Hai,
Terimakasih ya sudah
bertahan sejauh ini. Tapi kalau dipikir-pikir, perjalananmu belum terlalu jauh sih. Mungkin
staminamu yang sedang kurang baik, jadi kamu merasa perlu istirahat sejenak.
Gak apa-apa kok berhenti dulu. Sekadar merebahkan tubuhmu menghadap langit.
Memandang putihnya awan sambil menghela nafas. Atau bisa juga dengan memejamkan
mata, mengingat kembali awal perjalananmu hingga sampai disini.
Terimakasih
ya sudah meluangkan waktu untuk bagian dari dirimu sendiri. Aku tahu ini
mungkin terasa berat, tapi percayalah akan ada masanya nanti kamu bisa menjadi
dirimu kembali. Kamu ingat kan, dulu kamu pernah berdoa dalam hati. Kamu ingin
merasakan perjalanan ini. Melalui kesibukan ini. Melewati keramaian ini.
Melihat bagaimana bagian tubuhmu tumbuh bersama hari-harimu.
Mungkin
kamu bertanya, apakah kamu sudah melakukan yang terbaik untuknya. Jawabannya
tergantung persepsimu. Naluri perempuan itu sinyal terkuat dan tak bisa
terbantahkan. Kalau kamu pikir ada yang salah, mungkin benar ada yang salah.
Kalau merasa ini benar, mungkin juga ini benar, hanya saja belum terlihat
dampaknya.
Setiap
orang, pasti sudah melakukan apapun dalam versi terbaiknya kok. Ya sambil terus
belajar tentunya. Makanya, melakukan suatu kesalahan itu wajar saja. Asal kamu
bisa mengevaluasi kesalahanmu dan memperbaikinya. Pelan-pelan saja. Tidak ada
yang mengejarmu kok.
Eh
tapi, masa-masa emas itu sepertinya memang cukup singkat sih, jadi ya harus
cepat ada perubahan kalau dirasa memang dibutuhkan.
Baca juga : Surat Untuk Wafa 2
Terimakasih
lagi ya, kamu sudah berusaha untuk tetap mengisi kasih di bejana yang akan kamu
tuang untuk bagian dari dirimu. Mungkin dengan melihat foto-foto yang mana itu
pasti kenangan indah dan mengharukan. Melihat kembali proses bagaimana kamu
membersamainya. Melihat bagaimana kamu mengajari banyak hal padanya. Juga melihat
bagaimana kamu pun belajar banyak hal darinya.
Percayalah,
suatu hari nanti, ini akan jadi kenangan indah untukmu dan untuknya, bagian
dari dirimu.
Kamu
masih ingin sendiri? Atau menangis lagi? Gak apa-apa. Menangislah dulu. Tak ada
yang akan menertawakanmu kok. Hm, mungkin ada sih, tapi anggap saja tak ada ya.
Wajar kok manusia menangis karena mungkin sedih, kecewa, marah, atau senang.
Kalau menangis bisa membuatmu merasa lega, lakukanlah. Peluk tubuhmu sendiri,
rasakan bagaimana emosi itu hadir dan berdamailah.
Oh
iya, kamu juga bisa memeluk bagian dari dirimu lalu rasakan juga bagaimana
cinta itu hadir dan menyatu dalam hatimu. Semoga itu bisa meredakan sedihmu dan
mengisi kembali bejana kasih yang kamu rasa mulai menipis.
Kalau
sudah puas menangis, tidurlah. Bayangkan kamu berada di sebuah taman penuh
rumput hijau dan bunga-bunga. Kamu berjalan bergandengan tangan dengan bagian
dari dirimu sambil tertawa. Kamu menghirup udara dengan aroma rumput yang baru
saja tersiram embun. Berjalan lagi berputar-putar, berjingkat, menari, melompat
seperti kupu-kupu.
Lalu
bangunlah dengan hati yang sudah tenang. Kalau kamu merasa sendiri, lihalah di
sampingmu. Ada bagian dari tubuhmu, bagian dari darahmu, bagian dari dirimu.
Lihatlah bagaimana dia menjadikan kamu dunianya.
![]() |
| Kamu dan Bagian Dari Dirimu |
Ps. Baru sadar ya kamu, jarang sekali kamu foto dengannya. Sampai-sampai, kamu harus mencari di ribuan fotonya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar