26 Maret 2023

Review Buku Pollyanna, Banyak Hal Baik Dalam Setiap Keadaan

Judul : Pollyanna
Penulis : Eleanor H. Porter
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2018
Jumlah halaman : 256 halaman

Halo!

Sudah lama ya gak posting resensi atau ulasan buku. Sudah banyak sebenarnya buku yang saya baca, tapi belum sempat untuk nulis postingannya. Nah, kali ini saya nemu satu buku berbahasa Inggris di rak buku saya. Punya adik yang waktu itu pulang dari Bogor. Awalnya iseng sih mau baca, sekalian menguji sampai mana pemahaman saya baca buku berbahasa Inggris, hehe.

Novel Pollyanna
Pollyanna by Eleanor H. Porter

Beberapa halaman dibaca, kok jadi penasaran sama isinya. Jadi deh lanjut sampai halaman terakhir. Gimana ulasan saya? Simak sampai habis ya!

Buku ini bercerita tentang seorang gadis kecil yatim piatu bernama Pollyanna yang tinggal dan diasuh oleh bibinya, Miss Polly Harington. Miss Polly Harington sendiri adalah seorang perempuan yang tertib, bertanggung jawab, dan mandiri. Di usia 45 tahunnya, ia belum menikah tetapi sudah tinggal di rumahnya yang besar dan terkenal dengan kerapihan dan keanggunannya.

Pollyanna yang memiliki sifat ceria, ramah dan aktif ini pada awalnya sedikit banyak merubah suasana rumah Miss Polly yang tenang dan damai menjadi sedikit ramai. Kehadiran Pollyanna juga disambut gembira oleh beberapa asisten rumah tangga Miss Polly yang bernama Nancy, Tom, dan Timothy.

Bagi mereka, kehadiran Pollyanna bisa membuat rumah besar Miss Polly menjadi lebih berwarna. Apalagi, Pollyanna sangat suka bercerita apa saja, terutama tentang bagaimana ia selalu melihat kebaikan di setiap situasi dan ia namakan ‘Glad Game’.

Permainan yang diwariskan dari ayahnya ini sebenarnya adalah cara ia melihat sesuatu yang awalnya sebagai masalah, menjadi sebuah kebaikan tersendiri yang mungkin tidak dialami oleh orang lain. Permainan ini ia ceritakan hampir kepada setiap orang yang ia temui, baik di rumah Miss Polly maupun di lingkungan sekitarnya. Termasuk kepada Mr. Pendleton.

Seiring berjalannya cerita, dari sinilah mulai terbuka sisi kehidupan Miss Polly dan Pollyanna sebelumnya. Dan permainan ‘Glad Game’ inilah yang di satu babak cerita akan menguji Pollyanna sendiri.

Baca juga : Resensi Kumcer Ketika Kami Pulang

OOO

Nah, kita bahas satu per satu ya!

Seperti di awal saya bilang, buku ini ditulis dalam bahasa Inggris klasik. Jujur, di awal-awal saya agak merasa bingung ya. Bahasa Inggris biasa aja, saya gak pinter-pinter amat, apalagi bahasa Inggris klasik yang ternyata penulisan dan sebagian susunan katanya agak sedikit berbeda.

Novel Pollyanna by Eleanor H. Porter
Novel Pollyanna by Eleanor H. Porter

Misalnya, kata it was akan ditulis menjadi ‘t’was atau misalnya she’s going to slep akan ditulis menjadi she’s goin’ ter sleep, dan ada beberapa kata lagi yang sejenisnya. Tapi, setelah beberapa halaman dibaca, saya mulai terbiasa dan lumayan paham.

Jujur lagi, saya perlu mengulang kembali untuk membacanya di beberapa halaman karena saya gak mudeng, hehe. Kadang juga jalan ninja saya adalah google translete yang walaupun terjemahannya per kata, tapi saya bisa merangkainya jadi sebuah kesimpulan.

Untuk alur ceritanya termasuk yang gak ribet dan mudah diikuti karena pakai alur maju. Kalaupun ada cerita dari masa lalu, itu diceritakan sendiri oleh si tokoh dan saya sebagai pembaca bisa mengikutinya.

Lalu, apa yang bisa diambil setelah membaca buku ini?

Bagi saya, banyak! Pollyanna mengajarkan bagaimana mecari sudut pandang yang lain dari suatu masalah. Ia selalu berfikir pasti ada hal baik di setiap kejadian. Saya ambil contoh ketika Pollyanna menyadari bahwa kamarnya tidak memiliki karpet tebal dan lukisan bagus seperti yang ia bayangkan sebelumnya.

Ia lalu mengamati sekeliling kamarnya dan menemukan sebuah jendela besar menghadap kebun yang dari sana ia bisa melihat pemandangan hijau yang menyegarkan matanya daripada hanya sebuah lukisan.

Pollyanna juga selalu memberi energi positif kepada setiap orang yang ia temui, bahkan tidak memandang usia. Ia berteman dengan siapapun, bahkan dengan orang yang jauh lebih tua usianya. Klimaksnya adalah ketika ia sendiri ditimpa satu masalah paling berat dalam hidupnya. Saya gak mau spoiler sih ya, jadi boleh baca sendiri biar lebih seru, hehe.

Satu kalimat yang mungkin bisa jadi kesimpulan dari isi buku ini adalah,

“When you look for the bad, expecting it, you will get it. When you know you will find the good, you will get that.”

Kalau di keyakinan agama saya, Islam, pun diajarkan demikian. Selalu berprasangka baik terhadap apapun. Bahkan Allah SWT saja sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Iya kan?

Jadi, tertarik untuk baca bukunya? Langsung deh berburu di perpustakaan atau toko buku ya! Selamat membaca kisahnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)