21 April 2022

School Rumble dan The Grave of Fireflies Punya Kesan Tersendiri Untuk Saya

Di tulisan sebelumnya, saya pernah bilang bahwa saya punya hobi nonton film. Banyak sih yang saya suka, mulai dari cerita ringan dan kocak, sampai cerita serius yang mengundang air mata. Kali ini saya mau berbagi kesan sedikit tentang 2 film animasi yang berkesan di hati saya.

School Rumble

School Rumble Season 1

“Suka, kata yang ajaib, ketika aku mengatakannya dunia akan berubah. Hari ini aku akan mengatakannya padamu.”

school rumble
Tsukamoto Tenma

School Rumble sukses mengocok perut saya bahkan dari awal adegan. Mengisahkan tentang dunia anak sekolah dan lika liku antara sahabat dan perasaan jatuh cinta ala anak muda.

Adalah Tsukamoto Tenma, seorang gadis kelas 2 SMA yang sangat menyukai Karasuma Oji, teman sekelasnya yang pintar, rajin, pendiam, dan dingin. Sementara, ada Harima Kenji, seorang preman paling kuat di sekolah itu yang menyukai Tsukamoto Tenma. Jadi, secara garis besarnya serial ini mengisahkan tentang saling kerjarnya 3 orang anak remaja, Harima mengejar Tenma, sedangkan Tenma mengejar Karasuma.

Adegan diawali dengan hari pertama sekolah, dimana Tenma berharap akan sekelas dengan Karasuma. Di waktu yang sama, Harima Kenji yang sudah mencuri dengar bahwa Tenma berada di kelas 2C juga sangat berharap akan sekelas dengannya. Padahal, Harima Kenji tidak naik kelas karena kenakalannya.

Keberuntungan berada di pihak Tenma, dimana Karasuma ternyata sekelas dengannya. Tetapi, baru beberapa saat mendengar kabar baik itu, Tenma dibuat sedih lagi ketika tahu bahwa Karasuma akan pindah sekolah keesokan harinya.

school rumble
Karasuma membaca surat dari Tenma

Malam hari, Tenma tidak bisa tidur dan ia berfikir harus melakukan sesuatu sebelum Karasuma pergi. Akhirnya ia menulis semua perasaannya selama ini ke dalam surat cinta yang sangat panjang. Di pagi harinya, Karasuma membaca gulungan surat cinta yang ia temukan di loker sekolah.

Tenma yang mengintainya secara sembunyi-sembunyi begitu senang Karasuma masih membacanya hingga akhir dan berharap ia mengerti kalau Tenma menyukainya. Sayangnya, Tenma lupa memberi nama pengirim pada suratnya, rencananya untuk mengungkapkan perasaan pada Karasuma, gagal sudah.

Tapi, takdir yang manis menghampiri Tenma. Karasuma tidak jadi pindah sekolah dan itu membuat Tenma senang. Di lain pihak, Harima juga ingin mengungkapkan perasaannya pada Tenma dengan cara mengirim surat dan membuat janji temu pada sore hari di belakang sekolah. Tanpa disangka, ketika Harima akan menemui Tenma, ada musuh yang menantangnya berkelahi di waktu dan tempat yang sama.

school rumble
Khayalan Harima Kenji

Tenma membaca ulang surat yang diberikan Harima, tapi situasinya sama pula dengan apa yang dialami Tenma pada Karasuma. Surat dari Harima tidak tertulis namanya. Harima pun gagal untuk mengungkapkan perasaannya pada Tenma.

Serial yang diangkat dari komik berjudul sama ini memang terlihat biasa saja, tapi sang penulis bisa menyajikannya dalam bentuk komedi yang membuat saya terpingkal-pingkal. Sebanyak 26 episode serial ini, saya tidak berhenti tertawa. Apalagi dengan endingnya yang bikin saya gregetan.

Serial ini wajib banget ditonton kalau butuh penyegaran karena ceritanya yang ringan, tapi kocaknya kebangetan.

Baca juga : 5 Drama Seri Sekolahan Favorit

The Grave of Fireflies

Berbanding terbalik dengan serial School Rumble, film The Grave of Fireflies ini berhasil membuat air mata saya berderai-derai. Film ini mengisahkan tentang kakak beradik bernama Seita dan Setsuko yang menjadi korban perang tahun 1945. Ibunya meninggal terkena serangan bom dan mereka berdua harus mengungsi ke rumah kerabat jauhnya di daerah lain.

The Grave of fireflies
Seita dan Setsuko

Tetapi harapan akan diterima baik oleh kerabatnya itu bagai hilang ditelan bumi. Seita dan Setsuko menerima berbagai cacian dari kerabatnya hingga akhirnya ia diusir dari rumah itu. Keduanya pun tinggal di bawah kolong jalan, di pinggir sungai.

Hari-hari mereka lalui dengan ketidakpastian akan bagaimana kehidupan mereka berlangsung. Persediaan makanan yang selalu menipis bahkan tidak ada sama sekali, membuat Seita pontang panting mencari kesana kemari. Bahkan, mencuri tanaman dan makanan pun ia lakukan untuk bertahan hidup.

The Grave of fireflies

Tinggal di tempat yang tak layak dan kekurangan makanan membuat Setsuko sakit parah hingga meninggal. Seita membakar mayat adiknya dan mengumpulkan abunya ke dalam kaleng permen kesukaan Setsuko. Kesedihan mendalam yang dialami Seita membuatnya hidup tak tentu arah lagi. Hingga ia pun ditemukan meninggal di tengah stasiun dengan masih menggenggam kaleng permen berisikan abu adiknya.

The Grave of fireflies

Banyak hal yang diajarkan dari film ini. Terutama rasa kemanusiaan yang sangat langka ketika ada perang. Keadaan yang runyam dan penuh kesedihan digambarkan dengan sangat bagus, seperti banyaknya mayat yang bergelimpangan di jalan, orang-orang yang terluka di gedung penampungan, hingga suara tangisan bayi dan orang-orang yang kehilangan keluarganya.

Kalau mau menonton film ini, saya rekomendasikan untuk bawa tisu sekotak. Sedihnya itu akan berasa dari awal hingga akhir film. Oh iya, saya baru tahu kalau film animasi ini juga ada live action-nya. Saya belum nonton versi lengkapnya sih, hanya melihat sekilas cuplikannya. Hampir mirip lah. Satu-satunya yang buat saya malas nontonnya adalah saya gak ingin ikut sedih.

Apalagi kalau menyangkut nyawa manusia, kehilangan orang tersayang, dan peperangan. Yah, memang bagaimanapun, peperangan itu pasti akan membawa kesedihan.

Oke, itu dia dua film animasi yang berkesan di hati saya. Kamu suka film yang mana kira-kira?

Tidak ada komentar: