20 Mei 2018

Resep Andalan Untuk Sahur


Assalamualaikum...

Selamat menunaikan ibadah puasa, semuanya! Dalam otak ini sudah berjubel cerita yang ingin ditulis, apa daya waktu tak banyak. Jadilah baru bisa menulis ketika hari libur tiba. Alhamdulillah, dipertemukan kembali dengan Ramadhan yang berkah. Entah ya, setiap Ramadhan akan menjelang kemarin, saya selalu ingin menangis ketika melihat spanduk-spanduk menyambut Ramadhan bertebaran, lihat iklan dengan nuansa Ramadhan, dan terlelbih lagi lihat model gamis terbaru di pasar swalayan, hehe. Bikin mupeng, pastinya!

Oh iya, saya mau cerita sedikit tentang Ramadhan kali ini. Alhamdulillah Ramadhan kali ini Allah Allah berkenan memberi kami tempat tinggal sendiri. Jadi, Ramadhan kali ini perdana misah dari rumah orang tua. Sempat berfikir sih, bisa gak ya menyiapkan sahur dan buka sendiri tanpa orang tua? Tapi kalau tidak pernah mencoba ya selamanya juga tak akan pernah bisa ya. So, dengan bismillah saya memasuki Ramadhan yang baru.

Hal pertama yang saya fikirkan adalah bagaimana mengatur waktu untuk menyiapkan menu sahur dan berbuka setiap harinya. Secara, saya dan suami adalah para pekerja luar rumah yang baru sampai rumah paling siang pukul 16.30. Jadi, bisa terbayang kan bagaimana harus buru-burunya saya untuk menyiapkan menu berbuka puasa. Ya, walaupun bisa beli lauk dan sayur matang, tapi saya dan suami lebih suka masakan sendiri. Selain lebih hemat, bahan makanan yang dimasak sendiri sudah terjamin sehat dan bersihnya (#lagiberteori).

Kedua, kalau saya telat masak, pastinya akan berdampak juga ke jadwal berangkat tarawihnya. Ini nih perdana kami tinggal dimana mushola tidak dekat rumah. Terbiasa dengan rumah orang tua dan mertua yang masjidnya di samping rumah, jadi bisa agak santai berangkatnya, hihi. Kali ini kami harus berkendara untuk menuju mushola terdekat. Bisa sih jalan kaki, tapi takut terlambat karena lumayan juga jaraknya.

Alhamdulillah lagi, sore menjelang Ramadhan kemarin, kakak ipar saya membawakan rendang sepulang suami nyekar ke makam Almarhum Bapak, kakak, dan mbah kami. Lumayan bisa untuk sahur. Jadi saya hanya tinggal menyiapkan sayurnya saja, hehe. Favorit saya kalau lagi puasa begini sih, sayur yang berkuah segar. Biasanya sayur sop, sayur asem, atau bening siwil ala saya.

Nah, untuk kamu yang tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan sahur atau buka, atau yang ingin praktis, bisa dicoba resep sayur bening ala saya. Ini buatnya praktis sekali, cepat, dan gampang. Tapi tetap pakai feeling perempuan untuk cita rasa pasnya ^^


Penampakan sayur ala aku ^^

Resep Bening Siwil Ala Saya

Bahan :
5 bonggol siwil (atau ceriwis, atau tunas kol)
1 buah tomat
3 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas kencur
1 lembar daun salam
Garam dan gula secukupnya

Cara membuat :
  • Cuci bersih siwil dengan memisahkannya per lembar. Rebus dengan air mendidih hingga agak layu.
  •  Iris semua bumbu (kencur saya geprek biar lebih terasa).
  • Goreng bawang merah dan bawang putih hingga harum, kemudian masukkan ke dalam rebusan siwil tadi.
  •  Masukkan juga daun salam, kencur, garam, gula, dan terakhir tomat.
  • Didihkan sampai dirasa siwil sudah matang.
  • Taraaa... sudah jadi bening siwil ala saya.
Yakin, ini seger banget dimakan hangat sama lauk apapun. Oke, ini cerita di awal Ramadhan saya. Besok saya lanjutkan ceritanya ya. See you!

Tidak ada komentar: