Hai, Wafa.
Ini ibu saat usia kamu 2 tahun. Rasanya baru kemarin ibu nulis surat untuk ulangtahun pertama Wafa. Eh kok sudah nulis surat lagi ya? Walaupun sudah agak terlambat ya. Hihi.
Rupanya waktu teramat cepat berlalu, atau hanya ibu yang gak sadar bumi terus berputar karena dunia ibu ketambahan Wafa.
![]() |
Wafa 2 Tahun |
Kata orang, 2 tahun itu masuk fase yang mulai menguras energi dan emosi. Terrible two, bahasa kerennya. Gak salah sih kayaknya.
Setiap hari ada saja tingkahmu yang bikin ibu teramat bersyukur. Bahkan, ibu sendiri takjub dan berulangkali ucap masyaallah.
Misalnya saja, Wafa yang sudah mengerti empati. Kalau ada tangan atau kaki ibu yang sakit, Wafa selalu usap-usap dan tiup. Mungkin Wafa ikut-ikut ibu ya kalau Wafa jatuh, ibu akan begitu juga.
Wafa juga sudah bisa mengerti instruksi sederhana, alasan untuk setiap tindakan, apalagi meniru, jago sekali. Makanya ibu berusaha untuk selalu menjaga sikap di depan Wafa. Jangan sampai, sikap yang gak baik dari ibu ditiru Wafa.
Yah meskipun gak bisa dipungkiri juga terkadang tingkahmu juga bikin ibu banyak istighfar, mohon sabar sepenuh jiwa.
Misalnya saja Wafa yang sudah mengerti apa yang diinginkan. Baju contohnya. Wafa selalu dan hampir selalu inginnya pakai baju gambar kucing tanpa pandang situasi dan kondisi apapun. Mau malam, siang, pagi, cuaca panas, dingin, terik, apapun itu. Pokoknya baju gambar kucing. Sampai-sampai, itu baju cuci kering pakai.
Belum lagi, Wafa sudah mulai fasih bilang 'Gak!', jadi sering sekali ibu dapat penolakan dari Wafa. Waktunya mandi, gak. Waktunya sikat gigi, gak. Jangan naik meja, gak. Sudah cukup lihat hp, gak. Salim sama akung, gak.
Awalnya memang agak kesal ya ibu. Tapi lama kelamaan, ibu mulai belajar memahami Wafa. Sebenarnya bukan Wafa gak mau, tapi Wafa juga sedang belajar banyak hal. Mulai belajar mengenal dunia dengan perspektif yang polos.
![]() |
Wafa 2 Tahun |
Pada akhirnya, ibu dan Wafa bisa saling memahami. Bisa saling mengerti apa yang diinginkan. Bahkan, nyatanya kita bisa ngobrol tentang banyak hal meski bahasa Wafa masih terbatas. Seru banget malah ngobrol sama Wafa. Ibu yang biasanya kesepian sendiri di rumah, jadi berasa punya lawan bicara, hehe.
Terimakasih ya nak, sudah menerima ibu bagaimanapun keadaannya. Sudah menerima mainan-mainan sederhana yang ibu buatkan. Jujurnya, dulu ibu gak pernah fokus sama hal-hal receh begini. Mainan dari kertas bekaspun sudah bisa buat Wafa ketawa sambil tepuk tangan. Sederhana banget kamu, nak.
Baca juga : DIY Permainan Edukasi Untuk Anak
Terimakasih ya, nak, sudah hadir di dunia menemani ibu. Maaf ya kalau terkadang, kesabaran ibu setipis tisu. Sering ngomel gak jelas, atau kesal hanya gara-gara susu kotak tumpah atau sisa makanan yang diacak-acak.
Percayalah, ibu bukan marah sama Wafa, tapi pikiran ibu yang sepertinya sedang bercabang banyak sekali. Memikirkan banyak hal dalam waktu bersamaan. Yah, memang bukan alasan sih seharusnya, tapi nyatanya begitu.
Sudah ah, nanti malah jadi tulisan gak jelas ya. Selamat ulang tahun ke 2, Wafa sayang. Semoga usiamu berkah, rezeki mengalir tak putus-putus, bahagia selalu, jadi orang yang bermanfaat untuk kebaikan ya, seperti namamu. Aamin.
Baca juga : Surat Untuk Wafa
***
Tambahan sedikit. Di usia 2 tahun ini, Wafa sudah mengerti dan memahami banyak hal. Bagi ibu, itu kemampuan yang selangkah lebih maju. Misalnya, Wafa sudah bisa bantu ibu jemur pakaian, angkat jemuran yang kering, melipat pakaian, cara menyetrika, bantu masak telur pun sudah bisa. Plis, walaupun ya bukan diukur dari standar pekerjaan pada umumnya ya.
Wafa juga sudah bisa menggunting pakai gunting beneran. Sudah gak mau lagi dikasih gunting khusus anak-anak yang berbahan plastik dan hanya bisa gunting kertas. Sudah bisa baca buku dengan gayanya sendiri. Sudah bisa mengingat letak barang-barang. Sudah bisa ikut membereskan mainan. Banyak lah bisanya. Masyaallah.