04 April 2024

Tradisi Ramadan Yang Masih Ada

Sebagaimana ragamnya Indonesia, begitu pula ragamya tradisi yang menghiasinya. Termasuk juga Ramadhan. Ada banyak tradisi Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia, apalagi saat menjelang bulan yang penuh rahmat ini.

Tradisi ramadhan

Mulai dari Aceh dengan tradisi Meugang, yaitu acara santap daging bersama anggota keluarga, teman, rekan kerja atau warga desa menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini sudah berjalan dari zaman kerajaan Aceh Darussalam hingga sekarang. Kemudian ada tradisi Marpangir dari Sumatra Utara, yaitu mandi rempah secara tradisional. Rempah yang digunakan biasanya daun pandan, serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, akar wangi, dan bunga pinang. 

Pacu jalur
Pacu Jalur (Sumber : https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/)

Berlanjut ke Sumatra Barat, ada tradisi Malamang yang rutin dilaksanakan oleh masyarakatnya untuk menyambut bulan Ramadhan. Malamang dilakukan dengan cara membuat lemang, makanan tradisional yang berbahan dasar beras ketan. Dari Riau, ada tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Pacu Jalur, sebuah perlombaan dayung perahu panjang yang berawakkan hingga 60 orang. Pacu Jalur ini berlokasi di sungai Kuantan.

Menyebrangi selat Sunda, ada tradisi Nyorog dari Jakarta. Nyorog dilakukan dengan cara memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga atau tokoh setempat yang lebih tua. Selain berbagi makanan, tradisi ini juga lebih sebagai bentuk penghormatan dan wujud jalinan tali silaturahmi antar sesama.

Jawa Barat pun punya tradisi yang sepertinya sudah sangat familiar menjelang datangnya bulan Ramadhan. Munggahan. Sebuah tradisi dimana masyarakan akan berkumpul bersama keluarga untuk makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. Bahkan, pada zaman dahulu, masyarakat laki-lakinya akan mandi di sungai sebagai bentuk membersihkan diri.

Jawa Tengah punya tradisi Nyadran, yaitu ziarah kubur ke makam keluarga yang dilakukan beramai-ramai oleh warganya. Sebelum pergi ziarah, dilakukan kenduri atau membaca Alquran terlebih dahulu, berlanjut zikir, tahlil dan doa bersama.

Nyadran
Nyadran (Sumber : solopos)

Lanjut menyebrangi selat Bali. Ada tradisi Megibung dari Bali, yang dilakukan dengan mamasak dan makan bersama sambil duduk melingkar. Selain untuk menyambut bulan Ramadhan, tradisi ini juga dilakukan untuk menjalin kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan.

Di bagian timur Indonesia, ada tradisi Mattunu Solong dari Sulawesi Barat. Sebuah tradisi yang dilakukan dengan menyalakan penerang berupa buah kemiri tumbuk dan kapuk lalu dililitkan pada potongan bambu. Penerang ini ditempatkan di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk hingga dapur. Tujuannya agar diberi keberkahan dan kesehatan hingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

Baca juga : Takjil Unik Dari Berbagai Daerah

Nah, kalau di tempat tinggal saya sendiri yang notabene tidak hanya satu suku saja yang bernaung, ada beberapa tradisi juga yang hingga sekarang masih berjalan selama Ramadhan.

1. Punggahan
Meskipun disini bukan Jawa Barat, tapi tradisi punggahan untuk menyambut bulan Ramadhan masih terus dilakukan. Hanya saja, mungkin tidak spesifik dan sama persis dengan tradisi aslinya dari sana. Punggahan disini berupa acara doa bersama di masjid atau surau dengan membawa beberapa kotak nasi lengkap dengan lauk pauknya. Selesai doa, maka warga akan makan bersama atau membawa pulang nasi berkat itu ke rumah masing-masing.

2. Tadarus
Semasa covid-19, tadarus di masjid sempat terhenti sebagai upaya menghindari kerumunan dan penyebaran virus. Tahun ini, tadarus kembali digalakkan, khususnya selepas sholat tarawih di masjid dan surau-surau. Jadi, malam-malam Ramadhan makin berkesan dan syahdu karena terdengar lantunan ayat Alquran.

tadarus
Tadarus (Sumber : gemarisalah)

3. Kirim takjil dan kudapan
Nah, tradisi yang satu ini sepertinya tidak pernah lepas dari Ramadhan dimanapun daerahnya. Mengirimi takjil ke masjid atau surau untuk orang-orang yang mampir berbuka puasa. Kudapan yang masih ada biasanya juga dihidangkan untuk jamaah yang tadarus selepas tarawih.


Begitu beragamnya tradisi Ramadhan di berbagai daerah di Indonesia ya. Seyogyanya, menjadikan Indonesia semakin kaya dalam budaya, adat, dan kebiasaannya. Kalau di daerahmu, tradisi apa yang masih ada saat Ramadhan?

Tidak ada komentar: