02 April 2022

Ramadhan di Tengah Pandemi #3

Kenapa judulnya ada kode bagian #3? Iya karena ini Ramadhan ke tiga kalinya di tengah pandemi!

Apa kabar saudara-saudara? Sudah ada yang mulai puasa kah hari ini? Saya ikut pemerintah saja, puasanya besok hari Minggu, 3 April 2022. Gak apa-apa kalau ada yang berbeda, yang penting niat puasa dan keyakinannya saja, ya.

Ramadhan di tengah pandemi
Ramadhan di tengah pandemi

Ngomong-ngomong, puasa tahun ini masih sama seperti puasa dua tahun kemarin ya. Masih di tengah pandemi, tapi bedanya tahun ini sudah agak lebih longgar lagi. Ingat banget tahun 2020 lalu saat covid-19 lagi heboh-hebohnya. Tarawih di masjid sempat dilarang karena berpotensi untuk menimbulkan kerumunan yang nantinya dikhawatirkan akan ada penyebaran virus covid-19.

Buka puasa bersama di luar rumah, apalagi. Ibadah yang jelas-jelas saja dilarang, apalagi hanya berkumpul untuk bertemu teman-teman. Hm, apalagi ya? Intinya apapun kegiatan yang sifatnya menimbulkan kerumunan, masih diperketat lah. Sehingga tahun itu benar-benar Ramadhan terasa tidak sesemarak biasanya.

Baca juga : Ramadhan di Tengah Covid-19

Sudah Ramadhan sepi, berlanjut lagi ke Idul Fitri yang juga ikut sepi. Dilarangnya mudik membawa dampak besar, baik untuk pemudik maupun untuk pengusaha yang berkaitan dengan itu. Misalnya saja transportasi yang biasanya kebanjiran penumpang, kali itu harus menerima kenyataan bangku-bangku angkutan mereka kosong terbengkalai.

Di keluarga saya pun begitu. Adik-adik saya yang tinggal diluar provinsi, gak bisa mudik juga. Alhasil, silaturahmi lebaran hanya bisa dilakukan secara virtual.

Ramadhan 2021 pun masih sama seperti tahun sebelumnya. Masih dikepung pandemi. Bedanya, beberapa kegiatan sudah boleh dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Misalnya, solat tarawih yang tahun sebelumnya sempat dihimbau untuk dilakukan di rumah saja, tahun ini sudah bisa dilaksanakan di mushola atau masjid. Tentunya dengan menjaga jarak dan pakai masker.

Di tahun kemarin juga, UMKM sudah mulai marak dengan jualannya secara online. Alhamdulillahnya, saya juga ikut kecipratan rezekinya. Banyak penjual produk makanan, minuman, dan produk lainnya yang memerlukan stiker dan label untuk produknya. Dan, pesannya di saya, hehe. Memang berkah Ramadhan itu menyebar ke semua orang kok.

Mudiknya? Tetap masih dilarang. Jadi, lagi-lagi orang tua saya agak sedih karena anak-anaknya gak bisa berkumpul untuk kali ke dua lebaran ini. Untungnya memang sudah ada teknologi yang bisa mempersatukan orang-orang meski jaraknya bermil-mil jauhnya. Bisa tatap muka lewat panggilan video pun sudah bahagia.

Baca juga : Puasa di tengah Pandemi 2021

Meskipun adik-adik saya gak bisa kumpul, tapi momen lebaran tahun 2021 ini jadi ajang reuni kecil geng sekolah saya sewaktu SMP. Rapatnya gak terlalu butuh waktu lama juga dan gak ada kata-kata “saya ikutan aja” hehe. Langsung eksekusi di rumah saya. Jadilah, meskipun tidak berkumpul bersama keluarga, tapi bisa berkumpul bersama saudara tanpa ikatan darah, hehe.

Alhamdulillah setelah dua tahun, akhirnya bisa agak longgar juga. Tarawih sudah bisa dilaksanakan di mushola dan masjid-masjid. Bahkan, shaf pun tidak berjarak lagi (kalau di tempat saya sih begitu). Agak lega memang. Tempat makan, restoran, dan kafe juga sudah buka dan bahkan banyak yang menawarkan paket buka puasa bersama selama Ramadhan ini. Gak bisa dipungkiri, keadaan ekonomi pun makin berputar kan ya.

Walaupun begitu, tetap jaga protokol kesehatan deh. Tetap sering cuci tangan, tetap pakai masker, tetap gak sering berkerumun. Apalagi kalau berkerumunnya gak jelas dan gak penting-penting banget.

Kabar bahagianya lagi, mudik sudah diperbolehkan meskipun ada syarat harus sudah vaksin ke tiga. Saya sih masih agak tenang karena mudiknya Cuma 10 menit dari rumah, hehe. Kedua adik saya ini yang harus melewati penjagaan di perbatasan provinsi. Semoga tahun ini benar-benar diberi kesempatan untuk berkumpul lengkap.

Itu sedikit kilas balik cerita puasa di tengah pandemi yang sudah tiga tahun ini dijalani. Masih tetap berharap semoga tahun depan sudah bisa bebas dari pandemi. Nah, kalau ceritamu gimana?

Tidak ada komentar: