14 Oktober 2024

No Drama Di Awal MPASI

Halo!
Apa kabar ibu-ibu yang punya bayi dan sedang dalam tahap MPASI? Masih waras kah? Hehe. Semoga ibu dan anak-anaknya sehat semua ya. Sehat lahir batin.

Dulu sewaktu saya belum punya anak, saya sering bertanya-tanya ketika membaca beberapa tulisan seputar anak GTM, cara mengatasinya, usaha para ibu berkreasi demi si anak makan, dan sebagainya itu. Memang sedrama apa sih bayi yang sedang MPASI itu?

MPASI Pertama
MPASI Pertama

Sampai akhirnya saya punya anak. Jujurnya, saya belum punya pengalaman apapun tentang dunia MPASI ini. Hingga bayi saya tiba-tiba disarankan untuk diberikan MPASI dini karena BB-nya sempat naik lambat sekali (detailnya nanti saya ceritakan di postingan lain ya).

Mendadak, saya bingung harus kasih apa ke bayi saya ini, haha. Di buku KIA memang ada tapi sayangnya buku saya masih terbitan lama yang penjelasannya agak kurang (gak tau sih apakah saya yang kurang paham atau bagaimana, haha). Cari-cari di internet, lha tambah bingung karena saking banyaknya dan beda-beda metode pula.

Ada yang bilang, kalau MPASI pertama itu encer seperti susu dan hanya satu bahan saja untuk pengenalan. Ada lagi yang bilang harus menu lengkap dan tekstur lumat kental. 

Nah, karena saya punya kenalan bidan yang kebetulan juga langganan saya semasa hamil, saya tanya padanya. Saya tanya porsi, tekstur, dan apakah sudah boleh kasih wortel dan telur rebus pada bayi saya. Sayangnya, jawabannya kurang mengenakkan bagi saya. Saya dibilang kurang baca buku KIA, cari resep di internet banyak, yah begitulah. Padahal kan inginnya lebih diperjelas dan lebih yakin gitu, tapi ya sudahlah. 

Akhirnya, dengan semangat membara bercampur deg-degan, saya coba aja buat rebusan wortel dan telur. Saya uleg saring dan tambah air biar agak encer. Trus, suapin deh.


Suapan pertama berhasil membuat mimik wajah bayi saya aneh, haha. Dipikirnya apa kali ya, ditambah ekspresi saya juga agak ragu dan mengkhawatirkan. Dahlah, gak berhasil lanjut di suapan ke tiga. Nice try.

Hari berikutnya, saya cari referensi lagi dari berbagai sumber dan saya tarik benang merahnya. Awal MPASI boleh pakai menu lengkap, boleh juga hanya satu jenis makanan. Tinggal menurut keyakinan masing-masing saja. Poin pentingnya adalah kecukupan dan keseimbangan gizi dari makanan yang masuk itu.

Karena saya belum pengalaman masak MPASI itu bagaimana, saya coba kasih ubi ungu kukus dicampur sufornya si bayi (kenapa pakai sufor, nanti di postingan lain saya ceritakan ya). Hasilnya, yah lumayan masuk beberapa suap. Mungkin karena rasanya yang tidak terlalu asing, jadi masih bisa diterima.

Hari-hari berikutnya, saya mulai beranikan diri kasih menu lumayan lengkap. Karbo, prohe, prona, serat, ditambah bumbu aromatik dan sedikit lemak tambahan dari minyak sayur, tanpa tambahan gula dan garam.

Menu paling gampang ya, nasi, telur, tahu putih, wortel, dan bawang merah putih yang ditumis dulu. Perlahan, menu tadi bisa diterima bayi saya. Senang? Iyalah! 

Seiring berjalannya waktu, bayi saya mulai kenal dengan makanan lain selain ASI. Memang minggu-minggu pertama agak hectic ya dan perlu adaptasi, tapi lama-lama akan terbiasa juga.

Oh iya, saya juga bikin menu MPASI ini sendiri. Bubur fortif hanya saya berikan ketika saya benar-benar tidak sempat membuatnya atau saya sedang tidak di rumah. Bukan ingin terlihat sempurna, tapi lebih pada keyakinan saya bahwa di hari-hari selanjutnya dan seterusnya, dia kan akan makan masakan saya juga. Jadi saya lebih ingin mengenalkan masakan rumah sendiri.

