04 Agustus 2014

Lebaran 2014

Oke, ini Idul Fitri tahun 2014. Sudah lewat seminggu, dan aku baru bisa posting hari ini. Biasalah, saking rempongnya ngurus persiapan lebaran kayak masak ketupat dan sodaranya, beresan rumah, sampe dokumentasi :D ditambah lagi hari-hari selanjutnya lumayan padat acaranya #wew ini belum punya keluarga suami :D

Galau di hari lebaran masih tetap aja. Pasalnya gak lain karena aku masih aja sendiri padahal ponakan dari adikku sudah berumur 2 tahun! Yah, mau bagaimana lagi, tak ke’i senyum wae lah... sebelumnya memang sudah persiapan mental sih untuk menghadapai situasi seperti itu. Jadi dibawa santai aja lah.

Well, hari pertama lebaran kayak biasa. Sungkem sama Abah dan Ibu. Kali ini formasi keluarga langsung lengkap karena adikku yang sudah bersuami dan beranak itu datang lima hari sebelum lebaran. Tapi di sesi foto keluarga, adikku yang nomor dua belum pulang dari masjid –bisa dipastikan ngobrol dulu sama anak risma atau bantu beresan masjid pasca sholat Ied.

Untuk sesi selanjutnya gak jauh beda dengan lebaran-lebaran tahun yang lalu. Sungkem sama Mbah di sebelah rumah, cupika cupiki sama sepupu, dianggap tua sama rombongan ponakan, bla bla bla. 

Heran juga kenapa pose dari tahun ke tahun kayak gini mulu
Tahun ini para perempuan bernuansa ungu #kata adik iparku rombongan mawalan :D
Ekspresinya waktu ngunyah makanan itu lho.. aneh :D
Ponakan yang super aktif dan gak bisa diem
paling demen minta foto bareng mainan
Oke, itu hari pertama. Untuk hari-hari selanjutnya gak jauh beda dengan lebaran-lebaran tahun kemarin. Ke
rumah Mbah Putri, ketemu sodara jauh, dan mengagendakan jalan-jalan keluarga. Tempat favorit masih pantai. Tapi tahun ini gak seperti tahun-tahun kemarin. Kami ke Pasir Putih pas lebaran ke 3. Alasannya karena deket, jalannya juga gak muter-muter. Tapi, pas sampai sana, shock!

Lanskap pantai yang harusnya pasir, ini jadi lautan manusia. Agak nyesel juga sih kenapa milih pantai ini dan kenapa mesti lebaran ke 3 jalannya. Tapi yah, sudah terlanjur, dibikin asik aja deh.


Si Mbah dari Palembang, cari tirai keong hehe

Tumplek di pantai kan semua orang?

Nyengir kepanasan tetep salam 2 jari, hahay

Dari jauh, tirai ini cantik, ternyata bukan dari keong semua, kuciwaaa...

And then... narsis dulu ah ^___^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah memberi komentar :)