Saya ini suka jalan-jalan. Dulu saya punya mimpi
ingin menjelajahi Indonesia. Secara, Indonesia ini luas dan punya pemandangan
alam yang luar biasa. Karakteristik di setiap tempatnya juga berbeda. Waktu
masih SD, saya juga suka buka-buka atlas, saya membaca nama kota-kota di
Indonesia dan beberapa kota di belahan dunia. Saya membayangkan bagaimana saya
bisa menjelajahi kota-kota itu dan saya membandingkan jarak-jaraknya dari
tempat saya tinggal. Mungkinkah? Pikir saya waktu itu.
Saya juga suka mencatat tempat mana saja yang
ingin saya kunjungi lebih dulu, ya semacam langkah kecil dan pertama untuk bisa
menjelajahi Indonesia itu. Saya tidak memikirkan bagaimana dan dengan siapa
saya akan ke tempat-tempat itu, tapi saya tetap ingin dan dalam hati kecil saya
meyakinkah kalau saya bisa. Kedengaran terlalu tinggi ya mengingat waktu itu
saya pun masih sekolah.
Tapi, rupanya benar. Jangan meremehkan mimpi-mimpi
kecil kita. Nyatanya, beberapa tempat yang pernah saya catat itu pada akhirnya
saya kunjungi juga. Palembang dengan jembatan Amperanya, Lahat dengan gunung
Telunjuknya, Bandung dengan kulinernya yang beragam, Malang dengan kebun bunga
dan cuaca dinginnnya, Jogjakarta dengan keratonnya, Solo dengan pasar seninya,
Bogor dengan Kebun Rayanya, dan yang paling dekat dengan Lampung, Jakarta
dengan Kota Tua dan Monasnya. Baru-baru ini saya juga baru mengunjungi Pesisir
Barat dengan ombak cantiknya (saya akan posting ceritanya di lain waktu ya).
Wisata alam di Malang |
Borobudur di Magelang |
Dari sana, impian saya menjelajah Indonesia
semakin besar. Bahkan saya juga punya beberapa catatan impian di luar Indonesia
(sepertinya ini gegara saya suka nonton film, hehe). Saya yakin entah dengan
cara bagaimana, alam akan mendukung saya (seperti konspirasi begitu, hehe).
Jadi, saya tetap meneruskan untuk membuat daftar tempat wisata yang ingin saya
kunjungi berikutnya. Apa sajakah itu?
1. Aceh
Jauh? Iya jauh sekali
bagi saya yang tinggal di Lampung untuk menuju ke Aceh. Ini seperti perjalanan
dari ujung ke ujung. Alasan saya sederhana. Saya ingin tahu bagaimana daerah
disana, bagaimana merasakan sensasi berada di 0 kilometernya Indonesia. Juga
saya ingin mengunjungi Museum Tsunami yang terkenal itu (di setiap daerah yang
saya kunjungi, saya selalu mencari museumnya!).
Saya juga ingin tahu rasa
mi aceh yang sebenarnya setelah saya mencicipi mi aceh yang ada di Lampung.
Apakah rasanya sama? Apakah suasananya memang dibuat santai seperti yang pernah
saya dengar dari suami saya tentang kios-kios kopi dan mi aceh? Saya juga ingin
tahu apakah perempuan-perempuan disana memang pakai hijab semua? Dan banyak hal
yang saya penasaran tentang Aceh.
2. Padang
Kampuang nan jauh di mato
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang
Panduduaknya nan elok nan
Nan suko bagotong royong
Sakik sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang
Gunuang sansai bakuliliang
Den takana jo kawan, kawan lamo
Sangkek den basuliang suliang
Panduduaknya nan elok nan
Nan suko bagotong royong
Sakik sanang samo samo diraso
Den takana jo kampuang
Siapa yang masa kecilnya
suka dengan lagu Chikita Meidi itu? Jadi ketahuan umur dah! Tapi dari lagu itu
pun kita seperti sama-sama merindukan kampung halaman. Dimana? Di Sumatra
Barat!
Kota di Sumatra Barat ini
punya icon yang legendaris yang membuat saya ingin kesana. Yup, Jam Gadang!
Seberapa besarkah jam itu? Saya sudah membayangkan kalau saya kesana, saya akan
foto dengan latar belakang jam itu, hehe. Sering saya bercanda dengan
teman-teman, bagaimana warung makan disana, apakah ada tulisan Masakan Padang
di etalase depannya? Hehe.
Satu hal lagi yang buat
saya penasaran adalah jalan Kelok 9-nya. Waktu saya melintasi jalan ke Pesisir
Barat sebulan lalu, saya sempat merasa dag dig dug karena jalan yang berkelok
dan menanjak. Apakah ini tidak sebanding dengan Kelok 9 di Padang?
3. Korea Selatan
Gak salah kah saya? Gak.
Sebagai penyuka drama Korea (saya belum bisa move on dari drakor), tentu saya
sering lihat tempat-tempat yang bagus di film itu. Kebanyakan tempatnya
romantis dengan nuansa pohon dan salju. Jadi lama-lama kok ada keinginan besar untuk
bisa kesana. Jalan-jalan sambil lihat aslinya Korea. Banyak hal dari Korea yang
membuat saya penasaran. Misalnya hanbok yang sering dipakai perempuan Korea
pada acara tertentu. Saya jadi ingin mencoba memakainya karena memang modelnya
panjang dan bisa untuk perempuan berjilbab seperti saya, hehe.
Saya juga penasaran
dengan makanan yang ada disana. Tapi tampaknya sulit untuk bisa bebas cari
makanan karena tentu saja banyak daging b*bi dan minuman sejenis arak disana.
Saya pernah mendengar ada satu tempat yang banyak muslimnya, otomatis makanan
yang dijual pun halal. Tempat itu bernama Itaewon.
Yah, walaupun beberapa
tempat itu jauh dari tempat tinggal saya, tapi tak apa kan menuliskan mimpi?
Siapa tahu, semesta akan mendukung dan mengantarkan saya ke tempat-tempat itu.
Ketika pertama kali saya datang ke Bandung, saya bilang dalam hati, saya akan
ke Bandung lagi suatu hari. Nyatanya itu terbukti. Begitu juga ketika pertama
kali saya ke Palembang, saya juga bilang bahwa saya akan kesana lagi. Eh
ternyata betul, malah saya sempat bermukim disana selama 1,5 tahun.
Jadi, saya bilang lagi
kali ini, saya yakin akan ke tempat-tempat impian saya suatu hari. Entah
bagaimana saya kesana, dengan siapa, dan berapa lama. Bukankah mimpi-mimpi yang
kita tuliskan dalam pikiran akan digenggam juga dengan semesta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar