31 Juli 2009

Jika Saja Kita Jujur...

Sebuah catatan kecil untuk Bunda Aku sedang gundah, Bunda... 

Bagaimana aku bisa tidur? Hatiku masih berdesir. Ada laki-laki yang mengusik hari-hariku belakangan ini, Bunda. Dia sangat lembut, tutur katanya halus, tapi terkadang memang susah ditebak apa maunya. 

Bagaimana aku bisa tenang jika dia sering menggantung perasaanku? Aku tahu, kami sama-sama belum mampu, kami masih takut untuk melangkah, kami masih ragu untuk benar-benar percaya pada hati kami sendiri. Tapi bagaimana, Bunda? 

Dia yang memulai perasaan ini hingga aku tak sanggup lagi untuk mengelaknya. Aku tahu, kami belum terlalu dewasa meski kami harus berusaha berfikir dan bersikap dewasa. Pernahkah Bunda merasakan ini? ketika Bunda masih seusia kami? Salahkah perasaan ini, Bunda? (aku tak bisa menyembunyikan kuluman senyum dan wajahku yang merah kali ini. aku malu, Bunda...) 

Beginikah rasanya jatuh cinta? Kamar malam, 21.39 WIB

5 komentar:

lilih muflihah mengatakan...

ciye... jatuh cinta sama siapa?
oia selamat sudah bisa read more. kasih tw ira ya

Penjelajah Waktu mengatakan...

(cuma bisa kasih senyum)

ira mengatakan...

jatuh cinta Berjuta rasanya...( he..he..he.. :(

Iya Mana Mbak Read More nya>>??

lia mengatakan...

mb lilih: hm... ada deh... mau tau aja!! hehe

kak redha: (kasih senyum balik..)

mb ira: iya...

Anonim mengatakan...

jujur saja...jangan dusta,,,kalo cinta ktkan cinta.. klo gak cinta jgn mainin perasaan orang....