MPASI bayi
Mulai lahap setiap sesi makan

Repot sih sudah pasti ya. Dengan metode uleg saring, pakai peralatan seadanya di rumah, sendirian sambil jaga bayi yang gak mau lepas dari ibuknya, saya nikmati aja perjalanan memberi MPASI ini. Kelelahan ini terbayaƕ saat si bayi mau makan dengan lahap.

Ternyata, mood seorang ibu itu memang terletak pada nafsu makan bayinya, haha. Kalau bayinya gak mau makan, sudahlah, dunia seperti jadi musuh.


Alhamdulillah, dari awal masa pemberian MPASI ini, bayi saya termasuk anak yang doyan makan hampir semua menu. Mau bubur fortif atau homemade, hayuk lah. 

Lalu, untuk frekuensi pemberian MPASI, di minggu-minggu awal, saya hanya memberinya 2 kali yaitu siang dan sore. Selebihnya ASI dan sufor, tanpa tambahan makanan selingan. Setelah dirasa bayi saya lahap makanan utama itu, saya tambah frekuensinya jadi 3 kali sehari, tapi tetap tanpa selingan.

Di bulan berikutnya, baru saya coba kasih makanan selingan berupa buah dan biskuit bayi. Itupun hanya sekali sehari.
Selingan MPASI
Selingan MPASI

Pola ini berlanjut dan saya rasa efektif di bayi saya. Makanan utama tetap lahap, makanan selingan sesuai kebutuhan, ASI lanjut terus. Selang beberapa bulan, saya coba berhenti memberinya sufor. Ternyata gak masalah. Alhamdulillah.

Jadi dari awal MPASI hingga bayi saya umur 12 bulanan, saya hampir tidak menemui drama GTM yang berarti. Paling kalau si bayi sedang flu ringan atau mulai tumbuh gigi, porsi makannya sedikit berkurang. Tidak ada GTM parah.

Tipsnya apa? Lanjut di postingan berikutnya ya! See you.

26 September 2024

Pengalaman Melahirkan Dengan Caesar Eracs

Halo!
Apa kabar semuanya? Pengen nulis ini dari beberapa bulan lalu, tapi kesampaiannya baru sekarang, ya ampun. Cuma berbagi pengalaman aja, siapa tahu bisa memberi pencerahan bagi yang sedang bersiap melahirkan atau sekedar hiburan semata di kala ingin membaca.

Sc. Eracs Bandarlampung

Kalau ada yang tanya kenapa kok sampe operasi caesar, yah intinya posisi janin ini sungsang alias kepala masih di atas dan bokong di bawah. Ditambah lagi air ketuban yang tinggal sedikit (saya gak tau atau merasa ada rembesan selama hari-hari belakangan sih) dan kata dokter ada pengapuran atau apa gitu istilahnya waktu itu. Jadi jalan terbaik ya ambil tindakan secepatnya dan tanpa menunggu adanya kontraksi.

Singkatnya, ketika jadwal kontrol tiba (saya kontrol di Puri Betik Hati, Bandarlampung), dokternya menyarankan untuk tindakan hari itu juga. Kaget? Iya lah. Niat hati kan cuma mau cek kandungan, kok malah langsung tindakan.

Saya dan suami langsung ke meja registrasi untuk mengurus administrasi. Disini, saya ditawarkan untuk memilih mau sc biasa atau eracs. Setelah penjelasan dan berbagai pertimbangan, saya memilih untuk sc eracs. Seperti apa perjalanannya? Lanjut bacanya yuk!

Pra-Tindakan

Operasi saya dijadwalkan sekitar pukul 15.00-16.00 waktu itu. Tetapi saya sudah tidak diperkenankan untuk keluar rumah sakit sejak pukul 11.00 (sejak saya kontrol), termasuk ya tidak boleh makan berat lagi. Padahal jujurnya saya laper banget sampe sore wkwk.

Karena saya belum dapat kamar, saya menunggu di ruang perawatan. Di ruangan itu, nakes menyuruh saya berganti pakaian operasi, melepas semua perhiasan, dan tanpa pakai apapun lagi. Lalu ia memeriksa denyut nadi, irama jantung, dan apakah saya ada alergi obat tertentu. Selesai itu, saya menunggu lagi. Oh iya, selama di ruang perawatan itu, ada cemilan yang diberikan pada saya. Dua keping biskuit puff abon dan sekotak minuman ion. Lumayan lah untuk mengganjal lapar.

Setengah jam menjelang operasi, saya dipindahkan ke ruang steril. Kali ini pendamping sudah tidak diperbolehkan masuk lagi. Saya dipasangi infus dan kateter, lalu menunggu tim dokter datang. 

Sc eracs
Sebelum tindakan masih bisa ketawa di ruang perawatan

Tindakan

Saya dibimbing masuk ke ruang operasi. Hawa dingin langsung menyergap tubuh saya. Benar rupanya cerita orang kalau ruang operasi itu serius dingin banget. Apalagi saya hanya pakai selapis baju lengan pendek dengan bagian belakang terbuka. Alhamdulillah saya masih pakai jilbab, jadi lumayan kepala gak terasa dingin menusuk.

Dokter pertama yang menyapa saya adalah dokter anestesi. Perempuan, mungkin usianya sekitar 45 tahunan. Ia bertanya kabar saya, kondisi kehamilan saya (ia ikut terharu mendengar ini kehamilan pertama saya setelah menanti selama 7 tahun), sedikit bercerita tentang keluarganya, dan sambil menunggu semua dipersiapkan, ia membaca Alquran. Sungguh, ini membuat saya lega sekaligus menenangkan hati saya yang deg-degan luar biasa.

Anestesi dilakukannya dengan menyuntik bagian punggung bawah saya. Dan ini gak sakit! Saya pernah mendengar cerita kalau suntik anestesi seperti ini rasanya gak karuan, sakit menusuk. Tapi, di saya gak, serius. Rasanya hanya seperti ya suntikan biasa. Lalu saya menunggu lagi untuk obat anestesi ini bekerja melumpuhkan sementara syaraf-syaraf rasa sakit saya.

Satu per satu dokter lain datang, saling menyapa dan mengobrol ringan, mungkin biar suasananya gak tegang ya. Bersyukurnya saya mendapatkan tim dokter yang ramah-ramah waktu itu.

Setelah memastikan anestesi saya berhasil dan saya tidak merasakan apa-apa lagi pada sebagian tubuh bagian bawah, dimulailah operasi pengeluaran si bayi ini. Meski saya sadar, tapi saya tidak merasakan apapun selama tindakan. Padahal dokter sudah memberi tahu bahwa operasi dimulai. Sesekali terdengar suara seperti air mengalir. Lalu perut saya terasa seperti digeser-geser.

Tiba-tiba saja si bayi sudah dikeluarkan dan ditunjukkan pada saya! Saat itu juga, tangis saya pecah tanpa aba-aba. Dokter anestesi membantu menghapus air mata saya karena kedua tangan saya ditahan di badan bed operasi.

Baca juga : Surat Untuk Wafa

Operasi pengeluaran si bayi cukup cepat, tapi penjahitan lukanya yang terasa agak lama. Sementara tim dokter menjahit sambil mengobrol santai, pikiran saya terbang ke ruang bayi. Bagaimana kondisinya? Sehatkah? Lengkapkah bagian tubuhnya? Kok gak langsung IMD ke saya ya? Ada apakah?

Pasca-Tindakan

Selesai dengan tindakan di ruang operasi, saya dipindahkan ke ruang observasi. Saat itu pukul 17.00 dan di ruang observasi hanya ada saya dan perawat laki-laki. Kata perawat itu, saya harus menunggu setidaknya selama 4 jam sebelum dipindah ke kamar.

Berangsur-angsur, rasa kebas di sebagian tubuh saya mereda. Saya mulai sedikit kesemutan, tapi juga menggigil kedinginan. Kata perawatnya, itu hal wajar setelah operasi. Saya benar-benar menggigil meski sudah dipakaikan selimut tebal. Rasanya mengantuk, tapi entah kenapa tidak bisa tidur nyenyak.

Empat jam di ruang observasi tanpa pendamping, melewati waktu maghrib yang sepi dan hening sekali sendirian. Suami saya diperbolehkan masuk ketika saya izin bertemu. Kalau tahu boleh dari tadi, saya minta ditemani dari tadi. Tapi di ruangan ini saya tidak diperbolehkan bertemu dengan siapapun, termasuk keluarga yang datang menjenguk. 

Pindah ke Kamar Perawatan

Setelah dinyatakan dalam kondisi baik dan stabil, saya dipindahkan ke kamar perawatan. Perawat memberi tahu hal-hal yang disarankan setelah operasi sore tadi. Misalnya, mulai bergerak ke kanan kiri, serta mulai duduk hanya jika memungkinkan dan tidak pusing.

Oh iya, saat dipindah ke kamar, kateter dan infus saya sudah dilepas. Jadi, kalau mau ke kamar mandi, ya boleh-boleh saja. 

Saya mencoba bergerak ke kanan dan kiri sesuai saran perawat tadi. Alhamdulillah cukup mudah dan berhasil. Tapi, ketika bangun untuk duduk, kepala saya terasa sangat pusing dan berputar-putar. Lha boro-boro mau ke kamar mandi. Jadi, malam itu saya urung ke kamar mandi dan hanya belajar bergerak sambil tiduran saja.

Pagi harinya, saya belajar bangun lagi. Masih terasa sedikit pusing tapi sudah bisa ditoleransi dan bisa mulai berjalan ke kamar mandi dengan bantuan suami. Niat hati mau mandi, tapi masih takut karena semalam lupa bertanya apakah ini perban anti air atau bukan, wkwk. Jadilah hanya lap-lap badan saja.

Newborn
Pertama kali gendong si bayi


Saya baru bisa bertemu dengan bayi sekitar pukul 09.00 pagi. Rasanya seperti mimpi saja. Bayi mungil yang selama ini kami nanti, kini hadir tepat di hadapan, bahkan tepat di pangkuan saya. Perawat memberi arahan untuk saya langsung menyusui bayi. Tapi rupanya gak mudah ya. Apalagi, air susu saya belum keluar saat itu. Untungnya si bayi gak rewel dan masih bisa bertahan.

Dokter kandungan datang berkunjung untuk memeriksa saya dan bayi. Syukurnya, kondisi kami berdua sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah sore harinya. Jujur, saya agak kaget karena kok cepat sekali ya? Padahal saya lahiran saecar, biasanya minimal 3 hari baru boleh pulang. Tapi, ya senang jugalah, bisa lebih nyaman di rumah kan.

Bayi saya diambil kembali oleh perawat untuk dicek lagi sebelum pulang ke rumah. Jadi, sejak dilahirkan sampai saya pulang ke rumah, si bayi sepertinya gak menyusu dengan saya. Adakah yang mengalami hal yang sama? Atau kalian punya pengalaman yang berbeda?

Selepas Operasi

Dari pengalaman pribadi dan hasil perbandingan dengan mengamati orang lain yang melahirkan secara sc biasa, saya bisa garis bawahi beberapa hal.

Pertama, sc eracs punya kelebihan dalam meminimalisir rasa nyeri setelah operasi. Pengalaman saya, setelah obat bius hilang, saya tidak merasakan nyeri yang sangat di bagian luka sayatan. Tapi tidak juga benar-benar tanpa rasa nyeri ya. Memang, tingkat toleransi rasa nyeri setiap orang berbeda, tapi menurut saya, selepas operasi sc eracs, rasa nyeri itu sangat sangat minim.

Kedua, perawatan setelah operasi sangat singkat. Saya sudah bisa mulai bergerak sekitar 6 jam setelah operasi. Bisa mulai berjalan sekitar 12 jam setelah operasi. Saya hanya menginap semalam di rumah sakit dan diperbolehkan pulang 24 jam setelah operasi. Lagi-lagi ini sesuai dengan kondisi ibu dan bayi juga ya. 

Ketiga, operasi sc eracs ini bisa juga ditanggung BPJS kok, meskipun tetap ada biaya tambahan diluar obat dan tindakan. Misalnya pasien harus membeli paket melahirkan untuk sc eracs yang meliputi peralatan dan perlengkapan mandi, pembalut ibu, perlengkapan makan, popok bayi, gentong wadah plasenta, dan perawatan selama bayi dilahirkan. Padahal kalau dipikir, kesemuanya itu sudah saya siapkan dari rumah, haha.

Sehari setelah pulang ke rumah, saya merasakan pusing yang sangat. Kalau saya duduk atau berdiri dalam waktu lama, kepala saya rasanya sakit dan pusing. Tapi kalau dibawa tiduran meski gak dalam keadaan tidur, langsung hilang. Ini terjadi sekitar seminggu lamanya. Mungkin ini salah satu efek sisa obat bius ya, dan mungkin setiap orang keadaannya berbeda pula.

Tapi dari sekian banyak catatan, pada intinya adalah operasi sc eracs ini adalah sebuah terobosan yang bagus untuk calon ibu yang takut melahirkan secara saecar. Tanpa sakit, minim nyeri pasca operasi, dan perawatan yang sangat singkat. 

Nah, kalian yang pernah operasi saecar, punya pengalaman apa?


* Gak punya foto-foto di rumah sakit, apalagi pas di ruang operasi. Dahlah, gak kepikiran dokumentasi lagi, haha.

07 September 2024

Semarak Milad Ke-8 Tapis Blogger

Sore-sore minum es doger
Supaya lega rasa dahaga
Selamat milad Tapis Blogger
Semoga jaya selama-lamanya

Semarak Milad 8 Tapis Blogger
Tumpeng Tapis Blogger

Semarak Milad ke-8 Tapis Blogger saya awali dengan pantun sederhana tapi penuh doa. Iya, komunitas literasi yang isinya tidak hanya blogger, tapi juga influencer, youtuber, vlogger, dan fotografer ini baru saja melangsungkan hajat besarnya pada Minggu, 1 September 2024 kemarin. Saya berkesempatan menjadi pesertanya lagi setelah tahun sebelumnya sempat absen. Ada keseruan apa? Simak sampai habis tulisan ini ya!

Semarak Milad Tapis Blogger

Tapis Blogger memang gak pernah gagal buat acara di hari jadinya kemarin. Mengusung tema Cakap Literasi Digital; Kiat Bikin Konten Foto, Video, dan Artikel Untuk UMKM Hingga Peluang Monetisasi, acara ini berhasil menarik perhatian para blogger, pegiat literasi, pemilik UMKM, dan mahasiswa dari berbagai daerah di Lampung.

Belum juga acara resmi dibuka, pembawa acara kondang, Jarwo Songha sudah memulainya dengan Wawancan, tutur sajak dalam bahasa Lampung berisi nasihat atau pesan yang biasanya ditujukan untuk sang pengantin dalam upacara adat. Kali ini bukan untuk pengantin, tapi untuk para peserta. Meski saya gak paham artinya karena saya bukan orang Lampung asli, tapi saya menikmati tutur bahasanya yang khas dan mendayu-dayu.

Wawancan
Wawancan

Acara berlanjut dengan pemotongan tumpeng oleh para pendiri Tapis Blogger, Naqiyyah Syam, Izzah Annisa, dan Fitri Restiana. Lagu Selamat Ulang Tahun milik Slank mengiringi sesi ini, membuat suasana makin meriah.

Milad Tapis Blogger
Milad Tapis Blogger

Talkshow Keren

Puncak acara Semarak Milad Tapis Blogger diisi dengan dua sesi talkshow yang menghadirkan empat orang narasumber yang kompeten di bidang masing-masing.

Sesi pertama membahas tentang penulisan artikel. Sesi ini diisi oleh Rinda Mulyani, perempuan yang sekarang menjadi Pimred Portalnews.id serta Bella Sardio, redaktur Lampung Geh. Rinda membagikan kiat menulis artikel khususnya untuk pegiat UMKM. Para peserta tertantang untuk praktek langsung membuat artikel berjenis Feature hanya dalam waktu 5 menit saja. Bisa? Ternyata bisa lho dan saya salah satu yang dapat doorprisenya. Sementara Bella Sardio lebih menerapkan prinsip jurnalistik dalam membuat artikel.

Narasumber
Narasumber dan Moderator

Untuk menunjang konten kreatif dan artikel di media sosial, foto atau video yang dibagikan juga harus terlihat bagus dan tidak asal-asalan. Nah, inilah yang dibahas di sesi kedua talkshow. Lynah Yeanna, perempuan yang sudah berkecimpung dalam dunia F&B fotografi membagikan tips cara mengambil gambar yang bagus meski hanya menggunakan ponsel. Terakhir ada Nanda Fillah yang berbagi pengalamannya menjadi food vlogger dan berhasil membuat ratusan konten kreatif yang menggiurkan lidah di media sosialnya.

Bertabur Hadiah

Perayaan tanpa bertabur hadiah itu seperti sayur tanpa garam ya, hehe. Makanya Tapis Blogger menyediakan banyak hadiah untuk hari spesialny ini. Para peserta dibuat tersenyum sumringah dengan hadiah-hadiah yang dibagikan di sepanjang acara berlangsung.

Hadiah Tapis Blogger
Hadiah Tapis Blogger

Mulai dari lomba foto dan video yang digelar saat itu juga, doorprise bagi peserta yang datang lebih awal, bingkisan untuk para peserta yang bertanya, hingga berbagi hadiah hanya dari pertanyaan random. Bahkan harus ada motto, ‘Tak boleh pulang tanpa membawa hadiah’ lho! Seru banget kan.

Eh tapi, ada yang penasaran gak sih dari tadi acara ini berlangsung dimana? Saya kasih gambaran dulu deh ya. Begitu saya masuk dari gerbang utama, sebuah masjid besar berdiri megah di samping kanan. Di depannya, sebuah lapangan olahraga membentang dengan gedung-gedung tinggi bernuansa biru di sisi-sisinya.

Saya lihat kembali petunjuk arah menuju tempat acara. Aula Career Center, Gedung Darmajaya Society Center (DSC) lantai 2. Informasi dari satpam, saya hanya harus berjalan lurus ke belakang melewati pelataran yang teduh, hasil dari payung warna-warni yang membentang di atasnya. Eksotik, terasa ramah, dan gak kaku. Kalau yang hobi foto, bisa banget ini dijadikan latar belakang yang instagramable.

IIB Darmajaya
Salah satu sudut kampus IIB Darmajaya

Sampai di ruangan yang saya tuju, terasa lega karena banyak jendela kaca. Meski tidak terlalu luas, tapi saya bisa leluasa melihat ke arah luar dari sini. Penasaran? Sini kenalan dulu dengan kampus IIB Darmajaya, tempat Semarak Milad ke-8 Tapis Blogger tahun ini diselenggarakan.

Baca juga : Sebuah Catatan Antara Saya dan Tapis Blogger

Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya

IIB Darmajaya merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi swasta terkemuka yang sudah berdiri sejak tahun 1995 lalu. Di bawah naungan Yayasan Pendidikan Alfian Husin, IIB Darmajaya beralamat di jalan Zainal Abidin Pagar Alam, No. 93B, Labuhan Ratu, Bandarlampung.

Tidak sulit mencari lokasinya karena berada tepat di pinggir jalan raya dengan gedung tinggi bernuansa biru. Maka tak heran kalau pusat pendidikan ini dikenal dengan nama Kampus Biru. Lokasinya strategis karena berada di tengah kota Bandarlampung dan dekat dengan banyak fasilitas umum, salah satunya Perpustakaan Daerah yang tepat di seberang kampus.

Prestasi IIB Darmajaya

Meski IIB Darmajaya berstatus swasta, tapi prestasinya tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri. Inilah yang disampaikan oleh Ibu Dian Eka Darma Wahyuni, S.E., Direktur Humas Kerjasama dan Pemasaran IIB Darmajaya dalam sambutan di acara kemarin.

Prestasi Darmajaya
Sambutan Ibu Dian Eka Darma Wahyuni, S.E

Pada September 2023 lalu misalnya, IIB Darmajaya berhasil meraih 7 dari 8 penghargaan terbaik dari LL-Dikti Wilayah II. Ketujuh penghargaan itu antara lain:

1. Peringkat 1 Prestasi Mahasiswa Tingkat Institut
2. Peringkat 1 Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
3. Peringkat 1 Kategori Kualifikasi Dosen
4. Peringkat 1 Kategori Kemitraan
5. Peringkat 1 Pelaporan PDDikti
6. Peringkat 2 Karya Ilmiah, Seni, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat
7. Apresiasi Penghargaan IIB Darmajaya membangun aplikasi LLDikti Wilayah II

Dalam rentang 2024 pula, mahasiswa-mahasiswi IIB Darmajaya telah menunjukkan prestasinya di khalayak umum. Beberapa diantaranya adalah, menjadi finalis pada Java Business Competition 2024 dalam kategori JIASIC Hackathon. Menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta dari Lampung yang berpartisipasi dalam Entrepreneurship Awards (EA) VIII 2024 kategori Bisnis Berjalan. Peraih Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2024 atas karya WILA Trip, sebuah aplikasi layanan lengkap untuk calon wisatawan yang ingin menjelajahi Lampung. Serta masih banyak prestasi lainnya.

Prestasi Darmajaya
Prestasi Darmajaya

Sederet prestasi yang sudah diraih oleh kampus ini membuktikan bahwa Darmajaya mampu bersaing dalam mencetak generasi muda yang unggul dan berpendidikan. Apalagi di era digital 5.0 seperti saat ini, sepertinya dunia pendidikan pun harus selaras dan sejalan.

Nah, di IIB Darmajaya pun demikian. Pasalnya, kampus ini kini punya prodi kekinian yang kurikulumnya selaras dengan dunia digital. Diantaranya adalah Prodi Bisnis Digital, Desain Komunikasi Visual, dan yang paling baru ada Prodi Pariwisata.

Meskipun begitu, IIB Darmajaya masih tetap mempertahankan prodi awal yang hingga kini masih banyak peminatnya lho. Ada STMIK yang terdiri dari S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Komputer, S1 Sistem Informasi, D3 Manajemen Informatika, dan D3 Teknik Komputer. Serta STIE yang terdiri dari S1 Manajemen, S1 Akuntansi, dan D3 Akuntansi.

Fasilitas IIB Darmajaya

Keunggulan institusi pendidikan dan peserta didiknya tentu saja tidak serta merta terbentuk kalau fasilitas di dalamnya tidak mendukung ya. Itulah mengapa IIB Darmajaya melengkapi sistem pendidikannya dengan banyak fasilitas. Ruang perkuliahan yang nyaman, laboratorium dan pusat bahasa memadai, aula, tempat ibadah, dan perpustakaan yang terintegrasi jaringan informasi dengan perguruan tinggi di Indonesia serta pusat-pusat informasi dari seluruh dunia.

Perpustakaan IIB Darmajaya
Perpustakaan IIB Darmajaya

Baca juga : Kisah di Laboratorium

Tertarik Jadi Mahasiswa IIB Darmajaya?

Dengan prestasi yang sebanyak ini, prodi yang selaras perkembangan jaman, serta didukung fasilitas yang memadai, sepertinya tidak ada alasan untuk menolak jadi mahasiswa disana ya.

PRODI DARMAJAYA
Pilihan Prodi di IIB Darmajaya

Sampai tulisan ini dimuat, IIB Darmajaya masih menerima mahasiswa baru kok. Setidaknya, ada 8 jalur seleksi masuk yang bisa kalian pilih. Ada juga beasiswa yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi. Misalnya KIP kuliah atau beasiswa dari Yayasan Alfian Husin, seperti Beasiswa Prestasi Akademik dan Non-Akademik Yatim Piatu, serta Beasiswa Hafiz Quran.

Gimana? Tertarik jadi mahasiswa IIB Darmajaya? Langsung saja baca informasi lengkap di website resminya www.darmajaya.ac.id.


Ok, see you di postingan saya selanjutnya ya!

Catatan :
Foto terkait acara milik Tapis Blogger
Foto terkait IIB Darmajaya bersumber dari situs resmi IIB Darmajaya