15 Juli 2015

Bagaimanakah Rasanya Dilamar?

Ternyata dulu aku sudah pernah bertanya seperti itu (tentunya bertanya pada diri sendiri, hehe). Dalam file lamaku, tertera tahun mulai ditulisnya, 2011. Pasti akan berbunga-bunga karena setidaknya langkah untuk menuju kehidupan yang baru akan dimulai. Pertanyaan itu muncul karena waktu itu sudah ada beberapa teman yang dilamar, juga ada seseorang yang katanya ingin serius menjalani hidup denganku (eeaaa).

Seiring berjalannya waktu, pertanyaan itu pudar dengan sendirinya meskipun semakin banyak teman yang dilamar dan akan menikah. Tulisanku itu juga sudah mengendap begitu saja di lapmi, tak diapa-apakan lagi. Masih menggantung begitu saja. Tak berakhir. Mungkin karena aku lebih dewasa juga (hahah) jadi, yah nanti insyaallah akan datang juga waktu itu.

Siang itu 31 Mei 2015, keluarga sang calon suami (*jadi malu saiaa XD ) datang ke rumah membawa kabar baik. Inshaallah beberapa bulan depan akan datang lagi untuk menyerahkan sepenuhnya sang ananda kepada keluargaku di atas janji suci. Rasanya tuh sesuatuh banget, hehe. Melihat wajah-wajah keluarganya rasanya dalam hatiku terbersit pertanyaan untuk meyakinkan, mereka akan menjadi keluargaku besok. Ibunya akan menjadi ibuku juga. Kakak-kakaknya akan menjadi kakak-kakakku juga.

Dan ternyata rasanya memang berbunga-bunga, hehe. Sampai-sampai, aku pun gak sempat untuk menuliskannya langsung setelah acara lamaran itu. Tapi alasan yang tepat adalah karena sebenarnya aku belum mau mempublikasikan acara ini dulu, pengen buat kejutan untuk teman-teman. Tau-tau minta cuti sama ibu HRD, tau-tau kasih undangan, hihi. Tapi ternyata kabar memang cepat beredar. Beberapa foto bahkan sudah beredar sebelum hari berganti.

Sempet sedikit syok mendapati ada banyak pesan masuk mengucapkan selamat atas lamaranku. Wonder sih siapa yang bertanggung jawab atas beredarnya kabar ini. Setelah ditelusuri, ternyata oh ternyata, saudara si calon suami lah yang memposting foto-foto itu, hyaaaa :D

Ini beberapa foto yang berhasil buat kehebohan di dinding fb, di bbm, dan di wa, juga di kantor pastinya.




Tulisan ini juga sebenarnya sudah mengendap beberapa lama di komputer karena alasan waktu dan kesibukan. Tapi memang bener kok, rasanya tuh diliputi pekerjaan ini itu. Tugas kantor, juga tugas pribadi, daaan, sedikit sibuk dengan persiapan hari H, hehe.

Baca juga : Sebuah Keinginan

Pada akhirnya, aku tetap meneruskan tulisan ini karena ada sedikit waktu senggang sembari menunggu waktu pulang. Intinya sih, pengen aja menuliskan sesuatu yang menyenangkan. Bahwa aku pernah bahagia dengan ini, eeeaaa :D bahwa aku pernah merasa dag dig dug menanti hari sakral dalam hidup, hehe.

And next, aku mau cerita soal persiapanku untuk hari-H itu, semacam undangan, suvenir, dll. See u later :-*

2 komentar:

Mayuf mengatakan...

Wah jadi pengetahuan nih buat aku yang akan melemar calon istri kelak jika sudah waktunya dan semoga di segerakan aamiin wkwk

Laela Awalia mengatakan...

Aamiin.. semoga dikasih yang terbaik ya..