21 April 2023

Review Buku 17 Cerita Anak Hebat

Halo!

Setelah kemarin saya sempat bahas kriteria apa saja yang sebaiknya ada untuk memilih buku bacaan anak, kali ini saya akan mengulas salah satu buku cerita anak yang didalamnya ada tulisan saya juga.

Cerita Anak Hebat
Cerita Anak Hebat

Berjudul 17 Cerita Anak Hebat, buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang ditujukan untuk anak-anak dengan rentang usia 8-12 tahun. Penulisnya dari berbagai kalangan, mulai dari guru, dosen, ibu rumah tangga, dan pekerja lepas namun tergabung dalam satu atap komunitas menulis Forum Lingkar Pena.

Saya kupas satu per satu ya!

Pertama dari segi tampilan fisik dulu. Buku ini dicetak dengan sampul art paper tebal dan isi kertas putih halus berukuran cukup lebar, sebesar kertas A4. Dengan ukuran begini, memang lebih memudahkan untuk membaca sih, lebih leluasa saja.

Sampulnya berwarna biru dengan gambar ilustrasi berupa hand-drawing buatan salah satu penulisnya juga. Tapi sayangnya ilustrasi ini tidak berwarna dan hampir terkesan seperti buku lama. Padahal akan lebih menarik lagi kalau ilustrasinya penuh warna dan lebih modern.

Dari segi layout bagian dalam, buku ini seperti buku kumpulan cerita pada umumnya. Tapi ada tambahan ilustrasi di setiap judulnya. Lagi-lagi, ilustrasinya tanpa warna dan hanya seperti sketsa saja. Bagi saya, cukup sih kalau hanya sekadar bertujuan agar lebih membangun visual dari cerita yang ditulis.

Cerita Anak Hebat
Cerita Anak Hebat

Lagipula, usia anak yang lebih besar dan sudah masuk jenjang sekolah dasar, tidak terlalu fokus juga pada gambar-gambar.

Baca juga : Kriteria Memilih Buku Anak Yang Wajib Bunda Tahu

Dari segi isi, buku ini memang pantas diberi judul Cerita Anak Hebat. Isinya seputar cerita keseharian yang sudah terbiasa dilakukan anak-anak pada umumnya dengan tambahan pesan moral tentunya. Misalnya pada cerita berjudul Janji Reno yang ditulis oleh saya sendiri.

Bercerita tentang seorang anak bernama Reno yang sering bermain Game di komputernya. Suatu ketika, ia bermain game hingga larut malam padahal ibunya sudah mengingatkan agar beristirahat karena besok akan berangkat sekolah. Namun tidak ia hiraukan. Akhirnya, ia mengalami beberapa kesulitan keesokan harinya sampai ia malu pada teman-temannya. Mulai saat itu, Reno berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

Ada pula cerita yang mengusung kearifan lokal dengan memperkenalkan makanan khas daerah Lampung. Juga cerita tentang saling berbagi dan tolong-menolong.

Secara umum, buku ini memang bisa jadi salah satu sarana untuk menanamkan karakter yang baik pada anak. Karena biasanya, anak-anak memang lebih mudah menangkap kebiasaan yang baik lewat cerita daripada perintah langsung.

Baca juga : Rekomendasi Buku Anak Penuh Pesan Moral

Nah, kalau kalian, buku apa nih yang biasanya dibacakan untuk anak sebagai sarana menanamkan kebaikan? Tulis di kolom komentar ya!

20 April 2023

Buku Untuk Hadiah Pernikahan

Momen menikah merupakan momen bahagia yang tidak hanya dirasakan oleh kedua mempelai saja. Keluarga maupun sahabat juga tidak sedikit yang turut merasa sukacitanya. Untuk melengkapi kebahagiaan itu, seringkali kita memberikan hadiah spesial kepada pasangan pengantin.

Hadiah biasanya berupa uang tunai atau barang-barang yang sekiranya dibutuhkan sang pengantin dalam menjalani rumah tangga mereka di kemudian hari. Misalnya perabotan rumah, perlengkapan atau bahkan barang-barang yang paling disukai sang pengantin. Termasuk buku.

Nah, kalau kalian mau memberikan hadiah buku, kali ini saya akan rekomendasikan buku apa yang cocok sebagai hadiah pernikahan.

1. Panduan Keluarga Sakinah

Seperti judulnya, buku ini bisa dijadikan sebagai panduan untuk membentuk keluarga sakinah menurut Islam. Buku yang ditulis oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas ini mengupas secara detail perihal pernikahan.

Panduan Keluarga Sakinah
Panduan Keluarga Sakinah

Bahasannya pun mudah diikuti karena ditulis per bab. Mulai dari apa itu pernikahan, jenis-jenis pernikahan, tujuan dan manfaat menikah, tata cara pernikahan dalam Islam, hak dan kewajiban suami istri, hingga nasihat untuk suami dan istri.

Dari segi kemasan juga buku ini tergolong mewah karena hard cover dan cantik. Cocok memang sebagai hadiah pernikahan, walaupun sebenarnya lebih cocok dibaca sebelum menikah biar lebih paham sebelum menjalani pernikahan.

2. Drama Mama Papa Muda

Tidak sedikit pasangan yang baru menikah, langsung diberi amanah seorang bayi. Terkadang, hal ini memicu drama tersendiri, apalagi jika yang menikah itu usianya masih terbilang muda. Meski menyenangkan, tapi adakalanya kehadiran sosok mungil yang baru ini bisa membuat kehidupan jauh berbeda.

Drama Mama Papa Muda
Drama Mama Papa Muda

Seperti yang diceritakan dalam buku Drama Mama Papa Muda ini. Buku yang awalnya ditulis dari blog pribadi milik Pungky Prayitno dan Topan Prayitno ini menceritakan keseharian mereka saat berproses menjadi pasangan pengantin muda yang langsung memiliki anak, hingga cara pengasuhannya.

Baca juga : Resensi Buku Drama Mama Papa Muda

Dibalik kebahagiaan memiliki anak, rupanya ada hal-hal yang mengkhawatirkan bagi si istri selepas melahirkan. Postpartum Depression (PPD) atau Baby Blues. Nah, dalam buku ini dijelaskan juga apa itu PPD dan bagaimana cara menghadapinya.

Buku ini cocok untuk hadiah pernikahan, dengan harapan suami istri bisa memahami bagaimana kehidupan rumah tangga itu setelah menikah. Ya bukan hanya lihat senang-senangnya saja, tapi juga drama-drama kecil yang mengiringinya.

3. Indahnya Jika Dipanggil Bunda

Buku selanjutnya yang saya rekomendasikan sebagai hadiah pernikahan adalah Indahnya Jika Dipanggil Bunda. Kalau buku sebelumnya menceritakan tentang suka duka menjalani pernikahan yang langsung diberi momongan, buku ini kebalikannya.

Indahnya Jika Dipanggil Bunda
Indahnya Jika Dipanggil Bunda

Indahnya Jika Dipanggil Bunda merupakan buku kumpulan kisah para pejuang garis dua. Salah satu tujuan menikah memang agar ada keturunan, tapi bukan berarti setelah menikah harus langsung bisa punya keturunan. Takdir Tuhanlah yang menentukan akan punya keturunan atau tidak, cepat atau harus berjuang dulu.

Dalam buku ini banyak kisah perjuangan para perempuan yang ingin memiliki anak setelah menikah. Ada yang berkali-kali hamil namun terus keguguran, ada juga yang sudah berusaha ke banyak dokter namun belum juga membuahkan hasil, atau ada pula yang mengalami beberapa sindrom ketidaksuburan.

Baca juga : Bagaimana Rasanya Jadi Ibu?

Menurut saya, buku ini juga cocok sebagai hadiah pernikahan. Kalau segera mendapat keturunan, maka akan lebih bersyukur karena banyak perempuan diluar sana yang harus berjuang dulu untuk mendapatkannya. Tapi kalau memang belum diberi keturunan, maka bisa lebih legowo karena tidak merasa sendirian.

Oke, menurut kamu buku apa lagi nih yang bisa dijadikan hadiah pernikahan?

19 April 2023

Buku Ringan Penuh Humor Untuk Hilangkan Penatmu

Siapa disini yang belakangan ini melahap buku dengan isi yang berat hingga menjadikan pikiran penat? Hm, coba deh beralih dulu ke buku yang ringan dan penuh humor. Bisa komik, majalah, atau buku ringan yang menceritakan kisah sehari-hari.

Kali ini, saya punya beberapa buku ringan yang siapa tahu bisa membuat hari-harimu sedikit agak santai. Yuk disimak sampai habis ya!

1. Anak Kos Dodol

Ini serial legendaris sih menurut saya. Pertama kali terbit sekitar tahun 2009. Buku yang ditulis oleh Dewi Rieka ini berkisah tentang kesehariannya selama menjadi mahasiswa dan ngekos di Jogjakarta.

Anak Kos Dodol
Anak Kos Dodol

Di halaman awal buku ini ada ilustrasi wajah para tokoh yang akan diceritakan kisahnya, jadi kita bisa sedikit membayangkan bagaimana mimik wajah mereka di setiap peristiwa. Kisah-kisahnya diceritakan per judul dengan peristiwa dan keseruan yang berbeda-beda.

Buku ini asli ringan dan kocak. Walaupun selama jadi mahasiswa saya belum pernah ngekos, tapi saya bisa membayangkan bagaimana serunya anak kosan yang kesemuanya perempuan itu. Ada yang tipe judes, kalem, datar-datar saja, dan tipe orang yang bisa membuat ramai suasana.

Anak Kos Dodol cocok banget dibaca oleh mahasiswa atau alumni yang kangen masa-masa ngekos. Ceritanya beneran bisa membuat otak bernostalgia dan senyum-senyum sendiri.

2. Jakarta Underkompor

Tidak jauh beda dengan Anak Kos Dodol, buku Jakarta Under Kompor juga berkisah tentang keseharian seorang laki-laki yang jadi perantauan di Jakarta. Ditulis oleh Arham Kendari, buku ini berhasil membuat saya tertawa ketika membacanya.

Jakarta Under Kompor
Jakarta Under Kompor

Buku ini merupakan kumpulan dari cerita yang pernah ditulis Arham di blognya. Cerita di buku ini sebenarnya juga biasa dialami oleh orang perantauan, tapi ketika ditulis dengan bahasa yang ringan dan konyol, bisa berubah menjadi cerita yang menghibur.

Kalau dari segi sampul buku sih, jujurnya saya kurang suka aja lihatnya. Tapi isinya menghibur dan saya rekomendasi untuk kalian yang sedang mencari bacaan ringan untuk mengusir penat.

3. Jungkir Balik Dunia Bankir

Sama seperti buku Jakarta Under Kompor, buku Jungkir Balik Dunia Bankir juga awalnya ditulis dari blog pribadi milik Haryadi Yansyah. Ceritanya juga berupa kisah kesehariannya saat bekerja sebagai pegawai salah satu bank di Indonesia.

Jungkir Balik Dunia Bankir
Jungkir Balik Dunia Bankir

Haryadi Yansyah berhasil merebut perhatian saya di halaman awal dengan cara berceritanya di lucu. Bahasa yang dipakai juga bahasa keseharian, jadi terasa lebih dekat dan bisa membayangkan ada di posisinya.

Meskipun buku ini termasuk buku ringan, tapi tetap saja ada pesan-pesan yang bisa diambil setelah membacanya. Oh iya, ulasan lengkapnya sudah pernah saya posting juga kok.

Baca juga : Santai Bareng Buku Jungkir Balik Dunia Bankir

Nah, itu dia beberapa buku ringan penuh humor yang bisa kalian baca untuk sedikit menghilangkan penat. Ada yang punya judul lain? Tulis di kolom komentar ya!

17 April 2023

5 Novel Dengan Kearifan Lokal Yang Kental

Selain menyukai novel asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, saya juga termasuk orang yang menyukai novel dalam negeri sendiri. Apalagi kalau mengusung kearifan lokal atau dengan latar tempat dan budaya daerah. Bagi saya, itu seolah bisa membawa saya mengenal budaya lain di luar daerah saya.

Novel Kearifan Lokal

Nah, kali ini saya mau coba bahas 5 novel dengan kearfian lokal yang kental. Kearifan lokal disini bisa berarti budaya, bahasa, latar tempat, atau kebiasaannya. Oh iya, beberapa novel yang akan saya sebutkan ini sudah saya posting ulasannya juga di blog ini. Apa saja itu?

1. Aroma Karsa

Novel pertama yang bagi saya kental akan kearifan lokal adalah Aroma Karsa. Novel yang ditulis oleh Dee Lestari ini mengambil setting tempat di TPA Bantar Gebang dimana tempat itu merupakan tempat pembuangan akhir sampah-sampah yang terkenal akan aroma tidak sedapnya. Saya bisa membayangkan bagaimana suasana disana hanya dengan membaca kalimat per kalimatnya.

Aroma Karsa
Aroma Karsa oleh Dee Lestari

Selain itu, ada budaya daerah juga yang kental dalam novel ini. Cerita tentang manuskrip kuno dari keraton dan kerajaan di Jawa. Nama-nama tokoh dalam novel ini juga khas Jawa sekali, seperti Jati Wesi, Raras Prayagung, Tanaya Sukma, dan lainnya. Kadang saya berfikir, apakah cerita ini benar-benar nyata atau hanya khayalan Dee Lestari saja, hehe.

Baca juga : Terbius Aroma Karsa ke Dunia Lain

2. Laskar Pelangi

Novel kedua dengan kearifan lokal yang kental adalah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Kalau yang ini sih sepertinya tidak ada orang yang tidak kenal ya. Novel yang sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa ini juga sudah difilmkan dengan judul yang sama.

Laskar Pelangi
Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata

Tentu saja saya bilang novel ini punya kearifan lokal yang kental, dari segi setting tempat, kebiasaan, bahkan bahasa yang dipakai pun punya ciri khas. Berlatar tempat di Belitong, cerita ini diawali dengan penggambaran sebuah sekolah dasar yang cukup menyedihkan dengan hanya beberapa orang guru dan murid. Salah satunya adalah si Ikal, tokoh utama dalam novel ini.

Penggambaran karakter tokoh yang kuat dengan disertai tempat yang detail membuat saya bisa membayangkan peristiwa-peristiwa yang dialami si tokoh dan teman-temannya. Bahkan ada satu bagian cerita dimana kemeja sang ayah Ikal disetrika dengan daun pandan agar rapi dan wangi, itu membuat saya seolah bisa mencium aroma pandan ketika membacanya.

3. Persiden

Ditulis oleh Wisran Hadi, novel ini berhasil masuk dalam Novel Unggulan DKJ tahun 2010 lalu. Gak salah sih, karena baik cerita dan cara berceritanya memang unik.

Novel Persiden
Persiden oleh Wisran Hadi

Bercerita tentang seorang perempuan muda bernama Melati yang telah melanggar adat di Sumatra Barat. Ia hamil di luar nikah padahal ia adalah salah satu generasi penerus kakak beradik dalam satu keluarga besar. Masalah adat saling berbenturan dengan kondisi jaman yang kian modern.

Beberapa kearifan lokal yang kental dalam novel ini adalah penggambaran jalan dan bangunan-bangunan di salah satu sudut Sumatra Barat. Juga hubungan kekerabatan antar anggota keluarga, hingga bagaimana adat setempat harus terus hidup meski jaman sudah berubah lebih modern.

4. Sabil; Prahara Di Bumi Rencong

Dari judulnya saja, sudah terbayang ya setting tempat dalam novel ini. Yup! Novel ini berlatar tempat di Aceh namun dengan setting waktu pada jaman penjajahan Belanda dahulu kala. Novel yang ditulis oleh Sayf Muhammad Isa ini mengisahkan tentang perjuangan rakyat Aceh ketika Inggris dan Belanda ingin menguasai daerah Aceh dengan semena-mena.

Novel Sabil
Novel Sabil

Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teuku Nanta, ayah Cut Nyak Dien ini diceritakan secara detail dan membuat saya sebagai pembacanya sering deg-degan. Penggambaran perang juga detail sampai saya sempat berhenti membacanya karena tak mau dengar penderitaan si tokoh yang dianiaya penjajah.

Jujurnya, sampai sekarang pun saya belum menuntaskan halaman terakhir novel ini, hehe.

5. Jejak Dedari

Novel terakhir yang saya bahas disini dengan kearifan lokal yang kental adalah Jejak Dedari. Novel yang ditulis oleh Erwin Ernada ini berkisah tentang perjuangan seorang perempuan remaja bernama Rare yang terlahir dalam keadaan buta dan tuli serta dianggap membawa kutukan. Ibunya harus berkorban apa saja demi meruwat Rare untuk menghilangkan kutukan itu.

Jejak Dedari
Jejak Dedari

Penggambaran budaya yang kental dan detail membuat saya jadi punya wawasan baru tentang Bali. Tidak hanya keindahan alamnya saja, tapi ternyata ada tarian sakral yang dianggap memiliki kekuatan magis yang baru saya tahu. Tarian Dedari yang hanya bisa dilakukan oleh anak perempuan yang masih dianggap suci.

Baca juga : Menyingkap Sisi Lain Bali Dari Novel Jejak Dedari

Nah itu dia, 5 novel dengan kearifan lokal yang kental versi saya. Menurut kalian, novel apalagi nih yang punya kearifan lokal yang kental? Yuk, tulis di kolom komentar ya!

15 April 2023

Majalah Yang Menginspirasi Jadi Penulis

Kalau ada yang tanya bagaimana menjadi seorang penulis, pasti sebagian besar penulis akan menjawabnya dengan mudah. Caranya gampang saja, menulis, menulis, dan menulis. Ada tambahan? Ada, membaca!

Majalah yang Menginspirasi

Iya, begitu saja. Cari inspirasi itu gampang. Lihat sekeliling, dengar cerita orang-orang, membaca banyak buku, atau hanya dari sebuah celotehan. Nah, tinggal bagaimana merangkai katanya dan menggabungkan imaji untuk bisa jadi sebuah karya tulis.

Bicara soal membaca, ada banyak buku yang sebenarnya berjasa dalam menginspirasi saya menjadi seorang penulis. Bukan berarti saya sudah jadi penulis handal sih, hehe. Masih terus belajar, tapi setidaknya sebagian teman mengenal saya sebagai seorang penulis.

1. Majalah Annida

Ini salah satu majalah legendaris sewaktu saya masih remaja, masih sekolah. Salah satu majalah dengan nuansa Islam yang kental dan berisi banyak sekali cerita pendek, puisi, cerita bersambung dan lain-lain.

Majalah Annida
Majalah Annida

Saya kurang tahu persis siapa awal pendiri dan pimpinan redaksinya, tapi yang saya ingat hanya ada nama Helvy Tiana Rosa. Mungkin mbak Helvy salah satu orang yang pernah jadi pemimpin redaksinya.

Dari majalah ini, saya paling suka membaca cerpennya. Sekali duduk akan selesai. Berbeda dengan cerita bersambung yang harus diikuti dari awal hingga akhir, dan kalau gak berlangganan ya malah bikin penasaran pembacanya. Lagi-lagi, saya memang tidak pernah berlangganan, hanya numpang baca punya teman atau pinjam di perpustakaan atau taman baca.

Cerita-cerita yang ada di majalan Annida ini adalah cerita dengan nuansa Islam yang kental, penuh dengan pesan moral, tapi disampaikan dengan bahasa yang bagi saya remaja sekali. Cocok untuk anak-anak sekolah atau yang sedang kuliah. Sepertinya memang segmen majalah ini diperuntukkan untuk remaja pada masa itu.

Tapi seiring berjalannya waktu, majalah ini tidak lagi terbit dalam versi cetaknya dan beralih ke versi online. Sejak berganti versi online ini, saya jarang sekali mengakses websitenya. Bahkan sekarang sepertinya versi online pun tidak tersedia lagi.

2. Majalah Horison

Berbeda dengan majalah Annida, majalah Horison bagi saya lebih nyastra dan dewasa. Wajar lah, karena memang majalah ini punya tagline Majalah Sastra. Ini majalah yang sering saya pinjam di perpustakaan sekolah juga.

Majalah Horison
Majalah Horison

Majalah Horison lebih banyak berisi esai, feature, cerpen, dan puisi dari penulis-penulis yang memang sudah sering terjun ke dunia kepenulisan. Saya sering baca biografi di bawah tulisan-tulisan mereka. Kebanyakan sudah punya banyak karya dan diterbitkan di media cetak, bahkan sudah punya buku sendiri.

Ada juga segmen Kakilangit yang berisi tulisan dari anak-anak sekolah, SMP atau SMA. Tentu saja bahasanya berbeda dari penulis-penulis yang ada di segmen lainnya. Dari sana saya belajar, bahwa untuk bisa mahir seperti penulis besar, perlu banyak membaca karya orang lain dulu dan terus menulis saja.

Kalau dari majalah Annida, saya belajar menjadi penulis cerpen, dari majalah Horison saya belajar menulis puisi. Bagi saya, puisi-puisi yang ada di majalah ini punya diksi yang indah. Kadang, saya bahkan mencari arti dari sebuah kata yang bagi saya terlalu asing padahal itu dari bahasa Indonesia sendiri.

Seperi majalah Annida, majalah Horison pun pada akhirnya beralih dari versi cetak ke versi online pada tahun 2016 lalu. Beruntungnya, beberapa puisi saya pernah dimuat di Horison Online waktu itu.

Baca juga : Majalah Legendaris Masa Sekolah

3. Buku Kumcer Ketika Nyamuk Bicara

Ini salah satu buku yang memotivasi saya untuk terus membuat tulisan dan berharap bisa diterbitkan jadi sebuah buku juga. Sesuai namanya, buku ini berisi kumpulan cerpen karya para penulis yang tergabung di Forum Lingkar Pena (FLP) Sumbagsel pada tahun 2000-an.

Ketika Nyamuk Bicara
Ketika Nyamuk Bicara

Salah seorang di dalamnya, Ika Nurliana, sempat jadi acuan saya untuk jadi penulis, hehe. Bagi saya, mbak Ika yang waktu itu masih kuliah saja bisa menerbitkan buku antologi bersama teman-teman penulisnya, maka saya pun termotivasi untuk bisa seperti itu.

Berhasil? Ya, bisa dibilang begitu karena salah satu tulisan saya juga pernah masuk buku antologi bersama penulis-penulis se-Indonesia. Ini salah satu pencapaian terbesar saya waktu itu.

Nah, kalau kamu, buku apa yang paling menginspirasi jadi dirimu sekarang?

13 April 2023

Kriteria Memilih Buku Anak Yang Wajib Bunda Tahu

Halo!

Siapa nih para bunda yang sudah mulai mengenalkan buku bacaan pada anak-anak? Kriteria apa sih yang wajib untuk memilih buku bacaan anak? Simak yuk sampai habis!

Kriteria Memilih Buku Anak

1. Cerita Singkat

Kemampuan anak dalam mencerna suatu cerita yang dibacakan memang berbeda di masing-masing anak, tetapi pada umumnya, anak dapat lebih memahami cerita yang singkat dan jelas. Maka, kriteria buku bacaan anak paling mendasar adalah ceritanya singkat dan jelas.

