Kalau ada kawan lama yang sudah beberapa waktu tidak berjumpa dan akhirnya berjumpa kembali, sebagian mereka pasti akan bertanya spesifik tentang satu hal. Apakah saya masih menulis? Maka saya akan menjawabnya dengan tersenyum sambil berfikir ternyata personal branding saya ada sisi kepenulisannya.
Melihat kembali perjalanan menulis saya, rasanya memang itu sudah lama sekali. Sejak masih duduk di bangku SD, saya sudah punya catatan harian meskipun tentu saja tulisannya ala anak-anak. Kegiatan menulis ini terus berlanjut hingga SMP, SMA, kuliah dan seterusnya. Dimulai dari tulisan fiksi berupa cerita pendek dan puisi, hingga tulisan nonfiksi berupa catatan kecil atau artikel ringan.
Dari yang awalnya hanya saya tulis di buku, di kertas fotokopian materi pelajaran (bagian belakang kertas fotokopi itu pasti ada halaman kosong kan), sampai suatu hari tulisan-tulisan saya ini menemukan rumah barunya. Blog pribadi. Oh iya, dulu saya belum punya laptop atau komputer pribadi, jadi kalau mau mengabadikan tulisan ya hanya di buku catatan itu. Kalaupun mau posting di blog ya pergi ke warnet.
Rasanya begitu senang saat pertama kali menulis di blog. Saya pikir, tulisan-tulisan itu akan mampu bertahan jauh lebih lama ketimbang yang hanya ditulis di lembaran kertas karena pasti akan menumpuk dan mugkin saja hilang. Di kemudian hari memang saya tidak tahu keberadaan dokumen-dokumen itu sekarang.
Seperti halnya sebuah rumah, blog ini pun saya rawat dengan baik. Pertama kali saya hias bagian depannya dengan desain ala kebun yang sejuk. Saya bagi ruang-ruang di rumah tulis ini dengan beberapa jenis tulisan. Saya isi dengan para penghuninya, mulai dari cerpen, puisi, tips, curhatan, dan tulisan tanpa tema. Namanya masih baru ya, jadi kadang yang penting nulis aja walaupun masih benar-benar gak teratur.
Beberapa waktu berselang, saya mulai rapih-rapih lagi. Menyusun ulang ruang-ruang, menyusun ulang tulisan-tulisan. Menambah widget yang waktu itu viral pada masanya, hihi. Saya ingat banget salah satu widget yang paling hits saat itu. Kalender dengan variasi gambar animasi yang lucu. Pernah juga ada kolom obrolan. Satu lagi, lagu yang bisa diputar ketika kita membuka blog.
Baca juga : Blogging Untuk Pemula
Adakalanya saya bersemangat sekali menulis di blog. Tapi sering juga malas melanda, atau sulitnya berbagi waktu karena saat itu saya sedang sibuk-sibuknya mengejar penelitian akhir kuliah saya. Dan kalau saya lihat lagi hari ini, ternyata usia blog ini sudah hampir 20 tahun! Wow!
Merenda Kenangan di Blog
Kalau dipikir-pikir lagi, saya bersyukur dan gak menyesal punya blog ini. Ada banyak kenangan suka dan duka yang pernah saya tulis disini. Alasan saya masih bertahan dan akan tetap bertahan adalah saya bisa mengabadikan perjalanan hidup saya selama ini. Memang tidak semua hal bisa diceritakan, tapi setidaknya ada episode yang sayang sekali kalau dilewatkan begitu saja.
Curahan Hati
Sebagai perempuan yang jarang sekali bisa berbaur dengan orang-orang, media curhat saya ya dengan menulis. Apapun yang saya lihat, dengar, dan rasakan. Juga bukan hanya peristiwa yang saya alami saja, tapi juga peristiwa yang dialami orang lain, saya ambil banyak sisinya. Saya tuliskan dari sudut pandang saya. Kadang dengan bahasa yang paling ceplas ceplos, kadang juga pakai narasi yang tersirat maknanya.
Bagi saya, curhat di blog itu malah menyenangkan. Kalau banyak yang baca, saya bersyukur karena hitung-hitung meningkatkan kunjungan di blog kan. Kalau sedikit atau bahkan gak ada yang baca juga gak masalah sih karena saya sadar, belum tentu orang lain butuh curhatan orang kan, hehe.
Sebagai Bukti Pernah Ke Suatu Tempat
Sisi lain dari saya adalah saya suka sekali jalan-jalan. Berkunjung ke suatu tempat yang baru bisa membuat saya lebih bersyukur, meningkatkan mood, me-recharged energi kembali, dan melupakan beberapa hal yang menyakitkan, ups!
Sepulang dari jalan-jalan itu, rasanya sayang banget kan kalau gak diabadikan lewat tulisan? Siapa tahu juga bisa jadi referensi orang lain yang butuh informasi tempat wisata atau sekadar menyegarkan pikiran sejenak. Makanya, saya buat ruang juga di blog ini dengan nama Jalan-Jalan.
Isinya beragam. Selain saya bercerita dari sudut pandang saya sendiri, juga sering saya tambahkan informasi tentang tempat yang saya kunjungi itu, bagaimana menuju kesana, berapa perkiraan biaya akomodasi dan lain-lain. Jadi, pembaca juga tidak hanya menikmati cerita saja, tapi juga ada gambaran kalau suatu saat ingin kesana.
Baca juga : Wisata Rohani Di Palembang
Ajang Belajar Berkompetisi
Awal tahun 2017an, saya baru tahu kalau ternyata sering banget ada kompetisi blog ya. Haha, kemana aja saya selama ini? Mencoba mencari peruntungan sambil menjalankan hobi menulis, saya mulai ikut-ikutan kompetisi itu.
Berhasil jadi juara? Oh tentu tidak semudah itu! Bagi saya yang selama ini menulis dengan gaya bebas dan baru dalam kompetisi blog, tentu tidak mudah membuat tulisan dengan banyak aturan. Terlebih lagi, harus dengan membranding merk produk tertentu juga. Alhasil, dari banyaknya kompetisi di tahun ini, tidak ada satupun nama blog saya dalam daftar pemenang, haha.
Tahun-tahun selanjutnya, saya belum kapok ikut kompetisi blog lagi. Berbekal sedikit pengalaman dari kompetisi sebelumnya, saya mencoba peruntungan lagi. Hasilnya, tetap tidak jadi pemenang juga. Dan setelah beberapa kali ikut dan tak pernah menang, akhirnya saya beralih saja. Mengabaikan yang bukan jadi jalan saya.
Tapi tidak memungkiri sih, ada juga kompetisi blog dengan lingkup yang lebih kecil yang berhasil saya raih juaranya. Dari mulai juara harapan hingga masuk tiga besar, alhamdulillah. Kalau sudah pernah menang gitu, sebenarnya semangat akan membara lagi ikut kompetisi, tapi mau seberapa banyak kompetisi kalau tujuan akhirnya hanya jadi pemenang dan bukan atas dasar jiwa kepenulisan?
Di tahun 2018, untuk pertama kalinya saya ikut tantangan 30 hari menulis dari Blogger Perempuan. Ini benar-benar tantangan sih karena harus ditulis setiap hari selama 30 hari berturut-turut. Berhasil? Diluar perkiraan, akhirnya saya berhasil menyelesaikannya meski serasa seperti dikejar-kejar deadline setiap hari, haha.
Tapi dari tantangan itu, saya jadi lebih semangat lagi menulis dan mulai kembali menata blog saya jadi lebih rapih. Dan hari ini di Ramadhan tahun 2025, saya bisa menyelesaikan misi lagi dari Blogger Perempuan. Yeaayy!
Bagi saya, blog bukan hanya sekadar rumah untuk tulisan-tulisan saya, tapi juga tempat merenda kenangan lama, merangkai kisah perjalanan, dan mengabadikan peristiwa berharga. Kalau ditanya mau sampai kapan ngeblog? Saya tidak tahu akan bagaimana akhirnya, tapi saya akan tetap merawat blog ini, seperti merawat rumah sendiri.
Kalau kamu, punya momen apa saja selama blogging? Tulis di kolom komentar ya!
Baca juga : Dapat Tantangan di Ramadhan Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar