18 Oktober 2020

Sosialisasi Urgensi Pilkada Lampung 2020

Pesta demokrasi untuk memilih kepala daerah di setiap kabupaten/kota se-Indonesia akan segera digelar. Untuk menyambutnya, Relawan Demokrasi Basis Warganet KPU Bandar Lampung menyelenggarakan acara sosialisasi urgensi pemilihan wali kota dan wakil walikota Bandar Lampung tahun 2020.

Dari kiri ke kanan. Dedi Triadi, Hendri Sihaloho, dan Adian Saputra.

Acara yang digelar pada Sabtu, 17 Oktober 2020 kemarin mengusung tema Peran Blogger Menyukseskan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun 2020. Tak ayal, peserta yang hadir sebagian besar adalah para blogger yang bergiat di ranah penulisan media berbasis online. Dalam acara itu pula, hadir dua orang narasumber yang kompeten di masing-masing bidang. Dedi Triadi sebagai Ketua KPU Kota Bandar Lampung serta Hendri Sihaloho yang mewakili Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung.

Bertempat di Warung Nongkrong, Bandar Lampung, acara yang dimoderatori oleh Adian Saputra ini diisi dengan diskusi santai dan menarik. Dari apa pentingnya penyelenggaraan pilkada, bagaimana penyelenggaraan pilkada di era new normal, hingga apa peran serta blogger sebagai perantara sumber informasi pada masyarakat luas.

Para peserta, blogger dari berbagai kalangan.

Dalam penuturannya, Dedi Triadi menyebutkan pilkada tahun 2020 ini tetap dilaksanakan setidaknya karena beberapa alasan. Kosongnya kursi jabatan kepala daerah selepas masa jabatan berakhir akan menyebabkan kerancuan pengambilan kebijakan daerah. Selanjutnya, pilkada ini juga akan mendorong para calon kepala daerah untuk bergiat dalam upaya penanganan kasus covid-19.

Sementara itu, Hendri Sihaloho menyampaikan bahwa peran blogger sebagai perantara penyebaran informasi melalui media online haruslah jeli dalam melihat informasi. Jangan sampai para blogger menjadi perpanjangan tangan informasi hoax dan tak bertanggung jawab.

“Ada hal-hal yang sebaiknya ditaati oleh penulis informasi, seperti meminta izin menulis berita dan jangan menyebarluaskan informasi yang menyangkut privasi orang lain.” Lanjutnya.

Terkait dengan penyelenggaraan pilkada di era new normal ini, masyarakat tidak perlu khawatir datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 nanti. Panitia penyelenggara telah mempersiapkan berbagai upaya agar tidak terjadi cluster baru covid-19 dengan adanya pilkada ini.

Baca juga : 5 Tindakan Preventif Cegah Virus Corona

Hal utama yang dilakukan KPPS adalah mengadakan rapid test untuk panitia penyelenggara dan memastikan bahwa semua panitia terbebas dari paparan covid-19. Begitu pula dengan para pemilih. Sebelum memasuki TPS, akan ada pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas. Apabila didapati pemilih dengan suhu tubuh di atas 38oC, maka akan langsung diarahkan ke ruang tersendiri.

Para pemilih juga akan diberikan nomor urut yang disesuaikan dengan waktu kedatangan sehingga tidak terjadi penumpukan antrian atau perkumpulan orang dalam jumlah yang cukup banyak. Diharapkan pula, para pemilih datang ke TPS dengan memakai masker. Namun, apabila ada pemilih yang lupa tidak memakai masker, panitia tetap menyediakan masker untuk dibagikan.

Bagaimana, siap untuk memilih kepala daerah tanggal 9 Desember 2020 nanti?

Baca juga : Mencitrakan Presiden Di Mata SBY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)