Dan peluit kereta malam mengingatkanmu kembali pada Ase.
Lelaki masa lalu yang telah membuatmu terluka dan menangis. Kau sebut ia
sesuatu yang jauh. Dan lambaian tangan. Dan kata-kata penuh harapan,
“Jangan tinggalkan aku.”
Dan benar. Kau tak pernah meninggalkannya. Tak pernah ingin
pergi darinya. Meninggalkannya untuk sementara, serasa kau ditarik sepi dari
dunia. Tapi, sesuatu yang jauh semakin jauh. Jauh. Dan jauh sekali.
Lalu peluit kereta malam. Kembali. Tapi kali itu sunyi. Tak
ada lambaian tangan. Juga kata-kata penuh harapan. Hanya ada sepi. Dan kau yang
menangis sendiri di tepian jendela. Gerimis telah menciptakan embun pada
bingkai kacanya. Gelap. Peluit kereta malam meratap sendiri.
Tapi sesuatu menyentakmu kembali. Hari ini. Sentuhan lembut.
Juga kata-kata sebagai embun,
“Hapus air matamu, Sephia.”
Lalu senyuman. Dan kau terlelap. Meninggalkan segala lelah
dan lelaki masa lalumu. Sesuatu yang jauh, pergilah jauh.
Baca juga : Kepada Sephia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah memberi komentar :)