09 Mei 2020

3 Hal Positif Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Dengan Emeron

Sudah beberapa bulan sejak diumumkannya wabah covid-19 mulai memasuki Indonesia. Beberapa minggu kemudian, kebijakan-kebijakan seperti isolasi mandiri, karantina di rumah, dan menjaga jarak mulai digulirkan. Sampai akhirnya semua kegiatan harus dilakukan di rumah. Belajar di rumah. Bekerja di rumah. Beribadah di rumah.

jaga kesehatan mental dengan emeron

Bagi orang introvert, melakukan kegiatan di rumah mungkin akan baik-baik saja. Tetapi bagi orang yang memang kesehariaannya terbiasa dengan banyak orang, beraktivitas di luar dan ramai, mungkin akan menjadi sedikit masalah. Apalagi kalau sudah berbulan-bulan. Beberapa hari bosan, selanjutnya bisa jadi memicu stres.

Makanya, di saat seperti ini penting sekali melatih diri supaya tidak terancam stres. Serius ya, saya bahkan pernah menangis tanpa sebab yang jelas beberapa waktu yang lalu. Ada perasaan sesak yang sepertinya akan hilang kalau sudah menangis. Kalau memungkinkan malah saya pengennya jejeritan, haha. Tapi ya masa jejeritan di komplek? Bisa heboh kan para tetangga, hehe.

Kata suami, saya cuma agak stres aja gegara terkurung dalam rumah dalam waktu lama. Jiahaha, saya pengen ketawa sih aslinya, tapi gak jadi. Lha, saya ini termasuk tipe orang introvert yang tidak terlalu menyukai keramaian kok. Tapi mungkin beda ya. Kesunyian dalam hiruk pikuk normal dengan kesunyian dalam keadaan seperti ini.

Bisa jadi juga, saya kepikiran bagaimana nanti kalau wabah ini masih lama. Bagaimana nanti kalau keadaan gak membaik? Bagaimana nanti kalau Indonesia jadi negara miskin lagi? Duh, dasarnya saya ini pemikir, jadi suka mikir yang kepanjangan juga.

3 (Tiga) Hal Positif

Saya jadi berfikir (lagi-lagi) kalau saya menuruti pikiran negatif seperti itu, bakal memicu perasaan yang gak enak juga dong. Jadi, saya berusaha untuk selalu menanamkan 3 hal positif pada diri dan lingkungan saya. Apakah itu?

hal positif dengan emeron


Positif Thinking

Berfikir positif terus menerus. Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Jadi, saya berusaha untuk terus berfikir dan berprasangka baik. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu itu, saya menangis tanpa sebab kan mungkin alam bawah sadar saya berfikir yang negatif melulu.

Wajar sih ya sebenarnya. Berita dan informasi juga bertebaran dimana-mana. Ada yang hoax, banyak juga yang benar. Tapi kebanyakan kita yang kurang meneliti dan memahami. Semua dilahap. Berita entah dari mana sumbernya, diikuti. Makanya pikiran juga termakan berita negatif.

Untuk mengatasinya, saya mulai dengan lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Pencipta. Wabah, virus, atau apapun itu, ada yang menciptakannya. Jadi, Dia juga nanti yang akan menciptakan penawarnya. Entah lewat perantara para peneliti, para dokter, atau mungkin lewat makhluk yang sudah ada di bumi ini.

Baca juga : Melihat Covid Dengan Sudut Pandang Berbeda

Keadaan apapun juga itu merupakan kehendak-Nya. Jadi, saya mulai berfikir positif bahwa semua akan kembali tenang pada waktunya. Bukankah kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin? Menjaga kesehatan, rajin cuci tangan, pakai masker kalau keluar rumah, dan menerapkan jaga jarak antar individu. Kalau sudah berusaha seperti itu, tinggal berdoa saja dan berharap keadaan segera membaik.

Pikiran ini yang terus menerus saya jaga. Alhamdulillahnya, dari pikiran positif seperti ini, akan melahirkan perasaan yang positif pula.

Positif Feeling

Setelah berfikir positif, perasaan juga secara otomatis akan terbawa positif juga. Ada perasaan lega dan plong setelah meditasi dengan pikiran tadi, seperti ada yang berbisik #dengarkanhatimu. Ada beberapa cara yang biasanya saya lakukan untuk mendapatkan perasaan positif seperti ini, selain dengan berfikir positif.

Mendengarkan musik kesukaan atau melihat album foto lama. Untuk saya, ini beneran healing untuk perasaan saya. Melihat foto lama misalnya, saya bisa asyik sendiri sambil senyum-senyum membayangkan kembali kenangan yang ada di foto itu. Kebanyakan foto yang saya simpan adalah foto jalan-jalan, foto kumpul keluarga, dan foto teman-teman yang membuat saya bahagia.

Ssstt, saya juga sering membimbing hati saya untuk selalu jatuh cinta! Jatuh cinta kan bisa pada apapun dan siapapun, bebas. Jatuh cinta sama diri sendiri juga gak apa-apa selama kadarnya gak sampai pada narsisus, hehe. Kalau kamu sudah menikah, coba deh sesekali pandangi lagi foto-foto pernikahan dan rasakan kenangan bahagia yang menjalari perasaan. Mulai senyum-senyum sendiri kan?

Oh iya, perasaan positif ini juga bisa didapat dengan cara bersyukur lho. Tidak melulu berfikir apa yang tidak didapat, tetapi mulai berhitung apa saja yang sudah didapat, bahkan tanpa diminta. Rezeki yang berlimpah, pekerjaan yang menyenangkan, keluarga yang sehat dan rukun. Wah, kalau dihitung-hitung, gak cukup deh angka-angka berderet itu.

Positif Acting

Beraktivitas positif bisa diartikan sebagai kegiatan apapun yang memiliki efek baik untuk tubuh sehingga bisa membuat hati merasa bahagia, dan bisa bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Beraktivitas positif bisa dilakukan dengan banyak cara. Kegiatan fisik seperti olahraga, bernyanyi dan menari, beberes rumah dan bermain bersama keluarga bisa jadi kegiatan positif di tengah-tengah pandemi seperti ini.

Menyalurkan hobi adalah salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan kejenuhan selama masa #dirumahAja. Karena saya suka crafting, biasanya saya buat macam-macam asesoris dan dekorasi rumah. Dari kain flanel, saya bisa membuat kotak tisu, tempat pensil, dan hiasan bunga. Lumayan untuk pengisi rumah mungil saya.

Saya juga sering bernyanyi dan menari sendiri kalau di rumah. Terserah deh pak suami keberisikan atau gak, yang penting saya bahagia, haha. Kadang, melihat saya sering begitu, dia juga ikutan kok dan gayanya itu bisa buat saya terbahak. Sungguh ini hiburan tersendiri untuk saya.

Baca juga : Kegiatan Seru Berdua vs Ramean

Selain itu, saya juga senang merawat diri. Luluran, bersih-bersih wajah, dan merawat rambut. Justru karena #dirumahAja, makanya saya telatenin. Kegiatan merawat diri ini juga seperti healing untuk perasaan saya.

Merasakan kulit lembut sehabis luluran, merasakan wajah bersih setelah perawatan sendiri, dan merasakan rambut wangi setelah shampoan itu, rasanya beda. Apalagi kalau dipuji suami. Fix plong! Bahagia semesta raya, hehe.

Salah satu yang saya perhatikan adalah rambut. Dari dulu keluhan saya adalah kerontokan rambut. Mau rambut panjang atau pendek, tetap aja rontok. Gak enak banget lah lihat rambut rontok dimana-mana setiap kali bersisir atau buka ikatan rambut. Makanya saya cari shampo yang cocok untuk rambut rontok saya.


EMERON COMPLETE HAIRCARE
Perawatan rambut rontok dengan Emeron
Untungnya ada Emeron Hair Fall Control. Shampo keluaran Lion dari Jepang. Dari sekian banyak varian shamponya, saya pilih varian dengan aloe vera untuk masalah kerontokan rambut.

Setidaknya ada 3 keunggulan shampo ini

Wanginya lembut
Saya memang suka shampo yang wangi, tapi kalau wanginya terlalu kuat juga saya malah pusing. Beda dengan Emeron. Wanginya enak dan nempel sampai rambut kering. Pernah lah suami saya deketin dan bilang, kamu pakai shampo ya? Rambutnya wangi! Hihihi. *terimakasih Emeron, sudah membuat doi menyanjungku.

Dilengkapi dengan Active Provite Amino
Emeron shampo ini dilengkapi dengan Active Provite Amino. Nutrisi ini dapat membuat rambut kuat, tebal, halus, dan berkilau. Bisa kibas-kibas manja ala iklan sampo lah kalau di rumah sama suami, haha.

Mengandung aloe vera
Aloe vera dipercaya mampu merawat kekuatan akar rambut dan memberi nutrisi sampai ujung rambut sehingga rambut menjadi kuat dan tidak gampang rontok.

Kamu punya masalah rambut lainnya? Tenang! Emeron gak hanya punya solusi untuk rambut rontok seperti saya saja kok. Ada banyak produk Emeron untuk berbagai masalah rambutmu. Rambut kering, lepek, ketomber, rusak? Bisa!


rangkaian produk emeron complete haircare
Rangkaian produk Emeron Complete Haircare
Boleh cek di situsnya langsung disini. Soalnya kalau saya jabarin, mungkin bisa sepanjang jalan kenangan, hehe. Selain mendapat informasi produk, banyak juga tips perawatan rambut, gaya hidup, juga informasi menarik lainnya. Cucok lah sebagai bacaan untuk waktu #dirumahAja.

Nah, itu dia 3 hal yang bisa mengurangi stres saya selama masa pandemi seperti ini. Sekali lagi, berfikir positif akan membuat perasaan menjadi positif, sehingga akan melahirkan kegiatan yang positif juga. Kalau kamu gimana? Share di kolom komentar ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)