30 November 2018

Day #11, 2 Barang Koleksi Saya, Nomor 2 Sudah Langka

Pas saya lihat tema hari ini, saya mendadak jadi bengong dan bertanya sendiri, barang apa ya yang saya punya? Sedangkan saya baru satu tahun ini pisah dari orang tua, ehehe.

Baiklah, yuk coba kita cari dulu. Siapa tahu terselip diantara daun pintu atau celah-celah lubang udara. Bukankah koleksi adalah barang-barang yang dipunyai karena alasan tertentu yang mungkin saja hanya sekadar hobi dan bukan karena kebutuhan, kan? Saya memang punya beberapa barang dengan jenis yang sama, tapi rasanya itu bukanlah barang koleksi, seperti jilbab yang berwarna warni (ini untuk menyesuaikan dengan warna bajunya, ye kan?), atau bros (saya jarang beli bros, saya akan beli kalau modelnya benar-benar saya suka), atau sepatu (saya hanya punya tiga pasang untuk kerja merangkap main).

Tapi, saya menemukan 2 barang ini yang rupanya punya kenangan tersendiri untuk saya dan sekarang jadi koleksi yang mungkin salah satunya sudah bukan zamannya lagi.

1. Buku
Saya mulai jatuh cinta dengan buku ketika saya SMP. Saat itu, saya baru mengenal perpustakaan (dulu SD saya gak punya perpustakaan). Saya habiskan jam istirahat saya disana. Bukan buku pelajaran yang saya cari, tapi buku cerita, haha. Saya mulai kenal dengan buku kumpulan cerpen, novel, skenario drama, dan buku kumpulan puisi.

Salah satu baris di rak buku saya
Sejak saat itu, saya mulai ketagihan baca buku cerita dan mulai ingin menulis cerita saya sendiri. Sampai SMA dan kuliah, saya mulai mengoleksi antologi cerpen, puisi, dan novel, serta buku bacaan lain. Pernah waktu saya ada acara Silaturahmi Nasional di Jakarta bersama komunitas penulis, oleh-oleh yang saya bawa ke Lampung adalah buku. Pokoknya 1 tas penuh isinya buku semua. Ibu dan Abah saya sampai heran, hehe.

Karena ada satu sahabat saya yang tahu persis kebiasaan saya itu, maka setiap hari ulang tahun saya, ia memberi saya buku. Malah, seringnya saya yang disuruh milih sendiri di toko buku temannya dan ia yang membayar, hehe. Jadi, saya makin suka mengoleksi buku-buku itu.

Sayangnya, buku-buku saya itu banyak dipinjam teman dan tidak kembali dengan alasan yang beragam. Mulai dari selalu lupa untuk bawa pas ketemu, sampai entah dimana keberadaannya karena titip sana sini untuk mengembalikannya ke saya. Sayang sekali memang, mengingat saya mengumpulkan buku-buku itu satu per satu, juga ada beberapa buku hadiah yang kalau diganti pasti tidak akan sama rasanya, ya kan?

2. Kaset Tape Recorder
Masih adakah yang mengoleksi benda satu ini? Hehe. Iya, belasan tahun lalu saya memang mengoleksi kaset. Mungkin sekarang sudah gak ada ya. Tape  recordernya aja mungkin sudah gak diproduksi lagi. Pertama kali saya dikenalkan kaset ini ketika saya masih kecil, mungkin TK atau SD. Waktu itu lagu yang paling populer adalah Soleram. Jadi saya sampai hapal lirik dan musiknya.

Dulu pun lagu anak-anak memang punya lirik yang bagus, sesuai dengan umur anak-anak kala itu. Jadi, setiap ada penyanyi cilik yang mengeluarkan album, saya pasti minta ke ibu untuk dibelikan kasetnya. Sampai saya SMP dan mulai mengenal artis dari negeri seberang, kebiasaan saya itu belum hilang juga. Malah saya memilih kaset dari penyanyi luar negeri ketimbang artis dalam negeri. Padahal harga kasetnya lebih mahal kan?

Sedikit dari banyak koleksi kaset saya 
Waktu itu saya suka sekali dengan Britney Spears, Westlife, dan M2M. Jadi ketiga artis inilah yang beberapa albumnya, saya punya selain kaset lain yang saya beli hanya karena lihat lagunya ada yang saya suka. Saya sampai menyisihkan uang jajan lho demi membeli kaset-kaset ini, haha.

Sekarang, kaset-kaset itu juga sudah ada yang hilang entah kemana. Lagipula saya juga sudah gak punya tape recorder yang bisa menyetel kaset-kaset itu. Mengingat koleksi yang satu ini, saya sering tersenyum sendiri. Punya kaset terbaru dari penyanyi kesukaan itu bahagianya luar biasa. Beda dengan sekarang kan ya, yang bisa unduh lagu secara gratis dan kadang gak ada perjuangannya.

Nah, itulah 2 barang koleksi yang ada di rumah (orang tua) saya. Mengingat saya masih bingung mau ditaruh mana koleksi saya itu di rumah sendiri, jadi untuk sementara ini tetaplah disana.
Kalau barang koleksimu apa saja?


Tidak ada komentar: