11 Mei 2020

Baju Baru Atau Baju Lama?

BPN Challenge Day#22

“Besok jadi kan pakai baju warna milo?”
“Jadi dong. Siapa yang belum punya?”
Sambil nyengir, saya tunjuk tangan.
“Aku, hehe.”

Itu sepenggal obrolan saya dan kakak-kakak ipar saya beberapa waktu yang lalu. Saya nyengir saja mengingat saya belum punya baju warna milo hasil kesepakatan bersama yang rundingannya sampai berminggu-minggu itu, hehe.

baju lebaran 2020
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay 
Sudah beberapa tahun ini, kami sepakat untuk menyeragamkan warna baju lebaran. Biar kompak aja gitu, seru-seruan. Makin asik karena anggotanya juga banyak. Dari 6 bersaudara ditambah pasangan dan anak-anak yang juga sudah pada besar-besar, kesepakatan untuk kompakan warna baju ini makin asik.

Dari mulai warna hitam, putih, gold, dan sekarang menuju milo. Sempat kepikiran gak sih, ada aja ya penjual yang ngasih nama warna dengan merk minuman coklat itu. Mungkin besok-besok akan ada lagi warna ovaltine atau luwak white cofe, hehe.

Dari sepenggal cerita itu, mungkin ada yang berkesimpulan saya harus pakai baju baru terus dong kalau lebaran. Ya gak juga sih. Kalau ada baju lama dengan warna senada juga gak apa-apa. Gak harus baru. Tapi karena saya memang belum punya, jadi ya memang beli baju baru.

Sebenarnya tentang baju baru atau baju lama ini, bukan masalah untuk saya. Dulu, waktu saya dan adik-adik masih kecil, iya. Kami akan ribut minta baju baru menjelang lebaran tiba. Apalagi, teman-teman sepermainan sering tanya-tanya.

Kamu pakai baju warna apa? Model apa? Lucunya lagi, sudah diumpet-umpetin gak boleh ada yang tahu dulu, eh pas lebaran ternyata model dan warnanya mirip! Ada yang pernah mengalami masa kecil seperti ini? Jadi kenangan ya sekarang.


Kembali ke topik baju baru ini, bisa dibilang saya tim tengah-tengah. Gak harus baju baru, tapi seringnya beli juga untuk lebaran. Gimana ya? Saya ini tipe yang jarang banget beli baju kalau gak kepengen banget atau perlu banget. Nah, momen lebaran ini seringnya saya jadikan untuk ajang beli baju.

Alasannya, pasti para penjual itu mengeluarkan banyak model, jadi bisa pilih-pilih sesuai selera walaupun sudah dipastikan pilihan jatuh pada model yang serupa. Gamis berpinggang yang simpel dan gak rame. Juga, yang bisa dipakai kemanapun dan ke acara apapun. Kalau beruntung, bisa ikutan pre-order untuk model terbatas dari penjual-penjual online yang sekarang banyak tersebar.

Tapi kembali lagi sih. Lihat situasi dan kondisi. Kalau tidak memungkinkan untuk beli baju baru, kenapa harus maksa beli kan? Toh lebaran bukan ajang untuk pamer baju juga. Penampilan memang harus rapi, bersih, dan memakai pakaian yang paling indah yang kita punya. Kalau masih ada baju lama dan jarang dipakai, mubazir juga kan kalau hanya ditumpuk saja?

Sebenarnya kita juga bisa kok punya baju baru dengan merombak sedikit baju lama yang ada. Misalnya untuk set dengan outer, kita bisa padu padankan dengan outer yang lain. Atau kalau ada gamis polos, bisa ditambahi sedikit renda atau pernak pernik tambahan lain.


Dan untuk tahun ini juga sepertinya gak akan kemana-mana. Paling Cuma kepakai untuk dokumentasi keluarga. Foto lebaran seperti biasanya, hehe.

So, kalian masuk tim mana nih? Baju baru atau baju lama?

2 komentar:

haloreka mengatakan...

Kalau aku pribadi sama kayak mba, tim tengah-tengah :D
semisalnya baju lama masih layak banget dipakai ya dipakai aja lagi hehehe

Laela Awalia mengatakan...

iya mba, sayang juga kalau baju lama cuma ditumpuk aja