18 April 2022

Jadi Penulis Lepas Sambil Wirausaha? Kenapa Tidak!

“Jadi sekarang di rumah aja? Ngapain?”

Kadang ada beberapa orang yang bertanya tentang pekerjaan saya, dan ketika saya jawab di rumah aja, begitulah tanggapannya.

Dulu, saya punya mimpi jadi bidan, perawat, dokter atau profesi semacam itu yang berhubungan dengan merawat dan mengobati orang sakit. Tapi, karena ada kendala ekonomi yang membuat saya tak bisa masuk kuliah di jurusan itu, ya akhirnya saya ambil jalur lain.

Selepas kuliah, inginnya kerja di tempat yang sesuai dengan bidang ya, tapi lagi-lagi Allah menakdirkan jalan lain. Saya merantau ke Palembang dan bekerja di salah satu lembaga zakat disana. Hampir dua tahun jauh dari orang tua, saya balik kampung dan kecemplung di perhotelan. Sungguh jauh lagi dari latar belakang jurusan kuliah, hehe.

Bekerja di Palembang

Kalau memang rezekinya dari sana ya gak apa-apa. Bagi saya, yang penting pekerjaan yang saya jalani ini berkah dan bisa menghasilkan pendapatan yang halal. Mulailah saya belajar menjadi hotelier yang baik, bagaimana melayani tamu dengan ramah dan sopan. Dan profesi sebagai hotelier ini saya jalani selama sekitar tujuh tahun. Lama ya?

Pekerja wanita

Tuntutan pekerjaan yang mengharuskan saya multitasking membuat saya belajar banyak hal. Jujur, saya malah bersyukur karena kalau gak begni, mungkin saya hanya bisa mengerti satu atau dua pekerjaan saja. Di kemudian hari, tuntutan pekerjaan itu menjadi awal saya membangun usaha sendiri di kemudian hari.

Tujuh tahun dan akhirnya saya keluar dari profesi sebagai hotelier. Kegiatan sehari-hari jadi benar-benar berubah total. Dari yang awalnya saya selalu bergegas berangkat pagi, pulang sore dan hanya libur saat hari Minggu dan tanggal merah, kini tanggalan jadi terasa merah semua karena full di rumah saja.

Baca juga : Cerita Awal Masuk Hotel

Awalnya sempat bengong sih, haha. Mau ngapain ya di rumah aja? Memang sebelum keluar dari hotel juga sudah kepikiran akan buat usaha sendiri seperti percetakan dan jadi penulis lepas. Tapi kan gak bisa langsung dapat orderan ya. Jadi hitung-hitung saya meliburkan diri dulu. Menikmati waktu bebas di rumah dulu, istirahat untuk mengecas ulang diri dulu.

Hingga pada waktunya, saya memberanikan diri memasang plang di depan rumah. Sederhana sekali, hanya selembar banner untuk memberi tanda bahwa saya membuka jasa desain dan percetakan. Sedikit-sedikit mulai deh ada orderan.

Teknik marketing yang pernah saya pelajari dari hotel pun saya coba terapkan untuk usaha saya ini. Hasilnya, bagi saya cukup signifikan. Orang-orang mulai mengenal saya sebagai tukang desain dan percetakan segala macam, hehe. Ya mulai dari cetak banner, undangan segala acara, segala jenis kartu syukuran dan ID card, juga suvenir. Apapun yang bisa saya jadikan peluang cetak mencetak, saya jalani.

Di sisi lain, menjadi penulis lepas juga seringkali menghasilkan kebahagiaan bagi saya. Materi dan kepuasan diri. Job menulis mulai ada beberapa yang saya ambil. Lumayan, kalau bisa dapat produk gratisan hanya dengan menulis ulasan. Job berbayar juga mulai saya tekuni. Tanpa terasa, kini hari-hari saya sibuk lagi, alhamdulillah.

Walaupun kelihatannya hanya di rumah saja, tapi saya bahagia. Bekerja dari rumah tanpa terlihat orang lain, bisa disambi beberes, disambi hobi yang lain, dan tentunya bisa istirahat semau saya. Kalau lagi ada acara keluarga, ya tinggal kasih tahu aja kalau sedang off.

Baca juga : Bosan Di Rumah? Coba Tips Ini

Nyaman? Sejauh ini saya nyaman sekali dengan profesi saya sekarang. Entah apa sebutannya. Ibu rumah tangga biasa yang punya sampingan sebagai penulis lepas dan pembuat segala macam produk cetak, hehe.

2 komentar:

  1. Halo kak. Terima kasih atas sharingnya. Saya mau tanya, kalau penulis lepas gitu dapet jobnya gimana caranya ya?

    BalasHapus
  2. Bisa gabung ke komunitas penulis atau blogger lainnya. Biasanya dari sana banyak info menulis dari sponsor. Tapi utamanya ya rajin nulis aja dulu, nanti brand juga akan menemukan penulis kok :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah memberi komentar :)