Satu lagi teman yang mendahuluiku menyempurnakan setengah diennya. Ada sesuatu yang tak bisa kugambarkan dalam hatiku setiap kali temanku melangkah ke gerbang pernikahan. Suatu rasa yang bercampur antara lega, bahagia, tapi juga sedikit tak rela :( pasalnya, aku jadi ingin juga segera melangkah kesana, hehe.
Rasanya, baru kemarin kami bertemu dan tinggal bersama dalam satu atap rumah, jauh dari orang tua dan keluarga. Kini kami sudah dipisahkan oleh jarak dan waktu yang entah sampai kapan. Begitu leganya setelah mendengar akad nikah diucapkan dengan lancar. Rasanya air mata ini berebut ingin keluar. Dulu, waktu kami masih sama-sama tinggal satu kosan, aku sering memanggilnya dengan si mungil, abisnya badannya memang mungil sih! :D
Ada banyak kenangan bersama Mbak Tya, suka dan duka. Segudang tawa, dan segumpal kejengkelan yang membuat kami selalu ingin tertawa bila mengingatnya. Dan kini kenangan itu menjelma jadi semacam sejarah yang ingin aku abadikan sepanjang hidupku.
Ooo
1 komentar:
iyo po mbk.............? weleh...weleh...weleh... jangan nagislah tar juga nyusul....^_@
Qmi do'akan moga cepet nyusul.............................{amiiiiiiiiiiiiinnnn....}
Posting Komentar