06 Maret 2025

Resensi Buku "Aku Suka Menghabiskan Makananku"

Halo!

Di postingan saya beberapa waktu yang lalu, saya sempat menulis tentang minimnya drama MPASI untuk si bayi saya. Gadis kecil ini sekarang sudah hampir 2 tahun dalam beberapa bulan lagi. Memang perjalanan MPASI gak semulus pipinya bayi, ada dramanya juga. Dan, saya baru menyadari dalam rentang usia 12-20 bulan, drama saat makan juga makin beragam.

Buku aku suka menghabiskan makananku
Buku aku suka menghabiskan makananku

Drama awal yang tadinya mungkin hanya peningkatan tekstur, diacak-acak, disembur, pengenalan rasa, dan awal-awal tumbuh gigi, sekarang bertambah lagi mulai ingin makan sambil bermain, serta makan yang gak habis di satu porsinya.

Jujur ya, kalau anak makan sedikit dan gak habis padahal porsinya itu sudah minim sekali rasanya jiwa ibu ini pengen emosi gak sih? Haha. Apalagi kalau masaknya sudah menguras waktu, tenaga dan semangat. Hanya orang-orang yang terbiasa menyuapi anak makan saja yang tahu rasanya.

Sebenarnya sadar sih kalau ada fase dimana anak memang gak nafsu makan. Ya sama lah ya dengan orang dewasa. Mungkin lagi gak enak badan, menu yang tidak sesuai lidah, rasa gak nyaman pas tumbuh gigi, atau bosan makan di tempat dan suasana yang sama setiap hari.

Kalau sudah begitu, segala cara bisa ditempuh demi ada makanan yang masuk dalam mulut anak. Bisa dengan ganti tempat, ganti piring makan, ganti sendok, ganti menu, dan jalan terakhir sambil bermain menyuapi 'teman-teman' boneka dan bercerita.


Kita Kulik Bukunya


Beruntungnya, saya ada buku cerita anak dengan tema yang cocok banget di saat-saat seperti ini. Judulnya Aku Suka Menghabiskan Makananku. Buku pemberian adik saya ketika si bayi ini usia 12 bulan lalu.

Judul           : Aku Suka Menghabiskan Makananku
Penulis        : Wiwien Widyawanti
Halaman     : 20 halaman
Cover          : Hard cover
Penerbit       : DAR! Mizan

Kita mulai dari bentuk fisik buku dulu ya. Seperti buku anak pada umumnya, buku ini berjenis boardbook yang punya cover tebal dan kokoh. Isi dalam buku juga tebal sehingga tidak mudah sobek. Tahu kan bagaimana prilaku anak usia 12-24 bulan itu saat dibacakan buku? 

Ujung-ujung bukunya juga tumpul untuk meminimalisir goresan pada kulit anak. Baik cover maupun isi dalamnya juga sudah dilapisi doff mengkilap dan halus.

Jujurnya saya baru sadar kalau ada pelapis begini, mudah untuk dibersihkan. Apalagi, beberapa waktu belakangan, anak saya ini gemar corat coret pakai krayon. Termasuk corat coret di bukunya ini. Tinggal hapus pakai penghapus karet biasa, bersih lagi. Asal bukan dicoret pakai pena aja, hihi.

Ukuran buku 17x17cm menurut saya pas banget untuk anak. Gak kebesaran atau kekecilan. Jadi mudah dibawa dan kalaupun dia ingin baca sendiri, gak susah.

Lalu, Buku Ini Bercerita Tentang Apa?


Tokoh dalam buku ini bernama Bolli. Berwujud seekor anak kucing bersama dengan kedua orangtuanya. Mungkin memang buku ini sudah berjodoh dengan anak saya ya, dia itu suka banget sama kucing. Gak heran, begitu buka lembar pertama, dia sudah antusias karena sudah kenal baik dengan karakter dalam bukunya.

Buku aku suka menghabiskan makananku
Buku aku suka menghabiskan makananku

Cerita dimulai dengan suasana pagi di meja makan. Bolli tiba-tiba tidak ingin menghabiskan makanannya. Ayah dan ibunya bergantian menanggapi dengan baik dan lembut sehingga Bolli setuju untuk menghabiskan kembali makanannya.

Cerita berlanjut saat istirahat di sekolah. Bolli dan teman-temannya -tidak hanya kucing, tapi juga ada kelinci, ayam, dan lain-lain- mulai membuka isi bekal mereka dengan riang gembira. Hingga tiba-tiba ada seekor bebek yang mengamati mereka dari luar pagar sekolah. 

Bolli dan teman-temannya menghampiri dan pada akhirnya mereka berbagi makanan. Cerita ditutup dengan bahagia dan menampilkan Ibu guru kuda yang memuji mereka karena sudah menghabiskan bekal dan berbagi pada sesama.

Buku aku suka menghabiskan makananku
Buku aku suka menghabiskan makananku

Bagi anak saya, cerita di buku ini ada pengaruhnya, apalagi di saat dia malas makan atau baru makan beberapa suap tapi sudah malas melanjutkan. Saya pasti mengulang cerita Bolli ini. Syukurnya, dia mau lanjut makan walaupun memang adakalanya ya gak mempan juga, haha.

Selain sebagai bahan cerita untuk membentuk sikap baik pada anak, buku ini juga bisa menjadi media melatih fokusnya. Ilustrasinya menarik, warnanya kontras, dan hanya ada satu sesi cerita dalam setiap 2 halaman terbuka. Jadi perhatian anak bisa tetap terkontrol dengan baik.

Satu lagi, saya suka ilustrasinya karena memang benda-benda dan tokohnya sudah tidak asing bagi si anak. Misalnya ada piring, gelas, botol minum, sampai telur ceplok dan nasi goreng di atas meja. Ilustrasi di sekolah juga sederhana dan mudah dikenali oleh anak, misalnya ada bendera dan arena bermain.

Oh iya, buku ini juga sudah menggunakan dua bahasa dalam ceritanya untuk melatih kemampuan berbahasa anak. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tapi kalau untuk yang ini, anak saya masih belum terlalu paham sih karena memang ayah dan ibunya juga jarang banget ngobrol dan ngajak ngomong pakai bahasa Inggris. Jadi sewaktu dibacakan pakai bahasa Inggris, ya reaksinya biasa-biasa aja, diam, dan mungkin dalam hatinya si ibu lagi ngomong apa sih, gitu kali ya, hehe.

Buku aku suka menghabiskan makananku
Buku aku suka menghabiskan makananku

Karena memang beda banget sih reaksinya ketika saya menceritakannya dalam bahasa Indonesia. Misalnya saja saat si Bolli mengajak Cici teman kelincinya menghampiri Beki, disana ada percakapan,
"Cici, Beki melihat kita terus. Kita hampiri yuk!"

Anak saya akan langsung bereaksi dengan bilang "Gak" sambil menggeleng (padahal gak pernah saya ajari untuk jawab percakapan seperti ini, ahaha. Kok bisa-bisanya dia jawab begitu, duuhh!). Berbeda dengan ketika saya membacakan ceritanya dalam bahasa Inggris, dia tidak akan bereaksi (ya mungkin karena belum paham apa yang saya katakan).


Tapi, gak apa-apa. Melihat dia paham apa yang dibacakan untuknya saja, saya sudah merasa bahagia, apalagi kalau ada bonusnya dia paham juga dalam bahasa asing.

Membaca Buku Anak Ala Saya

Buku aku suka menghabiskan makananku
  • Saya selalu membacakan buku dengan nada bercerita, bukan hanya membaca datar. Bahkan saya juga sering membedakan suara tokoh-tokoh di dalamnya, apalagi kalau tokohnya hewan. Intonasi juga harus pas agar cerita mengalir dan mudah ditangkap oleh pola pikir si anak. Misalnya, saya akan meniru adegan berbisik sambil bersuara pelan yaang ilustrasinya ada di halaman 13.
  • Saya juga selalu menunjuk objek secara detail dan memancing keingintahuannya. Misalnya, ada bagian Bolli dan Bunda pergi ke sekolah naik sepeda dengan ilustrasi jalan yang banyak arahnya. Saya akan bercerita sambil menunjuk jalannya melewati apa aja. Amazing, saya pernah mendapati anak saya membaca buku sendiri sambil meniru gaya saya.
  • Di buku ini banyak sekali yang bisa digali dengan anak. Misal, ada objek apa saja di sekolah, makanan apa saja yang dibawa, dan hewan apa saja teman-teman Bolli ini. 
Buku aku suka menghabiskan makananku
Anak saya membaca buku

Secara umum, buku ini bagus dan cocok untuk pengenalan bersikap baik bagi anak, khususnya di usia pra sekolah dan mulai sekolah TK. Masyaallah.

Nah, kalian tertarik untuk bacakan buku ini pada si kecil juga? Tulis di kolom komentar ya!

2 komentar:

  1. Beruntungnya klo anak sudah mau pegang dan lihat2 buku, tinggal dibiasakan lebih agar suka membaca. Karena mayoritas anak kecil sekarang lebih banyak menikmati visual video ketimbang buku.
    Btw, semoga si bayi jadi lahap makan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, sudah dibiasakan dari usia 4 bulanan semoga makin gemar membaca seiring bertambah usianya. Terimakasih sudah mampir kakak

      Hapus

Terimakasih sudah memberi komentar :)