Saya ini
banyak sukanya. Suka jalan kaki, suka baca buku, suka crafting,
suka jalan-jalan, suka nyanyi-nyanyi walaupun suara gak banget, suka ngoceh
sendiri juga kalau gak ada teman ngobrol, hehe. Saking banyak sukanya, saya
malah kadang sampai pusing sendiri mau mengerjakan apa duluan. Pengennya
apa-apa dikerjakan. Apalagi kalau sudah hari libur dan gak ada kegiatan di
luar.
Ada
yang bilang saya ini orang sibuk, sampai-sampai untuk main ke rumah saudara pun
jarang sekali. Aduh rasanya saya tersentil dengan omongan itu. Seandainya
mereka tahu gimana padatnya kegiatan saya, mungkin mereka akan
ngangguk-ngangguk dan ber-o ria. Sebagai pekerja perempuan yang waktu kerjanya
dari Senin sampai Sabtu dan hanya libur sehari di hari Minggu, sudah pasti akan
banyak waktu habis di tempat kerja. Selebihnya di hari libur yang hanya sehari
itu, harus dibagi-bagi antara waktu berkunjung ke rumah orang tua, ke rumah
mertua, kadang jenguk teman lahiran, seringnya kondangan, rutinitas arisan
keluarga, dan waktu beberes rumah. Ini belum waktu untuk menyendiri atau hanya
berduaan saja dengan suami ya, hehe.
Baca juga : Catatan Harian
Baca juga : Catatan Harian
Tapi
begitulah ritme keseharian saya. Patut disyukuri karena ternyata masih ada
banyak hal yang ingin saya kerjakan. Karena kalau saya merasa tidak ada lagi
hal yang menarik atau tidak ada lagi hal-hal yang membuat saya bergerak, itu
tandanya saya sudah bosan hidup mungkin, hehe. Bersyukur juga karena sampai
saat ini saya dikaruniai kondisi fisik yang tidak mudah sakit. Paling-paling
kalau sudah terlalu lelah ya sakit kepala atau flu, atau yang paling parah saya
mudah mengantuk.
Beberapa
waktu lalu, saya sering sekali mengantuk. Pukul 10.00 pagi pun rasanya mata ini
berat menatap komputer di meja kerja. Saya mencoba berjalan keluar ruangan
untuk menyapa teman kerja sekadar menghilangkan kantuk. Berhasil sih sebentar.
Tapi, ketika saya kembali ke meja kerja beberapa waktu kemudian, serangan
kantuk kembali melanda. Tidak mungkin kan saya tidur di waktu kerja?
Dari
referensi yang saya dapat, rupanya rasa cepat mengantuk di siang hari itu
adalah salah satu tanda tubuh sedang tidak baik, sedang terserang racun. Wow!
Masa sih? Saya kan bukan pekerja lapangan?
Eits,
saya salah sangka. Pekerja
kantoran pun rentan juga terpapar racun dari beberapa hal ini :
1. Polusi
udara
Memang benar
yang ini, mengingat setiap pagi sore saya mengendarai motor melewati jalan raya
yang penuh asap kendaraan dan debu. Kadang juga pekerjaan menuntut saya untuk
pergi keluar kantor menemui beberapa perusahaan yang otomatis saya akan kembali
terserang polusi udara juga.
2. Stress
karena pekerjaan
Rupanya
stress ini juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga
metabolisme pun terganggu. Untuk yang satu ini, benar juga. Bekerja di bidang
jasa memang tidak selalu banyak sukanya, dukanya pun pasti ada. Komplain dari
tamu (waktu itu pernah tengah malam pun ditelpon tamu hanya gara-gara hal
sepele, uh!), pekerjaan yang menumpuk, atau terbawa perasaan sesama rekan kerja
(apalagi kalau sedang masa PMS), hihi. Kalau kondisi tubuh terganggu, sudah
pasti racun-racun dari lingkungan luar pun akan mudah sekali menyerang.
3. Udara
yang tidak segar
Bekerja di
dalam ruangan ber-AC memang nyaman, sejuk, dan jarang keluar keringat. Tapi
rupanya hal inilah yang seringkali menyebabkan saya lupa untuk minum air putih,
tidak banyak bergerak, dan menghirup udara yang hanya berputar di ruangan itu
saja (ruangan saya gak ada jendelanya, hiks!).
4. Kurang
olah raga
Jelas saja
kalau kurang olahraga, ditambah tidak banyak bergerak ketika bekerja, ditambah
stress, lengkap untuk membuat tubuh rentan diserang racun-racun.
5. Jarang
makan buah
Saya ini
termasuk yang pilih-pilih buah dan sering moody kalau suruh makan buah. Jadi,
bertambahlah satu pintu bagi racun untuk memasuki tubuh saya.
Dari situ,
saya mencoba untuk mengembalikan kondisi tubuh untuk sehat, paling tidak tetap
fit selama aktivitas saya padat setiap harinya. Ada beberapa hal yang biasanya
saya lakukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap fit. Tentunya, bukan saja
dari asupan makanan, tetapi juga dari pikiran.
Pertama,
biasanya saya akan mulai mensugesti diri saya sendiri dengan berfikir dan
merasa positif. Positive thinking,
positive feeling. Ini manjur lho, setidaknya saya seperti berbicara pada
alam bawah sadar saya tentang bagaimana seharusnya menjalani ritme kehidupan
yang serba cepat dan seperti tidak berhenti berlari ini.
Kata orang,
kalau pikiran kita dipenuhi oleh hal yang negatif, maka tubuh kita pun akan
beresonansi hingga yang ditimbulkan juga akan negatif. Seperti bahasa alam
begitu, jadi kalau mau tubuh kita tetap sehat, ya berfikir dan merasa positif
saja. Bagi saya, dua hal ini yang bisa meredakan stress saya kalau sedang ada
masalah.
Saya juga suka
mengajak suami untuk jalan pagi sambil bercerita di hari Minggu. Gak jauh-jauh
sih, paling di sekitaran komplek atau ke depan gang sambil cari nasi uduk hihi.
Jalan pagi berdua begini, cukup untuk membuat pikiran saya kembali segar.
Apalagi kalau di jalan ketemu dengan tetangga dan saling sapa.
Percaya
atau tidak, kadang bercerita dengan orang lain bisa mengurangi stress lho. Saya
begitu, entah akan bercerita dengan suami, atau bercerita pada buku diary
(ups!), atau cerita ke teman. Seringnya ini berhasil membuat saya lega walaupun
saya tidak harus mendengar nasihat atau apapun dari pendengar saya. Kalau tidak
ada masalah rumit, saya juga bercerita tentang apa saja dengan suami saya. Intinya
ya membuat semacam obrolan yang ringan.
Nah
kalau sudah jenuh bagaimana? Adakalanya memang kejenuhan bisa melanda di
sela-sela rutinitas saya. Wajar lah ya, sebagai manusia biasa dan bukan robot
yang diatur untuk selalu mengerjakan apapun secara terus-menerus, saya kadang
merasa lelah. Kalau sudah begitu, saya memilih untuk melakukan hal-hal yang
saya sukai, semisal crafting, atau foto-foto. Atau ketika hari libur,
saya pilih doing nothing di rumah. Golar goler menikmati angin semilir
dari jendela tanpa peduli setrikaan numpuk, haha.
Seringnya
kalau sudah doing nothing gini, suami suka minta buatin minuman yang
segar-segar. Paling sederhana ya minuman dingin yang ada rasanya. Karena
minuman yang ada rasanya itu kebanyakan adalah sirup plus es batu, jadi saya
suka agak gimana gitu. Secara, niatnya mau mengembalikan kondisi tubuh untuk
kembali segar, tapi malah jadi gak sehat kan lucu.
Jadi
saya beralih untuk buat infused water.
Tetap berasa kan? Dan tetap dingin, plus sehat pula. Minusnya cuma gak manis
aja, hehe. Biasanya saya buat dari buah lemon biar rasanya segar.
Bicara
soal buah lemon, sudah beberapa bulan ini saya suka sama buah ini. Tentu
vitamin C yang terkandung di dalamnya bisa menjaga kekebalan tubuh dan mencegah
racun dan zat-zat tidak baik masuk dalam tubuh. Saya suka menyeduh teh dengan
irisan buah ini. Kalau suami malah suka menyeduh lemon langsung tanpa teh. Aromanya
pas dibelah itu, serasa bisa menyemangati aktivitas saya.
Ngeteh lemon sambil ngemil sambil baca buku |
Karena
stok lemon di kulkas habis, kemarin sepulang kerja saya mampir ke swalayan
untuk cari itu lemon. Alih-alih ketemu lemon beneran, eh saya malah nemu
minuman madu lemon. Namanya Natsbee Honey Lemon.
Dari
segi tampilan, lolos di mata saya, hehe. Jujur ya, saya gak terlalu suka dengan
minuman yang warnanya terlalu mencolok. Keliatan seger banget sih, tapi saya
ragu dengan kandungan zat warnanya. Nah, Natsbee Honey Lemon ini warnanya kuning
pucat, persis warna air lemon yang biasa saya seduh untuk suami. Kebetulan
kemarin itu juga panas dan gerah, jadi kayaknya sih seger banget ya minum ini.
Aslinya sih penasaran juga gimana rasanya, karena memang sebelumnya belum
pernah cobain minuman ini. Ini produk baru atau saya yang ketinggalan ya wkwk.
Saya
coba setelah sampai di rumah. Iya bener seger, gak pakai bohong. Rasanya alami
madu dan lemon yang gak terlalu manis. Cukup untuk mengurangi kegerahan selepas
menjalani ritme kehidupan saya yang cukup padat. Jadi agak nyesel cuma beli satu botol, hehe.
Kalau
ada yang tanya ini minuman apa, saya kasih tahu sedikit (gak banyak-banyak biar
penasaran kayak saya kemarin). Natsbee ini minuman madu lemon yang dikemas praktis untuk membantu menyegarkan kembali tubuh dan pikiran di sela-sela aktivitas yang padat. Minuman ini produksi Pokka Sapporo, lisensinya
dari Jepang. Setelah baca-baca, rupanya minuman ini punya beberapa keunggulan :
http://sg.pokka.co/products/juice/natsbee-honey-lemon-juice-drink/ |
1. Minuman ini mengandung vitamin C alami dari buah lemon yang kaya
manfaat
2. Ada madu aslinya untuk menenangkan setelah seharian padat aktivitas
3. Tidak mengandung zat pewarna dan pengawet
4. Bersertifikat halal dari MUI
Alhamdulillah halal |
Karena kemasannya praktis dan rasanya juga gak terlalu asam seperti kebanyakan minuman yang disebut-sebut mengandung vitamin C, jadi
bisa banget untuk menyegarkan hari-hari saya yang riweh dan menghilangkan racun
serta zat-zat tidak baik yang sudah terlanjur masuk dalam tubuh saya. Ini mah cara #asiktanpatoxic yang beneran praktis menurut saya.
Btw,
saya nulis ini sambil ditemani Natsbee yang tinggal sedikit di botol. Beneran bertanya dalam hati, kenapa cuma beli 1 tadi, haha. Nulisnya malem karena dari pagi sampai
sore gak sempat. Dan nulisnya juga setelah kerjaan di rumah beres. Selesai
nyuci baju, selesai buat rendang (masih edisi lebahan haji dan baru pertama
kali masak rendang sendiri, hehe), selesai siapin makan malam. Padat ya
aktivitasnya? Disyukuri saja. Ada Natsbee Honey Lemon ini temannya. Sudah dapat
segarnya, dapat manfaatnya juga.
Oke,
ceritanya sampai sini dulu ya. Enjoy your life, see you next time!
Akupun juga heran kenapa rasanya enak, padahal ngga terlalu suka madu sebenernya (kecuali buat kesehatan ya), bukan penikmat gitu. Tapi minum ini doyan hehe :D
BalasHapusIya awalnya kirain agak asem gitu, makanya cuma beli 1 dulu, ternyata enak dan seger. Terimakasih sudah berkunjung :)
BalasHapusDulu saya jam 10an gitu juga suka ngantuk dan saya pikir itu karena sarapan yang lebih banyak karbo dan no sayur. Sekarang berganti dg sarapan sayur dan sedikit nasi plus lauk. Good enough sih. Untuk jaga imun tubuh memang minum nastbee yang praktis ya untuk konsumsi madu dan juga lemon.
BalasHapusiya mba Nita, padahal saya juga sarapan sedikit banget, palingan cuma 2 sendok. Terimakasih sudah berkunjung :)
BalasHapus