BPN Challenge Day#23
Waw! Tema kali ini bikin saya sedikit berfikir. Kira-kira apa ya menu khas
lebaran di daerah saya? Ada sih beberapa makanan yang disajikan saat lebaran,
semacam menu khas begitu. Tetapi saya juga tidak tahu persis apakah
makanan-makanan itu asli khas Lampung atau termasuk juga makanan khas pada
umumnya orang Sumatera.
Soalnya, meskipun saya tinggal di Lampung, tapi darah keluarga tetap Jawa
dari kedua belah pihak. Baik dari ayah atau ibu saya. suami juga begitu. Jawa
tulen. Jadi, sepertinya memang makanan yang dibuat saat lebaran adalah makanan
pada umumnya saja. Tidak ada yang benar-benar jadi ciri khas daerah Lampung.
Menu Lebaran Khas Lampung
Kalau saya perhatikan, ada beberapa makanan khas lebaran dari Lampung yang
memang mirip-mirip bentuk dan rasanya dengan makanan khas dari daerah lain di
Sumatera. Mungkin karena memang masih sejalur ya, dan juga masih bertalian suku
Melayunya. Jadi tidak terlalu heran kalau beberapa makanan ini tidak hanya
dijumpai di satu provinsi saja, tetapi juga di provinsi lain di Sumatera.
Segubal
Makanan yang satu ini terbuat dari ketan putih dicampur santan yang
dibungkus daun pisang atau daun kelapa dan dimasak dengan cara dikukus.
Biasanya dibentuk per lempeng kecil berdiameter sekitar 5 cm dengan ketebalan
sekitar 2 cm. Lempengan-lempengan kecil ini kemudian disatukan sebanyak per 5
atau per 10 keping dan dibalut lagi dengan daun pisang, lalu diikat. Maka
bentuknya akan terlihat seperti lontong.
Segubal. Foto dari Travelingyuk.com |
Berikut resep segubal yang saya ambil dari Teraslampung.com.
Resep Segubal
Bahan :
1 kg beras ketan, cuci bersih, kukus
Santan dari 1 butir kelapa, masak hingga berminyak
Garam secukupnya
Daun pisang untuk membungkus
Cara membuat :
Ketan yang sudah dikukus masukkan dalam wadah, kemudian siram dengan santan dan beri garam. Kukus lagi hingga matang. Cetak dengan cetakan. Bungkus dengan daun pisang lalu susun berlapis dan bungkus lagi daun pisang. Ikat agar tidak berceceran. Rebus sekitar 2 jam, kemudian angkat dan siap disajikan.
Cara menikmatinya bisa bermacam-macam. Kalau ingin sensani manis, bisa
dimakan bersama tapai ketan hitam. Kalau ingin sensasi gurih, bisa dimakan
bersama opor, rendang, atau kari. Kalau mau original juga bisa dengan memakannya
langsung.
Sekilas, sepertinya segubal mirip dengan gemblong dari Jawa atau Lemang
dari Padang, Sumatera Barat. Tetapi meskipun bentuk dan bahannya hampir sama,
tetapi cara membuatnya berbeda. Inilah yang membuat rasanya juga agak berbeda. Kalau
segubal dibuat dengan cara dikukus, lemang dibuat dengan mencetaknya dalam
bilah bambu kemudian dibakar.
Baca juga : 3 Kue Legendaris Kala Lebaran Tiba
Baca juga : 3 Kue Legendaris Kala Lebaran Tiba
Lapis Legit
Nah kalau makanan yang satu ini hampir selalu ada di rumah orang Lampung
saat lebaran. Sesuai dengan namanya, kue ini memang berlapis-lapis tipis dan
punya rasa yang manis legit, dan lembut. Bahan-bahan pembuatnya terdiri dari
tepung terigu, kuning telur, susu kental manis, dan gula dengan perbandingan
yang hampir sama.
Lapis legit. Foto dari malahayati.ac.id |
Kue ini termasuk makanan mewah yang kalau dijual bisa seharga hingga
ratusan ribu rupiah per loyangnya. Tapi rasanya juga memang mewah dan membuat
orang ketagihan setelah mencicipinya. Ini juga salah satu kue yang selalu saya
incar kalau datang ke rumah saudara atau teman, hehe.
Lempok Durian
Selain kopi dan lada, Lampung juga terkenal dengan duriannya. Kalau sudah
musim durian, Lampung khususnya daerah Kota Agung punya durian yang jadi
primadona. Selain rasanya yang manis dan legit, harganya juga bisa lebih murah
daripada durian yang dijual di tempat lain.
Lempok Durian Lampung. Foto dari Tokopedia |
Salah satu olahan durian ini adalah lempok durian atau dodol durian. Dibuat
dengan campuran daging durian dan tepung ketan yang dicampur dengan gula merah.
Makanan ini biasa disajikan saat lebaran bersama dengan kue-kue basah lainnya
seperti lapis legit, engkak, dan dodol agar.
Itu dia beberapa makanan khas saat lebaran di daerah Lampung. Dari
beberapa makanan itu, yang biasa ada di rumah mertua atau di rumah ibu adalah
lapis legit dan dodol agar. Seringnya sih pesan karena kepraktisan.
Baca juga : Resep Dodol Agar Cokelat
Baca juga : Resep Dodol Agar Cokelat
Tapi, kalau kakak ipar saya malah memilih buat kue delapan jam. Kue basah
khas Palembang yang benar-benar delapan jam untuk mengukusnya. Kalau saya,
angkat tangan deh, hehe. Membayangkannya saja saya sudah ngantuk *dasar
pemalas!
Nah, ada kue khas apa nih di daerahmu kalau lebaran tiba? Share di kolom
komentar ya!
penasaran dengan segubal nih, apa kaya lemper gak ya
BalasHapusYa mirip lemper sih, tp segubal lebih lembut. Mungkin karena lebih lama mengukusnya ya. Kalau lemper kan langsung ada isiannya, nah kalau segubal hanya polos seperti itu.
HapusYg segubal aku blm prnh coba, tp lainnya udah :D. Lapis legit dan lempok durian prnh dibawain Ama temen, dan emmang enaaaaak. Ya ampun aku sukaaa bgt. Duriannya berasa ;).
BalasHapusMungkin Krn aku org Sumatra juga, jd kuliner Sumatra udh familier Krn kebanyakan ada miripnya :). Dan biasa pasti cocok Ama lidahku ;).
Wah, mba Fanny dari Sumatra mana? hehe, bagaimanapun kita tetanggaan karena sama2 tinggal di Sumatera :D
BalasHapus