Judul : Aroma Karsa
Penulis : Dee Lestari
Jumlah Halaman : 710 halaman
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun terbit : Maret 2018
Dari beberapa
buku Dee Lestari yang pernah saya baca, Dee Lestari memang banyak bereksplorasi
pada setting tempat dan waktu yang mendetail dan kadang tidak biasa. Di seri
novel Supernova misalnya, dia berhasil membuat saya bisa membayangkan bagaimana
rasanya menyeberangi hutan antar negara dari perbatasan Indonesia menuju Thailand.
Saya juga jadi ikut membayangkan bagaimana rasanya berhalusinasi hebat hanya
karena sebuah jamur.
Aroma Karsa karya Dee Lestari |
Begitu pula dengan Aroma Karsa, sebuah novel terbitan awal tahun 2018 lalu. Sebelum diterbitkan dalam bentuk buku fisik, novel ini awalnya dirilis dalam versi digital dan ditayangkan per episode di sebuah situs membaca online. Waktu itu, saya hanya mengikuti beberapa cuplikannya saja, karena rasanya greget kalau harus menunggu tiap episodenya.
Novel ini bercerita tentang
pencarian Puspa Karsa. Tanaman yang dalam benak Raras Prayagung tak lebih dari
sebuah dongeng yang diceritakan neneknya, namun ternyata adalah tanaman
sungguhan yang tersembunyi di tempat rahasia. Konon, Puspa Karsa adalah tanaman
yang memiliki keistimewaan. Ia memiliki kisah tersendiri yang tidak disebutkan
dalam manuskrip manapun dan ia mampu mengendalikan kehendak dan mengubah nasib
seseorang. Sayangnya, tidak semua orang dapat menemukan tanaman ini.
Raras yang terobsesi sejak neneknya
meninggalkan wasiat itu, terus berusaha untuk menemukan Puspa Karsa. Dimulai
dengan pencarian manuskrip kuno, penjelajahan berbagai tempat untuk menemukan
lokasi tanaman ini berada, hingga suatu saat bertemulah ia dengan Jati Wesi.
Jati Wesi, seorang lelaki yang hidup
di TPA Bantar Gebang memiliki penciuman luar biasa. Ia bisa membaui berbagai
aroma secara detail yang orang lain tidak mampu mengendusnya. Raras yang
melihat peluang itu, segera mempekerjakan Jati di perusahaannya. Namun siapa
sangka, Jati rupanya tidak hanya masuk sebagai pegawai biasa saja.
Di lingkungan perusahaan, Jati Wesi
bertemu dengan Tanaya Suma, anak semata wayang Raras yang memiliki kemampuan
penciuman yang sama. Seiring waktu, Jati Wesi mulai mengetahui kisah hidup
sesungguhnya dari dirinya, dari mana ia berasal dan kisah masa lalu yang selama
ini tersembunyi darinya.
Aroma Karsa |
Kalau ditanya apa saja keunggulan
novel yang satu ini, saya gak bisa jawab secara pasti. Sebab, bagi saya buku
ini sudah lebih dari bagus. Dari setting tempat yang bisa membuat saya merasa
ikut menjelajahi hutan sampai ke dunia lain, karakter tokoh yang kuat dan
konsisten, serta dialog dan narasi yang mengalir tanpa ada kebosanan untuk
pembaca.
Aroma Karsa mengambil setting tempat
yang dalam bayangan saya seperti dua dunia berbeda. Dunia nyata tempat sekarang
saya tinggali dan dunia lain tempat para makhluk setengah dewa, setengah
manusia, setengah jadi-jadian, tinggal dan membuat kampungnya sendiri.
Baca juga : Sirkus Pohon, Resensi Novel Andrea Hirata
Hampir tidak ada kekurangan yang
saya lihat sepanjang membaca novel ini. Hanya satu kekurangannya, belum
difilmkan saja, hehe. Tapi kalau memang ini mau diangkat jadi film, saya sangat
berharap pemeran dan adegannya bisa pas dan seseru pengalaman membaca saya
(saya teringat film Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh yang diambil dari bukunya Dee Lestari
juga, itu saya merasa kurang pas banget).
Kalau kamu suka membaca cerita petualangan
yang berbeda dari biasanya, saya rekomendasikan novel ini untuk kamu. Dari
halaman pertama saja, saya sudah penasaran dan serasa gak bisa berhenti untuk
terus membaca.
Terakhir, satu hal yang bisa saya
simpulkan setelah membaca novel ini adalah, bahwa obsesi pada suatu hal bisa
menjadi keserakahan yang tak terkendali untuk kemudian mengubah takdir menjadi
jauh lebih buruk.
Terimakasih reviewnya kak. Ini salah satu novel yang pengen kubaca. Penciuman super Jati Wesi bikin teringat dengan tokoh di film/buku Perfume karangan Patrick Suskind.
BalasHapus@Rizki
BalasHapuswah saya belum pernah baca novel itu tuh. Petualangan juga kah? Terimakasih ya sudah mampir :)