28 Maret 2013

Pentasbihan Kerinduan

                        : dinda


Kutemui setiap bintang di langit malam, dinda
bertanya apakah ada bias wajahmu disana
katanya,
temuilah pagi esok hari

lalu kutemui setiap embun yang menapaki pagi
lagi-lagi bertanya apakah ada senyummu yang terbingkai disana
katanya,
nanti kupoles dulu dengan kilauan sinar mentari

maka kutemui mentari yang merangkaki hari
tak bosan bertanya apakah ada potongan tawamu yang ia bawa
katanya,
masih kuhias dengan rona jingga milik senja

beruntung masih kutemui senja yang datang terlalu lama
tak habis bertanya apakah ada dirimu yang ia sembunyikan dariku
bukan jawaban yang aku terima seperti bintang, embun, atau mentari sebelumnya
katanya,
mengapa harus menunggunya di waktu gemintang mengerlip terang, atau embun mengilau silau, atau mentari menerik hari, atau jingga mewarnai senja?
bukankah ia turut dalam setiap untai doa yang kau kalungkan di tubuh malam, pagi, siang, dan senja?

duhai, dinda
tak usahlah lagi menjelma sebagai bayangan yang mengisi seluruh ruang tanpa pernah memberiku kesempatan untuk bertanya kapankah pertemuan itu nyata untuk kita
sebab seperti gelombang saja rasa yang ada
mencarimu, menantimu dalam tiap pentasbihan akan kerinduan
tak kah kau rasa?

Natar, 9 Maret 2013

Tidak ada komentar: