Sejujurnya, saya
adalah tipe orang yang senang bekerja di balik layar. Sibuk tanpa terlihat tapi
hasilnya bisa dilihat dan bermanfaat. Makanya dari dulu saya lebih senang dapat
pekerjaan yang berhubungan dengan tulis menulis, membuat draft desain, mengkonsep,
dan hal-hal yang jarang dibahas di depan umum ketimbang harus tampil di depan,
presentasi, atau bertemu dengan banyak orang.
Bersyukur sekali,
selepas saya keluar dari tempat bekerja dulu, saya bisa fokus untuk merintis
usaha desain dan percetakan sambil tetap menggeluti hobi menulis.
![]() |
Saya dan Gadget |
Tentu saja, dua hal itu tidak akan lepas dari gadget, entah laptop atau ponsel. Durasi saya di depan layar monitor jadi bertambah deh. Apalagi kalau sudah ada deadline, baik dari pekerjaan desain maupun menulis. Bisa sampai berjam-jam saya jabanin.
Ditambah lagi sekarang saya punya anak batita yang super aktif. Kegiatan di depan gadget lebih sering dilakukan pada malam hari dimana dia sudah terlelap. Otomatis, saya pun sering 'memaksa' mata untuk tetap bekerja cepat sebelum waktu tidur.
Selesai pekerjaan itu
semua, biasanya saya cari hiburan dulu. Nonton tayangan ringan atau scrolling
media sosial sambil haha hihi sendiri. Gak kerasa malah sampai berlarut-larut
pula. Akhirnya, kok mata kerasa gak enak ya. Sepet, perih, dan lelah. Kalian
yang terbiasa bekerja di depan layar monitor, pasti gak asing deh dengan
keadaan mata yang begini setelah berjam-jam berkutat dengan layar kan?
Yup! Ini adalah gejala
awal mata kering.
Apa itu Mata Kering?
Sebenarnya, mata kering itu hal yang umum terjadi. Kondisi ini terjadi saat mata tidak dapat menghasilkan air mata seperti biasanya. Padahal, air mata ini memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu sebagai pelumas pada permukaan bola mata dan sebagai pelindung dari benda asing seperti debu atau kuman yang bisa menyebabkan infeksi.
Gejala mata kering memang ringan seperti mata sepet, perih dan lelah. Saking ringan dan Sepele, banyak orang yang kadang suka abai. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, tentu saja akan menimbulkan rasa tidak nyaman di mata hingga mengganggu penglihatan karena kondisi mata semakin buruk. Makanya, kalau sudah terasa gejalanya, #MataKeringJanganSepelein.
Penyebab Umum Mata Kering
Mengutip dari berbagai sumber, mata kering dapat terjadi karena dua kondisi, yaitu penurunan produksi air mata dan peningkatan penguapan air mata.
Penurunan produksi air mata sendiri bisa terjadi karena faktor lanjut usia, menderita penyakit tertentu seperti lupus, diabetes, autoimun, gangguan pada hormon, diabetes dan scleroderma, penyakit autoimun langka yang menyebabkan jaringan ikat tubuh menebal dan mengeras pada kulit, pembuluh darah dan organ dalam.
Selain itu, efek tindakan medis tertentu juga dapat mempengaruhi produksi air mata. Misalnya pada orang yang sedang terapi pengganti hormon, radioterapi, operasi laser mata, dan orang yang kekurangan asupan vitamin A. Pengaruh obat-obatan tertentu juga bisa berefek mengurangi produksi air mata ini, seperti dekongestan, antihistamin, obat hipertensi, antidepresan, dan tretinoin.
Penyebab mata kering lainnya adalah peningkatan penguapan air mata. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya kandungan lemak pada air mata yang efeknya akan mempercepat proses penguapan sehingga mata mudah kering.
Baca juga : Banyak Baca Sampai Mata Kering? Teteskan Insto Dry Eyes!
Kondisi-kondisi yang memicunya antara lain defisiensi vitamin A, seringnya terpapar polusi udara, berada di tempat yang udaranya kering, reaksi alergi pada mata dan terlalu lama membaca buku atau menatap layar gadget sehingga mengurangi frekuensi berkedip.
![]() |
Mata sepet, perih, dan lelah |
Gejala Mata Kering Yang Perlu Diwaspadai
Meskipun ringan, ada gejala mata kering yang perlu diwaspadai lho. Gejala-gejala itu antara lain :
1. Mata sepet, perih, lelah, merah, dan terasa panas. Sensasinya seperti terbakar dan lelah setelah melakukan aktivitas membaca atau menatap layar gadget. Pada tingkat yang lebih parah, mata akan memerah atau bahkan bengkak.
2. Terasa seperti ada benda asing atau ada yang mengganjal pada mata. Kalau saya biasanya reflek akan berkedip atau mengucek mata padahal ini tidak disarankan ya. Apalagi dalam keadaan belum cuci tangan.
3. Mata berair. Pernah kan sedang asik scroll media sosial tiba-tiba ada air mata mengalir padahal tidak sedang dalam keadaan sedih atau terharu? Nah ini adalah air mata berlebih karena reaksi terhadap iritasi ringan atau bisa juda menandakan bahwa mata kekurangan pelumasnya alias mata kering.
4. Sensitif terhadap sinar matahari. Mata terasa silau berlebih atau tidak nyaman saat melihat cahaya terang.
5. Penglihatan buram atau kabur terutama setelah membaca buku atau menatap layar gadget. Biasanya setelah berkedip, mata akan terasa lebih baik.
Mengatasi Mata Kering Tanpa Harus Ke Dokter
Nah, sudah tau kan penyebab dan gejala mata kering? Meskipun gejalanya ringan, mata kering jangan disepein ya. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata kering secara efektif tanpa harus ke dokter.
1. Istirahatkan Mata Sejenak
Setelah menatap layar gadget dalam waktu yang cukup lama dan intens, cobalah untuk mengistirahatkan mata sejenak. Salah satunya adalah dengan memandang objek lain yang jaraknya jauh. Saya pribadi, lebih suka melihat pemandangan diluar jendela setelah berkutat dengan layar gadget. Mengistirahatkan mata juga bisa dengan rumus 20-20, yaitu setelah 20 menit mata bekerja, istirahatkan selama 20 detik, begitu seterusnya.
2. Seringlah Berkedip
Biasanya, frekuensi mata berkedip akan berkurang saat membaca buku terlalu lama atau menatap layar gadget. Padahal berkedip dapat melumasi permukaan mata secara alami. Maka, sering-seringlah berkedip agar mata tidak kering.
Baca juga : Mengejar Impian Menulis Skenario Film
3. Hindari Paparan Iritan Secara Langsung
Polusi udara seperti asap, debu, dan angin berlebih dapat mengiritasi mata dan menyebabkan mata kering. Adakalanya memang tidak bisa dihindari ya, tapi bisa diusahakan untuk mengurangi intensitas kita berada di lingkungan tersebut. Kalau cuaca sedang panas dan angin, sebaiknya gunakan kacamata untuk melindungi mata. Berada dalam ruangan ber-AC terlalu lama juga sebaiknya dikurangi untuk menjaga penguapan air mata.
4. Menjaga Pola Hidup Sehat
Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti wortel yang mengandung vitamin A, ikan-ikanan yang mengandung omega-3 untuk meningkatkan produksi air mata. Jangan lupa juga untuk tetap terhidrasi dengan mengkunsumsi air putih yang cukup.
5. Gunakan Tetes Mata
Tetes mata ini seperti halnya air mata buatan yang berfungsi untuk membantu melumasi permukaan mata sehingga mengurangi gejala mata kering. Sebaiknya gunakan tetes mata yang aman dan direkomendasikan oleh dokter.
![]() |
Insto Dry Eyes |
Salah satu tetes mata itu adalah Insto Dry Eyes yang sudah saya pakai dan percayai sejak lama. #InstoDryEyes ini digunakan untuk memberi efek pelumas seperti halnya air mata, mengatasi gejala mata kering, dan meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata. Cukup tetesin Insto Dry Eyes ke mata kalau sudah terasa ada gejala mata kering.
Kenapa Harus Insto Dry Eyes?
Insto Dry Eyes merupakan produk keluaran PT. Combiphar yang sudah terkenal akan mutunya. Setiap mL Insto Dry Eyes ini mengandung 3,0 mg Hidroxypropyl methylcellulose. Bahan aktif ini bekerja memberikan efek pelumas seperti air untuk mengatasi mata kering. Selain itu, Insto Dry Eyes juga mengandung bahan aktif yang dapat meringankan iritasi mata akibat berkurangnya produksi air mata.
![]() |
Insto Dry Eyes New Packaging |
Produk Insto Dry Eyes ini dikemas dalam ukuran 7,5mL. Ukuran yang cukup mungil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Masuk kantong baju atau tas pun masih cukup banget. Satu lagi, produk ini mudah didapat karena sudah tersedia di toko obat konvensional maupun minimarket. Oh iya, sekarang ada Insto Dry Eyes New Packaging lho! Kemarin pas mau beli di minimarket sempat cari-cari, ternyata kemasannya baru dan lebih fresh.
Itu dia pengalaman saya mengatasi gejala mata kering tanpa harus ke dokter. Kalau kalian, punya pengalaman apa nih? Tulis di kolom komentar ya!