walaupun gak merasakan mudik yang jauh dan perjalanan yang lama, tapi saya tetap bisa merasakan euforia mudik lebaran tahun ini. Ini cerita saya, gimana ceritamu?

07 April 2024

Pantai Jadi Tempat Wisata Favorit Di Lampung

Halo!
Siapa yang sudah sampai di kampung halaman hari ini? Senang ya, menginjakkan kaki di tempat kelahiran, tempat berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Apalagi, di hari raya yang tinggal beberapa hari lagi.

Pantai Sebalang
Pantai Sebalang

Selain bersilaturahmi dengan keluarga dan teman-teman, mudik lebaran juga biasanya menjadi kesempatan untuk berlibur dan memanjakan mata. Gak heran sih, di kala libur hari raya, banyak tempat wisata yang ramai dan penuh. Tak terkecuali di Lampung, tempat saya tinggal.

Tempat wisata di Lampung memang sudah banyak pilihan. Bagi yang suka alam dengan keasliannya, bisa menikmati wisata pantai dan panorama. Bagi yang suka berwisata sambil beribadah, bisa ke masjid-masjid besar dan punya sejarah tersendiri. Bagi yang suka keramaian dan keceriaan, ada tempat bermain modern yang aman dan nyaman. tergantung selera saja.

Tapi, sepertinya belum ke Lampung kalau belum berwisata ke pantainya. Secara, Lampung memang terkenal akan pantainya yang indah. Apalagi sekarang sudah banyak wisata pantai dengan fasilitas yang lebih lengkap serta tidak lupa, instagramable.

Salah satu pantainya adalah Pantai Sebalang. Berada di Tarahan, kabupaten Lampung Selatan, pantai Sebalang bisa ditempuh dengan berkendara sejauh kurang lebih 27 km dengan lama waktu sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota Bandarlampung.

Pantainya bersih dengan pasir putih yang halus. Tempatnya juga eksotis dengan deretan kafe dan pondokan yang bisa dipilih sesuai dengan kapasitas rombongan. Mau santai di dan rebahan di pondok kayu, bisa. Atau duduk cantik di bean bag sambil menunggu matahari terbenam juga bisa. 


Fasilitas di pantai Sebalang juga sudah cukup lengkap. Mulai dari kafe yang menawarkan berbagai makanan dan minuman. Terlebih lagi, deretan kafe ini berada di pinggir pantai dengan dekorasi kayu dan jejeran lampu yang cantik. Betah banget lah ngopi disana. Untuk harga makanan dan minuman juga cukup terjangkau kok, mulai dari Rp 10.000,-an.

Fasilitas lainnya seperti kamar mandi, toilet dan tempat parkir juga sudah tersedia. Petugasnya juga banyak, jadi gak khawatir bingung untuk cari tempat parkir atau cari posisi dengan pemandangan terbaik.

Sedikit tips dari saya. Waktu berkunjung yang paling baik menurut saya adalah sore menjelang malam. Pinggir pantai akan lebih meriah dan cantik dengan deretan lampu hias. Juga, cuacanya sudah mulai sejuk.

Kalau kemalaman, di pantai Sebalang juga juga berkemah dengan sewa tenda. Alternatif lainnya adalah menginap di penginapan yang tersebar di sekitar pantai. Pilih saja yang sesuai dengan kebutuhan dan dana di kantong.

Harga tiket masuk pantai Sebalang juga cukup terjangkau, yaitu Rp 10.000,-/orang. Biaya parkir motor sebesar Rp 5.000,- dan biaya parkir mobil sebesar Rp 10.000,-.

Nah, gimana? Tertarik untuk ke pantai Sebalang saat berkumpul bareng keluarga besok?

Tempat Wisata Religi Di Indonesia

Selain pemandangan alam, pantai, dan taman wisata buatan yang indah dan megah, Indonesia juga kaya akan tempat wisata religi. Dari masjid bersejarah, makam para wali, hingga museum yang memamerkan kitab-kitab dari zaman dahulu kala.

Kalau kalian pecinta wisata religi, berikut saya rangkum beberapa tempat wisata religi, khusunya Islam yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. 

1. Masjid Raya Baiturrahman - Aceh

Berada di ujung pulau Sumatera, tepatnya di Banda Aceh, masjid Baiturrahman bisa menjadi tujuan wisata religi di Aceh. Masjid yang selamat tanpa kerusakan berarti saat gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu ini, punya sejarah yang panjang.

Masjid Baiturrahman
Sumber : Wisato.id

Bangunan asli masjid diperkirakan berdiri pada tahun 1612 saat Sultan Iskandar Muda memegang pemerintahan. Referensi lain menyebutkan masjid ini dibangun oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah pada tahun 1292.

Sempat hancur karena serangan kolonial Belanda pada tahun 1873, masjid ini kembali dibangun pada tahun 1879 sampai tahun 1881 saat pemerintahan Sultan Aceh terakhir, Muhammad Daud Syah. Hingga kini, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.


2. Bayt Alquran Al-Akbar - Palembang

Tempat wisata religi selanjutnya adalah Bayt Alquran Al Akbar yang berada di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah, Gandus Palembang dan kini menjadi ikon kota Palembang.

Alquran Akbar Palembang
Sumber : giwang.sumselprov.go.id

Sesuai dengan namanya, Alquran megah ini mencapai tinggi 15 meter dengan ukiran yang menawan. Hampir seluruh ruangan bernuanda coklat keemasan. 

Ayat-ayat Alquran ditulis di papan kayu dengan ketinggian lebih dari 170 cm di setiap lembarnya. Jika tiap lembar Alquran besar ini digabungkan, akan mencapai ukuran 9 meter.

3. Islamic Centre Tulang Bawang - Lampung

Diresmikan pada tahun 2016 lalu, masjid Baitus Shobur atau yang lebih dikenal dengan Islamic Center Tulang Bawang ini bisa menjadi pilihan untuk berwisata sambil beribadah.

Islamic Center Tulangbawang
Sumber : kompas.com

Lokasinya berada di Panaragan Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung. Masjid berjuluk 99 Cahaya Asmaul Husna ini punya desain modern yang berbeda dari masjid pada umumnya. 

Masjid dibangun tanpa kubah dengan desain vertikal bergaya modern. Sementara ornamen dalam dihias dengan tulisan asmaul husna. Tidak hanya itu, di sekeliling masjid juga banyak spot yang instagramable. Seperti danau buatan, pohon-pohon yang rindang, dan batu ukiran.

4. Masjid Istiqlal - Jakarta

Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah familiar dengan masjid yang satu ini meskipun mungkin belum pernah bertandang kesana. Iya, Masjid Istiqlal Jakarta memang salah satu tempat yang bisa jadi pilihan bagi masyarakat yang datang ke Jakarta.

Masjid Istiqlal
Sumber : storage.jakarta-tourism.go.id

Ir. Soekarno memprakarsai dibangunnya masjid ini untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Sebab itulah, nama Istiqlal yang dalam Bahasa Arab berarti kemerdekaan disematkan untuk masjid megah ini. 

Berkapasitas hingga 200.000 jamaah, masjid Istiqlal diklaim sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke 6 di dunia. Arsitekturnya bergaya formalisme dengan marmer melapisi dinding dan lantainya. Ornamen geometrik dari baja juga menghiasi bagian dalam masjid.

Masjid yang dibangun pada tahun 1961 ini berlokasi di sebelah Istana Merdeka, Jakarta Pusat dan bisa dikunjungi oleh jamaah umum.

