BPN Challenge Day#22
“Besok jadi kan pakai baju warna milo?”
“Jadi dong. Siapa yang belum punya?”
Sambil nyengir, saya tunjuk tangan.
“Aku, hehe.”
Itu sepenggal obrolan saya dan kakak-kakak ipar saya beberapa waktu yang
lalu. Saya nyengir saja mengingat saya belum punya baju warna milo hasil
kesepakatan bersama yang rundingannya sampai berminggu-minggu itu, hehe.
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay |
Sudah beberapa tahun ini, kami sepakat untuk menyeragamkan warna baju
lebaran. Biar kompak aja gitu, seru-seruan. Makin asik karena anggotanya juga
banyak. Dari 6 bersaudara ditambah pasangan dan anak-anak yang juga sudah pada
besar-besar, kesepakatan untuk kompakan warna baju ini makin asik.
Dari mulai warna hitam, putih, gold, dan sekarang menuju milo. Sempat
kepikiran gak sih, ada aja ya penjual yang ngasih nama warna dengan merk
minuman coklat itu. Mungkin besok-besok akan ada lagi warna ovaltine atau luwak
white cofe, hehe.
Dari sepenggal cerita itu, mungkin ada yang berkesimpulan saya harus pakai
baju baru terus dong kalau lebaran. Ya gak juga sih. Kalau ada baju lama dengan
warna senada juga gak apa-apa. Gak harus baru. Tapi karena saya memang belum
punya, jadi ya memang beli baju baru.
Sebenarnya tentang baju baru atau baju lama ini, bukan masalah untuk saya.
Dulu, waktu saya dan adik-adik masih kecil, iya. Kami akan ribut minta baju
baru menjelang lebaran tiba. Apalagi, teman-teman sepermainan sering
tanya-tanya.
Kamu pakai baju warna apa? Model apa? Lucunya lagi, sudah diumpet-umpetin
gak boleh ada yang tahu dulu, eh pas lebaran ternyata model dan warnanya mirip!
Ada yang pernah mengalami masa kecil seperti ini? Jadi kenangan ya sekarang.
Baca juga : Baju Lebaran; Tradisi atau Kebutuhan?
Kembali ke topik baju baru ini, bisa dibilang saya tim tengah-tengah. Gak
harus baju baru, tapi seringnya beli juga untuk lebaran. Gimana ya? Saya ini
tipe yang jarang banget beli baju kalau gak kepengen banget atau perlu banget.
Nah, momen lebaran ini seringnya saya jadikan untuk ajang beli baju.
Alasannya, pasti para penjual itu mengeluarkan banyak model, jadi bisa
pilih-pilih sesuai selera walaupun sudah dipastikan pilihan jatuh pada model
yang serupa. Gamis berpinggang yang simpel dan gak rame. Juga, yang bisa
dipakai kemanapun dan ke acara apapun. Kalau beruntung, bisa ikutan pre-order
untuk model terbatas dari penjual-penjual online yang sekarang banyak tersebar.
Tapi kembali lagi sih. Lihat situasi dan kondisi. Kalau tidak memungkinkan
untuk beli baju baru, kenapa harus maksa beli kan? Toh lebaran bukan ajang
untuk pamer baju juga. Penampilan memang harus rapi, bersih, dan memakai
pakaian yang paling indah yang kita punya. Kalau masih ada baju lama dan jarang
dipakai, mubazir juga kan kalau hanya ditumpuk saja?
Sebenarnya kita juga bisa kok punya baju baru dengan merombak sedikit baju
lama yang ada. Misalnya untuk set dengan outer, kita bisa padu padankan dengan
outer yang lain. Atau kalau ada gamis polos, bisa ditambahi sedikit renda atau
pernak pernik tambahan lain.
Baca juga : Make up Simpel Untuk Lebaran
Dan untuk tahun ini juga sepertinya gak akan kemana-mana. Paling Cuma
kepakai untuk dokumentasi keluarga. Foto lebaran seperti biasanya, hehe.
So, kalian masuk tim mana nih? Baju baru atau baju lama?
Kalau aku pribadi sama kayak mba, tim tengah-tengah :D
BalasHapussemisalnya baju lama masih layak banget dipakai ya dipakai aja lagi hehehe
iya mba, sayang juga kalau baju lama cuma ditumpuk aja
BalasHapus