18 Maret 2024

Menu Sahur Praktis

Sahur! Sahur!

Semenjak punya bayi, aktivitas memasak saya jadi sat set banget. Padahal ya dari dulu juga sudah sat set dan menu simpel praktis, tapi sekarang lebih simpel lagi. Ya gimana ya, baru mau pegang sayuran, sudah diganduli sama si kecil. Apalagi sekarang dia lagi ada di masa mengeksplor semuanya. Di sisi lain, si kecil ini juga sudah bisa memilih dengan siapa dia mau ditemani.

Menu sahur praktis
Menu sahur praktis

Bisa terbayang kan kalau pagi suasananya bagaimana? Menyiapkan sarapan, bekal suami, sekaligus membersamai si kecil. Mungkin saya juga belum berpengalaman, jadi terkesan repot sangat. Lalu Ramadhan datang.

Sudah terbayang sih bakalan gimana suasana sahur dan berbuka puasa dengan si kecil yang selalu penasaran dengan apapun yang ada di depan matanya. Waktu sahur yang kami sudah berusaha pelan-pelan agar sendok dan piring gak berbunyi nyaring pun, si kecil tetap aja terbangun, haha. Baiklah, kami sertakan si kecil saat sahur.

Bicara tentang sahur, saya tim makan sahur dengan menu yang sama seperti berbuka puasa. Menurut saya lebih efisien, hemat waktu, hemat tenaga, dan bisa lebih santai bangun sahurnya. Alhamdulillah sih suami gak banyak protes. Malah seringnya gantian doi yang menyiapkan sahur, hihi.

Nah berlanjut ada si kecil ini, menu sahur kami sudah paling simpel kayaknya. Masih lebih sering suami yang menyiapkan sahur karena mungkin dia tahu saya masih ngantuk dan harus meng-ASI-hi si kecil kalau terbangun malam. 

Menu makan saat bulan Ramadhan gak jauh beda sih dengan menu sehari-hari. Lauknya tetap ayam, telur, ikan, tempe dan tahu. Paling sering olahan ayam yang gampang dan cepat, ayam kecap cabe ijo.

Nah, kalau kebetulan buka puasa pas diluar, otomatis belum masak untuk sahur dong. Saya paling sering masak telur aja.

Orak Arik Tauge Telur

Bahan : 
(Takarannya pakai kira-kira aja ya)
Tauge gendut
Telur
Daun bawang
Bawang merah
Bawang putih
Cabe merah (kalau mau lebih pedas, pakai cabe rawit)
Gula pasir
Garam
Saus tiram
Kecap manis

Cara membuat :
Iris bawang merah, bawang putih, cabe, dan daun bawang. Tumis hingga harum. Masukkan telur, orak arik, lalu masukkan tauge. Beri sedikit air, tambahhkan garam, gula, kecap manis sedikit, saus tiram. Koreksi rasa. Selesai.


Beneran deh ini menu simpel banget. Selain itu, masaknya juga gak pakai lama. Kalau mau lebih harum dan gurih, bisa ditambahkan udang kering atau ebi. 

Tauge juga bisa diganti dengan buncis atau sawi putih. Kedua sayuran ini juga cepat matang kok. Tinggal sesuaikan selera aja.

Kalau kalian punya menu sahur praktis apa nih?

16 Maret 2024

Yuk Jaga Kesehatan Di Bulan Ramadhan!

Halo!
Apa kabar puasanya? Masih lancar jaya ya! Semoga sampai akhir Ramadhan tetap kuat, tetap dimudahkan, dan tetap sehat. Karena ada lho, sebagian orang yang sudah beberapa hari puasa, malah mengeluh sakit. Gak parah sih, kebanyakan batuk, maagh kambuh, atau gula darah naik.

Menjaga Kesehatan di bulan Ramadhan
Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan

Padahal, sejatinya berpuasa itu seharusnya menyehatkan. Jangan-jangan, ada yang kurang tepat saat menjalankan satu ibadah ini. Entah itu dari pola makan atau aktivitas sehari-harinya. Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh saat Ramadhan? Berikut sedikit tips dari saya.

Tetap Berolahraga

Menjalankan ibadah puasa bukan berarti puasa berolahraga juga. Kegiatan ini tetap disarankan untuk dilakukan dengan catatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Banyak kok jenis olahraga yang cocok dilakukan saat berpuasa.

Streching atau peregangan misalnya. Ini jenis olahraga ringan dan mudah dilakukan dari rumah. Ya, gerak-gerakin tangan, kaki, kepala, dan badan biar otot-ototnya gak tegang. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih rileks dan meminimalisir stress.

Kalau mau sekalian ngabuburit, bisa jalan santai atau bersepeda di sore hari. Gak perlu jauh-jauh juga sih, keliling komplek atau keliling pasar takjil juga sudah cukup. Kalau dirasa sudah lelah, tinggal nunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa.


Jaga Pola Makan

Gak bisa dipungkiri sih, saat Ramadhan begini banyak sekali makanan dan minuman yang ditawarkan untuk berbuka puasa. Apalagi kalau lihat minuman yang segar-segar dengan es batu yang dingin. Serasa dapat minuman surga ya, hehe. 

Boleh sih berbuka dengan yang manis-manis, tapi tetap harus dibatasi ya. Apalagi setelah seharian perut kosong dan langsung diisi dengan minuman dan makanan yang tinggi kadar gulanya. Jangan sampai gula darah naik mendadak. Sebaiknya, berbukalah dengan air putih terlebih dahulu, makan 3 buah kurma, beberapa cemilan ringan, lalu berikan jeda untuk makan besar selanjutnya.

Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh saat sahur dan berbuka dengan makanan begizi seimbang. Makan dengan porsi cukup dan lengkap. Satu sajian berisi karbohidrat yang bisa didapat dari nasi putih, nasi merah, jagung, ubi-ubian, atau roti. Protein yang bisa didapat dari daging, telur, ikan, tempe dan tahu. Jangan lupa seratnya yang bisa didapat dari buah dan sayur.

Sebaiknya, hindari mengkonsumsi makanan berminyak dan mengandung banyak garam. Kedua jenis makanan ini dapat memicu rasa haus dan radang tenggorokan. Terakhir, cukupi kebutuhan air dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari.


Jaga Pola Tidur

Satu hal yang mungkin agak berat dilakukan sebagian orang saat menjalankan ibadah puasa adalah bangun sahur. Bagi yang tidak terbiasa bangun sebelum subuh, mungkin waktu sahur memerlukan tambahan usaha ya. Nah, agar bangun sahur terasa ringan, sebaiknya tidur malam lebih awal dan hindari begadang kalau hanya sekedar nongkrong atau mengobrol.

Di siang hari, sempatkan untuk beristirahat dan tidur sejenak jikalau memungkinkan. Tapi jangan juga terlalu banyak tidur karena akan membuat tubuh semakin lesu.

Isi Waktu Luang Dengan Perbanyak Ibadah

Dengan mengurangi jam makan dari pagi hingga sore hari, waktu kita seharusnya bisa lebih luang ya. Alangkah lebih baiknya jika waktu luang itu diisi dengan memperbanyak ibadah yang di bulan-bulan lain belum tentu bisa sesering di bulan Ramadhan ini.


Dengan memperbanyak ibadah, pikiran juga akan tersugesti dengan hal-hal yang positif dan tujuan akhirnya adalah membuat hati tenang sehingga bisa tetap menjalani hari dengan lebih rileks.

Kalau teman-teman, punya cara lain untuk menjaga kesehatan di bulan Ramadhan? Bagi di kolom komentar dong. Sampai junpa di post selanjutnya ya!

13 Maret 2024

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan Untuk Ibu Menyusui

Assalamualaikum.
Marhaban ya Ramadhan. Alhamdulillah, masih diberi umur untuk sampai di bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini.

Ramadhan kali ini jadi Ramadhan pertama kami bertiga setelah tujuh Ramadhan hanya berdua saja. Tahun lalu saat Ramadhan, saya masih hamil sekitar 7 bulan. Masih kuat puasa, dan si janin sehat-sehat aja. Tahun ini saya juga mencoba untuk puasa dengan melihat kondisi saya dan si kecil. 

Tips berpuasa ibu menyusui
Tips berpuasa ibu menyusui

Pas banget si kecil sudah mulai saya beri MPASI beberapa bulan lalu dan sekarang lagi aktif-aktifnya. Merayap, nungging, duduk gak bisa anteng, penasaran dengan segala benda di sekitar, dan lagi mulai rambatan. Pokoknya sudah gak bisa meleng dikit lah pas jagain dia. Ngos-ngosan iya, tapi tetap harus bersyukur karena punya anak yang aktif dan sehat.

Sementara, kondisi saya terbilang sehat dan kuat untuk puasa karena si kecil juga sudah mulai berkurang konsumsi ASInya. Jadi, saya putuskan untuk berpuasa. Merangkum dari beberapa artikel yang saya baca, juga pengalaman sehari puasa kemarin, saya kasih beberapa tips berpuasa di bulan Ramadhan untuk ibu menyusui.

Tapi sebelum itu, pastikan kondisi ibu dan bayi tetap sehat ya. Kalau ragu, bisa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Apalagi kalau si kecil masih berusia di bawah 6 bulan yang mana hanya ASI saja yang bisa dikonsumsinya. Berbeda dengan si kecil yang sudah berusia di atas 6 bulan dan sudah mendapat MPASI.

1. Tetap makan 3 kali dalam sehari

Walaupun berpuasa, ibu menyusui sebaiknya tetap makan 3 kali sehari, yaitu sahur, saat berbuka, dan sebelum tidur. Tujuannya untuk menjaga asupan nutrisi dan tenaga ibu saat menyusui. Kalaupun tidak bisa makan 3 kali sehari, coba makan cemilan yang sehat dan mengenyangkan.

Jujur sih, semenjak menyusui, porsi makan saya memang agak lebih banyak dari sebelum menyusui. Wajar kok, apalagi kalau badan jadi terlihat lebih berisi, gak apa-apa. Santai aja.

2. Konsumsi makanan padat nutrisi

Tidak hanya kuantitas makannya saja yang dijaga, tapi kualitasnya juga harus terpenuhi. Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat, serat, dan vitamin serta mineral. 

Nutrisi ini bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti sayuran, buah, makanan laut, daging merah, daging ayam, telur, susu dan olahannya, serta kacang-kacangan.

3. Jangan lewatkan sahur

Poin yang satu ini penting banget lho. Ibu menyusui yang tetap ingin berpuasa, jangan sampai melewatkan sahur ya. Ibarat orang yang akan melakukan perjalanan, harus bawa bekal biar gak kelaparan, nah begitu juga dengan perjalanan puasa ibu yang menyusui. Cadangan tenaga dan bahan produksi ASI harus disuplai terlebih dahulu saat sahur ini.


4. Istirahat yang cukup

Meskipun punya anak kecil yang aktifnya ampun-ampunan dan pekerjaan rumah yang banyak, ibu menyusui yang tetap berpuasa harus cukup beristirahat. Hindari dulu pekerjaan yang menguras tenaga atau aktivitas diluar rumah yang tentunya bisa membuat lelah.

Kalau saya, tidur malam harus di bawah pukul 22.00. Bangun sahur juga gak terlalu awal untuk mencukupi jumlah jam tidur karena seringnya siang gak bakal bisa tidur. Bisa lho berbagi tugas dengan suami, misalnya pas sahur, gantian suami yang nyiapin. Atau pekerjaan rumah lainnya yang bisa dikerjakan oleh suami.

5. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Caranya dengan minum air putih tetap seperti biasanya. Ibu menyusui disarankan untuk mengkonsumsi 3 liter air dalam sehari, sudah termasuk cairan dari sayur dan lain-lain. Nah, saat puasa juga begitu. Minum air putih sebanyak 2-3 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 2-3 gelas sebelum tidur. 

Pengalaman saya selama punya bayi baru lahir sampai sekarang, saya selalu minum dari botol. Tujuannya biar bisa tertakar berapa banyak air putih yang sudah dikonsumsi, apakah sudah mencukupi atau masih kurang. Selain itu, saya juga jadi gak bolak balik ambil air minum karena botol selalu saya bawa. Percayalah, ini efektif dan efisien untuk ibu yang punya anak kecil super aktif.

6. Bila perlu, konsumsi ASI Booster dan suplemen tambahan

Nah, kalau memang diperlukan, bisa konsumsi ASI Booster dan suplemen kesehatan tambahan. Kemudian, susui si kecil seperti biasanya karena semakin sering disusui, maka produksi ASI makin bertambah. Untuk suplemen tambahan, bisa dikonsultasikan dulu dengan dokter ya.

Nah, itu dia beberapa tips untuk ibu menyusui agar puasanya lancar selama Ramadhan. Oh iya, kalau sekiranya saat berpuasa merasa pusing, bibir terlalu kering, badan lemas dan kelelahan, urin berwarna pekat dan berbau tajam, sebaiknya langsung berbuka saja karena kemungkinan ibu mengalami dehidrasi.

Perhatikan juga kondisi si kecil. Apabila si kecil tidak buang air kecil seperti biasanya, ada bagian cekung di kepala, rewel dan gelisah sepanjang hari, merasa tidak puas menyusu, sebaiknya ibu juga langsung berbuka karena mungkin si kecil juga dehidrasi.

Berpuasa atau memilih tidak berpuasa bagi ibu menyusui itu boleh-boleh saja kok. Keduanya sama-sama ibadah dan memang ada keringanan dari sisi syariat. Semoga kita semua selalu sehat ya.