21 Januari 2012

Bandung, aku kembali lagi...

Asiikk.. berkunjung ke Bandung lagi! Agenda tahunan dari kantor memang bisa sedikit mengobati kepenatan dan kejenuhan karena sehari-hari jadi gadis pingitan, hihi. Berangkat dari Palembang dengan mengendarai mobil, kami berenam singgah dulu ke kota kelahiranku, Lampung. Sekedar mampir dan makan masakan ibu yang sudah kupesan lebih dulu .

Ketika akhirnya sampai di Bandung, udara dingin segera menyergapku. Hm, topografi yang jauh berbeda dengan daerah tempat kerjaku berada –yang panas meskipun hujan sudah menyapa- hehe. Tujuan pertama kami sesampainya di Bandung adalah sebuah tempat yang bagi sebagian orang sangat terkenal. Masjid Daarut Tauhiid. Masjid yang berada di jalan Geger Kalong Girang ini memang jadi andalanku kalau ke Bandung. Tempatnya bersih, sejuk, rapi lagi. 

Dari masjid Daarut Tauhiid, kami melaju ke SMP-SMK Daarut Tauhiid yang letaknya tidak jauh dari masjid. Sekolah ini dikhususkan untuk para pelajar yang berprestasi tapi tidak mampu di bidang ekonominya. Meski sekolah ini gratis untuk mereka, tapi pendidikannya berkualitas. Gedungnya saja sudah mewah, apalagi pelajarannya! Hehe.. Setelah berputar-putar ke beberapa situs di Daarut Tauhiid, kami melaju ke Taman Wisata Gunung Tangkuban Parahu. Refreshing dulu ah!  


Jujur, baru kali ini aku berkunjung ke tempat yang punya cerita asal-usul yang menarik. Topografi gunung yang terlihat seperti perahu terbalik, kawah besar yang berisi belerang dengan aroma yang hmm.. semerbak khas belerang! Juga udara dingin yang menguntungkan karena tak membuatku keringatan meski berjalan mengelilingi taman ini, hehe... 

Taman ini memang menyajikan pemandangan yang bagiku luar biasa. Pagar yang membatasi pengunjung dengan kawah besar, bagiku terlihat sangat eksotik dengan tekstur kayu dan warna yang serupa dengan kawahnya. Ditambah lagi dengan adanya pohon-pohon yang tak berdaun. Hm, serasa berada di Korea atau Jepang! Hehe... Di taman ini juga kita jumpai banyak pedagang suvenir khas Bandung dengan harga yang lumayan terjangkau. Ada gantungan kunci dari batu bertuliskan Tangkuban Parahu, ada topi anyaman, sandal anyaman, tas anyaman, boneka, dan yang paling banyak adalah kaosnya. Oh iya, satu lagi yang bikin aku agak takjub –karena baru kujumpai disini- adalah jajanan berupa gorengan dengan ukuran yang sangat besar! Ubi jalar goreng bisa selebar lebih dari telapak tanganku! Wow! 

Hari ke dua di Bandung, kami jalan lagi ke daerah Parongpong. Sekitar setengah jam mengendarai mobil melewati jalan alternatif –tahu sendiri kalau jalan di Bandung sering macet. Tempat ini merupakan tempat diternakkannya kambing dan budidaya berbagai macam tanaman. Ada tanaman sayur, seperti brokoli, daun bawang, selada air, buncis, dan leunca. Tanaman buah juga ada, seperti tomat ceri dan strowberi. Dan yang tak tertinggal adalah bunga, salah satunya bunga Herbras ini. Warnanya yang merah mencolok membuat mata segar dan semangat melihatnya. Aku jadi ingin memenuhi halam rumahku dengan deretan bunga ini, hehe.

 Inginnya sih, aku berkeliling Bandung beberapa hari lagi. Masih banyak tempat yang belum kukunjungi. Tapi, namanya juga perjalanan dinas, jadi mesti menuruti jadwal yang telah ditentukan. Yah, akhirnya pulang juga. Tapi tak ada yang sia-sia dalam perjalanan kali ini. Ada banyak pelajaran yang bisa kuambil. Hm, semoga saja besok-besok bisa kembali ke Bandung lagi 