Setiap halamannya cukup diisi dengan beberapa kalimat saja, selebihnya bisa diisi dengan gambar ilustrasi untuk lebih meningkatkan ketertarikan anak pada buku. Cerita yang bertele-tele dengan banyak tulisan akan lebih mudah membuat anak bosan dan tidak sabar.

2. Ilustrasi Menarik

Anak-anak akan lebih tertarik pada buku bacaan yang dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. Apalagi kalau ilustrasinya berwarna warni cerah. Bagi anak dengan kemampuan yang lebih menonjol di sisi visualnya, maka cerita yang dibacakan akan lebih kuat menempel di ingatannya dengan ilustrasi tersebut.

Saya termasuk orang yang mudah mengingat dengan visual, maka gak heran kalau saya masih ingat cerita tentang Ibu Kodok dan Anaknya yang pernah dibacakan oleh ibu sewaktu saya masih kecil. Ilustrasinya berupa gambar ibu kodok yang terus meniup-niup udara hingga perutnya besar dan meledak karena anaknya ingin ibunya besar seperti si sapi. Jujur, cerita ini menyedihkan sih, tapi sampai sekarang kok ya saya masih ingat betul, hehe.

3. Bahasa Mudah Dipahami

Bahasa untuk anak-anak tentu akan berbeda dengan bahasa yang ditujukan untuk orang dewasa. Maka, sebelum memutuskan untuk membeli buku bacaan anak, sebaiknya Bunda baca terlebih dahulu beberapa halaman awal buku. Bunda bisa memilih buku bacaan yang bahasanya mudah dipahami.

Sering juga kan kita sebagai pembacanya agak bingung menjelaskan apa yang dimaksud di dalam tulisan dalam buku yang dibaca? Dengan bahasa yang sederhana, anak akan lebih mudah memahami isi cerita yang disampaikan.

4. Mengandung Pesan Moral

Nah, ini sih agak suatu keharusan ya buat saya. Pumpung si anak sedang mendengarkan dengan santai dan dalam keadaan bahagia, apa salahnya menyisipkan pesan moral dari cerita yang baru dibacakan? Tentunya akan lebih efektif menyampaikan suatu pesan lewat cerita daripada langsung memerintah kan?

Kita bisa aplikasikan kembali adegan yang diambil dari buku cerita itu. Misalnya, dalam buku yang pernah saya bahas, Petualangan Orange, dimana pesan moralnya adalah membuang sampah pada tempatnya. Pasti anak akan lebih ingat karena di buku itu ada ilustrasi kantong plastik sampah dengan warna orange yang cerah.

Baca juga : 5 Rekomendasi Buku Anak Penuh Pesan Moral

5. Bahan Tebal

Kalau yang ini, memang tergantung harga buku dan berapa usia anak ya. Untuk anak-anak yang belum bisa membaca tetapi lebih banyak ingin tahu dengan gambar-gambar, lebih baik mengenalkan buku dengan bahan tebal. Hard book atau busy book dari bahan kain flanel cukup efektif agak buku tidak mudah rusak.

Kalau anak sudah lebih besar, bisa memilih buku dengan bahan art carton yang lebih tipis dari hard book tetapi lebih tebal dari kertas HVS pada umumnya. Juga, jangan lupa untuk mengajarinya cara merawat buku dan tidak merobeknya.

Memang sih, mengajarkan kebiasaan membaca pada anak tidak mudah ya. Tetapi kalau terus dicoba, siapa tahu si kecil akan tumbuh menjadi anak yang gemar membaca dan lebih mudah memahami literasi di masa mendatang.

Nah, menurut Bunda, apalagi nih kriteria apa lagi nih ketika akan memilihkan buku bacaan untuk anak? Tulis di kolom komentar ya!

12 April 2023

4 Novel Terjemahan Paling Berkesan

Kalau ditanya lebih suka mana antara novel Indonesia dengan novel terjemah dari luar negeri, jujur saya gak bisa pilih sih. Menurut saya, kedua jenis novel begini tentu ada kelebihan dan kekurangannya.

Novel Terjemah Paling Berkesan

Dari novel asli Indonesia, biasanya saya menyukai gaya bahasanya yang mudah dipahami, paling suka kalau sudah ada sentuhan kearifan lokal daerah. Saya bisa tahu sedikit banyak adat daerah lain. Sementara, dari novel terjemahan tentu saja latarnya berbeda. Kebiasaan si tokoh pun berbeda karena sudah lintas negara. Jadi saya pun bisa sedikit banyak belajar itu.

Nah, dari sekian banyak novel terjemahan yang pernah saya baca, ada 4 novel yang berkesan bagi saya. Apa saja itu?

1. Girl With A Pearl Earring oleh Tracy Chevalier

Ini novel sudah lama sekali, dan saya pun sudah tamat membacanya bertahun-tahun lalu. Tapi sampai sekarang, saya masih terkesan dengan beberapa poin didalamnya. Novel yang diangkat dari sebuah lukisan dari Belanda ini bercerita tentang seorang gadis muda bernama Griet yang terpaksa bekerja karena sang ayah meninggal dalam kecelakaan.

Girl With A Pearl Earring
Girl With A Pearl Earring

Griet yang masih berusia 16 tahun itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah seorang pelukis bernama Vermeer. Awalnya, ia ditugaskan untuk membersihkan studi lukis sang majikan, namun seiring berjalannya waktu, Vermeer melihat sisi lain dari Griet.

Gadis ini berbakat dalam seni, karena itu, ia sering diminta untuk membantu mencampurkan warna cat lukis dan pekerjaan lain yang sebelumnya hanya dikerjakan oleh sang pelukis sendiri. Konflik muncul ketika Griet diminta untuk menjadi model dengan memakai anting-anting mutiara milik sang istri majikan tanpa sepengetahuannya.

Alur cerita dalam novel ini mengalir cepat dan tak membuat bosan. Saya juga menyukai bagaimana penulis menggambarkan apa yang dilakukan Griet dan tokoh lainnya secara detail. Seolah saya bisa berimajinasi dan melihat langsung peristiwa yang terjadi dalam novel ini.

2. The Kite Runner oleh Khaled Hosseini

Ini juga novel yang sudah lama sekali. Pernah populer dan menjadi best seller nomor 1 versi Ney York Times dan terjual hingga lebih dari 8 juta kopi di seluruh dunia.

Novel ini berlatar cerita di Afganistan dimana perbedaan strata sosial dari tokoh-tokohnya sangat kentara. Amir, seorang anak dari keluarga Pashtun sunni yang kaya raya hidup berdampingan dengan Hassan, anak pelayan dari keluarga Hazara syiah yang tergolong miskin.

The Kite Runner
The Kite Runner

Amir dan Hassan tumbuh bersama seperti saudara, memiliki ibu susu yang sama, bermain di tempat yang sama, dan hidup di lingkungan yang sama, hanya berbeda tempat dan rumah. Amir sangat menyukai dan mahir dalam bermain layang-layang, sementara Hassan adalah pengejar layang-layang yang bisa diandalkan.

Ketika ada perlombaan layang-layang, Amir berhasil memutuskan layangan lawan dan menjadi pemenang. Hassan dengan semangat mengejar layangan putus itu untuk Amir. Tak disangka, saat mengejar layangan itu, Hassan bertemu dengan Assef yang merupakan berandalan nakal. Hassan dianiaya secara fisik dan seksual oleh Assef dan teman-temannya.

Amir, yang mengetahuinya dari tempat yang agak jauh tidak berani untuk melawan atau bahkan sekadar membela Hassan. Ia lebih memilih melarikan diri. Tanpa disangka, dari sinilah awalnya Amir mulai mendiamkan Hassan, bahkan memfitnahnya sehingga Hassan dan ayahnya berhenti jadi pelayan keluarganya dan pergi dari rumah itu.

Konflik batin sesungguhnya dialami oleh Amir sepanjang hidupnya, bahkan setelah ia dewasa dan memiliki keluarga sendiri. Hingga pada suatu ketika, ia diberitahu rahasia besar oleh ayahnya dan memaksanya untuk mencari Hassan.

Baca juga : Menyingkap Sisi Lain Bali Dari Novel Jejak Dedari

3. The Old Man and The Sea – Ernest Hemingway

Ini termasuk novel pendek yang pernah saya baca. Jumlah halamannya sedikit tapi ceritanya bisa membekas sampai sekarang. Awal baca, dulu waktu saya masih SMA, pinjam bukunya di perpustakaan, hehe.

Ceritanya tentang seorang lelaki tua yang berpengalaman sebagai nelayan bernama Santiago. Ia telah menghabiskan sepanjang hidupnya mencari ikan di laut hingga ada seorang lelaki muda yang ingin belajar menjadi nelayan padanya. Namun, hingga hari ke 84 ia lewati tanpa mendapat ikan seekor pun, sehingga lelaki muda itu dilarang ikut berlayar bersama Santiago.

Lelaki Tua dan Laut
Lelaki Tua dan Laut

Pada hari ke 85, Santiago berlayar sendirian ke teluk dan berencana menangkap seekor ikan marlin raksasa. Perjalanan dan perjuangan menangkap ikan raksasa inilah yang menjadi inti cerita sepanjang novel ini. Bagaimana Santiago bersusah payah menombak ikan dengan harpun miliknya, hingga pada akhirnya berhasil melumpuhkannya. Namun, sepanjang perjalanan pulang, masih saja ada rintangan yang harus ia lalui.

Bagian akhir novel ini ditutup dengan kisah yang tidak terlalu indah, tapi memiliki pesan yang dalam. Saya bisa membayangkan bagaimana kerasnya perjuangan lelaki tua itu di laut, bagaimana angan-angannya yang tinggi telah memotivasinya untuk tidak menyerah, dan kalaupun pada akhirnya kenyataan tidak sesuai harapan, manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin.

4. Memoirs of Geisha – Arthur Golden

Novel terjemah selanjutnya yang berkesan adalah Memoirs if Geisha yang ditulis oleh Arthur Golden. Novel ini juga sudah pernah diangkat menjadi film dengan judul yangs ama dan berhasil membuat saya terpukau sekali lagi dengan para tokoh dan adegan yang ada di dalamnya.

Memoirs of Geisha
Memoirs of Geisha

Memoirs of Geisha bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Chiyo dan kakaknya Satsu yang harus dijual menjadi budak di rumah Okiya, sebutan untuk rumah Geisha, karena keluarganya tidak mampu lagi membiayai hidup mereka. Chiyo kecil selalu ingin melarikan diri karena menjadi Geisha bukanlah cita-citanya. Ia selalu berusaha mengajak Satsu untuk kabur, namun kakaknya itu tidak mempedulikannya hingga pada akhirnya mereka terpisah.

Chiyo kecil bekerja sebagai pembantu di rumah Geisha dengan putus asa dan tanpa harapan lagi. Pada suatu hari, ketika ia menangis di jalan, Chiyo kecil bertemu dengan seorang lelaki yang ia panggil dengan Ketua. Lelaki ini sangat berwibawa di mata Chiyo, menghapus air matanya dengan sapu tangannya, dan membelikannya makanan. Chiyo merasa telah jatuh cinta padanya.

Sejak saat itu, Chiyo selalu ingin bertemu dengan sang Ketua dan jalan satu-satunya untuk mendekatinya adalah dengan menjadi Geisha. Maka, ia tak lagi membenci kehidupannya dan bahkan berbalik ingin menjadi Geisha.

Chiyo tumbuh dewasa dan berhasil menjadi Geisha yang cukup populer karena kecantikannya. Ia lalu mengganti namanya menjadi Sayuri. Sayuri memang memiliki mata berwarna biru air yang memikat siapa saja yang melihatnya. Tanpa disangka, ia bertemu kembali dengan sang Ketua dan ia berharap bisa dekat dengannya mulai sekarang.

Tetapi perjalanan cintanya pada Ketua tidak sesuai harapannya. Ada orang-orang di sekeliling Ketua yang sangat menyukai Sayuri dan ingin menjadi Dann-nya, sebutan untuk laki-laki yang akan menanggung biaya hidup seorang Geisha, seperti suami tapi bukan dalam arti suami sah. Dengan begitu, sang Ketua tidak boleh lagi mendekati Sayuri.

Kisah Sayuri dikemas apik dengan bahasa dan penokohan yang kuat. Alur ceritanya juga runut dan ditutup dengan akhir yang menyenangkan meski perjalanan hidup Sayuri dan sang Ketua panjang berliku.

Baca juga : Review Buku Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Nah, itu dia 4 novel terjemahan yang berkesan bagi saya. Masih ada beberapa novel asing yang gak kalah bagus sih, tapi mungkin di postingan selanjutnya ya. Kalau kamu, suka novel terjemahan juga gak nih? Tulis di kolom komentar ya!

10 April 2023

Review Buku Kisah Tragis Oei Hui Lan

Judul : Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Intibook
Tahun Terbit : Cetakan ke dua belas, 2013
Jumlah halaman : 310 halaman

Kisah Tragis Oei Hui Lan

Oei Hui Lan merupakan putri orang terkaya di Asia Tenggara pada jaman kependudukan Hindia Belanda di Indonesia. Ayahnya, Oei Tiong Ham yang merupakan pengusaha gula di Semarang, memberikannya kemewahan dan harta berlimpah. Sementara, sang ibu menjadikannya sejajar dengan kalangan atas bangsawan Eropa dan berhasil menikahkannya dengan seorang politikus handal, Wellington Koo.

Kisah Oei Hui Lan dimulai dari masa kanak-kanaknya di Semarang. Ia tinggal bersama orang tua, kakak perempuan, dan berpuluh-puluh pelayan di tempat kediamannya yang serupa istana. Berbagai kenyamanan dan apapun yang ia minta, pasti dapat dikabulkan oleh ayahnya karena itu ia lebih dekat pada ayahnya daripada ibunya.

Kehidupan rumah tangga ayah dan ibunya tidak seharmonis yang dilihat orang. Meski ibunya tahu ayahnya punya banyak gundik dan anak, tapi keduanya bersikeras tidak akan bercerai. Siapa sangka, kehidupan Hui Lan dan kakaknya di kemudian hari pun dibayangi oleh gundik dari suaminya sendiri.

Meski dilimpahi kekayaan dan harta yang berlimpah, bukan berarti Oei Hui Lan tidak menghadapi kisah kehidupan yang berliku. Perasaan pada cinta pertamanya harus kandas karena pujaan hatinya bukanlah termasuk orang yang terhormat. Berlanjut dengan kisah perjodohannya dengan Wellington Koo oleh kakak dan ibunya.

Kisah Tragis Oei Hui Lan

Hingga puncaknya, saat ayahnya meninggal secara tiba-tiba. Harta dan kekayaan peninggalan ayahnya menjadi rebutan para istri dan anak-anak yang jumlahnya lebih dari 40 orang. Warisan yang seharusnya menjadi keberkahan untuk anak cucunya, berbalik menjadi petaka yang menghancurkan.

Membaca buku ini, saya seperti sedang mendengarkan dongeng pengantar tidur dari seorang nenek. Dituturkan melalui sudut pandang orang pertama, menjadikan ceritanya mengalir ringan dan rapi. Saya bisa membayangkan bagaimana Oei Hui Lan bercengkrama dengan ayahnya, bagaimana kedekatan emosi antara kakaknya dan ibunya, serta bagaimana sibuknya para pelayan melakukan tugas mereka masing-masing di tempat tinggalnya yang sangat luas itu.

Baca juga : Menyingkap Sisi Lain Bali Dari Novel Jejak Dedari

Ada beberapa poin yang bisa saya simpulkan ketika mengakhiri lembaran buku ini. Pertama, bahwa harta dan kekayaan itu belum tentu selamanya membawa keberkahan dan kebahagiaan. Apalagi ketika sudah menjadi warisan dan diperebutkan tanpa memandang lagi ikatan darah dan saudara.

Kedua, tidak selamanya kehidupan berdiri di puncaknya. Seperti dalam salah satu paragraf yang saya kutip ini.

“Tidak ada pesta yang abadi. Itulah pepatah China yang paling menyedihkan yang menggambarkan bahwa suatu saat, apa yang kita miliki akan berakhir. Banyak hal termasuk kekayaan, kekuasaan dan kehormatan.” (Perkataan Chang pada Hui Lan, halaman 173).

Benar, bahwa roda kehidupan itu akan berputar. Adakalanya di atas, tapi tidak bisa menghindari saat ia berada di bawah juga.

Ketiga, apa yang dilihat dari orangtua, sebagian besar akan dicontoh oleh anak-anaknya. Kehidupan Hui Lan dengan suaminya yang diam-diam menyimpan perempuan lain, rupanya menurun pada anak lelakinya. Setelah menikahi satu perempuan, ia memadunya dengan perempuan lain hingga membuat Hui Lan terkejut dan marah.


Kisah Tragis Oei Hui Lan

Terakhir, mengenai harta warisan. Tidak bermaksud untuk membandingkan, tetapi kalau dalam Islam sendiri, pembagian harta warisan itu tidak sembarangan. Ada ketentuan dan batas-batasnya, siapa saja yang berhak dan seberapa jumlahnya sebagai upaya untuk menerapkan keadilan dan keberkahan.

Buku ini bukan novel fiksi, tapi kisah nyata yang disajikan dengan bahasa dan alur yang apik. Saya baru tahu kalau ada lukisan Hui Lan di Hotel Tugu Malang. Penasaran baca kisahnya? Langsung cari bukunya ya, selamat membaca!

08 April 2023

Menyingkap Sisi Lain Bali Dari Novel Jejak Dedari

Judul : Jejak Dedari – yang menari di antara mitos dan karma
Penulis : Erwin Arnada
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2016
Jumlah halaman : 324 halaman

Jejak Dedari - Erwin Ernada

Novel ini bercerita tentang perjuangan seorang gadis Bali yang sepanjang hidupnya dibayangi oleh duka dan kutukan. Adalah Rare, seorang gadis yang terlahir bisu dan tuli. Keadaannya itu dipercaya sebagai kutukan karena ia lahir pada waktu Wuku Wayang, hari dimana masyarakat lokal percaya bahwa ada sumpah kutukan dari jaman dahulu yang mengakar hingga ke anak cucu.

Rare dengan segala keterbatasannya tetap hidup berdampingan dengan masyarakat normal lainnya di desa Beskala. Ia juga bersekolah di SD umum yang disebut SD inklusi. Meskipun ada banyak anak seusianya yang kolok (sebutan untuk orang yang tuli dan bisu), tetapi Rare selalu jadi orang yang disalahkan atas apa yang sebenarnya tidak ia perbuat.

Misalnya saja, suatu ketika di sekolahnya terjadi keracunan minuman. Rare yang tidak tahu apa-apa, disalahkan dan dituduh meracuni teman-temannya karena hanya ia sendiri yang tidak sakit. Begitu juga ketika suatu hari di desa terjadi kekeringan, wabah dan paceklik, Rare sebagai anak yang lahir di hari Wuku Wayang dianggap sebagai penyebab karena membawa sial.

Novel Jejak Dedari


Segala duka itulah yang membuat Menak, ibunya dan Uwe Ronji, bibinya selalu berusaha untuk berbuat apa saja demi membahagiakan Rare. Salah satu jalan untuk melepaskan kutukan Rare adalah dengan meruwatnya melalui upacara adat Tarian Sanghyang Dedari.

Tetapi sayangnya, upacara adat ini tidak mudah dilakukan mengingat biaya dan persiapan lainnya yang tidak sedikit. Menak pun rela berkorban apa saja meskipun pengorbanan itu termasuk dalam langkah yang sesat asal Rare bisa terbebas dari kutukan. Perlahan, rahasia kehidupan Menak dan tokoh-tokoh di sekelilingnya terkuak.

Membaca novel ini membuat saya bisa melihat sisi lain dari Bali. Tidak hanya keelokan pemandangan alam dan keindahan tariannya, Bali juga menyimpan mitos-mitos dan misteri lainnya. Saya juga baru tahu kalau ada jenis tari lain selain Legong dan Kecak yang sudah terkenal itu. Tarian yang lebih sakral dan mengandung nilai tersendiri karena dipercaya ada roh bidadari dan roh suci lainnya yang masuk ke tubuh penari Dedari.

Dari segi penulisan, novel ini sebagian menggunakan dialog dengan bahasa daerah. Sebutan-sebutan gelar, nama dan istilah juga kental dengan nuansa Bali. Selebihnya, deskripsi yang ditulis menggunakan susunan bahasa yang indah dan seperti syair.

Novel Jejak Dedari

Oh iya, sebelum novel ini terbit, sebenarnya karya ini adalah sebuah film layar lebar dengan judul yang sama. Dibintangi oleh Christine Hakim, Reza Rahadian, Alex Komang, Andania Suri, Meriza Febriani, dan Verdi Solaiman serta disutradarai oleh penulis sendiri, Erwin Ernada. Maka tidak heran kalau dalam buku ini diselipkan juga beberapa foto adegan filmnya. Bagi saya, ini menguatkan imaji saya tentang tokoh-tokoh yang ada dalam ceritanya.

Baca juga : Belajar Naif dari Novel Orang-Orang Biasa

Saya termasuk penyuka novel sejarah yang mengangkat cerita-cerita kearifan lokal yang notabene berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia. Bagi saya, membaca cerita dengan setting daerah memberi wawasan yang lebih dan membuat saya takjub betapa Indonesia ini kaya akan adat istiadat.

Bagi kalian yang menyukai novel sejarah, sepertinya Jejak Dedari ini cocok untuk kalian baca sebagai asupan di sore hari. Selamat membaca ya!

06 April 2023

5 Rekomendasi Buku Anak Penuh Pesan Moral

Halo!

Apa kabar puasanya di 10 hari kedua ini? Anak-anak yang masih belajar puasa juga masih terkondisikan kan ya? Hehe. Untuk mengisi waktu menjelang berbuka atau setelah sahur, boleh banget dibacakan buku-buku cerita yang banyak memberi pesan moral pada anak. 

Rekomendasi Buku Anak
Rekomendasi Buku Anak

Kali ini, saya punya 5 buku rekomendasi yang pesan moralnya bagus banget dengan alur cerita dan ilustrasi yang menarik. Apa saja? Lanjut bacanya ya!

Petualangan Orange, Si Kantong Plastik oleh Fadila Hanum

Seperti judulnya, buku ini menceritakan petualangan Orange, sebuah kantong plastik berwarna orange bekas belanjaan. Buku ini mengajarkan anak-anak bagaimana cara menjaga bumi dengan dimulai dari lingkungan terdekat dulu. Salah satunya adalah dengan meminimalkan sampah plastik dan mengolahnya menjadi barang yang berharga.

Petualangan Orange
Petualangan Orange oleh Fadila Hanum

Kisah si Orange dimulai dari suatu tempat belanja dimana ia dan teman-temannya berjajar rapi di samping kasir untuk kemudian digunakan sebagai wadah barang belanjaan pembeli. Petualangannya berlanjut hingga sampai di rumah dan berkumpul dengan sampah-sampah plastik lainnya.

Tidak hanya sampai disitu, Orange dan teman-temannya pun kembali berpetualang karena bertemu dengan seseorang yang bisa memilah sampah dan menjadikannya lebih bermanfaat daripada sekedar dibuang begitu saja.

Selain menceritakan petualangan si Orange, dalam buku ini juga diselipkan banyak informasi mengenai sampah, fakta-taktanya, dan tips menangani sampah plastik.

Saya mengenal baik Fadila Hanum karena dulu pernah satu atap di organisasi kepenulisan. Dia telah banyak menelurkan karya tulis berupa buku anak dan ensiklopedi anak. Terbukti dia mendapat penghargaan dalam ajang Islamic Book Award atas karya-karyanya. Memang gak salah sih, tulisan-tulisannya banyak mengedukasi anak-anak dan memiliki nilai moral tersendiri.

Kami Dijadikan Pupuk oleh Fadila Hanum

Masih dari penulis yang sama, Fadila Hanum, buku ini juga menceritakan kisah petualangan si daun pisang. Kalau tadi Orange adalah sampah plastik yang tidak bisa diurai di tanah dan harus diolah kembali, si Unpi ini sampah organik yang bisa terurai dan dijadikan pupuk.

Kami Dijadikan Pupuk
Kami Dijadikan Pupuk oleh Fadila Hanum

Cara menceritakan tokoh si Unpi dalam buku ini juga mudah dimengerti. Kisahnya diawali dari sebuah pasar dimana Unpi dijual sebagai pembungkus makanan yang kemudian dibeli oleh seorang ibu.

Unpi dan teman-temannya melewati beberapa proses yang membuat mereka senang karena merasa bermanfaat untuk manusia. Satu hal yang mengejutkan mereka adalah adanya pengolahan lebih lanjut dari manusia yaitu membuat pupuk dari sampah daun dan sisa sayuran lainnya.

Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai pembagian sampah organik dan anorganik. Serta, bagaimana cara yang bisa dilakukan oleh manusia untuk mengolah kembali sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat lagi.

Baca juga : 3 Ide Kegiatan Ramadhan

Aku Bisa Ditabung – A.W. Wibowo

Masih tentang sampah, kali ini buku Aku Bisa Ditabung ditulis oleh A.W. Wibowo. Buku ini menceritakan kisah sekawanan botol di dapur Bunda Tia. Ada botol kecap, botol saus, dan botol sirup. Ketika para botol itu sudah habis isinya, Bunda Tia tidak membuangnya ke tempat sampah melainkan mengirimnya ke Bank Sampah.

Aku Bisa Ditabung
Aku Bisa Ditabung oleh A.W. Wibowo

Dalam buku ini dijelaskan apa itu Bank Sampah dan manfaat apa yang bisa diambil dari sana sehingga anak-anak menjadi tahu bagaimana sampah tidak teronggok begitu saja. Ceritanya mengalir dan mudah dipahami. Ilustrasinya juga jelas dengan warna-warna yang menarik.

Yuk Pakai Shampo – Ns. Eramayawati dan dr. Nuril Annisa

Buku selanjutnya yang saya rekomendasikan adalah Yuk Pakai Shampo karya Ns. Eramayawati dan dr. Nuril Annisa. Biasanya anak-anak kan susah mandi ya, apalagi kalau harus keramas dan pakai shampo. Alasannya beragam, mulai dari dingin lah, malas lah, atau pakai shampo pedih matanya.


Yuk Pakai Shampoo
Yuk Pakai Shampoo oleh Ns. Eramayawati dan dr. Nuril Annisa

Nah dalam buku ini ada tokoh bernama Rino yang malas pakai shampo. Akibatnya, rambutnya masih terlihat kotor, gatal, dan rontok. Untungnya ada tokoh lain bernama Super Sam yang akan membantu masalah Rino. Super Sam ini adalah shampo yang bisa bicara dan memberikan informasi tentang apa itu shampo, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, dan bagaimana cara menggunakannya.

Dengan ilustrasi yang lucu dan berwarna-warni, buku ini cocok dibacakan untuk anak-anak, siapa tahu anak jadi rajin mandi dan bebersih rambutnya.

Hadiah Dari Mama – Anisa Widiyarti

Siapa nih yang anaknya suka iri sama saudaranya? Padahal sebagai orangtua, pasti gak mau dong membedakan antara satu anak dengan lainnya? Orangtua juga pasti akan berusaha memberikan kasih sayang, cinta, perhatian, dan bimbingan yang seadil-adilnya.

Hadiah Dari Mama
Hadiah Dari Mama oleh Anisa Widiyarti

Buku ini menceritakan tentang dua kakak beradik yang saling berprasangka terhadap mamanya. Mereka berharap mendapatkan hadiah ketika mereka mendapatkan rangking 10 besar saat pembagian rapor nanti.

Rupanya benar, kedua anak ini berhasil meraih 10 besar dalam kelasnya. Janji mama tidak ingkar. Mama memberikan hadiah pada mereka. Satu diberi tas, yang satu lagi diberi sepeda. Kok mama memberi hadiah yang berbeda ya?

Ada pesan moral tersendiri dalam buku ini yang bisa disampaikan pada anak-anak. Tentang berprasangka baik, menerima pemberian dengan ridho, dan berterimakasih.

Nah, itu dia 5 buku yang saya rekomendasikan untuk bahan bacaan anak-anak di rumah. Sebenarnya masih banyak buku lain yang bagus juga, tapi mungkin di tulisan selanjutnya saya posting lagi ya!

Happy reading, semua!

05 April 2023

Tabloid Legendaris Masa Sekolah

Bicara tentang masa-masa di sekolah, pasti banyak sekali kenangan yang sampai sekarang mungkin belum atau bahkan tidak bisa terlupakan. Masa awal masuk sekolah di lingkungan yang sama sekali baru, memakai seragam baru, bertemu dengan seseorang yang mewarnai hari-hari atau kebiasaan yang tak bisa terulang kembali karena memang sudah berbeda era.

Tabloid Legendaris Semasa Sekolah
Tabloid Legendaris Semasa Sekolah

Nah, salah satunya adalah menggandrungi majalah atau tabloid bersama teman sekolah. Dulu, sewaktu saya masih sekolah, belum ada ponsel cerdas yang bisa digunakan untuk mengakses bacaan sebanyak sekarang. Boro-boro ponsel cerdas, internet pun bahkan belum sampai di sekolah, hihi.

Satu-satunya sumber untuk mencari informasi atau sekadar ajang untuk bergaul adalah dari majalah, tabloid atau koran. Sebab, dari media-media cetak itulah, anak-anak sekolah bisa berekspresi atau mengetahui kabar terbaru dari artis idolanya. Apa saja tabloid itu? Yuk-yuk, lanjut bacanya!

1. Tabloid Gaul

Anak sekolah era 90-2000an pasti sebagian besar kenal dengan tabloid ini. Berisi seputar informasi tentang artis yang sedang hits, tips ringan sehari-hari, poster foto artis, hingga tulisan fiksi yang bisa dinikmati anak remaja menjadikan tabloid ini banyak diminati. Salah satunya saya. Mungkin penamaan Gaul ini juga ditujukan agar yang membaca tabloid ini lebih bisa merasa gaul dan update informasi.

Tabloid Gaul
Tabloid Gaul

Walaupun tidak sampai rutin dan berlangganan setiap minggunya, tapi kalau ada edisi yang sekiranya bagus, saya akan beli. Apalagi beberapa kali tulisan cerpen saya dimuat di tabloid ini, sudah pasti saya cari dari loper ke loper, hehe.

Terakhir kali saya baca tabloid Gaul ini sepertinya saat kuliah semester akhir, sekitar tahun 2009. Sekarang, saya belum menemukan lagi tabloid ini beredar di pasaran, atau saya aja yang kurang kelilingnya?

2. Majalah Aneka Yess

Media kedua adalah majalah Aneka Yes. Berbeda dengan tabloig Gaul, majalah ini tentunya lebih tebal dalam segi halamannya. Otomatis juga harganya lebih mahal. Makanya saya hanya bisa baca saat beli majalah bekasnya yang banyak dijual di pasaran dengan harga yang jauh lebih murah.

Majalah Aneka Yes
Majalah Aneka Yes

Dulu, membeli majalah bekas atau majalah yang sudah terlewat tanggal edisinya beberapa bulan atau beberapa tahun itu lumrah saja. Bagi saya, yang penting bisa menikmati isi majalah itu. Kalau beritanya yang seputar kegiatan artis, jujur saya tidak terlalu fokus kesana. Saya lebih menikmati tulisan-tulisan fiksi dan artikel lepas lainnya.

Sampai sekarang, saya masih punya beberapa majalah ini yang kadang saya baca ulang sambil tersenyum mengingat betapa jayanya majalah-majalah ini dulu.

Baca juga : Top 5 Buku Favorit

3. Tabloid Nova

Sebenarnya ini tabloid yang target pembacanya adalah ibu-ibu muda ya, bukan anak sekolah. Tapi, karena dulu ibu saya sempat berlangganan tabloid ini, jadi saya ikut baca juga. Tabloid ini berisi macam-macam informasi yang menarik.

Mulai dari resep masakan, info seputar artis, kisah nyata yang dituangkan dalam narasi (yang sampai sekarang ternyata masih banyak diminati oleh masyarakat), cerita fiksi berupa cerpen dan cerbung, sampai tips sehari-hari.

Tabloid Nova
Tabloid Nova

Saya ingat sekali, kalau mau masak menu yang spesial, pasti cari resepnya dulu di tabloid ini. Gak jarang juga saya praktekin di rumah walaupun kadang ada beberapa bahan yang ter-skip karena gak nemu atau karena lagi gak ada dalam malas carinya, hehe.

Saya juga ingat sekali saya selalu menunggu cerbung di tabloid ini. Sampai-sampai ketika ibu saya gak berlangganan dan cerbung yang saya baca belum tuntas, saya cari edisi bukunya karena saking penasaran.

Saya gak tahu, apakah sekarang tabloid ini masih beredar dalam bentuk cetakan fisik seperti dulu, atau sudah lebih modern dengan bisa diakses lewat ponsel cerdas.

Itu dia, beberapa tabloid dan majalah legendaris semasa sekolah yang sekarang mungkin sudah tidak beredar dalam bentuk cetakan fisiknya. Kalau ingat itu, saya jadi merasa betapa sekarang sangat mudah mengakses bacaan dari mana saja. Tidak seperti dulu yang harus menunggu setidaknya seminggu sekali untuk bisa membaca edisi terbarunya.

Apa kalian punya koleksi majalah atau tabloid lain yang legendaris? Tulis di kolom komentar ya!

04 April 2023

Review Buku, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Judul : Cinta Tak Pernah Tepat Waktu

Penulis : Puthut EA
Penerbit : Mojok
Tahun Terbit : Cetakan ke 7, 2018
Jumlah halaman : 256 halaman

Halo!

Kembali lagi nih review buku dan kali ini ada satu novel yang menurut saya cocok dibaca kalau kamu sedang ingin melow atau lebih mendalami suasana yang sendu, mendung, dan malas ngapa-ngapain.

“Aku tak ingin cinta sejati. Tapi biarkan aku mencicipi cinta yang bukan hanya sesaat. Biarkan aku berjuang dan bertahan di sana. Biarkan aku tersiksa untuk terus belajar bersetia. Aku rela tenggelam di sana, sebagaimana segelintir orang yang beruntung mendapatkannya.”

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA

Pembukaan yang cukup melankolis kan ya? Hehe. Oke, novel ini bercerita tentang seorang laki-laki yang di sepanjang kisahnya hampir selalu galau oleh perasaannya sendiri. Di usia yang sudah cukup mapan untuk menikah, ia tak kunjung menemukan perempuan yang akan menjadi pasangan hidupnya, padahal keluarganya selalu mendorongnya untuk segera menikah.

Bukan tidak ada perempuan yang ingin menikah dengannya, tetapi lebih pada dirinya sendiri yang masih terkurung dalam bayang masa lalunya. Ia seperti terpenjara dalam perasaan sedih pada masa lalu dan belum bisa sembuh hanya dengan mengganti seseorang masuk dalam hidupnya.

Nah, saya mau kupas satu persatu karena jujur ya, biasanya saya gak terlalu suka novel santai, tapi kali ini kok bisa sebagus itu?

Pertama, dari segi penokohan. Novel ini menggunakan sudat pandang orang pertama ‘aku’ sebagai pencerita. Dari awal hingga akhir, tidak ada satupun yang menyebutkan siapa nama si tokoh, tapi tetap saja si aku ini hidup dan seolah punya jiwanya sendiri. Penggambaran karakternya sangat kuat. Di satu sisi, ia seperti seorang pesimis dan dingin. Tapi di sisi lain, ia sangat hidup dan menikmati setiap episode kehidupannya.

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA

Ada satu bab khusus yang menerangkan sisi lain dari si tokoh ini, dan menurut saya bab ini cukup membantu pembaca memahami sisi lainnya. Tidak seperti bab lainnya, khusus bab ini, Puthut EA menggunakan kata ganti ‘kamu’ untuk mempertegas bahwa si ‘aku’ ini sedang berbicara dan melihat bayangnya sendiri.

Kedua, dari segi alur cerita. Jujurnya, membaca novel ini harus agak konsentrasi ya karena alurnya yang sedikit bercampur, maju dan mundur. Kadang ia bercerita tentang masa lalu, kadang terus lanjut ke masa berikutnya. Hampir setiap bab juga menceritakan kisah berbeda dari si tokoh, terutama tentang perempuan-perempuan yang pernah ditemui atau dikenalkan padanya. Kadang saya agak bingung, ini cerita tentang perempuan yang mana ya? Haha.

Baca juga : Resensi Novel Sheila, Luka Hati Seorang Gadis Kecil

Ketiga, inti cerita itu sendiri. Greget sih kalau pas baca tentang perjalanan perasaan si tokoh pada perempuan-perempuan yang pernah ditemuinya. Rasanya tuh seperti pengen bilang, sudahlah terima saja si A ini, dia cocok untuk kamu! Tapi rupanya si aku masih tetap diam dan malah jadi terlihat bodoh dan menyebalkan. Begitu beberapa kali terulang.

Uniknya, dari potongan-potongan cerita inilah, saya sebagai pembaca sangat penasaran bagaimana akhir kisah si aku ini. Entah itu akan berakhir bahagia, atau sedih, atau tetap menggantung. Saya gak mau kasih spoiler, tapi serius, ada kejutan di akhir ceritanya yang membuat saya makin greget segreget-gegetnya, haha.

Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA
Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Puthut EA

Ke empat, novel ini punya pesan-pesan tersendiri yang bisa diambil oleh para pembacanya. Saya pribadi menganggap bahwa bukan cinta namanya kalau tidak tepat waktu. Cinta itu ya pasti tepat waktu. Tepat ketika kita siap menerima cinta, tepat ketika ada yang mencintai kita setulusnya.

Novel ini saya rekomendasi untuk kalian baca. Meski ceritanya tentang cinta yang mungkin sudah banyak sekali dituliskan, tapi cara penggambaran tokoh, pembawaan alur cerita, imaji-imaji, dan dialognya punya karakter tersendiri.

Selamat membaca, dan jangan lupa tuliskan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ya! Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Baca juga : Terbius Aroma Karsa ke Dunia Lain