29 Oktober 2022

Hoax Busting And Literacy Privacy Melalui Blog

Garuda Indonesia Airlines is celebrating its 70th anniversary by giving away 2 free air tickets to 200 lucky customers. Click below link to claim yours now and fly with Garuda Indonesia Airlines.

McDonald’s Indonesia memberi setiap orang kupon gratis Rp 255.000,- Cepat, klik link berikut karena kupon terbatas!

Halo!

Apakah kalian pernah menerima salah satu pesan berantai seperti itu melalui Whatsapp? Apalagi pengirimnya menggunakan nomor yang tidak dikenal dan bukan dari akun resmi. Kalau pernah kemudian langsung mengabaikannya dan tidak meneruskan pesan ke pengguna lain, berarti kalian hebat. Yup! Karena kedua pesan berantai itu merupakan berita hoaks alias berita palsu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Mirisnya, ternyata masih banyak lho pengguna whatsapp yang meneruskan pesan berantai itu dan mengklik link yang tertera. Padahal link yang dikirimkan tidak jarang berisi banyak iklan mengganggu atau bahkan hingga pencurian data.

Hoax Busting And Literacy Privacy Melalui Blog
Hoax Busting And Literacy Privacy Melalui Blog

Nah, sebagai upaya memberantas berita hoaks ini, Jawara Internet Sehat Lampung bekerja sama dengan Kominfo, mengadakan acara Workshop Literasi Digital bertema Hoax Busting & Literacy Privacy Melalui Blog.

Bertempat di aula ITBA DCC Bandarlampung, acara yang diselenggarakan pada Kamis, 27 Oktober 2022 ini mendapat antusiasme dari para pegiat literasi. Hadir pula Wakil Direktur 1 Bidang Akademik ITBA DCC Lampung, Akni Widiyastuti, dan Tenaga Ahli Diskominfotik Provinsi Lampung, M. Attan Saputra.

Pemateri yang dihadirkan juga sudah berkompeten di bidangnya, antara lain Aliy Hafiz dan Naqiyyah Syam. Aliy Hafiz merupakan Ketua Relawan TIK Bandar Lampung dan aktif di Jawara Internet Sehat Lampung. Sementara Naqiyyah Syam merupakan seorang penulis, blogger, dan trainer.

Hoaks dan Dampaknya

Menilik kembali cerita di awal tulisan ini, sebenarnya apa sih hoaks itu? Dan kenapa berita hoaks sering tersebar secara berantai melalui media sosial? Kali ini pemateri pertama Aliy Hafiz yang memaparkan panjang lebar di seminar ini.

Aliy Hafiz Jawara Internet Sehat
Aliy Hafiz dari Jawara Internet Sehat Lampung
(Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung)

Hoaks sendiri didefinisakan sebagai tipuan yang berasal dari Thomas Ady dalam bukunya Candle In The Dark (1656) atau risalah sifat sihir dan penyihir. Istilah Hoaks ini sendiri mulai populer semenjak film The Hoax dirilis pada tahun 2006.

Jadi, hoaks adalah sebuah tipuan dan kebohongan yang menyamar sebagai kebenaran. Tidak heran sih kalau beberapa orang yang menerima pesan hoaks bisa langsung percaya karena dibungkus oleh iming-iming atau informasi yang menggiurkan. Bahkan di beberapa berita hoaks dibubuhkan informasi yang bersifat menakut-nakuti.

Saya jadi ingat dulu sekali, pesan hoaks berantai juga pernah sampai di tangan saya dan menyebar ke seisi kelas. Saat itu, saya masih kelas 3 atau 4 SD. Karena belum ada ponsel, apalagi aplikasi media sosial seperti sekarang, pesan berantai itu menyebar melalui selembar kertas fotokopian.

Isinya berupa cerita pengalaman mistis dan kejadian yang mengikutinya, hingga peringatan untuk menyebarluaskan pesan itu ke sejumlah kerabat. Untungnya edukasi dari ayah saya berhasil membuat saya tidak mempercayai pesan berantai yang entah darimana asalnya dan sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Kembali ke masa sekarang, ironis memang berita hoaks ini meliputi hampir semua kategori berita. Mulai dari kesehatan, pemerintahan, politik, fitnah, agama, pendidikan, hingga perdagangan.

Lalu, dampak berita hoaks seperti ini bagaimana ya? Yuk, coba kita baca beberapa pesan berantai yang sempat tersebar di media sosial ini.

Hati-hati jangan jajan yang pakai cabe bubuk, penuh penyakit dari kencing tikus. Kasusnya banyak yang meninggal karena penyakit difteri. Jangan jajan pakai cabe kering ya seperti cabe di tahu bulat, otak-otak, dsb. Pokoknya jangan pakai cabe bumbu kering.

Lagi sakit jangan makan es krim. Nanti tambah deman karena suhu es krim yang dingin dapat memperparah sakit yang diderita.

Kalau dilihat sepintas memang informasi yang disebar ini tampaknya benar ya. Tapi, setelah dicek faktanya, rupanya informasi-informasi itu adalah hoaks belaka. Cabe bubuk memang akan berbahaya jika proses pembuatannya tidak higienis dan dikonsumsi secara berlebihan. Sementara mengkonsumsi es krim saat sedang demam tidaklah mengapa karena ada kandungan nutrisi dalam es krim yang dapat memenuhi nutrisi dan gula saat sedang sakit.

Dampak Hoaks
Dampak Hoaks

Mungkin dampak dari berita hoaks yang seperti itu tidaklah terlalu membahayakan. Kita hanya perlu membatasi dan memilih makanan yang sekiranya baik untuk tubuh kita. Lalu, bagaimana kalau ada berita hoaks seperti di awal tulisan ini?

Tentu saja dampaknya bisa lebih berbahaya. Apalagi kalau si penerima minim literasi privasi, bisa-bisa dapat menyebabkan peretasan data pribadi atau pencurian dana karena pemintanganan akun. Duh, ngeri ah!

Langkah Pencegahan Berita Hoaks

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak tertipu berita hoaks ini. Diantaranya selalu berhati-hati terhadap akun palsu yang mengatasnamakan lembaga, bank, atau e-commerce. Biasanya akun asli mereka sudah centang biru dan ada nomor call center resmi yang bisa dihubungi.

Selalu waspada dan jangan mudah percaya pada informasi berantai yang sudah dibagikan berkali-kali. Kita bisa kok mengecek keaslian informasinya melalui banyak cara. Misalnya dengan cek fakta dengan gambar di google lens atau langsung ke situs aduankonten.id untuk melaporkan informasi hoaks tersebut.

Langkah selanjutnya adalah saring sebelum sharing. Cek dulu faktanya dan jangan latah ikut menyebarkan informasi hoaks ke pengguna lain. Dan yang terakhir tentu saja mengajak orang lain untuk ikut kampanye pemberantasan berita hoaks ini, baik melalui lisan atau melalui tulisan.

Baca juga : Blogging Untuk Pemula

Berantas Hoaks Dengan Literasi Digital

Nah, salah satu bentuk literasi digital adalah dunia blogger. Kali ini pemateri yang kompeten di bidang perbloggeran ini adalah Naqiyyah Syam. Menurutnya, profesi blogger saat ini sudah merebak luas.

Naqiyyah Syam
Naqiyyah Syam, seorang blogger
(Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung)

Pasalnya, pekerjaan dalam blog itu tidak hanya menulis sesuai dengan keinginan saja, tetapi juga banyak kegiatan lain yang bisa menghasilkan uang dari blog. Misalnya mereview produk dari sponsor, menghadiri peluncuran produk baru, kampanye tokoh, sampai memasang banner ads.

Baca juga : Monetize Blog or Santuy Blog?

Nah, untuk membuat blog itu gampang kok. Dimulai dari menyiapkan akun gmail yang nantinya bisa langsung terhubung dengan blogger.com. Kemudian tinggal ikuti langkah-langkah mudahnya saja. Sedikit tips, pilihlah nama blog yang mudah diingat, pilih niche yang tepat, dan pilih tema yang sesuai dengan niche blog.

Ia menuturkan banyak hal yang bisa dijadikan ide menulis blog. Mulai dari pengalaman pribadi, melihat album foto, jalan-jalan ke toko buku dan mencari inspirasi, diskusi dengan teman, blogwalking, hingga resensi buku.

Pengalaman saya sendiri juga begitu, kalau ada cerita dari teman sendiri yang menarik dan bisa dijadikan tulisan, maka saya akan jadikan tulisan di blog. Makanya hati-hati kalau berteman dengan penulis ya, hehe. Ceritanya bisa saja diangkat jadi tulisan di blognya!

Menghasilkan uang lewat blog
Menghasilkan uang lewat blog

Tentunya untuk bisa menghasilkan uang dari blog, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Mulai dari memilih domain, merawat blog dengan rajin, mempromosikan isi blog melalui media sosial dan blogwalking, hingga membranding personal kita sebagai blogger.

Selain mengajarkan cara membuat blog, Naqiyyah Syam juga memberikan banyak pencerahan agar blog yang sudah dibuat bisa berkembang dan terindeks oleh mesin telusur. Diantaranya dengan menulis secara SEO, memperhatikan detail isi blog hingga gambar yang akan diposting, serta cara menulis review produk dengan jujur dan menarik.

Workshop Literasi Digital
Para pembicara dan peserta
(Sumber foto : Jawara Internet Sehat Lampung)

Wah, pokoknya mah acara kemarin seru dan isinya daging semua! Semoga saja literasi digital kita semakin baik hingga kita #MakinCakapDigital dan terhindar dari berita-berita hoaks ya. Komen dong apa saja yang sudah kalian lakukan untuk memberantas berita hoaks selama ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)