Assalamualaikum...
Selamat menunaikan ibadah
puasa, semuanya! Dalam otak ini sudah berjubel cerita yang ingin ditulis, apa
daya waktu tak banyak. Jadilah baru bisa menulis ketika hari libur tiba.
Alhamdulillah, dipertemukan kembali dengan Ramadhan yang berkah. Entah ya,
setiap Ramadhan akan menjelang kemarin, saya selalu ingin menangis ketika
melihat spanduk-spanduk menyambut Ramadhan bertebaran, lihat iklan dengan
nuansa Ramadhan, dan terlelbih lagi lihat model gamis terbaru di pasar
swalayan, hehe. Bikin mupeng, pastinya!
Oh iya, saya mau cerita
sedikit tentang Ramadhan kali ini. Alhamdulillah Ramadhan kali ini Allah Allah
berkenan memberi kami tempat tinggal sendiri. Jadi, Ramadhan kali ini perdana
misah dari rumah orang tua. Sempat berfikir sih, bisa gak ya menyiapkan sahur
dan buka sendiri tanpa orang tua? Tapi kalau tidak pernah mencoba ya selamanya
juga tak akan pernah bisa ya. So, dengan bismillah saya memasuki Ramadhan yang
baru.
Hal pertama yang saya
fikirkan adalah bagaimana mengatur waktu untuk menyiapkan menu sahur dan
berbuka setiap harinya. Secara, saya dan suami adalah para pekerja luar rumah
yang baru sampai rumah paling siang pukul 16.30. Jadi, bisa terbayang kan
bagaimana harus buru-burunya saya untuk menyiapkan menu berbuka puasa. Ya,
walaupun bisa beli lauk dan sayur matang, tapi saya dan suami lebih suka
masakan sendiri. Selain lebih hemat, bahan makanan yang dimasak sendiri sudah
terjamin sehat dan bersihnya (#lagiberteori).
Kedua, kalau saya telat
masak, pastinya akan berdampak juga ke jadwal berangkat tarawihnya. Ini nih
perdana kami tinggal dimana mushola tidak dekat rumah. Terbiasa dengan rumah
orang tua dan mertua yang masjidnya di samping rumah, jadi bisa agak santai
berangkatnya, hihi. Kali ini kami harus berkendara untuk menuju mushola
terdekat. Bisa sih jalan kaki, tapi takut terlambat karena lumayan juga
jaraknya.
Alhamdulillah lagi, sore
menjelang Ramadhan kemarin, kakak ipar saya membawakan rendang sepulang suami
nyekar ke makam Almarhum Bapak, kakak, dan mbah kami. Lumayan bisa untuk sahur.
Jadi saya hanya tinggal menyiapkan sayurnya saja, hehe. Favorit saya kalau lagi
puasa begini sih, sayur yang berkuah segar. Biasanya sayur sop, sayur asem,
atau bening siwil ala saya.
Nah, untuk kamu yang tidak
punya banyak waktu untuk menyiapkan sahur atau buka, atau yang ingin praktis,
bisa dicoba resep sayur bening ala saya. Ini buatnya praktis sekali, cepat, dan
gampang. Tapi tetap pakai feeling perempuan untuk cita rasa pasnya ^^
Resep Bening Siwil Ala
Saya
Bahan :
5 bonggol siwil (atau ceriwis, atau tunas kol)
1 buah tomat
3 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas kencur
1 lembar daun salam
Garam dan gula secukupnya
Cara membuat :
- Cuci bersih siwil dengan memisahkannya per lembar. Rebus dengan air mendidih hingga agak layu.
- Iris semua bumbu (kencur saya geprek biar lebih terasa).
- Goreng bawang merah dan bawang putih hingga harum, kemudian masukkan ke dalam rebusan siwil tadi.
- Masukkan juga daun salam, kencur, garam, gula, dan terakhir tomat.
- Didihkan sampai dirasa siwil sudah matang.
- Taraaa... sudah jadi bening siwil ala saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar