31 Desember 2020

Kaleidoskop 2020

Rasanya baru kemarin mengganti tulisan 2019 ke 2020, tapi tengah malam nanti sudah berganti lagi menjadi 2021. Terimakasih 2020 sudah memberi warna pada hidup saya. Sebentar lagi, saya akan tutup cerita dengan beberapa moment yang penuh suka duka, haru biru, dan gelap terang.

Kaleidoskop 2020
Kaleidoskop 2020


Masih sempat liburan ke Jakarta dan Bogor

Entah sejak kapan saya terbiasa untuk mengakhiri tahun dengan pergi ke suatu tempat. Biasanya saya pergi keluar Lampung. Sengaja nabung selama setahun untuk bisa menyegarkan pikiran, hehe. Nah, sebenarnya acara jalan-jalan ini adalah rencana tahun 2019 kemarin, tapi karena yang punya hajat tertunda di bulan Januari, ya kita ikut aja.


liburan ke jakarta
Liburan ke Jakarta

Kebetulan ada wisuda adik perempuan saya yang kuliah di luar Lampung, jadi sekalian aja agenda jalan-jalannya digabung. Tampaknya ini jalan-jalan terakhir tanpa merasa khawatir. Walaupun sudah tersiar kabar di berita tentang virus corona, tapi Indonesia masih aman-aman saja waktu itu.

Alhamdulillah ya, masih bisa bebas makan dimanapun tanpa khawatir. Bebas ketemu banyak orang tanpa jarak yang jauh. Bebas ketawa-ketawa tanpa pakai masker. Siapa yang menyangka coba, kalau sebulan dua bulan setelahnya, virus corona mulai menyerang warga Indonesia?

Cerita saya di bulan Januari ini bisa ditengok di postingan ini.

Potongan Cerita Wisuda dan Menjelajah Museum Wayang

Palembang yang Lagi-Lagi Tertunda

Kalau diingat, sudah 5 tahun saya tidak menginjakkan kaki di Palembang lagi. Ada ikatan tersendiri antara saya dengan kota pempek itu hingga saya selalu mengagendakan kesana setiap kali berencana ambil cuti. Tapi rupanya, rencana itu masih belum terealisasi hingga sekarang.

palembang
Terakhir kali ke Palembang

Tadinya, saya berniat kesana sekitar akhir Oktober 2019, tapi waktu itu Palembang sedang dilanda kabut asap yang belum kunjung reda. Sampai saya mengubah rencana di tahun 2020 ini. Tapi lagi-lagi, rencana saya harus tertunda. Pertama, karena ada agenda wisuda adik perempuan saya itu, dan kedua karena ada pandemi yang membuat semuanya berubah total.

Padahal saya sudah saling sapa dengan teman saya disana untuk bertemu dan mungkin akan menginap di rumahnya ketika saya ke Palembang. Yah, rencana Tuhan memang selalu bisa menggantikan rencana manusia macam kita. Kabut asap reda, pandemi datang. Lagi-lagi Palembang harus masuk dalam antrian agenda saya lagi.

Ramadhan dan Idul Fitri Paling Asing

Siapa yang tidak merindukan sholat tarawih bersama di mushola atau masjid saat Ramadhan? Mendengar suara anak-anak mengaji saja rasanya sudah meluap-luap rindu ini. Tapi, corona mampu membekap kita dalam rumah masing-masing, pun saat Ramadhan tiba. Ramadhan yang dibayangkan akan ramai dengan sholat tarawih berjamaah, anak-anak berlarian, bacaan Alquran saling bersahutan, tiba-tiba sepi senyap.

Idul Fitri yang sepi

Kalaupun tetap berjamaah di mushola, protokol kesehatan harus dilakukan. Pakai masker, jaga jarak, tidak saling bersalaman usai sholat, dan tidak ada acara apapun yang mengundang banyak orang. Sedih? Iya lah.

Baca juga : Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Apalagi saat Idul Fitri tiba. Rumah orang tua saya tidak seperti lebaran-lebaran sebelumnya. Dua adik perempuan saya tidak bisa mudik. Kampung saya yang biasanya ramai orang saling mengunjungi, bersalaman, dan makan kue-kue, hanya saling sapa dari jauh. Kalaupun singgah, hanya sebentar dan makan minum ala kadarnya.

Untungnya, di keluarga suami saya malah bisa kumpul semua. Sejak pandemi yang mengharuskan bekerja dan sekolah dari rumah, keluarga suami bisa berkumpul di rumah mertua saya. Terobatilah rasa sedih saya.

Moment-moment Membahagiakan

Meski 2020 tampaknya muram, tapi kalau dipikir lagi, masih banyak kok saat bahagianya. Adik perempuan saya langsung bekerja usai wisuda, pernikahan kakak ipar saya yang disambut sangat antusias haru biru keluarga besar, kelahiran beberapa ponakan, sampai bertambahnya penghuni rumah saya karena kucing saya pun ikut melahirkan 4 anak!

Tahun 2020 ini memang seperti roller coaster. Berliku, ada masanya merasa berlari sangat cepat hingga membuat adrenalin meningkat, ada masanya agak melambat. Menangis sudah pasti sering, mood naik turun juga bukan hitungan jari lagi, tapi senyum dan ketawanya juga banyak.

Saya gak mau buat resolusi untuk tahun 2021. Bukan karena gak optimis, tapi saya jalani aja lah apa yang nanti terjadi dalam kehidupan saya. Harapan saya, tahun 2021 besok akan jadi tahun yang lebih membahagiakan dan menguatkan saya dan keluarga.

Kalau kamu punya cerita apa di sepanjang tahun 2020?

2 komentar:

Rika Widiastuti Altair mengatakan...

Aku juga biasanya traveling ke luar Lampung kalau liburan. Dan rencana desember kemarin mau ke Jakarta-Bogor-Bandung. Sekalian jemguk adikki yg stay di Jakarta. Tp PSBB diperketat. Jd aku puter haluan ke Palembang dan Pesisir Barat. Next time traveling bareng yuk mbak

Laela Awalia mengatakan...

Waahh dr palembang mba? Sudah dibuka kah tiket sampai kertapati? Soalnya kemarin denger2 belum buka tiket sampai sana.

Yuk traveling bareng! 😄👌