25 Oktober 2020

Dekorasi Pernikahan Minimalis DIY, Bisa?

Dulu waktu masih jadi mahasiswa, ceritanya ada mata kuliah kewirausahaan. Dapat tugas dari dosen untuk buat semacam rancangan ide usaha. Nah, yang ada di kepala saya adalah buat usaha Event Organizer atau Wedding Organizer atau semacamnya lah. Dengan bangga dan PD-nya, saya kumpulkan tugas itu. Beberapa tugas dibacakan oleh sang dosen di depan kelas. Ternyata tugas saya salah satunya yang diambil.

Dekorasi akad nikah

Selesai membaca tugas saya, sang dosen bilang,
"Ini kamu kuliah jurusan Kimia MIPA lho, kok mau buat usahanya organizer? Dan bla bla bla..."

Saya ingat betul kalimatnya sampai sekarang. Dalam hati, saya hanya bertanya-tanya, memang kenapa dengan ide usaha saya waktu itu? Mungkin memang benar apa yang ada dalam pemikiran dosen saya, bahwa semestinya usaha itu yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Tapi, gimana ya? Kalau passionnya agak melenceng, gak salah kan?

Beberapa tahun kemudian, memang saya gak pernah dapat pekerjaan yang sesuai bidang saya, wkwk. Entah karena memang bukan passion, atau memang bukan rezekinya disitu. Tapi saya gak terlalu mempermasalahkan. Apapun pekerjaan dan kegiatan yang saya lakukan, selama itu baik, menurut saya it's ok.

Selama saya berkecimpung di dunia kerja, ternyata memang Allah itu malah makin mendekatkan saya pada bidang yang saya suka. Menulis artikel, desain apapun, merancang acara, dan sebangsanya itu. Jadilah saya makin memperdalam kemampuan saya itu. Sedikit-sedikit coba buat kreasi mahar, kreasi hantaran, dekorasi dan desain undangan apapun.

Singkat cerita, saya keluar dari pekerjaan saya dan mulai bikin usaha sendiri. Belum besar sih, paling masih skala tetangga dan saudara, tapi yang penting kan mulai dulu ya. Ada aja yang pesan undangan, kreasi mahar, hantaran dan printilan dekorasi. Alhamdulillah ya, hehe.

Baca juga : Mahar Handmade

Dan terakhir kemarin, saya didukung untuk buka usaha dekorasi. Jadi, kakak ipar saya itu mau nikah dan gak pakai pesta besar-besaran. Sederhana aja, karena memang kondisi juga lagi pandemi. Kesepakatan keluarga adalah buat dekorasi sendiri. Waaaahhh, kesempatan untuk belajar nih!

Saya dan kakak-kakak ipar mulai menyusun rancangan untuk buat dekorasi akad nikah. Kumpulin gambar referensi, kumpulin informasi harga bahan dekor dan mengira-ngira gimana buatnya. Banyak banget kan ya dekorasi minimalis dan tren sekarang ini yang buatnya gampang banget.

Serius ini nekat banget dan bismillah aja deh. Semoga calon manten suka, hehe. Kami mulai dengan memasang kain backdrop warna putih, kemudian merekatkan lingkaran bunga yang sudah dirangkai sebelumnya. Lalu pasang ornamen tambahan seperti lampu tumbler, daun-daun sulur, dan bunga-bunga di sekitar kursi. Setelah drama ini itu, bongkar pasang, dan bolak balik ke pasar karena bahan kurang, hasilnya puas!

Taraaaaa!!! Ini dia, dekor minimalis perdana saya dan kakak ipar! Yeaay!

Dekorasi Minimalis

Walaupun katanya gak mau dipajang selepas akad nikah, tapi tetap sediakan aja kursi-kursinya. Kalau memang gak mau dipajang ya, minimal untuk foto-foto, hehe. Tapi, ternyata selepas akad nikah, ya duduk juga kok disitu.

Untuk dekorasi akad nikah, gak banyak, hanya meja panjang aja dihias pita. Oh iya, karena memang kebanyakan orang suka foto-foto, jadi kami juga buat beberapa spot foto yang juga dihias minimalis.

Photobooth


Photobooth

Untuk kamar pengantin juga gak boleh ketinggalan. Karena kakak ipar saya berencana untuk pasang sprei dan bedcover warna magenta, jadi saya buatkan dekorasi dengan sentuhan warna yang senada. Kali ini buat bunganya dari kertas krep dan sedikit tambahan kertas jeruk untuk daunnya. Gampang dan cepet banget buatnya.

Dekorasi kamar pengantin

Untuk perdana buat begini, saya merasa cukup puas dan rasanya pengen coba buat dengan model yang lain lagi. Nah, kalau teman-teman mau dibuatin beginian juga, bisa langsung kontak saya ya (ujung-ujungnya buka lapak juga, hehe).

Oke, ada bonus foto hasil akhir pas hari-H. Tetap, narsis itu pasti ada, wkwk.

Dekorasi pernikahan

Bridesmaid

Bridesmaid


Azkia Gallery
Perum Griya Madhani, Gg. Jati No. 58
Jl. Swadhipa Bumisari Natar, Lampung Selatan
Hp. 085669681236
IG : @azkiagallery

18 Oktober 2020

Sosialisasi Urgensi Pilkada Lampung 2020

Pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah di setiap kabupaten/kota se-Indonesia akan segera digelar. Untuk menyambutnya, Relawan Demokrasi Basis Warganet KPU Bandar Lampung menyelenggarakan acara sosialisasi urgensi pemilihan wali kota dan wakil walikota Bandar Lampung tahun 2020.

Dari kiri ke kanan. Dedi Triadi, Hendri Sihaloho, dan Adian Saputra.

Acara yang digelar pada Sabtu, 17 Oktober 2020 kemarin mengusung tema Peran Blogger Menyukseskan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun 2020. Tak ayal, peserta yang hadir sebagian besar adalah para blogger yang bergiat di ranah penulisan media berbasis online. Dalam acara itu pula, hadir dua orang narasumber yang kompeten di masing-masing bidang. Dedi Triadi sebagai Ketua KPU Kota Bandar Lampung serta Hendri Sihaloho yang mewakili Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung.

Bertempat di Warung Nongkrong, Bandar Lampung, acara yang dimoderatori oleh Adian Saputra ini diisi dengan diskusi santai dan menarik. Dari apa pentingnya penyelenggaraan pilkada, bagaimana penyelenggaraan pilkada di era new normal, hingga apa peran serta blogger sebagai perantara sumber informasi pada masyarakat luas.

Para peserta, blogger dari berbagai kalangan.

Dalam penuturannya, Dedi Triadi menyebutkan pilkada tahun 2020 ini tetap dilaksanakan setidaknya karena beberapa alasan. Kosongnya kursi jabatan kepala daerah selepas masa jabatan berakhir akan menyebabkan kerancuan pengambilan kebijakan daerah. Selanjutnya, pilkada ini juga akan mendorong para calon kepala daerah untuk bergiat dalam upaya penanganan kasus covid-19.

Sementara itu, Hendri Sihaloho menyampaikan bahwa peran blogger sebagai perantara penyebaran informasi melalui media online haruslah jeli dalam melihat informasi. Jangan sampai para blogger menjadi perpanjangan tangan informasi hoax dan tak bertanggung jawab.

“Ada hal-hal yang sebaiknya ditaati oleh penulis informasi, seperti meminta izin menulis berita dan jangan menyebarluaskan informasi yang menyangkut privasi orang lain.” Lanjutnya.

Terkait dengan penyelenggaraan pilkada di era new normal ini, masyarakat tidak perlu khawatir datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Panitia penyelenggara telah mempersiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi cluster baru covid-19 dengan adanya pilkada ini.

Baca juga : 5 Tindakan Preventif Cegah Virus Corona

Hal utama yang dilakukan KPPS adalah mengadakan rapid test untuk panitia penyelenggara dan memastikan bahwa semua panitia terbebas dari paparan covid-19. Begitu pula dengan para pemilih. Sebelum memasuki TPS, akan ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas. Apabila didapati pemilih dengan suhu tubuh di atas 38oC, maka akan langsung diarahkan ke ruang tersendiri.

Para pemilih juga akan diberikan nomor urut yang disesuaikan dengan waktu kedatangan sehingga tidak terjadi penumpukan antrian atau perkumpulan orang dalam jumlah yang cukup banyak. Diharapkan pula, para pemilih datang ke TPS dengan memakai masker. Namun, apabila ada pemilih yang lupa tidak memakai masker, panitia tetap menyediakan masker untuk dibagikan.

Bagaimana, siap untuk memilih kepala daerah tanggal 9 Desember 2020 nanti?

Baca juga : Mencitrakan Presiden Di Mata SBY