Itu dia beberapa tempat wisata religi yang bisa kalian kunjungi. Masih banyak tempat wisata religi lainnya di daerah lain. Nanti deh, saya tulis di bagian selanjutnya saja ya! 

Kalian mau kemana dulu nih?


06 April 2024

Sebuah Cerita Kegiatan Sosial di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan memang sering dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan sosial, baik dari perusahaan maupun individu. Siapa juga yang gak mau meraih pahala berlipat ganda di bulan yang hanya sekali dalam setahun kan?

Kegiatan sosial

Bicara tentang kegiatan sosial, saya teringat dulu waktu masih bekerja di lembaga nirlaba di kota Palembang. Sebagai badan yang menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh, tentunya banyak yang menitipkan sebagian hartanya di bulan Ramadhan untuk disalurkan ke penerima yang berhak.

Nah, waktu itu ada seorang pemberi zakat yang memang sudah seringkali datang bahkan memberikan satu kamar kosan gratis untuk kami tempati. Ibu Haji Arya kami memanggilnya.

Info sedikit, beliau ini punya beberapa kamar kosan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat kerja kami. Kamar kosan gratis ini diberikannya sebagai timbal balik karena kami mengelola program di masjid dekat rumahnya. Misalnya jadi guru TPA bagi anak-anak, membuka majelis taklim untuk warga disana, dan acara-acara keagamaan lainnya.

Kembali ke cerita awal, jadi bu Haji Arya ini juga punya usaha toko pakaian di pasar. Nah, waktu Ramadhan saat saya bekerja itu, ia menyumbangkan berbal-bal pakaian. Kalau dari penampakannya, pakaian-pakaian itu masih baru. 

Terlepas dari apakah pakaian itu dari gudang atau stok lama, tapi niat dan kebaikannya itu yang patut dipuji. Saking banyaknya pakaian-pakaian itu, kami sempat bingung mau dibagikan kepada siapa saja. 

Pada akhirnya, ketua cabang kami berinisiatif untuk membagikannya ke daerah terpencil. Perjalanannya lumayan jauh dari kota tempat kantor kami berada. 

Saya juga ikut dalam rombongan pendistribusian itu. Alhamdulillah, pakaian-pakaian itu tersalurkan dengan baik, tepat sasaran, dan bermanfaat bagi para penerimanya.


Satu hal yang saya ambil pelajarannya, mungkin sebagian harta yang menurut kita sudah tidak berguna lagi, bisa jadi akan sangat dibutuhkan bagi orang lain.

Btw, sejak saya pulang kampung dan tidak bekerja disana lagi, saya sudah hilang kontak dengannya. Dari hp yang rusak dan kontak-kontak hilang.

Sayangnya lagi, saya juga kok ya gak jadi-jadi mau ke Palembang. Ada aja kendalanya. Kabut asaplah waktu beberapa tahun lalu, pandemi, kehabisan tiket kereta, tidak ada cuti, dan sekarang belum berani bawa anak kecil jalan jauh.

Semoga saja, Ibu Haji Arya sehat-sehat dan berkah hidupnya.

Tips Memilih Pakaian Lebaran

Lebaran sebentar lagi. Sudah punya rancangan outfit apa yang akan dipakai besok? Atau malah masih ada yang bingung mau pakai yang mana? Nah, biar bingungnya gak lama, saya punya tips memilih pakaian lebaran versi saya. Siapa tahu bermanfaat untuk kamu. Yuk lanjut bacanya!

pakaian lebaran

1. Bahan yang nyaman

Tips pertama adalah pilih bahan pakaian yang nyaman. Kalau saya, lebih pilih pakaian berbahan katun, linen atau rayon twill yang sejuk. Kedua jenis bahan ini mudah menyerap air sehingga lebih nyaman saat berkeringat. Badan terasa lebih adem. 

Apalagi bagi ibu hamil, menyusui, dan yang punya anak kecil super aktif yang pastinya lebih mudah gerah di cuaca Indonesia ini. Ditambah lagi suasana lebaran yang ramai dan saling mengunjungi dari satu rumah ke rumah lainnya.

Memang sih ketiga jenis bahan itu lebih mudah kusut, tapi masih bisa diterima lah daripada harus gerah-gerahan seharian.

2. Desain yang sopan

Momen Idul Fitri adalah momen yang suci. Maka sebaiknya pakaian yang dipakai pada hari itu juga pakaian yang sopan dan tertutup. 

Karena saya berhijab dan sedang menyusui, saya lebih memilih pakaian yang agak longgar misalnya gamis. Menurut saya ini lebih praktis dan nyaman dipakai. 

Kalau kalian ada yang belum berhijab, tetap pilih pakaian yang tertutup setidaknya untuk sehari itu. 

3. Desain yang timeless

Tips selanjutnya adalah saya lebih memilih desain yang timeless dalam artian bisa dipakai di banyak momen dan di tahun-tahun mendatang. Selain hemat dalam berbelanja, saya juga tidak menumpuk pakaian yang tidak cocok lagi dipakai karena sudah bukan trend lagi.

Ikut trend boleh sih, tapi gak harus membeli semua yang hanya bisa dipakai sekali dua kali saja.


4. Sesuai bentuk tubuh

Satu hal ini sering banget terabaikan saat memilih pakaian, khususnya saat lebaran. Jangan hanya karena modelnya bagus, lalu dibeli padahal saat dipakai ternyata tidak sesuai dengan bantuk tubuh. Alhasil penampilannya jadi gak sesuai dengan harapan.

Saya lebih memilih yang sekiranya cocok di saya dan saya merasa nyaman memakainya. Kalau sudah nyaman, kita juga akan lebih percaya diri kan. Apalagi saat lebaran akan bertemu dengan banyak orang. 

5. Sesuai budget

Tips terakhir dalam memilih pakaian lebaran adalah sesuai budget. Kalau memang tahun ini tidak ada dana untuk pakaian baru, ya gak masalah untuk pakai pakaian lama yang masih pantas. Kalau memang ada rezeki, beli yang sesuai dengan budget dan tidak perlu memaksakan.

Pada hakikatnya, lebaran bukan masalah pakaian baru atau lama kan ya. Esensinya lebih pada diri kita yang baru. Jadi manusia yang terlahir kembali pada fitrah sucinya. Selamat menyambut lebaran! 

04 April 2024

Tradisi Ramadan Yang Masih Ada

Sebagaimana ragamnya Indonesia, begitu pula ragamya tradisi yang menghiasinya. Termasuk juga Ramadhan. Ada banyak tradisi Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia, apalagi saat menjelang bulan yang penuh rahmat ini.

Tradisi ramadhan

Mulai dari Aceh dengan tradisi Meugang, yaitu acara santap daging bersama anggota keluarga, teman, rekan kerja atau warga desa menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini sudah berjalan dari zaman kerajaan Aceh Darussalam hingga sekarang. Kemudian ada tradisi Marpangir dari Sumatra Utara, yaitu mandi rempah secara tradisional. Rempah yang digunakan biasanya daun pandan, serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, akar wangi, dan bunga pinang. 

Pacu jalur
Pacu Jalur (Sumber : https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/)

Berlanjut ke Sumatra Barat, ada tradisi Malamang yang rutin dilaksanakan oleh masyarakatnya untuk menyambut bulan Ramadhan. Malamang dilakukan dengan cara membuat lemang, makanan tradisional yang berbahan dasar beras ketan. Dari Riau, ada tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pacu Jalur, sebuah perlombaan dayung perahu panjang yang berawakkan hingga 60 orang. Pacu Jalur ini berlokasi di sungai Kuantan.

Menyebrangi selat Sunda, ada tradisi Nyorog dari Jakarta. Nyorog dilakukan dengan cara memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga atau tokoh setempat yang lebih tua. Selain berbagi makanan, tradisi ini juga lebih sebagai bentuk penghormatan dan wujud jalinan tali silaturahmi antar sesama.

Jawa Barat pun punya tradisi yang sepertinya sudah sangat familiar menjelang datangnya bulan Ramadhan. Munggahan. Sebuah tradisi dimana masyarakan akan berkumpul bersama keluarga untuk makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu, masyarakat laki-lakinya akan mandi di sungai sebagai bentuk membersihkan diri.

Jawa Tengah punya tradisi Nyadran, yaitu ziarah kubur ke makam keluarga yang dilakukan beramai-ramai oleh warganya. Sebelum pergi ziarah, dilakukan kenduri atau membaca Alquran terlebih dahulu, berlanjut zikir, tahlil dan doa bersama.

Nyadran
Nyadran (Sumber : solopos)

Lanjut menyebrangi selat Bali. Ada tradisi Megibung dari Bali, yang dilakukan dengan mamasak dan makan bersama sambil duduk melingkar. Selain untuk menyambut bulan Ramadhan, tradisi ini juga dilakukan untuk menjalin kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.

Di bagian timur Indonesia, ada tradisi Mattunu Solong dari Sulawesi Barat. Sebuah tradisi yang dilakukan dengan menyalakan penerang berupa buah kemiri tumbuk dan kapuk lalu dililitkan pada potongan bambu. Penerang ini ditempatkan di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk hingga dapur. Tujuannya agar diberi keberkahan dan kesehatan hingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

Baca juga : Takjil Unik Dari Berbagai Daerah

Nah, kalau di tempat tinggal saya sendiri yang notabene tidak hanya satu suku saja yang bernaung, ada beberapa tradisi juga yang hingga sekarang masih berjalan selama Ramadhan.

1. Punggahan
Meskipun disini bukan Jawa Barat, tapi tradisi punggahan untuk menyambut bulan Ramadhan masih terus dilakukan. Hanya saja, mungkin tidak spesifik dan sama persis dengan tradisi aslinya dari sana. Punggahan disini berupa acara doa bersama di masjid atau surau dengan membawa beberapa kotak nasi lengkap dengan lauk pauknya. Selesai doa, maka warga akan makan bersama atau membawa pulang nasi berkat itu ke rumah masing-masing.

2. Tadarus
Semasa covid-19, tadarus di masjid sempat terhenti sebagai upaya menghindari kerumunan dan penyebaran virus. Tahun ini, tadarus kembali digalakkan, khususnya selepas sholat tarawih di masjid dan surau-surau. Jadi, malam-malam Ramadhan makin berkesan dan syahdu karena terdengar lantunan ayat Alquran.

tadarus
Tadarus (Sumber : gemarisalah)

3. Kirim takjil dan kudapan
Nah, tradisi yang satu ini sepertinya tidak pernah lepas dari Ramadhan dimanapun daerahnya. Mengirimi takjil ke masjid atau surau untuk orang-orang yang mampir berbuka puasa. Kudapan yang masih ada biasanya juga dihidangkan untuk jamaah yang tadarus selepas tarawih.


Begitu beragamnya tradisi Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia ya. Seyogyanya, menjadikan Indonesia semakin kaya dalam budaya, adat, dan kebiasaannya. Kalau di daerahmu, tradisi apa yang masih ada saat Ramadhan?

03 April 2024

Theraskin; Skincare rutin saat Ramadhan

Halo!
Pengen punya kulit wajah cerah dan sehat? Ya dirawat dong ya. Selain perawatan dari dalam, seperti makan makanan sehat, banyak sayur dan buah, serta minum air putih yang cukup, perlu juga lho pakai skincare dari luar.

Theraskin

Kenapa sih harus pakai skincare? Pertama, mencerahkan kulit wajah. Wajah yang terhidrasi dan ternutrisi dengan baik, otomatis juga akan terlihat sehat dan cerah. Apalagi saat Ramadhan yang notabene tidak terhidrasi di siang hari.

Kedua, mencegah masalah kulit seperti jerawat, komedo, dan bintik hitam. Apalagi bagi orang yang sehari-harinya beraktivitas di luar ruangan yang rentan terpapar debu dan kotoran. Ketiga, kulit wajah tetap terawat meski sering memakai make-up. Keempat, perawatan yang rutin akan memberikan hasil yang maksimal dibandingkan dengan perawatan intens dalam satu waktu.

Nah, untuk skincare rutin saat Ramadhan, kalian bisa coba pakai skincare dasar yang sepertinya gak begitu menguras kantong dan gak terlalu ribet. Sebutlah pembersih wajah (baik milk clenser atau facial foam), toner, pelembab, dan sunscreen. Selebihnya, bisa dipakai sesuai kebutuhan saja.

Diantara banyak merk skincare di pasaran, salah satu rangkaian skincare yang aman, halal, dan sudah terdaftar di BPOM adalah Theraskin. Brand ini punya beberapa series yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari Oil Control Series, Advance Acne Series, Sensitive Series, Perfect Glow Series, Normal Series, hingga Anti Aging Series. Lengkap ya!

Oil Control Series
Oil control series merupakan rangkaian produk perawatan wajah untuk kulit berminyak. Kandungan utamanya ada Enantia Chlorantha Bark Extract yang membantu mengurangi produksi minyak yang berlebih sekaligus mengecilkan pori-pori. Juga mengandung AHA dan BHA yang berperan sebagai eksfoilator dan membantu mencerahkan kulit. Serta terdapat Niacinamide yang membantu mencerahkan dan melemmbabkan kulit.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id

Advance Acne Series
Advance Acne series merupakan rangkaian produk perawatan wajah untuk kulit berjerawat. Kandungan utamanya adalah Tea Tree Oil, Salicylic Acid dan Sulfur yang berperan untuk mengurangi jerawat dan meredakan kemerahan pada wajah. Selain itu, ada Bee Venom yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, serta Niacinamide untuk membantu mencerahkan dan melembabkan kulit.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id

Baca juga : Review Npure Cica Darkspot

Sensitive Series
Sensitive Series merupakan rangkaian produk perawatan wajah untuk kulit sensitif. Terdiri dari sabun wajah, krim wajah, dan tabir surya. Kesemuanya diperkaya dengan Gluconolactone untuk melembabkan dan meremajakan kulit sensitif. Selain itu, sabun wajahnya juga mengandung ekstrak bunga Chamomilla yang punya efek menenangkan.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id

Perfect Glow Series
Nah, series yang satu ini cocok untuk kalian yang memiliki masalah kulit kusam dan mendambakan kulit wajah sehat dan bersinar. Paket lengkapnya terdiri dari facial wash, toner essence, spotless serum, brightening serum, dan face cream.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id

Bahan aktif utamanya adalah Licorice dan Niacinamide yang berperan sebagai pencerah dan pelembab kulit wajah. Juga mengandung Alpha Arbutin yang membantu meratakan warna kulit dan menyamarkan bintik hitam. Disempurnakan dengan antioksidan Phyllantus Embica Fruit Extract yang membantu mencerahkan kulit.

Anti Aging Series
Series yang satu ini andalan banget untuk yang sudah tua namun tetap ingin punya kulit wajah muda. Terdiri dari AHA cleanser, AHA toner, water drop anti aging, dan collagen yang dilengkapi dengan vitamin C dan E sebagai antioksidan yang dapat menutrisi dan meningkatkan elastisitas kulit.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id
 
Sabun wajah dan tonernya diperkaya dengan Lactic dan Panthenol yang berperan membantu mencerahkan kulit dan mengembalikan kelembapan kulit. Water drop yang digunakan pagi dan malam hari mengandung Centella asiatica dan Sodiun hyaluronate untuk menutrisi, mengencangkan dan melembapkan kulit, serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.

Normal Series
Untuk jenis kulit normal juga ada rangkaian perawatannya. Terdiri dari facial wash, toner, serum, dan tabir surya. Sabun wajah cairnya diperkaya Sodium Lactate dan Aloe Vera untuk membersihkan sambil menjaga kelembapan kulit. SementaraToner wajahnya diperkaya Allantoin, Panthenol dan Sodium lactate untuk menyegarkan dan mengembalikan kelembapan kulit. Serta Serum pagi dan malam hari yang diperkaya 3% Vitamin C, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk mencerahkan dan merawat kulit yang rusak akibat paparan sinar matahari.

Theraskin
Sumber : theraskin.co.id

Gimana, sudah gak ribet kan untuk mulai pakai skincare berkat paket lengkap dari Theraskin? Kulit wajahmu tipe yang mana nih? 


30 Maret 2024

Momen Ramadhan yang Tak Terlupakan

Bagi saya, momen Ramadhan selalu berkesan, selalu punya ceritanya sendiri, selalu bisa jadi kenangan setelah terlewat.  Tidak ada Ramadhan yang biasa-biasa saja. Mungkin karena banyak momen penting dan berharga juga yang terjadi saat Ramadhan. Baik momen bahagia ataupun momen yang sedikit membuat hati sedih. 

Momen Ramadhan

Ramadhan tahun 1991. Saya masih duduk di bangku sekolah TK tetapi urusan berpuasa di bulan Ramadhan, saya sudah mulai menjalankannya. Baru belajar sih dan memang orangtua saya gak memaksa saya harus puasa sehari penuh dan sebulan lamanya. Tapi yang saya ingat, saya penah berpuasa sehari penuh kala itu. Rasanya kalau gak puasa sehari, sayang aja gitu. Mungkin ini yang dinamakan kekuatan iming-iming THR dari Abah, hehe.

Suatu hari di hari sekolah, saya sedang main perosotan saat jam istirahat. Sebelumnya, saya memang sempat jajan di kantin (saya agak lupa, jajan coklat atau semacam biskuit gitu deh) lalu saya kantongi. Niatnya untuk berbuka puasa nanti sore. Rupanya, salah seorang teman saya melihatnya dan langsung meneriaki saya tidak puasa.

Tentu saja saya gak terima. Saya merasa masih berpuasa dan jajanan ini untuk berbuka nanti sore. Jadi, saya membela diri, tapi tak urung juga saya nangis, haha. Entah ya, satu momen ini masih terngiang sampai sekarang. Bahkan nama teman yang meneriaki saya tidak berpuasa itu juga masih saya ingat jelas lengkap dengan ekspresinya saat itu.

Kalau ingat itu, lucu dan pengen ketawa aja. Btw, teman saya itu masih satu sekolah dengan saya sampai SMA. Tapi saya gak tahu apakah dia masih mengingat kejadian ini.

Ramadhan 2010. Saat itu saya masih bekerja di provinsi tetangga. Pertama kalinya tinggal jauh dari orangtua. Pertama kali pula bertemu Ramadhan sebagai anak kosan. Bagi saya, agak berat sih. Biasa bareng keluarga, tiba-tiba harus bersama teman kosan yang baru kenal beberapa bulan. Biasa sahur dan berbuka dimasakin ibu, tiba-tiba harus masak sendiri atau cari di luar.

Tapi kalau gak begitu, mungkin saya akan selalu berada di zona nyaman sebagai anak ibu, hehe. Lagipula, banyak sekali pelajaran yang bisa saya dapat ketika itu.

Baca juga : Pelajaran Lagi

Menjalani hari-hari sebagai anak kosan yang baru belajar mandiri dengan penghasilan yang saat itu belum terlalu memadai, saya harus pintar-pintar membagi kebutuhan. Adakalanya memang terasa sempit, tapi seringkali terasa lapang kalau pandai bersyukur. Pun saat Ramadhan tiba.

Kalau di rumah, berbuka puasa biasanya diawali dengan makan takjil terlebih dahulu. Ya minum teh hangat atau es apapun yang manis bersama makanan ringan. Makanan beratnya nanti setelah solah Maghrib. Agak berbeda dengan saat di kosan. Takjil kadang ada, kadang lewat aja. Apalagi kalau sudah akhir bulan dan dana menipis, ya sudahlah langsung beli makanan berat aja, hehe. 

Tapi yang namanya rezeki itu pasti akan datang kalau Allah sudah menetapkan. Ada saja yang berbagi saat saya sedang berfikir mau cari takjil atau bukaan apa. Entah diundang buka puasa di rumah teman atau dikirimi takjil sama yang empunya kos. Alhamdulillah.

Ramadhan 2020. Pertama kalinya Ramadhan dalam suasana duka di seluruh dunia. Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, Ramadhan tidak seramai biasanya. Tidak ada acara punggahan, tidak ada tarawih di masjid, tidak ada suara tadarus anak-anak, tidak ada keramaian. Semuanya berdiam diri di rumah.


Alhamdulillah, tiga empat tahun berlalu dan Ramadhan kini hidup kembali. Ramadhan memancarkan cahayanya lagi.Tarawih ramai lagi di masjid-masjid, tadarus berkumandang lagi, dan pemburu takjil gak takut lagi keramaian.

Ramadhan memang punya aura sendiri. Kalau kamu, punya momen apa di Ramadhan?

27 Maret 2024

Ngabuburit Ramadhan

Assalamualaikum, semua!

Tulisan ini berisi tentang cerita-cerita saya mengisi waktu ngabuburit Ramadhan. Dari yang saya ingat ya, ngabuburit ala saya tidak jarang hanya berputar di rumah saja.

Ngabuburit Ramadhan
Ngabuburit Ramadhan

Waktu saya masih jadi mahasiswa, saya tergolong orang yang introvert, gak gaul, gak sering kumpul bareng teman sekelas. Tapi dibilang penyendiri banget juga gak, masih suka sama organisasi, gabung ke komunitas yang sehobi dan semisi. 

Jadi sebagian waktu saya habis kuliah dan organisasi aja. Pulang ke rumah biasanya sore atau malah lewat maghrib baru sampai. Nah, saat Ramadhan tiba, saya biasakan untuk pulang lebih awal.

Selain karena gak mau merepotkan orang rumah (karena pasti minta jemput di depan gang kalau sudah kesorean), juga karena seringnya sudah susah cari angkutan kalau terlalu malam. Fyi, dari mulai sekolah sampai kuliah, saya pakai angkutan umum.

Otomatis, ngabuburit versi saya kuliah ya hanya di rumah saja. Seringnya sambil beberes karena saya gak pernah pegang area dapur, hehe. Atau saya lanjut kerjakan tugas kuliah biar malamnya bisa leluasa ibadah dan istirahat.

Kebiasaan ini berubah ketika saya sudah mulai kerja, di provinsi tetangga pula. Menjalani kehidupan anak rantau yang ngekos, acara ngabuburit diisi dengan hunting takjil dan makan malam.


Saya ingat banget, rela pergi ke warung agak jauh demi menikmati nasi padang enak. Atau jalan-jalan sore keliling mall bareng teman kosan karena jarak kosan ke mall cuma berbatas jalan aja.

Pulang kampung dan bekerja di tempat yang dekat dengan rumah orangtua pun gak banyak merubah acara ngabuburit versi saya. Pulang kerja langsung beberes rumah dan sesekali buat takjil. Begitu terus sampai bertahun-tahun, haha. Jarang banget ngabuburit santai sambil jalan-jalan.

Setelah menikah, sore hari di bulan Ramadhan lebih sibuk lagi. Sedari gadis jarang banget dan hampir gak pernah pegang dapur, sekalinya menikah harus bisa ke dapur. Jadi, ngabuburit diisi dengan masak dan menyiapkan bukaan puasa. Apalagi saya pun masih bekerja dan pulang sore saat itu.

Rutinitas ini terus berlanjut hingga sekira tujuh tahun setelahnya. Tapi karena di rumah sendiri, kadang dibawa santai aja. Beli takjil dan sayur matang adalah jalan ninja agar bisa punya waktu lebih luang. Toh yang berbuka puasa hanya 2 orang.

Sampai akhirnya tahun ini Ramadhan menghampiri saat kami telah dikaruniai seorang anak. Lebih sibuk lagi lah pastinya. Ngabuburit sambil jalan santai? Dahlah belum bisa saya. Mandi sore pun harus menunggu suami pulang karena sekarang si bayi ini sedang aktif-aktifnya dan gak bisa ditinggal sendirian.

Yah, pada akhirnya memang kita harus siap berubah sih. Dari anak rumah, menikah, tinggal sendiri, punya amanah, dan seterusnya. Disyukuri aja deh. 

Ini cerita ngabuburit versi saya. Kalau kamu, gimana?

22 Maret 2024

Takjil Ramadhan Unik Dari Berbagai Daerah

Ramadhan tak lepas dari yang namanya takjil, hidangan pembuka untuk berbuka puasa. Biasanya takjil ini berupa minuman dan makanan kecil yang mudah dicerna setelah seharian perut kosong. Minumannya bisa berupa air putih, teh manis hangat, atau beraneka macam es dan minuman segar lainnya. Sementara makanan kecilnya tergantung selera dan ketersediaan. Bisa aneka kolak, bubur, kue basah, gorengan, atau makanan manis lainnya.

Takjil Unik di Indonesia
Takjil Unik di Indonesia

Eh tapi, ternyata ada lho takjil Ramadhan unik yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Apa sajakah itu? Lanjut bacanya ya!

1. Kolak Ayam Dari Desa Gumeno
Apa yang pertama kali terlintas saat mendengar kata kolak? Tentu rasa yang manis, legit, dengan isian lembut seperti pisang, ubi-ubian, atau labu ya. Rupanya ada satu jenis kolak yang isiannya tidak umum, hehe. Kolak Ayam.

Kolak Ayam atau Sanggring merupakan sajian berupa ayam yang dimasak dengan kuah santan berbumbu jinten, gula merah, dan daun bawang. Dimasak dan dimakan bersama setiap tanggal 22 Ramadhan di masjid Desa Gumeno, Gresik dan sudah menjadi tradisi dari jaman pemerintahan Sunan Dalem.

2. Kopi Rempah Dari Solo
Sebagian orang mungkin akan berfikir kembali jika harus meneguk kopi setelah seharian perut kosong. Tapi, di masjid Jami Assegaf, Solo, para jamaahnya akan disuguhi secangkir kopi rempah untuk berbuka puasa.

Tenang, kopi ini disajikan dengan dalam porsi kecil saja kok. Uniknya lagi, tidak hanya bubuk kopi dan gula saja yang jadi bahan dasarnya, tetapi juga ditambahkan rempah berupa jahe, gula kepala, gula pasir, dan kayu manis. Tidak lupa juga daun pandan dan serai untuk menambah aromanya.


3. Kicak Ketan Dari Yogyakarta
Kudapan satu ini aslinya berbahan dasar singkong, namun kini banyak kicak yang berbahan dasar beras ketan. Berpadu gurih dengan kelapa, manisnya gula pasir dan harumnya vanili membuat kue kicak banyak diminati oleh masyarakat sekitar. 

Sebagai informasi, kue kicak ini hanya dapat ditemui saat Ramadhan tiba. Makanya, penggemar kue kicak rela berburu untuk mendapatkan takjil unik yang satu ini.

4. Bubur Kampiun Dari Minangkabau
Mari ke pulau Sumatra untuk mencicipi sajian takjil Ramadhan unik lainnya, Bubur Kampiun yang berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Isinya melimpah ruah berupa bubur sumsum yang diberi topping kolak ubi, pisang, candil, bubur delima dan ketan hitam.

Selain padu padan yang unik, ada yang unik lagi dari nama bubur ini. Disebut bubur kampiun karena sajian ini berhasil memenangkan kompetisi memasak di tahun 1960an.

5. Kue Lepet Dari Jambi
Pecinta kue tradisional klasik pasti akan menyukai kue lepet yang satu ini. Terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan gula merah lalu dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Perpaduan rasa manis dan gurih serta lembutnya beras ketan membuat kue lepet cocok jadi takjil saat berbuka puasa.

6. Boh Rom Rom Dari Aceh
Masih menggunakan bahan dasar tepung ketan, ada kue boh rom rom dari Aceh. Takjil Ramadhan yang satu ini memang laris manis dan bisa ditemui hampir di setiap pasar takjil atau penjaja kue saat Ramadhan.

Adonan tepung ketan yang dibuat bulat-bulat kecil diisi dengan gula merah kemudian direbus hingga matang. Lalu dilumuri parutan kelapa sebelum disajikan. Sekilas, kue ini mirip sekali dengan kue klepon dari pulau Jawa. 


Itu dia, beberapa takjil unik yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. Tentu masih banyak ragam sajian khas Ramadhan yang belum disebutkan disini. Coba dong tulis takjil khas dari daerahmu di kolom komentar ya.

21 Maret 2024

Jajanan Khas Ramadhan

Ramadhan memang bulan penuh berkah. Gak hanya untuk umat Islam saja, tetapi juga untuk umat lainnya. Buktinya, ada fenomena yang kini sedang viral. Berburu takjil yang juga dilakukan oleh sebagian nonis. Bahkan, di beberapa postingan media sosial, mereka sudah mulai menyerbu pedagang takjil dari pukul 15.00. Sementara, yang berpuasa malah lebih seringnya baru cari takjil minimal pukul 17.00. Apa masih kebagian ya? Hehe.

Jajanan Khas Ramadhan
Jajanan Khas Ramadhan

Melihat pasar takjil yang hanya ada di bulan Ramadhan memang menyenangkan. Beraneka macam makanan ada disana. Mulai dari makanan ringan sampai yang berat. Padahal sebagiannya tetap dijual di hari-hari biasa, tapi memang ada jajanan khas Ramadhan yang biasanya hanya akan dijumpai saat Ramadhan tiba.

Berikut beberapa jajanan khas Ramadhan yang rasanya satu tingkat lebih enak saat disantap ketika berbuka puasa.

Aneka Kolak

Kolak memang identik dengan sajian berbuka puasa. Rasanya yang manis dengan bahan isian yang lembut memang cocok dimakan setelah seharian perut kosong. 

Kolak juga termasuk hidangan yang mudah dibuat. Isinya pun tinggal disesuaikan dengan selera atau bahan-bahan yang ada di rumah. 

Kolak original biasanya hanya diisi dengan buah pisang atau ubi-ubian. Tapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak ragam kolak yang dijajakan di pasaran. Misalnya kolak durian, kolang kaling, labu kuning, ubi madu, dan kolak bola sagu.

Aneka Minuman Es

Kalau minuman yang satu ini sepertinya susah ditolak ya. Pasalnya, rasa manis dan dinginnya es mampu menyegarkan tenggorokan yang seharian kering.

Tidak hanya di pasar takjil saja, aneka minuman es ini hampir bisa dijumpai di pinggir-pinggir jalan kala waktu berbuka hampir tiba. 

Bagi penikmat rasa es yang ringan segar, bisa mencoba es kuwut khas Bali. Saya juga paling suka ini sih. Es dengan serutan buah melon, taburan biji selasih, dan irisan lemon segar. Bayanginlah di siang hari, auto ngences hihi.

Kalau suka yang agak creamy, bisa coba es oyen dari Bandung. Berbagai campuran mulai dari buah hingga jelly, berpadu serasi dengan sirup, susu, dan es. Tidak ketinggalan es cincau hijau yang selalu jadi primadona. Selain segar, cincau hijau juga dipercaya dapat mengatasi panas dalam.

Aneka Kue Basah, Gorengan, dan Jajanan Khas Nusantara

Jujur sih, saya gak bisa menolak kalau berbuka dengan aneka gorengan walaupun sebenarnya tidak dianjurkan mengkonsumsinya setiap hari. Memang pesona gorengan ini selalu menggoda ya, apalagi variasinya makin hari makin banyak. Mulai dari bakwan sayur, tahu bunting, aneka resol, dan pastel.

Tapi, aneka kue basah juga tak kalah menarik. Kue serabi dengan kuah kinca misalnya. Lembut, manis, legit. Pas banget untuk berbuka puasa setelah 12 jam lebih perut tidak terisi apapun. Satu lagi adalah jajanan khas nusantara yang sudah bertebaran tidak hanya di kota aslinya saja. Sebutlah pempek, rujak tahu, atau lemang. Duh, sambil nulis ini kok jadi sambil mikir nanti sore mau jajan apa, haha.

Nah, kalau kalian mau pilih jajanan apa nih untuk berbuka nanti?

18 Maret 2024

Menu Sahur Praktis

Sahur! Sahur!

Semenjak punya bayi, aktivitas memasak saya jadi sat set banget. Padahal ya dari dulu juga sudah sat set dan menu simpel praktis, tapi sekarang lebih simpel lagi. Ya gimana ya, baru mau pegang sayuran, sudah diganduli sama si kecil. Apalagi sekarang dia lagi ada di masa mengeksplor semuanya. Di sisi lain, si kecil ini juga sudah bisa memilih dengan siapa dia mau ditemani.

Menu sahur praktis
Menu sahur praktis

Bisa terbayang kan kalau pagi suasananya bagaimana? Menyiapkan sarapan, bekal suami, sekaligus membersamai si kecil. Mungkin saya juga belum berpengalaman, jadi terkesan repot sangat. Lalu Ramadhan datang.

Sudah terbayang sih bakalan gimana suasana sahur dan berbuka puasa dengan si kecil yang selalu penasaran dengan apapun yang ada di depan matanya. Waktu sahur yang kami sudah berusaha pelan-pelan agar sendok dan piring gak berbunyi nyaring pun, si kecil tetap aja terbangun, haha. Baiklah, kami sertakan si kecil saat sahur.

Bicara tentang sahur, saya tim makan sahur dengan menu yang sama seperti berbuka puasa. Menurut saya lebih efisien, hemat waktu, hemat tenaga, dan bisa lebih santai bangun sahurnya. Alhamdulillah sih suami gak banyak protes. Malah seringnya gantian doi yang menyiapkan sahur, hihi.

Nah berlanjut ada si kecil ini, menu sahur kami sudah paling simpel kayaknya. Masih lebih sering suami yang menyiapkan sahur karena mungkin dia tahu saya masih ngantuk dan harus meng-ASI-hi si kecil kalau terbangun malam. 

Menu makan saat bulan Ramadhan gak jauh beda sih dengan menu sehari-hari. Lauknya tetap ayam, telur, ikan, tempe dan tahu. Paling sering olahan ayam yang gampang dan cepat, ayam kecap cabe ijo.

Nah, kalau kebetulan buka puasa pas diluar, otomatis belum masak untuk sahur dong. Saya paling sering masak telur aja.

Orak Arik Tauge Telur

Bahan : 
(Takarannya pakai kira-kira aja ya)
Tauge gendut
Telur
Daun bawang
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah (kalau mau lebih pedas, pakai cabe rawit)
Gula pasir
Garam
Saus tiram
Kecap manis

Cara membuat :
Iris bawang merah, bawang putih, cabe, dan daun bawang. Tumis hingga harum. Masukkan telur, orak arik, lalu masukkan tauge. Beri sedikit air, tambahhkan garam, gula, kecap manis sedikit, saus tiram. Koreksi rasa. Selesai.


Beneran deh ini menu simpel banget. Selain itu, masaknya juga gak pakai lama. Kalau mau lebih harum dan gurih, bisa ditambahkan udang kering atau ebi. 

Tauge juga bisa diganti dengan buncis atau sawi putih. Kedua sayuran ini juga cepat matang kok. Tinggal sesuaikan selera aja.

Kalau kalian punya menu sahur praktis apa nih?

16 Maret 2024

Yuk Jaga Kesehatan Di Bulan Ramadhan!

Halo!
Apa kabar puasanya? Masih lancar jaya ya! Semoga sampai akhir Ramadhan tetap kuat, tetap dimudahkan, dan tetap sehat. Karena ada lho, sebagian orang yang sudah beberapa hari puasa, malah mengeluh sakit. Gak parah sih, kebanyakan batuk, maagh kambuh, atau gula darah naik.

Menjaga Kesehatan di bulan Ramadhan
Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan

Padahal, sejatinya berpuasa itu seharusnya menyehatkan. Jangan-jangan, ada yang kurang tepat saat menjalankan satu ibadah ini. Entah itu dari pola makan atau aktivitas sehari-harinya. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh saat Ramadhan? Berikut sedikit tips dari saya.

Tetap Berolahraga

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti puasa berolahraga juga. Kegiatan ini tetap disarankan untuk dilakukan dengan catatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Banyak kok jenis olahraga yang cocok dilakukan saat berpuasa.

Streching atau peregangan misalnya. Ini jenis olahraga ringan dan mudah dilakukan dari rumah. Ya, gerak-gerakin tangan, kaki, kepala, dan badan biar otot-ototnya gak tegang. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih rileks dan meminimalisir stress.

Kalau mau sekalian ngabuburit, bisa jalan santai atau bersepeda di sore hari. Gak perlu jauh-jauh juga sih, keliling komplek atau keliling pasar takjil juga sudah cukup. Kalau dirasa sudah lelah, tinggal nunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa.


Jaga Pola Makan

Gak bisa dipungkiri sih, saat Ramadhan begini banyak sekali makanan dan minuman yang ditawarkan untuk berbuka puasa. Apalagi kalau lihat minuman yang segar-segar dengan es batu yang dingin. Serasa dapat minuman surga ya, hehe. 

Boleh sih berbuka dengan yang manis-manis, tapi tetap harus dibatasi ya. Apalagi setelah seharian perut kosong dan langsung diisi dengan minuman dan makanan yang tinggi kadar gulanya. Jangan sampai gula darah naik mendadak. Sebaiknya, berbukalah dengan air putih terlebih dahulu, makan 3 buah kurma, beberapa cemilan ringan, lalu berikan jeda untuk makan besar selanjutnya.

Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh saat sahur dan berbuka dengan makanan begizi seimbang. Makan dengan porsi cukup dan lengkap. Satu sajian berisi karbohidrat yang bisa didapat dari nasi putih, nasi merah, jagung, ubi-ubian, atau roti. Protein yang bisa didapat dari daging, telur, ikan, tempe dan tahu. Jangan lupa seratnya yang bisa didapat dari buah dan sayur.

Sebaiknya, hindari mengkonsumsi makanan berminyak dan mengandung banyak garam. Kedua jenis makanan ini dapat memicu rasa haus dan radang tenggorokan. Terakhir, cukupi kebutuhan air dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari.


Jaga Pola Tidur

Satu hal yang mungkin agak berat dilakukan sebagian orang saat menjalankan ibadah puasa adalah bangun sahur. Bagi yang tidak terbiasa bangun sebelum subuh, mungkin waktu sahur memerlukan tambahan usaha ya. Nah, agar bangun sahur terasa ringan, sebaiknya tidur malam lebih awal dan hindari begadang kalau hanya sekedar nongkrong atau mengobrol.

Di siang hari, sempatkan untuk beristirahat dan tidur sejenak jikalau memungkinkan. Tapi jangan juga terlalu banyak tidur karena akan membuat tubuh semakin lesu.

Isi Waktu Luang Dengan Perbanyak Ibadah

Dengan mengurangi jam makan dari pagi hingga sore hari, waktu kita seharusnya bisa lebih luang ya. Alangkah lebih baiknya jika waktu luang itu diisi dengan memperbanyak ibadah yang di bulan-bulan lain belum tentu bisa sesering di bulan Ramadhan ini.


Dengan memperbanyak ibadah, pikiran juga akan tersugesti dengan hal-hal yang positif dan tujuan akhirnya adalah membuat hati tenang sehingga bisa tetap menjalani hari dengan lebih rileks.

Kalau teman-teman, punya cara lain untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadhan? Bagi di kolom komentar dong. Sampai junpa di post selanjutnya ya!

13 Maret 2024

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan Untuk Ibu Menyusui

Assalamualaikum.
Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah, masih diberi umur untuk sampai di bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini.

Ramadhan kali ini jadi Ramadhan pertama kami bertiga setelah tujuh Ramadhan hanya berdua saja. Tahun lalu saat Ramadhan, saya masih hamil sekitar 7 bulan. Masih kuat puasa, dan si janin sehat-sehat aja. Tahun ini saya juga mencoba untuk puasa dengan melihat kondisi saya dan si kecil. 

Tips berpuasa ibu menyusui
Tips berpuasa ibu menyusui

Pas banget si kecil sudah mulai saya beri MPASI beberapa bulan lalu dan sekarang lagi aktif-aktifnya. Merayap, nungging, duduk gak bisa anteng, penasaran dengan segala benda di sekitar, dan lagi mulai rambatan. Pokoknya sudah gak bisa meleng dikit lah pas jagain dia. Ngos-ngosan iya, tapi tetap harus bersyukur karena punya anak yang aktif dan sehat.

Sementara, kondisi saya terbilang sehat dan kuat untuk puasa karena si kecil juga sudah mulai berkurang konsumsi ASInya. Jadi, saya putuskan untuk berpuasa. Merangkum dari beberapa artikel yang saya baca, juga pengalaman sehari puasa kemarin, saya kasih beberapa tips berpuasa di bulan Ramadhan untuk ibu menyusui.

Tapi sebelum itu, pastikan kondisi ibu dan bayi tetap sehat ya. Kalau ragu, bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Apalagi kalau si kecil masih berusia di bawah 6 bulan yang mana hanya ASI saja yang bisa dikonsumsinya. Berbeda dengan si kecil yang sudah berusia di atas 6 bulan dan sudah mendapat MPASI.

1. Tetap makan 3 kali dalam sehari

Walaupun berpuasa, ibu menyusui sebaiknya tetap makan 3 kali sehari, yaitu sahur, saat berbuka, dan sebelum tidur. Tujuannya untuk menjaga asupan nutrisi dan tenaga ibu saat menyusui. Kalaupun tidak bisa makan 3 kali sehari, coba makan cemilan yang sehat dan mengenyangkan.

Jujur sih, semenjak menyusui, porsi makan saya memang agak lebih banyak dari sebelum menyusui. Wajar kok, apalagi kalau badan jadi terlihat lebih berisi, gak apa-apa. Santai aja.

2. Konsumsi makanan padat nutrisi

Tidak hanya kuantitas makannya saja yang dijaga, tapi kualitasnya juga harus terpenuhi. Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, dan vitamin serta mineral. 

Nutrisi ini bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti sayuran, buah, makanan laut, daging merah, daging ayam, telur, susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.

3. Jangan lewatkan sahur

Poin yang satu ini penting banget lho. Ibu menyusui yang tetap ingin berpuasa, jangan sampai melewatkan sahur ya. Ibarat orang yang akan melakukan perjalanan, harus bawa bekal biar gak kelaparan, nah begitu juga dengan perjalanan puasa ibu yang menyusui. Cadangan tenaga dan bahan produksi ASI harus disuplai terlebih dahulu saat sahur ini.


4. Istirahat yang cukup

Meskipun punya anak kecil yang aktifnya ampun-ampunan dan pekerjaan rumah yang banyak, ibu menyusui yang tetap berpuasa harus cukup beristirahat. Hindari dulu pekerjaan yang menguras tenaga atau aktivitas diluar rumah yang tentunya bisa membuat lelah.

Kalau saya, tidur malam harus di bawah pukul 22.00. Bangun sahur juga gak terlalu awal untuk mencukupi jumlah jam tidur karena seringnya siang gak bakal bisa tidur. Bisa lho berbagi tugas dengan suami, misalnya pas sahur, gantian suami yang nyiapin. Atau pekerjaan rumah lainnya yang bisa dikerjakan oleh suami.

5. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Caranya dengan minum air putih tetap seperti biasanya. Ibu menyusui disarankan untuk mengkonsumsi 3 liter air dalam sehari, sudah termasuk cairan dari sayur dan lain-lain. Nah, saat puasa juga begitu. Minum air putih sebanyak 2-3 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 2-3 gelas sebelum tidur. 

Pengalaman saya selama punya bayi baru lahir sampai sekarang, saya selalu minum dari botol. Tujuannya biar bisa tertakar berapa banyak air putih yang sudah dikonsumsi, apakah sudah mencukupi atau masih kurang. Selain itu, saya juga jadi gak bolak balik ambil air minum karena botol selalu saya bawa. Percayalah, ini efektif dan efisien untuk ibu yang punya anak kecil super aktif.

6. Bila perlu, konsumsi ASI Booster dan suplemen tambahan

Nah, kalau memang diperlukan, bisa konsumsi ASI Booster dan suplemen kesehatan tambahan. Kemudian, susui si kecil seperti biasanya karena semakin sering disusui, maka produksi ASI makin bertambah. Untuk suplemen tambahan, bisa dikonsultasikan dulu dengan dokter ya.

Nah, itu dia beberapa tips untuk ibu menyusui agar puasanya lancar selama Ramadhan. Oh iya, kalau sekiranya saat berpuasa merasa pusing, bibir terlalu kering, badan lemas dan kelelahan, urin berwarna pekat dan berbau tajam, sebaiknya langsung berbuka saja karena kemungkinan ibu mengalami dehidrasi.

Perhatikan juga kondisi si kecil. Apabila si kecil tidak buang air kecil seperti biasanya, ada bagian cekung di kepala, rewel dan gelisah sepanjang hari, merasa tidak puas menyusu, sebaiknya ibu juga langsung berbuka karena mungkin si kecil juga dehidrasi.

Berpuasa atau memilih tidak berpuasa bagi ibu menyusui itu boleh-boleh saja kok. Keduanya sama-sama ibadah dan memang ada keringanan dari sisi syariat. Semoga kita semua selalu sehat ya.

05 Februari 2024

Promil Part 2; Diet Tepung

Ini lanjutan dari cerita promil saya. Boleh banget untuk baca bagian pertama dulu di postingan sebelumnya.

Bagian pertama : Long Journey; Promil Bagian Pertama

Setelah sebelumnya saya didiagnosa PCO, dokter B mulai membatasi apa-apa saja yang tidak boleh saya konsumsi, yaitu jamu atau obat herbal, vitamin E, dan kedelai. Terakhir, saya harus menjalani diet yang cukup sulit bagi saya. 

Promil Dokter

Diet tepung. Makanan apapun, gak boleh mengandung tepung dan turunannya. Sempet bingung sih karena ya setiap hari hampir semua makanan yang saya santap pasti mengandung tepung. Dari roti, mie, gorengan, dan saudaranya itu. Untungnya dokter ini gak melarang gula asalkan masih dalam batas wajar.

Jujur ya, sepulang dari dokter ini, saya mau nangis, haha. Perut lapar, tapi serasa gak bisa makan macam-macam. Mendadak malah pengen makan mi ayam, ketoprak, roti bakar, bakso malang, somay, dan semua makanan dengan unsur tepung. Padahal pesen nasi padang aja dah beres lah, wkwk.

Seingat saya, daftar makanan berbahan dasar tepung yang pertama kali saya singkirkan adalah roti. Secara, roti ini hampir gak pernah absen dari dalam kulkas atau lemari makanan. Berat sih, tapi ternyata ada yang lebih berat lagi, yaitu berbagai jenis mie. Dari mie instan sampai mi kering biasa atau mi telur dan bihun. Lebih berat lagi menyingkirkan gorengan. Hampa sungguh hampa, haha.

Alhasil beberapa bulan menjalani diet ini, saya terlihat kurusan. Mungkin karena saya belum pengalaman bagaimana memilih makanan untuk diet tepung ini. Padahal kalau dipikir banyak banget lho penggantinya. Ya nasi, sayur, buah, umbi-umbian, keripik.

Orang-orang di sekitar saya juga heran kalau melihat saya memilih makanan yang menurut mereka ‘sulit dan gak wajar’. Saya hanya bilang sedang diet, mengurangi makanan bertepung. Eh tapi malah banyak yang komentar ‘Sudah kurus kok masih diet aja, mau jadi sekurus apa lagi?’.

Jujurnya, dalam hati saya agak sedih sekaligus miris. Memangnya diet hanya untuk menguruskan badan sajakah? Bukankah arti diet itu mengatur pola makan ya? Ah tapi sudahlah, saya senyumin aja saat itu.

Sebulan pertama sungguh berat tapi bisa juga saya jalani walaupun ada hari cheating-nya. Memang yang berat itu mulainya, kalau sudah dijalani ya sebenarnya biasa aja sih. Ujian paling berat sih pas lebaran ya. Lha semua hidangan kue itu tepung! Dahlah menyerah saya beberapa minggu itu. Sudahlah berat menahan godaan makan, ditambah lagi dengan pertanyaan macam-macam.

Selain diet tepung, saya juga konsumsi beberapa obat yang diresepkan. Dari harga murah sampai yang membuat saya melongo karena termasuk mahal menurut saya. Tapi balik lagi, demi ikhtiar ini gak apa-apa deh dicoba.

Visanne Dienogest
Salah satu obat yang harganya membuat saya melongo

Oh iya, sejak saya didiagnosa PCO, saya langsung cari tahu juga apa itu, bagaimana bisa terjadi, bagaimana penanganannya dan seterusnya. Bukan tidak percaya dokter ya, tapi mencari tahu lebih banyak lagi. Hasilnya memang kurang lebih sama lah dengan apa yang dikatakan oleh dokter B itu. Dan memang penanganannya ya lebih pada menjaga pola makan, hidup sehat, pikiran sehat, gak boleh stres gitu lah.

Nah, saya agak lupa sih menjalani diet tepung ini berapa lama karena memang dasarnya saya moody banget. Kalau lagi semangat ya jalan lancar dietnya. Tapi kalau suasana hati lagi parah-parahnya, ya sudah menyerah dan hantam deh semua makanan.

Tapi saya ingat setelah beberapa bulan menjalani diet tepung ini, kunjungan ke dokter B kembali membuat saya sedikit berharap. Katanya, sudah mulai membaik gitu (dari hasil pemantauan ukuran sel telur). Kalau kamu punya kasus yang sama, ukuran sel telur saya pada waktu ini adalah 1,36cm dan 1,21cm, masih terbilang kecil sih dari ukuran yang normal (antara 1,8-2,2cm).

Kesalahan saya adalah saya merasa sudah baik-baik saja, maka saya mulai melonggarkan kembali pola makan. Tepung dan sejenisnya itu saya konsumsi kembali. Hasilnya, ya jelas, lebih parah.

Dokter B mengerutkan wajah ketika saya kembali. Firasat saya juga sudah tidak menentu. Benar saja, ia mengatakan bahwa bukannya semakin membaik, malah menjadi kista dengan ukuran yang lumayan besar, sekitar 4cm. Mendengar itu, saya merutuki diri sendiri. Rasanya tuh gemes banget sama diri sendiri. Pengen nangis, pengen marah, pengen menyerah aja deh.

Tapi, lagi-lagi, demi menjemput takdir menjadi seorang ibu, saya jalani lagi. Beberapa bulan saya kembali ke dokter dan hasilnya tetap sama. Belum ada perbaikan. Saya diresepkan obat lagi dan kali ini efeknya adalah periode datang bulan saya lebih panjang, sungguh panjang. Lebih buruknya lagi, promil ini mulai dari nol lagi.

Saya melakukan kunjungan ke dokter B beberapa kali lagi kemudian saya menyerah. Dalam artian, baiklah, untuk ke dokter ini sepertinya harus istirahat dulu. Lagipula, sudah setahun lebih dan saya merasa lelah. Baik fisik, mental, dan materi.

Saya memutuskan untuk berhenti sejenak.

Cerita bersambung di postingan berikutnya aja ya biar gak kepanjangan episode kali ini, hehe. See u!

Baca juga : Overthinking; Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya