28 Mei 2020

Sidang Panjang dan Keliling Demi Kaleng Khong Guan

Cerita Lebaran Part #1

Waaah sudah lebaran ya? Selamat Idul Fitri yaaaa! Taqobbalallahu minna waminkum. Semoga Allah menerima puasa kita semua dan menjadikan kita diri yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Aamiin.

Gimana, gimana? Ada cerita apa aja nih lebaran kemarin? Kalau saya mah banyak cerita! Makanya pengen saya bagi lewat tulisan ini. Sekadar untuk menciptakan kenangan dan jejak sejarah untuk masa tua nanti, bahwa saya dan semua muslim di dunia pernah berlebaran di tengah pandemi. Berlebaran di situasi paling berbeda sepanjang sejarah, hehe.

Lebaran 2020

Eits! Tapi saya gak mau cerita yang sedih-sedih mulu. Saya mau cerita yang bahagia dan seru aja. Manalah masih wabah dari corona, ceritanya sedih lagi. Bye deh. Baiklah. Saya mulai dari mana ya?

Sidang Panjang Untuk Seragam Lebaran

Di beberapa tulisan saya sebelumnya, saya pernah menyinggung soal seragam lebaran ini. Jadi memang sudah beberapa tahun, keluarga dari suami suka seru-seruan untuk pakai baju seragam di hari lebaran. Tidak terkecuali tahun ini juga.

Walaupun katanya lebaran gak boleh kemana-mana, tapi namanya seseruan tetap aja jalan. Apalagi saat menentukan mau pakai baju warna apa. Itu tuh persis sidang yang alot. Lamaaaaaa banget untuk ambil keputusannya. Dari pengajuan berbagai warna, sampai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan samaan dengan keluarga besar lainnya.

Kami mulai dari peach. Warnanya lembut dan kebetulan sudah ada beberapa orang yang punya. Tapi, melihat ke belakang, kok saya sering banget pakai warna itu ya. Waktu itu gamis saya hitam, jilbab peach. Lalu gamis putih, jilbab peach lagi. Lha kok ini mau gamis peach dengan jilbab hitam? Fix ganti! Cari lagi warna lain. Ungu-pink, rose pink-hitam, biru-dongker, hijau-hitam dan paduan warna-warna lainnya.

Karena takut para lelaki dalam grup keluarga gak nyaman dengan kluntang klunting wa yang muter-muter bahas seragam ini, akhirnya kami bela-belain untuk bikin satu grup wa lagi dengan nama ‘Baju Seragam Lebaran’ ckck! Dengan pertimbangan ini itu dan berbagai kemungkinan, maka sidang ditutup dengan sedikit pemaksaan karena salah satu kakak ipar saya sudah nekat beli baju warna milo. Fix deh akhirnya lebaran kali ini kami pakai seragam warna milo. Horee!

Saya kira, masalah seragam lebaran ini sudah selesai sampai disini. Ternyata masih ada lagi dramanya. Saya yang waktu itu masih santai belum dapat bajunya, terpaksa harus ngebut cari tuh baju. Mana gak berani ke pasar atau mall kan, jadi carinya lewat online deh. Sempat khawatir juga karena ada kabar bahwa beberapa jasa pengiriman akan tertunda dengan adanya kebijakan PSBB. Sampai gak nih baju sebelum lebaran tiba? Tapi, alhamdulillah, akhirnya baju tiba tepat waktu. Masih sempat dicuci dan disetrika juga.

Idul Fitri 2020
Fix pakai warna milo

Lain lagi dengan drama kakak ipar dan mamak. Karena badan yang kecil, jadi ukuran baju paling kecil pun masih kurang kecil juga. Di beberapa hari sebelum lebaran, baju yang dipesan harus dipotong dan jahit ulang. Karena sudah mepet waktu, penjahit langganan dekat rumah gak mau terima jahitan lagi walaupun hanya menjahit sedikit. Alhasil, pergi deh ke penjahit dekat pasar. Alhamdulillah bisa.

Rempong ya kami ini. Tapi disitulah serunya lebaran. Kan jadi ada cerita ya, hehe.

Baca juga : Sibuknya Menyambut Lebaran Ini

Keliling Demi Khong Guan

Ya ampun kalau inget ini mah, saya langsung tepok jidat, haha. Jadi, suami saya ini salah seorang penggemar berat biskuit. Pokoknya kalau sudah ke swalayan, bisa lama tuh di depan rak biskuit. Pilah pilih biskuit walaupun pada akhirnya jatuh pada biskuit favorit semacam gabing (see hong puff) atau marie (atau biasanya biskuit dempet yang ada krim coklatnya itu).

Nah, lebaran ini doi pengen banget beli biskuit Khong Guan yang kaleng besar. Maklum lah, hari-hari biasa gak pernah beli yang itu, gak kuat harganya. Lumayan banget kan kalau dibeliin telor bisa dapet 4 kiloan, wkwk.

Khong Guan Kaleng
Akhirnya ada Khong Guan Kaleng, wkwk

Semingguan sebelum lebaran, dia memang lihat masih ada jejeran kaleng besar itu di toko langganan dekat rumah, di swalayan dekat tempat kerjanya, dan di beberapa warung sekitar. Dipikir masih agak lama kan dan kami juga sempat beberapa hari menginap di rumah mertua dan rumah ibu saya, jadi kami tunda-tunda terus deh untuk belinya.

Dua hari sebelum lebaran, akhirnya kami putuskan untuk beli juga. Ternyata.. deng dong! Di warung langganan sudah habis. Mau beli di swalayan dekat tempat kerja kok jauh banget ya, dia sudah libur juga. Akhirnya kami keliling deh ke warung-warung dan toko-toko di sekitar. Sampai ke Indoma***t pun stok kosong!

Saya bilang aja,

“Makan biskuitnya di rumah ibu aja. Kemarin sempat lihat dapat bingkisan yang ada biskuit khong guan walaupun kaleng kecil.”

Dari mimik wajahnya, kayaknya doi masih belum mau menyerah. Katanya, besok kita cari lagi sebelum berangkat ke rumah ibu. Ya ampuunn!

Baca juga : Segubal, Kuliner Khas Lampung Untuk Lebaran

Benar. Jadi di satu hari sebelum lebaran itu, kami keliling lagi. Padahal itu sudah siap-siap mau mudik ke rumah ibu (tahun ini jatah lebaran pertama di rumah ibu). Baiklah. Kami jalan lagi menyusuri toko yang sekiranya kami lewati kemarin. Kosong semua. Sempat terpikir untuk ke swalayan besar yang agak jauh dari rumah, tapi melihat penampilan kami yang pakai baju rumahan banget, rasanya kok gimana gitu ya, haha. Lagipula kemarin itu masih pagi dan belum buka.

Untungnnya ada satu swalayan yang sudah buka. Begitu saya lewati pintu masuk, mata saya langsung menangkap jejeran kaleng besar berwarna merah itu. Ahamdulillah, akhirnya pencarian ini berakhir disini. Kami spontan tertawa. Terserah mau dipandang apa sama petugasnya, hehe.

Well, itu sedikit dari banyak cerita lebaran tahun ini. Masih ada lanjutannya. Tapi di postingan selanjutnya ada kali ya. Nah, kalau kamu punya cerita seru apa nih? Cerita dong di kolom komentar!


2 komentar:

EDI mengatakan...

EA.EA.. NASIB KHONG GUANNYA SAMPAI TULISAN INI DIPOSTING..GMNA..?

Laela Awalia mengatakan...

Masih utuh. Itu dibuka hanya untuk pemotretan, haha.