13 Januari 2010

TAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK MENULIS


Suatu kali, aku mengunjungi satu blog milik seorang teman. Blog itu memang sudah lama tercipta (aku lihat tanggal pembuatannya) tapi, tampakanya si empunya blog tidak begitu tertarik untuk ‘membajaknya’ sehingga lahan menulis yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi diri, akhirnya gersang dan tandus. Beberapa kali aku membukanya, siapa tahu, ketika aku membukanya, aku menemukan tulisannya yang baru. Tapi, tidak kutemukan. Isinya hanya dua tulisan. Hanya dua dan itu sudah cukup lama.

Aku pernah bertanya padanya, mengapa dia tak membuat blognya tumbuh subur dengan tulisan-tulisan yang meskipun tak rapi, tapi banyak dan rutin. Dia hanya menjawab, “Aku kan bukan blogger, tapi –dia menyebutkan satu komunitas di dunia maya-.”

Aku hanya senyum saja menanggapinya. Yah, itu hak dia memang untuk mengurusi apa-apa yang senang diikutinya. Beberapa waktu yang lalu, aku kembali mencoba mengunjungi blognya. Masih terus berharap mungkin blognya sudah berisi tulisan yang baru. Dan aku terkejut. Ada tiga postingan baru! Dua di antaranya berisi keinginannya untuk menjadi penulis! Dan dia sempat bertanya dalam tulisannya itu, “Sudah terlambat belum ya untuk memulai?”

OOO

Semua tak ada yang terlambat. Tak ada kata terlambat untuk belajar. Dalam hal apapun. Termasuk menulis. Sebab, sebenarnya yang menentukan seseorang itu bisa menjadi penulis, bukanlah bakat. Tapi kemauan untuk bisa. Bakat hanya menyumbang satu persen dari keberhasilan. Aku pernah baca satu buku, disana tertulis sebenarnya setiap orang bisa menjadi penulis. Kenapa? Karena setiap orang memiliki kemampuan untuk bercerita tentang peristiwa yang dilihat, didengar, dan dialaminya. Hanya saja, bagaimana dia bisa mengolah kata-kata agar bisa dibaca dan dipahami orang lain dengan mudah.

Maka, jika kau ingin menulis, menulislah sekarang. Jika pun tak ada ide untuk dituangkan ke dalam tulisan, tuliskan apa saja! Peristiwa tak penting sekali pun, tuliskan saja. Tak perlu malu, sebab dari sanalah kita bisa belajar. Gagal mengolah kata-kata di kali pertama menulis, tak masalah. Karena kita tidak kehilangan ide, tapi kita belum menemukan kata-kata yang pas.

Tuliskan dengan gaya kita sendiri, tuliskan dengan bahasa kita sendiri. Setelah selesai, bacalah. Bisakah dipikirkan bahwa ternyata kita bisa menjadi penulis? :-)

Selamat menulis dan menikmati dunia kita yang baru, dunia kata!

08 Januari 2010

AKU BENAR-BENAR (TELAH) MATI

aku benar-benar mati hari ini
maka taburkanlah kamboja putih disini
payungi dengan mendung hitam
serta selendang panjang
bacakan ayat-ayat pengantar ke pekuburan

sudahlah
lupakan tentang tawa bahagia
janji setia, atau rasa yang pernah ada

lupakan semua
lalu abadikan namaku di nisan sederhana
tak perlu ada ukiran bunga
apalagi pagar berupa warna
nanti pun nisanku akan dilupa
hanya debu yang masih setia

air mata?
jangan pernah ada air mata
sebab ini bukan duka yang pertama
bukankah aku telah berulang kali terbunuh jua?
untuk apa air mata?
hapus saja!

01 Januari 2010

seperti laut yang membentang


Seperti laut yang membentang
membentang pula jala kehidupan
tak pernah lelah
begitulah dunia berputar
berjuang, berusaha