:
fa
Rasanya aku merindukanmu, fa
Rasanya kehilangan ini semakin menjadi
Aku begitu ingat dulu ketika kita masih jadi pengembara
dalam rimba kata-kata
Kau selalu menertawakan puisiku
Aku selalu mempertanyakan sajakmu
Lalu kita sama-sama diam
Mengheningkan suasana
Apakah kita saling jatuh cinta, fa?
Aku merasa sendiri disini
Saat kutahu kau menemui Palembang lagi, dan saat kata-katamu
kau tebarkan bersama puisi
“tak ada lagi teman”
Mengapa aku merasa seperti kamu?
Pikiranku melayang lagi ke waktu yang lalu
Palembang
Puisi
Guguran daun
Rianaian hujan
tawa
patah hati
seperti puzzle aku menyusun ulang kepingan-kepingan itu
jadi satu
dan aku begitu terpana
puzzle jadi satu mantra
kembalilah, fa
maka aku pun kan kembali
kita sama-sama kembali
jadi puisi
jadi guguran daun
jadi rinaian hujan
jadi galaksi dengan berjuta bintang
Natar,
18 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar